Hampir setengah jam Khan melihat sekeliling area pemakaman. Tidak ada seorangpun yang ada di pemakaman. Hanya ada suara burung berkicau yang bersahutan.
Asisten Satria bingung dan hanya mengikuti langkah tuannya saja. Tidak tahu siapa yang di cari dan tidak tahu apa tujuannya. Ingin bertanya, tetapi takut dia marah lagi.
Ada dua orang laki-laki yang sedang lewat di depan pemakaman. Bergegas Khan bertanya kepada mereka, "Permisi Pak!"
"Ya Mas ...?"
"Kemarin malam ada anggota perguruan silat sedang berlatih di sini, apakah Anda tahu berasal dari perguruan mana, Pak?"
"Di sini hampir setiap Minggu ada yang latihan dan uji nyali, Mas. Kalau kamu ingin mengetahui anggota perguruan silat mana yang datang ke sini, silahkan kalian bertanya pada pengelola makam ini."
"Di mana tinggalnya, Pak?"
"Itu rumahnya di pojok belakang pemakaman yang rumah bumbu."
"Terima kasih atas bantuannya, Pak."
"Sama-sama."
"Ayo kita ke sana, Sat!"
Asisten Satria mengikuti langkah panjang Khan, "Tuan, sebenarnya Anda sedang mencari siapa?"
Sambil berjalan Khan bercerita sekilas tentang pertemuan dengan Vefe. Setelah bertemu dengan Eno masih berkeringat dingin dan dengan Vefe tidak. Khan bertekat ingin mencari gadis belia itu.
"Anda tahu nama perguruan silat apa Nona Vefe, Tuan?"
"Tidak tahu, mereka mengenakan seragam warna hitam."
Asisten Satria mengingat sebagian besar perguruan silat di Indonesia memakai seragam warna hitam. Perguruan silat memiliki logo dan bendera yang berbeda. Seharusnya bisa mengenali dari jika mengetahui ciri khusus itu.
"Apakah Anda melihat logo atau bendera mereka, Tuan?"
"Aku tidak memperhatikan itu kemarin."
Asisten Satria tidak lagi bertanya karena memang tidak bisa membantu banyak jika tidak ada ciri khusus yang dikenali. Sekarang Asisten Satria berjalan sambil melamun mengingat seorang gadis yang bernama Vefe. Nama panggilan yang unik dan tidak membuat tuannya trauma.
Asisten Satria hanya berharap semoga dengan Vefe tuannya bisa sembuh dari trauma. Bunda Fatia sudah berusaha puluhan kali menjodohkan putranya. Bahkan dengan berbagai tipe wanita dengan sifat yang berbeda.
Asisten Satria sampai lupa siapa saja nama para wanita itu. Ada juga yang berbalik arah menyukai dirinya. Tidak dapat bosnya Asisten juga boleh begitu kata mereka.
Asisten Satria adalah laki-laki lebih tua tiga tahun dari Khan yang selalu setia. Laki-laki beranak satu hampir 24 jam bersama Khan tuannya. Bahkan dia memiliki tempat tinggal tepat di sebelah rumah Khan di kompleks perumahan elit.
Asisten Satria adalah kakak kelas Khan saat SMP di kampung Bunda Fatia. Pemuda yang mempunyai prestasi tinggi saat di bangku sekolah. Di kuliahkan oleh Ayah Jose karena dia anak yatim.
Lamunan Asisten Satria berakhir saat dia hampir menabrak Khan ketika dia berhenti mendadak, padahal mereka belum sampai di depan rumah yang dituju, "Mengapa berhenti, Tuan?"
"Kamu saja yang tanya, lihat saja sendiri!"
Di depan rumah yang dituju ada seorang wanita seksi memakai baju minim. Dia memakai kemben dan celana sangat pendek. Belum mendekati saja Khan sudah mengeluarkan keringat dingin.
Khan langsung berbalik badan tanpa menengok lagi. Dia melupakan tujuan awal ingin mencari gadis belia itu. Padahal awal berjalan ke rumah itu dengan semangat empat lima.
Asisten Satria tersenyum sambil menggelengkan kepala, "Tuan, penyakit kok aneh. Pemandangan seksi seharusnya dinikmati bukan dihindari," monolog Asisten Satria sendiri.
Asisten Satria usil ingin menggoda tuannya sampai di mana tekatnya mencari gadis belia yang di inginkan, "Tuan ... apakah tidak berniat lagi mencari Nona Vefe?" tanya Asisten Satria dengan suara keras.
Seketika Khan berhenti melangkah dan kembali bermonolog dalam hati, "Aku kembali ke rumah itu atau ...?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 251 Episodes
Comments
uyhull01
kembali lgi khan, supaya kmu dapat info mengnai Vefe kan,
2023-01-28
1
Serli Ati
satria usil juga ya orangnya, tolongin dong, kasihan khan udah keluar keringat dinginnya.
2022-12-30
1
Sifa Anna
cari tahu dong Khan
2022-11-15
1