Sania Pratiwi mendengar ucapan Khan bukannya bersedih, tetapi dia malah tersenyum. Senyumnya tidak bisa diartikan oleh siapapun juga hanya Sania sendiri yang tahu. Tanpa mengikuti Khan masuk, dia berbalik badan mendekati Pak Bowo, "Tolong titip ini untuk Mas Ganteng, Nia pamit dulu."
"Anda tidak menunggu lagi, Nona?" tanya Bak Bowo.
"Menunggu apa, Pak?"
"Menunggu di usir untuk yang ke dua kalinya," jawab Pak Bowo sambil tersenyum.
Asisten Satria tidak jadi mengusir Sania Pratiwi.Dengan kesadaran diri dia pulang dan hanya menitipkan barang di pos security . Dia langsung ikut masuk ke rumah menyusul Khan yang terlebih dahulu masuk.
Pak Bowo hanya mengintip barang yang di titipkan oleh sania Pratiwi. Dia langsung ikut menyusul Asisten Satria masuk rumah. Ingin menyampaikan amanah dari Sania Pratiwi untuk Tuan Khan.
Khan hanya duduk di ruang keluarga sambil mengotak-atik chenel televisi dengan kasar. Hatinya kesal berlipat ganda hari ini karena selalu saja ada gangguan tentang wanita cantik. Rasanya ingin sekali kembali ke masaa lalu menjadi anak kecil yang tidak memiliki masalah hidup dan trauma yang berkepanjangan.
Pak Gun datang membawa segelas coklat hangat dan di letakkan diatas meja, "Silahkan diminum dulu, Tuan!"
Khan langsung menghabiskan coklat hangat dalam sekali teguk dan tanpa sisa. Otaknya sedikit tenang setelah mendapatkan asupan coklat yang menenangkan pikiran. Pak Gun laki-laki paruh baya sangat tahu selera tuannya karena hampir seumur hidupnya menemani Khan setelah penculikan waktu kecil.
"Sebaiknya Anda mandi dulu agar lebih segar, Tuan!"
"Masih malas, Pak Gun."
Asisten Satria dan Pak Bowo datang bersamaan mendekati Khan, "Tuan, apakah saya boleh pulang sebentar," pamit Asisten Satria.
"Ya ... Jangan lupa cari informasi tentang perguruan Anak Nusa!"
"Siap laksanakan, Tuan." Asisten Satria berbalik badan untuk keluar rumah.
Pak Bowo mendekati Khan, "Tuan, ini titipan dari Nona Sania Pratiwi."
"Aku tidak tertarik barang apapun dari minyak goreng itu. Buat kalian saja."
"Baik ... Terima kasih, Tuan."
Tidak ingin melihat apa yang diberikan Sania Pratiwi. Khan langsung meninggalkan ruang keluarga berlari ke lift yang ada di pojok ruang. Dia naik lift yang jarang dia pakai. Biasanya dia memiih naik tangga untuk ke lantai atas sekalian olahraga.
Merbahkan tubuhnya di tempat tidur terlentang memandagi langit-langit rumah. Semakin bertambah umur semakin lelah Khan menghadapi cobaan hidup. Perjodohan yang dilakukan oleh Bunda Fatia terus saja berlangsung.
Khan sudah tidak bisa menghitung sudah ada berapa wanita yang ingin di perkenalkan. Setiap di tolak pasti mengcewakan Bunda, tetapi jika tidak di tolak akan membuat traumanya kambuh. Bagai buah si malakama kini yang Khan hadapi.
Saat melihat Bunda kecewa rasanya hati seperti teriris. Selalu saja berusaha untuk menghilangkan trauma, tetapi tetap saja gagal dan gagal lagi. Hanya pada Vefe satu-satunya harapan untuk bisa sembuh dari trauma.
Baru berniat untuk mencari Vefe sudah terkendala wanita cantik dan seksi lagi. Harapan kini seperti hanya tinggal harapan. Ingin menolak saat di jodohkan oleh Bunda Fatia tetapi tidak tega.
Khan hanya bisa menghindar dan selalu menghindar. Hanya dengan cara menghindarlah saat ini yang dia lakukan agar Bunda tidak kecewa dan kecewa lagi. Hanya bisa menolak secara halus saja yang dia lakukan selama ini.
Lamunan Khan terjaga setelah mendengar ketukan pintu dari luar. Pak Gun berkali-kali mengetuk pintu tanpa henti. Awalnya enggan untuk menjawab dan menaggapi panggilan Pak Gun.
Setelah mendengar Pak Gun menyebutkan nama Bunda Fatia. Khan bergegas membuka pintu, "Ada apa, Pak Gun?"
"Nyonya Bunda Menelpon, Tuan. Kata beliau ponsel Anda tidak aktif."
"Oooo ponsel aku silent tadi, Pak. Bunda ngomong apa?"
"Kata beliau ingin membicarakan tentang Nona Eno."
"Ooo rupanya wanita ganjen itu sudah mengadu pada Bunda."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 251 Episodes
Comments
🌺awan's wife🌺
apa bunda tidak tau trauma anaknya,,,kenapa masih terus dijodohkan,,,apa tidak sebaiknya diobati dulu ke psikiater,,kan kasian anaknya yg harus menghadapi trauma sekaligus perasaan bersalah pada bundanya Krn menolak perjodohan
2023-08-17
1
uyhull01
lha beneran ngadu si Eno ini ??
2023-01-28
1
Serli Ati
suka x kamu cari masalah eno, sepertinya ini diluar batas, siap-siap aja kemungkinan kamu dipulangkan oleh khan.
2022-12-30
1