Prayoga Dinata Akbar

Aku menikahi Kinara karna merasa kasihan Kinara yang hidup sebatang kara, juga saat itu dia tengah rapuh, aku hanya takut dia depresi.

Aku selalu menemani dan memberi dukungan padanya hingga suatu hari dia melamarku dan mengajakku menikah,aku tak tega untuk menolak maka ku iya kan saja,meski aku harus berdebat dengan Anita kekasihku.

Kami bertiga bersahabat sejak SMA, lalu aku menjalin hubungan dengan Anita sebelum orang tua Kinara mengalami kecelakaan, aku tak rela jika hubunganku dengan Anita yang baru berjalan harus berakhir karna aku menikah dengan Kinara,maka aku menjanjikan akan menceraikan Kinara dalam waktu satu tahun, dan Anita setuju dan kami masih terus menjalin hubungan tanpa sepengetahuan istriku, apalagi kami bekerja di kantor yang sama tepatnya Anita menjadi sekertarisku, tentu saja kami menjadi leluasa dan selalu bersama.

Hari demi hari kulewati sebagai seorang suami dari Kinara, tak pernah kuliahat cacatnya sebagai seorang istri, ia selalu bersikap lembut dan melayaniku dengan baik, kami menjalani kewajiban sebagai sepasang suami istri pada umumnya, hanya saja dia selalu meminta izin untuk melepas kb nya, namun belum aku izinkan dengan alasan aku belum siap dan ingin menghabiskan waktu berdua saja.

Aku mulai terbiasa dengan kehadirannya seperti ada yang hilang jika dia tak ada, aku kira ini hanya sesaat karna terbiasa bersama.

Hari itu Anita terus mendesakku untuk menceraikan Kinara, namun aku terus mengulur waktu entah mengapa aku merasa tak rela, jelas saja Anita mendesak karna aku sudah menundanya hingga kini pernikahan kami berusia tiga tahun.

"Apa ini alasan kamu saja, bahwa sebenarnya kamu sudah mulai mencintainya" Aku sungguh tak tau dengan perasaanku.

"Tidak sayang aku hanya mencintai kamu, hanya kamu" langsung saja ku cumbu dia, biasanya itu cukup aktif untuk membuatnya diam dan tak mendesakku lagi.

Aku tak ingin kehilangan Anita, tapi aku juga tak bisa meninggalkan Kinara.

.

.

Satu bulan terakhir Kinara berubah menjadi sedikit pendiam aku merasa ada yang aneh,namun aku tepiskan karna dia masih bersikap lembut padaku,juga melayaniku seperti biasanya, hingga hari ini aku terpaku dengan pernyataan nya bahwa selama ini dia tak mencintaiku, dan aku tak mengerti saat Anita harus mendengar pernyataan nya.

"Maafkan aku mas, aku sudah berusaha untuk mencintai kamu, tapi nyatanya aku gak bisa, aku hanya menganggap ini hubungan balas budi.." Kinara menyodorkan sebuah map "Aku mohon lepaskan aku, agar aku bisa menjalani hidupku dengan pria yang aku cintai... tolong..

ceraikan aku"

.

.

Yoga mengepalkan tangannya erat "Apa maksud kamu Kinara?" giginya gemelutuk sungguh ia marah, apa maksud Kinara.

"Aku ingin bercerai"

"Apa kamu bilang, jangan bermimpi" Yoga tak rela, enak saja dia tidak akan menceraikan Kinara.

Amarah Yoga tak tertahan, ia bahkan tak menyadari raut Anita yang menunduk sedih, apa Yoga memang tak berniat menceraikan Kinara, bukankah Yoga sudah berjanji untuk segera menceraikan Kinara.

Kinara terkekeh "Kamu egois mas, aku tak mencintai kamu, lepaskan aku agar aku bisa menjalani hidupku dengan tenang bersama kekasihku"

"Dengan tenang, kekasih?, apa maksudmu memperlakukan ku seperti ini Kinara, setelah kamu bertemu lagi dengan kekasihmu aku harus melepaskanmu, jangan bermimpi"

Anita mendongak manatap Yoga yang berapi api mempertahankan pernikahannya,matanya sudah berkaca kaca.

Kinara melihat itu semua "Kamu jangan egois mas, setidaknya aku akan merelakan kamu jika kamu menemukan cinta kamu, aku akan melepaskan kamu jika itu kebahagian kamu"

Yoga membeku, begitupun Anita yang beralih menatap Kinara, "Apa?"

Kinara menghela nafasnya "Ya aku melepaskan kamu,talak aku.. mas lalu menikahlah dengan Anita" Mata keduanya membelalak terkejut "Aku sudah tau semuanya, tentang kalian, tentang kamu yang hanya menikahiku karna merasa kasihan" Kinara tersenyum getir, guratan luka kini nampak jelas di kedua matanya yang mengalirkan airmata "Kamu tenang saja,aku tak akan sendiri saat sudah bercerai meski aku sebatang kara aku masih punya tuhan"

"Lagi pula tak baik untuk kehormatan Anita jika kalian hanya berzina saja" Kinara memandang kasihan pada Anita yang selama ini melayani suaminya tanpa status.

"Talak aku mas.. !" Anita menangis..

"Ra.." Kinara menggeleng seolah mengatakan 'Jangan bicara jika itu akan menyakitiku'

"Aku tak ingin menyalahkan siapapun meski kenyataannya kalian bersalah, kalian bahkan merasa benar dengan dosa yang kalian lakukan"

"Sayang.." Yoga mengucapkannya dengan tercekat. "Aku mengaku salah tapi.. bisakah kita mempertahankan ini"

Yoga tak berfikir bahwa perkataannya menyakiti hati Anita.

"Lihatlah Anita, Suamiku tak ingin melepaskanku tapi juga tak bisa meninggalkan kamu, bukan kah dia serakah" Yoga tak bisa berkata kata lagi ini memang salahnya.

Kinara mendorong berkas perceraian nya "Aku tunggu mas di pengadilan" Kinara berjalan menuju kamarnya dan mengambil koper yang sudah rapi, hanya satu koper.. karena Kinara merasa jika semua ini bukan miliknya, matanya mengedar menulusuri kamarnya yang ia tinggali selama lebih kurang tiga tahun tempat ia memadu kasih dengan suaminya, bersenda dan bercinta, kini semuanya tinggal ke semu' an semata.

Kinara sudah keluar dari kamarnya sedangkan Anita dan Yoga masih bergeming ditempatnya "Aku pergi mas" Kinara melepaskan cincin pernikahan yang selama ini tak pernah ia lepas sedetik pun, dan memberikannya pada Yoga "Terimakasih untuk semuanya, maafkan aku yang tak bisa menjadi istri yang baik untukmu, hingga kamu tak merasa puas denganku"

Yoga terjatuh, ia terduduk lemas saat Kinara benar benar pergi dan tak menoleh lagi..

.

.

.

Yoga menatap sendu tempat tidur disebelahnya yang kini kosong,Yoga membelai nya tempat tidur yang biasanya hangat kini terasa dingin, entah kemana Kinara pergi, dia tak punya keluarga lagi selain dirinya.

"Kamu kemana sayang, aku merindukan kamu" menyesal mungkin iya, tidak! bukan mungkin tapi, Yoga sungguh menyesal mengapa ia baru menyadari jika ia sudah mencintai Kinara.

Yoga menghadiri sidang perceraiannya berharap bisa bertemu Kinara dan bicara untuk rujuk kembali, namun Kinara tak pernah hadir, hanya seorang pengacara yang mewakili.

Hari ini adalah sidang putusan perceraian mereka Yoga sudah pasrah mungkin ia memang harus ikhlas semua memang salahnya dia tak boleh egois bukan dia harus melepaskan Kinara.

Tanpa disangka Kinara kini hadir di persidangan dari rautnya Kinara terlihat baik baik saja, syukurlah setidaknya kekhawatiran Yoga tak terjadi Kinara hidup dengan baik, bahkan tubuh Kinara terlihat lebih berisi dan terlihat semakin cantik.

Kinara tersenyum lalu menyalami Yoga, yang sebentar lagi akan menjadi mantan suaminya.

Sidang putusan sudah keluar ketukan palu pun sudah menandakan kini mereka resmi bercerai.

"Maafkan aku" Yoga mengajak Kinara bicara di sebuah taman "Aku menyesal sudah menyianyiakan kamu"

"Semua sudah selesai mas tak perlu diungkit.. aku sudah ikhlas"

"Apa kamu hidup dengan baik,dimana kamu tinggal, apa kamu berkecukupan, kamu bahkan tak membawa sepeser pun dari rumah" tenggorokan Yoga tercekat..

"Aku bawa, aku bawa uang tabungan ku yang aku punya sebelum kita menikah, aku juga masih punya rumah warisan dari orang tuaku, aku juga hidup dengan baik berat badanku bahkan bertambah"

Yoga terkekeh "Kamu seperti mengatakan bahwa hidup bersamaku membuat kamu kurus,apa kamu begitu menderita?"

"Aku bahagia selama tiga tahun ini, aku merasa dicintai,meski nyatanya itu palsu.. " Kinara tersenyum ringan, menunjukan bahwa hatinya sudah benar benar ikhlas.

"Jika aku bilang itu tidak palsu apa kamu percaya" Yoga menatap lekat Kinara.

Kinara menggeleng "Jangan katakan itu mas,karna semuanya sudah selesai sekarang"

"Hiduplah dengan baik, nikahi Anita dan jangan terus melakukan dosa,berikan hubungan kalian status, aku pergi..semoga kalian selalu bahagia" Yoga menunduk dengan perasaan berkecamuk Kinara sekarang benar benar pergi, semuanya sudah selesai.

Kinara masih mendoakan Yoga bahkan ketika dirinya telah menyakiti Kinara.

"Maafkan aku Kinara.."

.

.

.

Lanjut atau tidak

.

.

.

Like..

Komen...

Vote..

Terpopuler

Comments

S

S

Beghh...harusnya sebelum pergi Kinara ngasih kenang kenangan :' ...bokeman tepat di mukanya.
😄😄

2024-02-23

1

Mudrikah Ikah

Mudrikah Ikah

lanjut

2024-01-15

0

Nadia

Nadia

aku nangis,

2024-01-15

0

lihat semua
Episodes
1 Kinara Indira
2 Prayoga Dinata Akbar
3 Flashback
4 Flashback2
5 Flashback Lagi
6 Masih Flashback : Hari itu
7 Penyesalan Yoga
8 Bertemu Anita
9 Masa Lalu
10 Arumi..?
11 Menambah Daftar Kepedihan
12 Papa Arumi
13 Bunda Sama Dengan Mama
14 Fabian Aksan Wiratama
15 Mantan Mertua Dan Menantunya
16 Semua Karena Kinara
17 Perkara Mengidam
18 Pemicu Pertengkaran
19 Ke Pasar Malam
20 Masih Di Pasar Malam
21 Duka
22 Aku Suaminya
23 Pelaku
24 Memori Yang Hilang
25 Kinara Yang Rapuh
26 Memulai
27 Menanamkan Rasa Bersalah
28 Menjerat Yoga
29 Bertemu Abi
30 Pengumuman
31 Perasaan Abi
32 Pengakuan Anita
33 Sisi Yang Berbeda
34 Pak Abi..?
35 Ibu Arumi..?
36 Kemarahan Arumi
37 Ayo Panggil Mas..!
38 Penolakan Kinara
39 Aku Mau..
40 Perkara Panggilan
41 Duda With Janda
42 Pertama Kalinya
43 Lakukan Sampai Kamu Benar- benar Lupa
44 Anita Dan Bayinya
45 Abi Yang Tampan
46 Usaha Anita
47 Reuni (1)
48 Reuni (2)
49 Berdebat
50 Menemui Kakek dan Nenek
51 Lamaran Abi
52 Manis Melebihi Gula
53 Yang Pertama
54 Dan Ternyata
55 Hidup Bahagia?
56 Kedatangan Riana
57 Usaha Riana
58 Kinara Oh Kinara
59 Dulu Dan Sekarang
60 Masih Kinara Oh Kinara
61 Apa Arti Aku Untuk Kamu..?
62 Kamu Berarti Untukku
63 Abi Marah?
64 Marah Lagi
65 Menghasut
66 Masuk Jebakan
67 WOT??
68 Maaf
69 Yoga Menjadi Gila
70 Loving You 2: Wanita Pengganti
71 Terlambat..?
72 Akhir Dari Riana
73 Kinara Oh Kinara (3)
74 Menemui Anita
75 Keikhlasan Sesungguhnya
76 Buah Yang Manis
77 Kipas- Kipas, Angin- Angin
78 Tamat
79 Istriku Tak Gendut Lagi
80 Promo
81 Muhasabah Cinta: Di Akhir Usia
82 Dear My Ex Husband
83 Promo
84 Kisah Belum Usai
85 Boleh Mampir
86 My Sweet Daddy
87 Broken Marriage
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Kinara Indira
2
Prayoga Dinata Akbar
3
Flashback
4
Flashback2
5
Flashback Lagi
6
Masih Flashback : Hari itu
7
Penyesalan Yoga
8
Bertemu Anita
9
Masa Lalu
10
Arumi..?
11
Menambah Daftar Kepedihan
12
Papa Arumi
13
Bunda Sama Dengan Mama
14
Fabian Aksan Wiratama
15
Mantan Mertua Dan Menantunya
16
Semua Karena Kinara
17
Perkara Mengidam
18
Pemicu Pertengkaran
19
Ke Pasar Malam
20
Masih Di Pasar Malam
21
Duka
22
Aku Suaminya
23
Pelaku
24
Memori Yang Hilang
25
Kinara Yang Rapuh
26
Memulai
27
Menanamkan Rasa Bersalah
28
Menjerat Yoga
29
Bertemu Abi
30
Pengumuman
31
Perasaan Abi
32
Pengakuan Anita
33
Sisi Yang Berbeda
34
Pak Abi..?
35
Ibu Arumi..?
36
Kemarahan Arumi
37
Ayo Panggil Mas..!
38
Penolakan Kinara
39
Aku Mau..
40
Perkara Panggilan
41
Duda With Janda
42
Pertama Kalinya
43
Lakukan Sampai Kamu Benar- benar Lupa
44
Anita Dan Bayinya
45
Abi Yang Tampan
46
Usaha Anita
47
Reuni (1)
48
Reuni (2)
49
Berdebat
50
Menemui Kakek dan Nenek
51
Lamaran Abi
52
Manis Melebihi Gula
53
Yang Pertama
54
Dan Ternyata
55
Hidup Bahagia?
56
Kedatangan Riana
57
Usaha Riana
58
Kinara Oh Kinara
59
Dulu Dan Sekarang
60
Masih Kinara Oh Kinara
61
Apa Arti Aku Untuk Kamu..?
62
Kamu Berarti Untukku
63
Abi Marah?
64
Marah Lagi
65
Menghasut
66
Masuk Jebakan
67
WOT??
68
Maaf
69
Yoga Menjadi Gila
70
Loving You 2: Wanita Pengganti
71
Terlambat..?
72
Akhir Dari Riana
73
Kinara Oh Kinara (3)
74
Menemui Anita
75
Keikhlasan Sesungguhnya
76
Buah Yang Manis
77
Kipas- Kipas, Angin- Angin
78
Tamat
79
Istriku Tak Gendut Lagi
80
Promo
81
Muhasabah Cinta: Di Akhir Usia
82
Dear My Ex Husband
83
Promo
84
Kisah Belum Usai
85
Boleh Mampir
86
My Sweet Daddy
87
Broken Marriage

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!