hidup sebagai anak dari keluarga sederhana dengan pekerjaan ayahnya sebagai seorang pembuat berita, dan ibunya sebagai seorang bidan yang terkadang selalu sibuk dengan pekerjaannya.
Glaricia De Sacy hidup bahagia dan penuh tawa meski ayah dan ibunya sering keluar rumah demi pekerjaan untuk menghidupi keluarga De Sacy.
hari itu Tropium De Sacy (ayah dari Glaricia) mendapat sebuah kabar bahwa dia harus di pecat dari perusahaannya, sebab segala berita yang ia buat saat itu tidak tercapai dengan kualitas rasa berita yang buruk. surat kabar sangat sulit untuk sebarkan lebih banyak yang mendengar berita di televisi, tapi mau bagaimana pun surat kabar masih termasuk penting dalam tujuan pemberitaan atau bahkan lainnya.
mendapat kabar itu dia harus pulang dengan raut wajah yang sedih, sesampainya di rumah, ada beberapa orang dari perusahaan konstruksi sedang berbincang dengan istrinya (Gloria De Sacy). melihat sang istri yang khawatir dan kebingungan Tropium datang dan membantu sang istri.
"ada apa ini?" ucap Tropium dengan tegas kepada orang-orang konstruksi itu.
"begini tuan, rumah ini harus di gusur untuk pembuatan jalan raya baru, jika tidak mungkin akan kami paksa" ucap salah satu dari orang konstruksi itu kepada mereka berdua.
"sayang kamu ngga bakal jual rumah ini kan?, sayang? jawab dong" ucap si istri dengan bertanya tanya pada sang suami.
Tropium hanya terdiam saat itu, memandang ke arah bawah sambil memikirkan apa yang harus ia lakukan. "euh tolong beri kami waktu untuk memikirkannya, tapi kira kira kapan pembangunan akan dilakukan" tanyanya pada orang konstruksi.
"pembuatan jalan akan di lakukan beberapa hari lagi, jika kalian masih tidak pergi terpaksa kami harus memaksa kalian pergi." jawabnya dengan tegas kemudian pergi dari sana meninggalkan mereka berdua.
saat mereka pergi Gloria (istri Tropium) masuk dengan memgangi jidatnya karena pusing, dengan masalahnya dan juga masalah keluarga De Sacy.
"kau akan memberikan rumah ini hah?" marahnya pada Tropium yang dimana dia [Tropium] sedang duduk di sofa ruang tamu, masih dengan memikirkan apa yang harus dia lakukan selanjutnya.
"sayang jawab dong, rumah inikan peninggalan ibu, mana bisa aku harus menjualnya" katanya lagi dengan nada marah tapi diam diam.
saat itu juga Glaricia datang kehadapan mereka dengan wajah yang mengantuk, berjalan pelan sambil mengusap usap matanya karena masih belum sepenuhnya sadar. "ibu ayah kalian kenapa lagi?" ucap Glaricia dengan suara serak habis bangun tidur.
mereka berdua yang melihat Glaricia terbangun langsung menatap Glaricia dengan khawatir dan penuh rasa kasih sayang.
"sayang! Oh kamu terbangun?" ucap si Ibu (Gloria) pada Glaricia, menghampirinya dan mengelus kepala Glaricia.
"aku mendengar suara ibu, jadi aku bangun" ucap Glaricia menatap kedua mata ibunya yang sedang berada di hadapannya.
"Glaricia sayang kamu kembali tiduryah ngga papa kan" ucap si ayah yang merasa khawatir dan akhirnya menyuruhnya untuk kembali ke kamarnya.
"oh yaudah aku balik ke kamar ku yah, oh yah tadi ada seseorang di rumah aku tidak tau siapa" ucap Glaricia kemudian berjalan kembali menuju kamarnya.
kedua orang tuanya yang mendengar itu, terkejut maksudnya itu benar atau hanya halusinasi Glaricia saja. lalu akhirnya mereka berdua mencoba mencari tahu dengan mengotak-atik barang rumah dan tak ada yang hilang, jadi yang di katakan Galricia hanyalah halusinasi saja.
.
.
.
.
malam hari Tropium langsung mengatakan pada Gloria bahwa mereka akan pindah ke rumah yang baru dan tempat baru, dimana rumah itu lebih nyaman untuk di tinggali dan bagus untuk Glaricia tumbuh.
keesokan harinya mereka sudah bersiap siap mengemas barang barang bawaan mereka untuk menuju rumah baru mereka.
saat itu juga pembangunan konstruksi sudah datang dan berterimakasih kepada Tropium atas kerja samanya, tak hanya itu Tropium juga mendapatkan uang untuk kerja samanya, meski tak seberapa tapi uang itu cukup untuk membeli rumah di tempat lain itu.
.
.
.
.
singkatnya mereka bertiga pun sudah sampai di rumah yang Tropium katakan, terlihat besar dan nyaman seperti sebelumnya, bahkan halamannya pun luas, dan di dekatnya terdapat taman bermain dan rumah orang-orang yang tinggal disana, hanya saja Gloria (sang istri) khawatir di karenakan hutan yang berada dekat dengan rumah mereka.
...***************...
...**********...
...*****...
...jangan lupa yah Like, Komen sama jadiin Favorit kalian....
...semoga suka yah guys...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
harus seru nih
2022-11-13
0