Sakit

Disya dan Adit baru saja sampai di Yogyakarta. Seperti biasanya, ketika tugas keluar kota mereka akan memesan satu kamar saja. Seperti pasangan suami istri yang sedang berbulan madu.

"Aku keluar dulu ya! Kamu beristirahat dulu saja! Nanti malam kamu baru temani aku, di acara pertemuan," ucap Adit dan Disya mengiyakan.

Adit langsung menuju kantor cabang yang berada di kota itu, dia memilih tak mengajak Disya. Apa yang akan Disya lakukan? Tentu saja dia tak akan melewatkan waktunya untuk menarik perhatian kekasihnya.

"Selama Mas Adit pergi, lebih baik aku berendam dulu agar tubuh aku semakin wangi. Pasti Mas Adit semakin tergila-gila sama aku," ucap Disya sambil mengisi air hangat ke dalam bathtub, dia juga meneteskan aromaterapi.

Meskipun dirinya terlihat enak bisa bersama Adit, tetapi hatinya tetap saja terasa sakit kala mengingat hubungan dirinya dengan Adit. Demi ingin bersama, dia rela harus seperti ini.

Pernikahannya kini dengan Bagas, hanya untuk menutupi kedok hubungannya dengan Adit. Tentu saja istri sah Adit tak mencurigainya, karena dirinya mengira Disya sudah menikah dan hubungan dengan suaminya pun baik-baik saja.

"Andai orang tua Mas Adit merestui hubungan kami, kami tak perlu menjalani hubungan tersembunyi seperti ini. Pasti saat ini kami sudah hidup bahagia tanpa harus berselingkuh seperti ini," ucap Disya lirih. Disya tampak memejamkan matanya. Jika bicara tentang hubungannya, pasti Disya akan meneteskan air matanya.

Disya masih terpenjara hatinya, dengan perasaannya terhadap Adit. Menjalani hubungan yang tak pernah ada ujungnya. Sedangkan di sisi lain, justru ada laki-laki yang mencintai dirinya dengan tulus.

Dari segi segalanya, sebenarnya Bagas lebih unggul dari Adit. Lagipula Bagas adalah suami sahnya. Namun, dirinya justru lebih mencintai Adit.

Tiba-tiba saja tangan besar itu menutup matanya. Disya meraba tangan yang di tutupi bulu-bulu halus. Disya sangat mengenal wangi tubuh itu.

"Mas Adit? Kamu sudah selesai?" tanya Disya. Adit melepaskan tangannya, membuat netra mata keduanya saling bertemu.

Namun, Adit tak menjawab. Dia justru membuka satu persatu pakaian yang dia kenakan, kemudian ikut masuk ke dalam bathtub bersama kekasihnya.

"Bagaimana aku bisa berlama-lama, jika di sini ada wanita cantik menunggu aku," rayu Adit tentu saja membuat Disya melengkungkan senyuman di bibirnya.

"Gombal!"

"Tapi kamu suka kan," ucap Adit sambil tangannya menarik kekasihnya untuk duduk di pangkuannya. Mereka bercumbu mesra, tanpa memikirkan pasangan mereka. Seakan dunia hanya milik mereka.

Setelah selesai menuntaskan hasrat terpendamnya, mereka bangkit. Mereka kini berdiri dibawah guyuran air shower, mereka terlihat sangat bahagia.

"Kita makan siang dulu, setelah itu kita lanjut ronde dua," ucap Adit dan Disya hanya mengikuti saja. Keduanya tampak mengeringkan rambut, dan bersiap-siap untuk berangkat. Disya memoles wajahnya dengan riasan, dia selalu ingin tampil cantik di hadapan kekasihnya.

"Ayo kita berangkat sekarang!" ajak Adit. Adit langsung menggandeng tangan Disya keluar dari kamar, tak ada rasa takut kalau tiba-tiba ada yang melihat kemesraan mereka.

Mereka menikmati makan siang di sebuah tempat makan yang menyediakan makanan khas Yogya. Adit dan Disya tampak memesan paket lengkap nasi gudeg beserta sambal goreng krecek, ayam, dan juga telur.

"Bagas?" tanya Adit. Di saat mereka sedang makan, Bagas menghubungi Disya.

"Iya. Boleh aku angkat?" tanya Disya dan Adit memperbolehkan.

"Iya Mas, panggilan telepon saja Mas. Di sini lagi rame banget, aku lagi makan sama Pak Adit. Maaf aku belum mengabari kamu, soalnya sesampai di Yogya aku langsung ke kantor cabang sama Pak Adit," jelas Disya.

Bagas memang laki-laki yang sabar. Padahal tadi pagi dia sempat merasa kecewa, karena sang istri tetap ngotot untuk berangkat ke Yogyakarta. Namun akhirnya lagi-lagi memaafkan sang istri dan mencoba mengerti.

"Mas, sudah dulu ya! Aku soalnya mau lanjut kerja lagi. Sudah selesai makan. Besok aku juga sudah pulang kok Mas," ucap Disya dan Bagas mengerti. Padahal dia mengakhiri, karena dia melihat wajah Adit yang berubah. Menunjukkan wajah tak suka.

"Maaf Mas," ucap Disya kepada kekasihnya dan Adit hanya menganggukkan kepalanya. Hubungan ini sudah menjadi keputusan mereka berdua, mereka harus saling mengerti posisi mereka masing-masing.

Adit mengajak Disya ke outlet menjual baju batik. Dia ingin membelikan daster batik dan kemeja batik istrinya.

"Yang, tolong pilihkan daster sama kemeja batik untuk istriku," ucap Adit.

Nyes, sakit banget hati Disya kala mendengar Adit meminta dirinya untuk memilihkan untuk istrinya. Tapi dia bisa apa? Marah? Semua tak ada artinya, karena dia hanyalah kekasih gelap Adit. Dia yang telah memilih sendiri hubungan seperti ini.

"Iya, Sayang. Maaf aku belum sempat menghubungi kamu. Tadi aku langsung ke kantor cabang terus makan. Oh ya, aku lagi di outlet batik. Aku sedang meminta Disya memilihkan daster dan juga kemeja batik untuk kamu. Dis, istri saya!" Adit melakukan panggilan video dengan Hana sang istri, dia menunjukkan kamera ke arah Disya yang sedang memilihkan untuk sang istri.

Disya tersenyum getir, hatinya terasa begitu sakit. Melihat sikap Adit kepada sang istri.

"Halo anak Ayah, sabar ya! Ayah besok pulang kok. Bella rewel tidak Yang aku tinggal pergi?" tanya Adit.

"Tega kamu Mas! Dimana perasaan kamu, Mas? Dengan santainya kamu bermesraan dengan istri dan anak kamu. Tak sedikitpun kamu memikirkan perasaan aku," ucap Disya lirih.

Disya langsung memberikan tas belanja berisi pakaian yang dia sudah pilih kepada Adit. Dia langsung pergi meninggalkan Adit, dia sudah tak sanggup menahan perasaannya. Dia mencari toilet untuk menumpahkan air matanya.

"Mengapa cinta begitu menyakitkan? Bahkan untuk membuat aku bisa bersama kamu. Aku harus merasakan sakit seperti ini," ucap Disya diiringi isak tangis.

Adit yakin, pasti Disya merasa sedih. Hingga akhirnya dia memilih mengakhiri panggilan dengan sang istri dan langsung membayar pakaian yang sudah dipilih Disya. Setelah itu dia mencari keberadaan Disya. Adit tampak gelisah menunggu kekasihnya, dia mencoba menghubungi Disya.

Disaat Disya sudah merasa tenang, Disya langsung keluar dari toilet dan menemui Adit.

"Maaf." Hanya itu yang bisa Adit ucapkan. Semua dia lakukan hanya demi menutupi perselingkuhannya dengan Disya.

"Iya, aku mengerti," sahut Disya.

Disya memilih untuk diam selama dalam perjalanan bahkan saat sudah di kamar hotel. Dia langsung merapihkan kopernya, Disya ingin kembali ke Jakarta. Dia tak peduli jika akhirnya sang suami bertanya mengapa dia pulang sekarang.

Adit langsung melingkarkan tangannya di pinggang Disya. Kini posisi mereka saling berhadapan. Disya tampak memalingkan wajahnya. Adit langsung memeluk tubuh kekasihnya dengan erat. Membuat Disya meneteskan air matanya lagi.

Terpopuler

Comments

꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂

꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂

jijik sama kelakuan disyak,kurang apa coba suami baik setia ganteng tajir juga, malah di selingkuhi

2024-01-11

0

💜💜 Mrs. Azalia Kim 💜💜

💜💜 Mrs. Azalia Kim 💜💜

woallaahh Disya Disya....
mencintai suami orang yaaa gini lahh jadinya
udah.....ga usah nangis terima saja ini pilihan muuu

2022-12-22

0

Siti Zuriah

Siti Zuriah

ngapain disya nangis trima aja kn itu udh kemauan km mw berselingkuh sm mantan km adit yg udh punya istri ngapain km sedih percuma perbuatan sendiri d tangisin

2022-11-14

1

lihat semua
Episodes
1 Datang Ke Kota
2 Penolakan Disya
3 Selingkuh
4 Sakit
5 Sella dan Disya
6 Adik Ipar Yang Baik
7 Pertengkaran Disya dengan Bagas
8 Kedatangan Ibu Mertua
9 Pujian Untuk Sella
10 Bukti
11 Tertangkap Basah
12 Tak Percaya
13 Promo Karya Terbaru "Hilangnya Cinta Suamiku"
14 Merasa Nyaman
15 Malam Kelam
16 Dewa Penolong
17 Tak Ingin Pisah
18 Kesedihan Sella
19 Kritis
20 Penjelasan Bagas
21 Terbukti
22 Bagas Vs Irwan
23 Perdebatan
24 Bukti Perselingkuhan Disya
25 Penyesalan Disya
26 Dukungan Dari Disya
27 Pertengkaran Bagas dengan Irwan
28 Kepulangan Disya
29 Promo Karya Terbaru "Anak Genius" Benih Yang Kau Tinggalkan "
30 Mengambil Hati Sella
31 Bertemu
32 Saling Mencintai
33 Perceraian Disya dengan Bagas
34 Ikhlas?
35 Kamu Tak Merebut
36 Perdebatan
37 Perasaan Apakah Ini?
38 Cinta Itu Sederhana
39 Kebersamaan
40 Kembali Ke Jakarta
41 Persiapan Pernikahan
42 Merasa Di Cintai
43 Kado Spesial Untuk Orang Yang Spesial
44 Aku Mencintainya
45 Pernikahan Bagas dan Sella
46 Malam Pertama
47 Kecemburuan Disya
48 Promo Karya Terbaru " Pernikahan Karena Perjodohan "
49 Menyadari
50 Balasan Untuk Adit
51 Bulan Madu
52 Pertemuan Adit dengan Disya
53 Mandul
54 Kepindahan Rumah Baru
55 Rumah Tangga Harmonis
56 Kejutan Untuk Suamiku
57 Adit Mengalami Kecelakaan
58 Lumpuh
59 Penyesalan Adit
60 Permintaan Maaf Adit
61 Disya Kembali Bekerja
62 Pertemuan dengan Adam
63 Empat Bulanan Sella
64 Keseriusan Adam
65 Disya dan Adam
66 Pernikahan Disya dan Adam
67 Hidup Bahagia ( End )
68 Promo Karya Terbaru "Sahabatku, Penggoda Suamiku"
69 Promo Karya "Akhir Cinta Perjodohan"
70 Promo Karya Terbaru " Pujaan Hati Ketua Geng Motor"
71 Promo Karya Terbaru "Anak Genius Milik CEO"
72 Promo Karya Terbaru "Terjerat Cinta Daddy Mafia"
73 Promo Karya Baru "Aplikasi Rahasia di Ponsel Suamiku"
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Datang Ke Kota
2
Penolakan Disya
3
Selingkuh
4
Sakit
5
Sella dan Disya
6
Adik Ipar Yang Baik
7
Pertengkaran Disya dengan Bagas
8
Kedatangan Ibu Mertua
9
Pujian Untuk Sella
10
Bukti
11
Tertangkap Basah
12
Tak Percaya
13
Promo Karya Terbaru "Hilangnya Cinta Suamiku"
14
Merasa Nyaman
15
Malam Kelam
16
Dewa Penolong
17
Tak Ingin Pisah
18
Kesedihan Sella
19
Kritis
20
Penjelasan Bagas
21
Terbukti
22
Bagas Vs Irwan
23
Perdebatan
24
Bukti Perselingkuhan Disya
25
Penyesalan Disya
26
Dukungan Dari Disya
27
Pertengkaran Bagas dengan Irwan
28
Kepulangan Disya
29
Promo Karya Terbaru "Anak Genius" Benih Yang Kau Tinggalkan "
30
Mengambil Hati Sella
31
Bertemu
32
Saling Mencintai
33
Perceraian Disya dengan Bagas
34
Ikhlas?
35
Kamu Tak Merebut
36
Perdebatan
37
Perasaan Apakah Ini?
38
Cinta Itu Sederhana
39
Kebersamaan
40
Kembali Ke Jakarta
41
Persiapan Pernikahan
42
Merasa Di Cintai
43
Kado Spesial Untuk Orang Yang Spesial
44
Aku Mencintainya
45
Pernikahan Bagas dan Sella
46
Malam Pertama
47
Kecemburuan Disya
48
Promo Karya Terbaru " Pernikahan Karena Perjodohan "
49
Menyadari
50
Balasan Untuk Adit
51
Bulan Madu
52
Pertemuan Adit dengan Disya
53
Mandul
54
Kepindahan Rumah Baru
55
Rumah Tangga Harmonis
56
Kejutan Untuk Suamiku
57
Adit Mengalami Kecelakaan
58
Lumpuh
59
Penyesalan Adit
60
Permintaan Maaf Adit
61
Disya Kembali Bekerja
62
Pertemuan dengan Adam
63
Empat Bulanan Sella
64
Keseriusan Adam
65
Disya dan Adam
66
Pernikahan Disya dan Adam
67
Hidup Bahagia ( End )
68
Promo Karya Terbaru "Sahabatku, Penggoda Suamiku"
69
Promo Karya "Akhir Cinta Perjodohan"
70
Promo Karya Terbaru " Pujaan Hati Ketua Geng Motor"
71
Promo Karya Terbaru "Anak Genius Milik CEO"
72
Promo Karya Terbaru "Terjerat Cinta Daddy Mafia"
73
Promo Karya Baru "Aplikasi Rahasia di Ponsel Suamiku"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!