Vefe hanya tersenyum dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Saat di tanya Khan tentang ketua dari panti asuhan, "Untuk sementara ketuanya Ve, Mas. Umi Maryam masih sakit."
"Baik ... Nona ketua. Ini kami serahkan sembako untuk panti asuhan semoga bermanfaat, dan ini bakso untuk yang belum kebagian tadi." Asisten Satria langsung menyerahkan bakso kepada Vefe.
"Terima kasih, Bang. Apakah perlu Vefe memberikan kuitansi tanda terimanya?"
"Tentu dong, tetapi dikirkm saja melalui pesan WA atau Tetegram kepada Bos," jawab Asisten Satria sambil mengedipkan mata pada Khan.
Khan tersenyum dan mengangguk, sangat memahami kode dari asistennya. Dengan otomatis akan mendapatkan nomor ponsel dia tanpa harus meminta. Sambil menyelam minum air istilah perbahasa nya.
Vefe membuka ponsel dan mencatat semua sembako yang di terima. Setelah selesai dia mendekati Khan tetap mata melihat di layar ponsel, "Mas, tolong sebutkan nomor ponsel atau id telegram dong!"
Dengan cepat Khan menyebutkan nomor ponsel sekaligus ig telegram. Vefe mengirim bukti kuitansi ke WA dan telegram kepada Khan. Khan langsung membuka dan menyimpan nomor dengan nama Vefe.
"Ve, sebelum Mas berpamitan pulang, apakah boleh Mas bertemu dengan Umi Maryam?"
"Tentu Mas, mari ikut Ve ke kamar Umi!"
Vefe berjalan masuk kamar milik Umi Maryam yang berada dibagian paling ujung. Mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk, "Assalamualaikim ...."
"Walaikum salam." Umi Maryam terbaring lemah di tempat tidur.
"Assalamualaikum Umi." Khan dan Asisten Satria menyalami Umi Maryam bergantian.
"Walaikum salam."
"Siapa mereka, Ve?" tanya Umi Maryam kepada Vefe.
"Yang wajah bule blasteran ini Mas Khan, dan dia Asisten Satria."
"Teman Vefe atau donatur panti asuhan?"
"Dua-duanya, Umi. Mas Khan ini laki-laki yang pernah Ve ceritakan pada Umi kemarin."
"Ooo yang Ve bantu di pinggir jalan tol dekat pemakaman itu?"
Vefe mengangguk dan diikuti oleh Khan. Vefe mempersilahkan Khan duduk di kursi yang baru diambilnya dari pojok kamar Umi Maryam, "Silahkan duduk Mas ... Bang!"
"Terima kasih."
Khan duduk sambil memandangi Umi Maryam yang terlihat lemah. Wajahnya pucat, sayu dan kurus. Jika di lihat sekilas Umi Maryam umurnya tidak jauh dengan Bunda Fatia.
"Umi sakit apa?"
"Umi sebenarnya hanya sakit diabetes, tetapi akhir-akhir ini sering drop karena lambung sering naik."
"Mengapa tidak ke rumah sakit, Umi?" tanya Khan.
Vefe yang bercerita panjang lebar tentang Umi Maryam. Dia lebih memilih dirawat di rumah saja padahal keadaannya lemah. Lebih memilih berobat jalan karena jika menginap mengurangi uang operasional panti asuhan.
Panti asuahan memiliki aset kontrakan lima pintu peninggalan Almarhum Abi suami Umi Maryam. Hasil kontrakan itu digunakan untuk kebutuhan sehari-hari panti asuhan. Ada donatur tetap untuk biaya sekolah anak-anak. Terkadang ada juga donasi dadakan seperti yang Khan lakukan untuk menambah operasional sehari-hari.
"Apa kata Dokter tentang Umi?" tanya Khan.
"Umi harus Endoscopy untuk mengetahui lambungnya yang luka, tetapi sayangnya pemeriksaan itu tidak di back-up oleh jaminan kesehatan. Lebih baik uangnya untuk makan anak-anak saja."
"Tapi kesehatan Umi lebih penting, seharusnya dari kemarin Umi mendengarkan Vefe." Vefe kesal karena belum berhasil membujuk Umi Maryam untuk berobat ke rumah sakit sehingga keadaan Umi Maryam semakin melemah.
Umi Maryam sering muntah saat makan sehingga kurang asupan gizi. Badannya semakin kurus dan lemah. Dia memilih berbaring di kamar untuk beristrirahat dan melakukan aktivitas di dalam kamar.
Khan ingin membantu Umi Maryam tetapi masih bingung caranya. Kemungkinan jika melalui yayasan pasti beliau akan menolak. Harus menggunakan cara pendekatan secara personal pasti akan berhasil.
"Begini saja Umi, di kantor Khan semua karyawan mendapatkan fasilitas kesehatan termasuk keluarga. Bagaimana kalau Khan menganggap Umi sebagai Bunda Khan?"
"Maksudnya bagaimana Ve belum faham, Mas?"
"Pakai saja kartu kesehatan Mas Khan ini, Ibu pasti akan ditangani dengan baik tanpa harus membayar sepeserpun."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 251 Episodes
Comments
Diii
biar sering ketemu n tambah Deket juga kan
2024-07-28
1
uyhull01
ciahhh modus mu itu sat hihi tp bgus juga lah gak harus merayu rayu dulu
2023-01-28
1
VERALI
Asisten Satria bener pintar dan cerdik eiy
2022-12-03
1