Khan masih bingung antara ingin melanjutkan untuk mencari informasi tentang Vefe atau pulang. Kepala terasa pusing dan perut lapar, mobil masih melaju tanpa arah dan tujuan. Sampai di persimpangan jalan lampu merah saat mobil Khan berhenti, dia melatih ada rombongan anak-anak berjalan di trotoar.
Ada sekitar 15 anak yang memakai seragam yang sama sedang berjalan menyusuri trotoar. Ada satu gadis belia memakai celana jeans, jaket dan topi yang dibalik. Gadis itu sesekali mengarahkan anak-anak agar berjalan tidak turun dari trotoar.
Kha tersenyum melihat mereka, terutama melihat gadis belia itu. Dia langsung membuka jas dan dasinya. Menggulung lengan baju putih sampai siku.
Tanpa memperdulikan sedang lampu merah Khan membuka pintu mobil, "Satria, tidak perlu mencari lagi aku sudah menemukan dia. Aku turun di sini nanti kamu putar arah saja setelah lampu merah!" Khan turun dan menutup pintu mobil.
"Eee Tuan ... Tunggu!"
Teriakan dan panggilan Asisten Satria tidak lagi di hiraukan ole Khan. Tidak ingin menyia-nyiakan waktu untuk menemukan gadis belia itu. Dia langsung berlari meyusul rombongan anak-anak yanng berjalan lawaan arah dari mobilnya.
"Vefe ...!" teriak Khan.
Karena suara berisik dari anak-anak, Vefe tidak mendengar panggilan Khan. Saat ingin memanggilnya kembali, ada dua pemuda yang berjalan sambil menyenggol dan mencolek pipi Vefe. Khan sampai berhenti melangkah saat melihat aksi yang dilakukan Vefe.
Vefe berdiri di antara dua pemuda itu dan dengan cepat memutar dua tangan mereka, "Berani lu ya melecehkan perempuan di jalan!" teriak Vefe sambil mengeratkan gigi karena geram.
"Aaauw ... Ampun!" teriak salah satu pemuda.
"Aduh tangan gue, brengs*k lu!" teriak pemuda satu lagi.
Sorak dan teriakan anak-anak menambah semangat Vefe memberikan pelajaran kepada pemuda yang kurang ajar di jalan raya, "Kalian mau dikeroyok oleh anak-anak?"
"Tidak ... Ampun lepaskan tangan gue!"
"Minggat lu dari sini, awas kalau kalian mengulangi lagi bisa dipastikan patah tangan lu berdua!"
Vefe mendorong dua pemuda bersamaan dan tersungkur di tanah. Kembali anak-anak bersorak dan bertepuk tangan. Menertawakan dua pemuda yang dibuat malu oleh Vefe.
Ada salah satu dari anak-anak itu berteriak kepada Vefe sambil memegangi perutnya, "Kak Ve perut Ci keroncongan karena lapar."
Khan melihat ada kedai bakso dan mie ayam yang ada tepat di samping mereka berdiri. Khan langsung bejalan cepat mendekati Vefe dan berkata dengan lantang, "Kalian boleh memesan bakso atau mie ayam sampai puas di kedai yang ada di samping kalian, Mas Khan yang akan membayarnya nanti!"
Suara teriakan dan tepuk tangan kembali terdengar. Ucapan terima kasih dan langsung mencium punggung tangan Khan bergantian.
"Teima kasih Mas."
"Terima Kasih Mas Khan."
"Terima Kasih, Mas Khan teman Kak Ve ya?"
Anak-anak berbaris rapi mencium punggung tangan Khan bergantian. Berbaris rapi juga memesan bakso atau mie ayam yang diinginkan. Mereka terlihat tertib dan sudah terbiasa melakukan itu.
Khan tersenyum menyalami satu persatu anak-anak. Dia hanya melirik Vefe yang tersenyum menganggukkan kepala. Ke dua tangan Vefe di lipat bersedekap di depan perutnya.
Asisten Satria yang baru tiba di lokasi dan masih duduk di dalam mobil. Melihat pemandangan langka Khan tersenyum. Tidak henti-hentinya mengabadikan menggunakan ponsel pintarnya.
Sampai di barisan terakhir anak-anak bersalaman, Asisten Satria masih mengambil foto karena senyum Khan tidak pernah hilang. Apalagi matanya selalu melirik kepada gadis belia yang berdiri tidak jauh dari Khan.
Khan langsung mendekati Vefe dan langsung mengulurkan tangan untuk bersalaman. "Apa kabar Ve?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 251 Episodes
Comments
Diii
akhirnya ketemu juga ...
2024-07-28
1
uyhull01
yeyyy bertmu juga akhirnya , skian lama dan bnyak rintangan,
2023-01-28
1
Serli Ati
Alhamdulillah setelah sekian lama mencari akhirnya bertemu juga ya thor...
2022-12-30
1