Aku dan kak Amber duduk di halte bus yang tak jauh dari tempat kita tinggal, hanya menyebrang jalan sudah sampai ke halte bus tersebut. Tidak menunggu lama akhirnya Bus yang ingin kita naiki pun datang. Kak Amber segera menarik ku untuk masuk.
Di perjalanan aku melihat gedung-gedung menjulang tinggi yang ada di sana membuat ku berpikir. Ternyata sangat berbeda dengan kampung halamanku.
Satu jam kemudian akhirnya kami sampai di tempat yang di tuju, di mana kak Amber mengantarkan ku ke gedung berwarna kuning yang bertuliskan 'Office Avenue 8' yang terpampang di depan gedung itu.
Di sana, kak Amber membicarakan tentang apa saja yang harus di lakukan oleh ku. Setelah selesai, kak Amber pamit dan menuju ke tempat kerjanya yang masih jauh dari tempat kerjaku.
"Ayo dek kita ke setor," ucap seorang wanita yang umurnya empat tahun diatas ku . (setor itu merupakan tempat yang di sediakan untuk pekerja saat sudah jam rehat).
Aku pun memulai pekerjaan ku yang mendapat bagian, mengepel lantai di bagian depan koridor serta bagian luar. Aku yang pertama kali melakukannya merasa sedikit kewalahan. Namun, aku tidak harus mengeluh untuk itu.
Karena ini juga demi bapak di kampung. Aku pun melakukannya sampai keringat membasahi seluruh tubuh hingga jam istirahat pun tiba. Aku pun segera turun saat teman mbak ku memanggil ku, menyuruh untuk segera turun.
Di tempat peristirahatan. Aku segera membuka kotak bekal yang kak Amber berikan tadi, aku lupa bahwa tadi aku belum sarapan sehingga bekal yang seharusnya di makan waktu pagi tadi masih utuh. "Aku tidak mungkin menghabiskannya sekaligus."
"Kenapa dek?" tanya teman di sebelah ku saat mendengar gumaman ku.
"Ah, kak Amber memberikan dua kotak bekal untukku kak, tapi aku lupa memakannya tadi pagi. Alhasil bekalku masih utuh," ucapku seraya melihat ke arahnya.
"Kalau begitu, boleh ku makan bekal paginya? Soalnya aku masih lapar, hehehe," ucapnya seraya terkekeh.
Aku yang menatap orang itu hanya melihatnya dengan tatapan tak percaya. Bagaimana tidak ia membawa bekal begitu banyak di tempat bekalnya tapi mengatakan bahwa ia masih lapar. Tanpa memikirkan apa-apa, aku pun langsung menyodorkan makanan yang di berikan kak Amber untuknya.
"Makasih, dan selamat makan dek." ucapnya dan langsung menyuapkan sesendok nasi yang ada di dalam kotak yang baru saja ku kasih.
Aku pun hanya menatapnya, lalu memakan makanan ku.
...
Jam sudah menunjukkan pukul lima sore, di mana pekerjaan ku telah selesai. Aku, teman mbak ku dan satu orang laki-laki yang juga merupakan teman kerjaku keluar menuju ruang 'Pass Kad'.
"Eh, dek ... ngomong-ngomong dari tadi kita belum kenalan, namamu siapa?" ucapnya sembari melihat ke arah ku. Ah benar, aku juga melupakan hal itu, sedari saat aku bertemu dengan kedua orang itu aku pun belum memperkenalkan diri.
"Aku Lusi kak," ucapku singkat sambil terus jalan mengikuti langkah mereka berdua.
"Nama kakak, Sundayani kamu bisa memanggil kakak dengan sebutan kak Sun," ucapnya, "Dan dia ... dia namanya Tony." imbuhnya lagi seraya menunjuk ke arah pria itu.
Aku meliriknya lalu mengangguk. Lalu setelah selesai dengan perkenalan kami, kami pun langsung menuju ke ruang 'Pass Kad'. Berhubung aku masih baru jadi aku tidak melakukannya. Setelah selesai kami pun menuju ke arah halte bus.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments