Bab 20 - Lusi Yang Melawan

"Gimana ... dia sudah pulang?" ujar Arya dari arah dapur.

Lusi mengangguk dan hendak pergi ke kamarnya lagi, namun sang kakak bersuara kembali. "Dek ... apakah dia menyukaimu?"

"Benarkah? Laki-laki tadi yang kamu maksud itu Arya?" tanya Amber dari arah kamarnya yang menuju dapur.

Lusi menghentikan langkahnya dan menatap kedua kakaknya bersamaan. "Jangan sembarang!" ucap Lusi lalu segera membuka pintu kamarnya dan segera masuk ke dalam kamarnya.

Lusi terduduk di lantai kamarnya lalu menatap kotak kecil yang masih ia genggam di tangannya. Ia pun segera membuka kotak tersebut, saat telah terbuka ia melihat sebuah kalung emas yang bertuliskan 'Lusi' di dalam kotak kecil itu. Lusi mengambil kalung itu, menatapnya dengan lekat. Jujur gadis itu akui, kalung yang ia lihat itu sangatlah cantik.

"Untuk apa dia memberikannya kepada ku?" gumam Lusi pada diri sendiri.

Lusi pun meletakkannya kembali pada kotak kecil itu dan menaruhnya di meja kecil di samping kasur. Lalu ia segera mengambil handuk untuk membersihkan diri, sebelum sang kakak memanggilnya untuk makan malam.

...

"Dek, kamu sudah menelfon ayah belum?" tanya Amber di sela-sela waktu makannya.

Lusi menoleh lalu menggeleng pelan. "Belum kak, tapi kemarin aku sudah mengabarinya."

Amber hanya manggut-manggut saja, lalu terdengar suara kakak iparnya berucap yang membuat Lusi menghentikan acara makannya. "Apa pentingnya sih setiap hari di telfon terus! Apa untungnya? Merugikan iya."

Lusi yang sudah terlihat kesal menatap wajah kakak iparnya. "Tentu saja ada untungnya, karena dia adalah orang terpenting dalam hidup. Tidak seperti orang lain yang hanya mementingkan diri sendiri sehingga tidak dapat merasakan yang namanya orang tua masih hidup!" ucap Lusi pada sang kakak iparnya dan gadis itu pun langsung berdiri saat mengatakan kata-kata yang membuat kakak iparnya mengerang kesal pada gadis itu.

"Kamu lihat adikmu! Dia kurang ajar padaku, asal kau tau!" ucap kakak iparnya.

BRAK!!

Arya mengebrak meja hingga terdengar begitu nyaring. "Tutup mulut anda! Adikku tidak akan mengatakan hal seperti itu jika bukan anda yang memancingnya terlebih dahulu."

"Mas ... kamu bisa tidak jangan membuat onar setiap makan!" sahut Amber juga merasa kesal terhadap suaminya itu.

"Dih." kakak iparnya pun keluar dengan membanting pintu rumah sehingga terdengar menggema di sudut rumah.

Lusi yang berada di balik pintu kamarnya hanya menahan emosinya untuk tidak mengumpat akan kakak iparnya yang begitu ketara sekali bahwa ia membenci orang tuanya sekaligus mertua laki-laki itu. Lusi menutup matanya sembari menarik nafasnya pelan.

Ting!

Lusi membuka mata dan menatap ke arah ponselnya yang berbunyi menunjukkan ada pesan masuk. Ia mengambilnya lalu melihat siapa yang mengirimnya pesan.

'Kak Tony'

Lusi melempar ponselnya pada tempat tidur saat tahu siapa pengirim pesan tersebut. Ia pun menidurkan dirinya sembari menatap langit-langit kamarnya yang terlihat putih kosong dan hanya ada cahaya lampu yang menghiasi langit-langit kamarnya. Lama kelamaan ia pun terlelap.

Lusi pun sampai di halte bus pemberhentian tempat kerjanya. Ia menuju ke ruang Pas card saat ia membuka pintu ia melihat Sofia telah selesai melakukan Pas card'.

"Eh, Lusi kau sudah sampai?"

Lusi mengangguk lalu ia melakukan hal yang sama seperti Sofia lakukan acara rutinnya sebelum memasuki area pantry. Setelah berhasil ia dan teman kerjanya itu menuju setor sembari melewati area parkiran mobil.

"Eh, Lusi?" panggil Sofia yang mendapat lirikan dari sang pemilik nama, "Kemarin pas kamu pulang itu, Rangga si cowok yang memberimu minuman itu datang lagi loh. Dia menanyakan nama dan asalmu darimana."

"Lalu?"

"Lalu ... Mak By memberitahukannya pada laki-laki itu. Eh, tapi ya sepertinya dia itu ngebet banget sama kamu deh!! Soalnya jarang-jarang loh ada orang Melayu yang suka sama orang seperti kita, tapi dia ... dia malah suka kamu, beruntung sekali kamu tuh," celoteh Sofia yang hanya di tanggapi dengan lirikan oleh lawan bicaranya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!