Pemicu Pertengkaran

Kinara baru saja selesai makan malam, dan akan mencuci bekas makannya, saat mendengar pintu rumahnya diketuk seseorang.

Kinara berjalan kearah pintu, namun sebelum membuka Kinara melihat lebih dulu dari jendela, begitu dia melihat siapa yang ada diluar Kinara berbalik pergi, dia enggan membuka pintu untuk Yoga, tapi baru beberapa langkah Kinara mendengar suara Yoga "Ra, aku tau kamu di dalam, aku gak akan masuk kalau kamu gak izinkan, walaupun sebenarnya aku ingin melihat kamu dan anak kita, tapi tolong terima ini" Yoga menyimpan bungkusan yang di bawanya diatas kursi teras " Aku gak tau kamu lagi mau atau enggak, aku cuma ingat kamu waktu lewat tukang martabak langganan kita, Aku taruh sini Ra.." Yoga pergi dari teras rumah Kinara, dengan tangan hampa, saat pulang bekerja Yoga melihat martabak kesukaan Kinara dan Yoga sering membelikannya ketika Kinara menginginkannya, Yoga turun dan membelinya.

Lalu Yoga memacu mobilnya dengan harapan bisa melihat wajah Kinara berbinar saat melihat martabak kesukaannya seperti dulu.

Kinara akan tersenyum sambil berkata terimakasih, lalu memberikan kecupan di bibirnya.

Yoga dulu merasa martabak saja tidak masalah meski dia harus membelikan sepuluh kotak untuk Kinara, tapi kini satu kotak saja sudah berarti bagi Yoga, jika itu bisa di terima Kinara.

Kinara masih tertegun, apa ini yang disebut ikatan batin Ayah dan Anak, disaat kemarin terlintas di benak Kinara bahwa andai dia dan Yoga masih bersama dia ingin sekali Yoga membawakannya martabak kesukaannya, namun mengingat perkataan Anita di kios buah, Kinara tak berharap sama sekali, karena itu tidak mungkin, disaat mereka bahkan sudah tidak bersama, dan Kinara menggumamkan kata- kata tak mungkin bagi keinginan yang satu itu.

Tapi kini dia hanya bisa berdiri dengan tangan terkepal erat dia tak mau menerima itu, tapi bagaimana jika sebagian dari dirinya meronta untuk segera mengambil bungkusan yang Yoga taruh di kursi terasnya.

Yoga sudah pergi Kinara mengambil dan membuka bungkusannya dan ternyata memang masih hangat dan persis rasa yang diinginkan Kinara, martabak toping coklat keju kesukaannya.

Dengan deraian air mata Kinara menyuapkan satu potong martabak kedalam mulutnya "Kamu suka sekali Ibu menangis ya Nak, Ibu harus rela memakannya demi kamu.

.

.

.

Yoga memasuki rumahnya dengan kepala menengadah, akhir-akhir ini dia enggan pulang karena dirumah hanya akan ada pertengkaran dengan Anita.

Jika dulu saat bersama Kinara dia akan berteriak "Sayang Mas pulang" lalu disambut dengan senyum manis Kinara.

Namun kini dia hanya mendapati Anita yang berkata dengan tajam "Baru pulang kamu Mas!" benar bukan.

"Dari mana aja kamu?" Yoga mendesah lelah.

"Seingatku waktu aku jadi sekertaris kamu, kamu selalu pulang tepat waktu"

"Aku banyak pekerjaan hari ini" Yoga menyimpan tas kerjanya dan melonggarkan dasinya.

"Bohong kamu!"

"Aku telpon sekertaris kamu dan dia bilang kamu sudah pulang, sejak sore! kamu pergi kerumah Kinara kan?!"

Yoga mengusap rambutnya dia lelah, jika terus begini semuanya tidak akan baik bagi rumah tangganya dan Anita, Yoga jenuh.

"Aku memang kesana tapi bahkan Kinara tidak mau membuka pintu, bahkan sekedar melihatku.."

"Kamu Mas.. kamu masih saja menemui dia!" Anita menunjuk dada Yoga, sungguh istri mana yang akan suka jika suaminya selalu menemui mantan istrinya.

"Aku hanya memastikan keadaan anakku baik-baik saja, Anita"

"Alasan kamu Mas!" Anita berteriak frustasi " Kamu hanya menggunakan anak kamu padahal kamu mau bertemu Kinara, ya kan?"

"Jika iya memang kenapa hah!" Anita tertegun saat mendengar teriakan Yoga "Kamu tau Anita, tingkah kamu yang seperti ini membuat aku semakin tak ingin pulang, setiap hari cuma rasa curiga yang kamu tuduhkan padaku! apa belum cukup dengan aku menjadi suami kamu sekarang! bukankah ini yang kamu inginkan sejak dulu! aku bukan pria gila yang akan memperistri dua wanita"

"Kenapa?" Anita bertanya sinis "Kamu gak sadar meskipun kamu gak memperistri dua wanita, kamu dulu selingkuh denganku dibelakang Kinara!"

"Kamu memang tidak memperistri aku, tapi kamu melakukan apa yang layaknya dilakukan suami istri denganku" Yoga terdiam "Kenapa diam? maka bukan tidak mungkin kamu juga melakukan itu sekarang dengan Kinara, benarkan? bisa saja kalian berdua melakukan itu dibelakangku, Kinara pasti puas karena bisa balik menertawakan aku sekarang.. ternyata Kinara tak lebih dari wanita murah..an.."

Plak..

Anita merasakan pipinya perih, karena tamparan Yoga, tapi dibalik itu hatinya lebih perih, Yoga pria yang dia cintai, pria yang paling lembut, yang selama ini dia dambakan untuk menjadi suaminya, kini menamparnya.

"Kamu gak sepantasnya mengatakan itu Anita, Kinara tidak seperti itu.." Yoga menggeram marah.

"Tidak seperti itu.." Anita menatap tajam pada Yoga hingga Yoga tertegun "Yang kamu maksud tidak seperti aku bukan?"

"Ya, aku memang murahan! rela menjadi selingkuhan demi pria bajingan yang aku cintai, dan terjebak bujuk rayunya, dia berkata akan menikahiku hingga aku menyerahkan segalanya, yang aku kira dia akan terus mencintai aku, tapi nyatanya.." Anita menggeleng.

"Tapi kamu harus ingat ini Mas, aku yang murahan ini adalah istri kamu sekarang!" Anita berbalik namun dia merasakan sesuatu diperutnya seperti melilit dan sakit "Akh..." Anita memekik lalu memegang perutnya yang terasa keram dan sakit "Sakit.. akh.."

"Anita?" Yoga segera menopang tubuh Anita yang semakin membungkuk menahan sakit dan akan terjatuh "Apa yang terjadi?"

"Sakit Mas, akh.. perutku sakiiit!"

"Tahan Anita, kita ke rumah sakit sekarang" Yoga segera menggendong Anita dan membawanya keluar rumah, dan memasukan Anita ke dalam mobil "Bertahan Anita.."

"Sakit Mas, ini sakit banget!" Anita menggelengkan kepalanya lemah lalu matanya memejam.

"Anita.. Anita.. Astaga, please Anita bertahan" Yoga mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh menuju rumah sakit terdekat, sebelah tangannya yang bergetar memegang tangan Anita yang tak sadarkan diri.

....

Yoga masih menggenggam tangan Anita yang belum sadarkan diri setelah memeriksa keadaan bayi mereka, dan dokter menyarankan Anita untuk melakukan bed rest karena hampir saja keguguran, beruntung bayi mereka masih bisa diselamatkan

Dokter juga mengatakan Anita terlalu stres dan banyak fikiran, Yoga menyadari bahwa ini juga kesalahannya. Sejak menikah mereka terus bersitegang dan bertengkar, mungkin itu pemicunya.

"Mas..?"

"Ya.." Yoga mendesah lega saat Anita sadar.

"Bayi kita..?" tanya nya lirih.

"Dia baik-baik saja" Anita tersenyum lega "Maaf harusnya aku gak menampar kamu"

Anita menggeleng "Itu juga salahku Mas, harusnya aku gak memancing kamu"

"Aku berjanji tidak akan melakukan itu lagi, aku akan berusaha menjaga anak kita"

Yoga mengangguk "Ayo kita perbaiki semuanya.." Yoga memeluk Anita.

Yoga benar-benar menunggu Anita semalaman dan tertidur di sofa karena kelelahan.

Dipagi hari Anita melihat Yoga masih tertidur, Anita tersenyum saat mengingat Yoga berjanji akan memperbaiki segalanya, dan Anita berharap kali ini Yoga tidak akan lagi menemui Kinara karena itu membuatnya sakit hati, dan berujung pertengkaran, Anita tak mau benak Yoga terpecah belah dengan Kinara, Yoga adalah miliknya, tapi Anita menyadari selama Kinara masih mengandung anak Yoga, Yoga tidak akan berhenti menemui Kinara, Anita meraih ponselnya diatas nakas, lalu menghubungi seseorang.

"Aku ingin kamu melakukan sesuatu untukku"

.

.

.

Like..

Komen..

Vote..

Terpopuler

Comments

Sunarmi Narmi

Sunarmi Narmi

Anita...kmu kenapa dlm kondisi hamil mau berbuat jahat....ana ana wae...bisa aja kmu mlah yg cilaka...

2025-03-19

0

Tuti Chandra

Tuti Chandra

ya allah lindungin kinara dr manusia laknat macam anita.

2025-03-27

0

Ria Lita

Ria Lita

weleeeeh2 Anita kamu mau apa

2024-09-30

0

lihat semua
Episodes
1 Kinara Indira
2 Prayoga Dinata Akbar
3 Flashback
4 Flashback2
5 Flashback Lagi
6 Masih Flashback : Hari itu
7 Penyesalan Yoga
8 Bertemu Anita
9 Masa Lalu
10 Arumi..?
11 Menambah Daftar Kepedihan
12 Papa Arumi
13 Bunda Sama Dengan Mama
14 Fabian Aksan Wiratama
15 Mantan Mertua Dan Menantunya
16 Semua Karena Kinara
17 Perkara Mengidam
18 Pemicu Pertengkaran
19 Ke Pasar Malam
20 Masih Di Pasar Malam
21 Duka
22 Aku Suaminya
23 Pelaku
24 Memori Yang Hilang
25 Kinara Yang Rapuh
26 Memulai
27 Menanamkan Rasa Bersalah
28 Menjerat Yoga
29 Bertemu Abi
30 Pengumuman
31 Perasaan Abi
32 Pengakuan Anita
33 Sisi Yang Berbeda
34 Pak Abi..?
35 Ibu Arumi..?
36 Kemarahan Arumi
37 Ayo Panggil Mas..!
38 Penolakan Kinara
39 Aku Mau..
40 Perkara Panggilan
41 Duda With Janda
42 Pertama Kalinya
43 Lakukan Sampai Kamu Benar- benar Lupa
44 Anita Dan Bayinya
45 Abi Yang Tampan
46 Usaha Anita
47 Reuni (1)
48 Reuni (2)
49 Berdebat
50 Menemui Kakek dan Nenek
51 Lamaran Abi
52 Manis Melebihi Gula
53 Yang Pertama
54 Dan Ternyata
55 Hidup Bahagia?
56 Kedatangan Riana
57 Usaha Riana
58 Kinara Oh Kinara
59 Dulu Dan Sekarang
60 Masih Kinara Oh Kinara
61 Apa Arti Aku Untuk Kamu..?
62 Kamu Berarti Untukku
63 Abi Marah?
64 Marah Lagi
65 Menghasut
66 Masuk Jebakan
67 WOT??
68 Maaf
69 Yoga Menjadi Gila
70 Loving You 2: Wanita Pengganti
71 Terlambat..?
72 Akhir Dari Riana
73 Kinara Oh Kinara (3)
74 Menemui Anita
75 Keikhlasan Sesungguhnya
76 Buah Yang Manis
77 Kipas- Kipas, Angin- Angin
78 Tamat
79 Istriku Tak Gendut Lagi
80 Promo
81 Muhasabah Cinta: Di Akhir Usia
82 Dear My Ex Husband
83 Promo
84 Kisah Belum Usai
85 Boleh Mampir
86 My Sweet Daddy
87 Broken Marriage
88 Mampir Yuk!
89 Bukan Sekedar Secretary
90 Gara-gara Mantan
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Kinara Indira
2
Prayoga Dinata Akbar
3
Flashback
4
Flashback2
5
Flashback Lagi
6
Masih Flashback : Hari itu
7
Penyesalan Yoga
8
Bertemu Anita
9
Masa Lalu
10
Arumi..?
11
Menambah Daftar Kepedihan
12
Papa Arumi
13
Bunda Sama Dengan Mama
14
Fabian Aksan Wiratama
15
Mantan Mertua Dan Menantunya
16
Semua Karena Kinara
17
Perkara Mengidam
18
Pemicu Pertengkaran
19
Ke Pasar Malam
20
Masih Di Pasar Malam
21
Duka
22
Aku Suaminya
23
Pelaku
24
Memori Yang Hilang
25
Kinara Yang Rapuh
26
Memulai
27
Menanamkan Rasa Bersalah
28
Menjerat Yoga
29
Bertemu Abi
30
Pengumuman
31
Perasaan Abi
32
Pengakuan Anita
33
Sisi Yang Berbeda
34
Pak Abi..?
35
Ibu Arumi..?
36
Kemarahan Arumi
37
Ayo Panggil Mas..!
38
Penolakan Kinara
39
Aku Mau..
40
Perkara Panggilan
41
Duda With Janda
42
Pertama Kalinya
43
Lakukan Sampai Kamu Benar- benar Lupa
44
Anita Dan Bayinya
45
Abi Yang Tampan
46
Usaha Anita
47
Reuni (1)
48
Reuni (2)
49
Berdebat
50
Menemui Kakek dan Nenek
51
Lamaran Abi
52
Manis Melebihi Gula
53
Yang Pertama
54
Dan Ternyata
55
Hidup Bahagia?
56
Kedatangan Riana
57
Usaha Riana
58
Kinara Oh Kinara
59
Dulu Dan Sekarang
60
Masih Kinara Oh Kinara
61
Apa Arti Aku Untuk Kamu..?
62
Kamu Berarti Untukku
63
Abi Marah?
64
Marah Lagi
65
Menghasut
66
Masuk Jebakan
67
WOT??
68
Maaf
69
Yoga Menjadi Gila
70
Loving You 2: Wanita Pengganti
71
Terlambat..?
72
Akhir Dari Riana
73
Kinara Oh Kinara (3)
74
Menemui Anita
75
Keikhlasan Sesungguhnya
76
Buah Yang Manis
77
Kipas- Kipas, Angin- Angin
78
Tamat
79
Istriku Tak Gendut Lagi
80
Promo
81
Muhasabah Cinta: Di Akhir Usia
82
Dear My Ex Husband
83
Promo
84
Kisah Belum Usai
85
Boleh Mampir
86
My Sweet Daddy
87
Broken Marriage
88
Mampir Yuk!
89
Bukan Sekedar Secretary
90
Gara-gara Mantan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!