Mantan Mertua Dan Menantunya

Setelah setengah jam Yoga keluar dari kamar mandi dia rasa tubuhnya mulai menggigil, namun tetap tak bisa memberikan fikiran jernih apa yang harus dia lakukan selanjutnya.

Saat selesai mengenakan pakaian ia melihat Anita duduk dengan menunduk di tepi ranjang.

Yoga menghela nafasnya lelah, Anita mendongak melihat Yoga lalu berkata "Maaf harusnya aku tidak bicara seperti itu, aku hanya takut kamu meninggalkan aku karena Kinara yang sedang mengandung anak kamu"

Yoga mendudukan dirinya di sisi Anita "Bagaimanapun aku harus bertanggung jawab karena Kinara mengandung anakku, tapi Anita meskipun aku ingin Kinara bahkan tidak sudi kembali padaku" kedua tangan Anita mengepal kuat dia berusaha menahan amarahnya, dia harus bersabar demi mempertahankan rumah tangganya.

Mendengar bahwa Yoga lah yang menginginkan kembali pada Kinara membuatnya merasakan sakit di ulu hatinya.

"Ya, aku akan berusaha menerima semuanya, bagaimanapun anak kamu anak ku juga, kelak aku akan menyayanginya seperti anakku sendiri.."

"Terimakasih sudah mengerti.." Yoga mengenggam tangan Anita lalu memeluknya, di balik punggung Yoga tatapan Anita berubah datar dan dingin, entah apa yang dia fikirkan.

.

.

Seperti biasanya kegiatan Kinara adalah membuat Kue, dia bahkan sudah menerima pesanan dari tetangga sekitarnya.

Sejak subuh Kinara mempersiapkan bahan dan membuat adonan untuk dia panggang.

Setelah matang menunggu hingga keadaan suhu ruangan Kinara mengemasnya ke dalam kotak.

Kinara menghela nafasnya sesaat setelah menyelesaikan pesanan kuenya.

Kinara tak berhenti bersyukur atas rezeki yang datang padanya, pesanan yang setiap harinya selalu bertambah, Kinara berfikir untuk memiliki satu orang pegawai untuk membantunya agar dia juga tidak terlalu lelah, akibat pesanan yang selalu bertambah.

Tengah asik berfikir dan berhitung jika dia memiliki pegawai dan memikirkan gaji yang akan dia berikan nanti, tiba- tiba terdengar suara deru mobil berhenti di depan rumahnya.

Kinara melihat dibalik jendela, lalu menghela nafasnya dalam-dalam.

Kinara rasa dia harus meningkatkan stok sabarnya, untuk menghadapi satu persatu orang di masa lalunya.

Kinara melihat seorang wanita paruh baya dan satu lagi wanita seusia dirinya turun dari mobil.

Anita dan Mama Yoga..

Kinara memijat pelipisnya yang mendadak berdenyut entah bom apalagi yang mereka bawa sekarang.

Melihat mantan mertuanya mencebik sambil meneliti rumahnya, membuat Kinara mendengus dalam hati, sejak dulu dia memang tidak menyukai Kinara, namun dulu Kinara masih menghormatinya dan tetap diam karena bagaimana pun dia adalah ibu dari suaminya namun Kinara tidak akan segan sekarang karena ikatan diantara mereka telah putus.

Namun melihat bagaimana mantan mertuanya memperlakukan Anita jauh berbeda saat memperlakukan dirinya membuatnya Kinara merasakan pedih di hatinya, teringat bagaimana dulu ibu dari mantan suaminya itu memperlakukannya layaknya pembantu, jika bepergian maka Kinara lah yang membawa barang bawaan sang mertua, bahkan tak jarang kata- kata kasar terlontar, makian dan cacian kepadanya.

Dan sekarang mantan mertuanya itu menggandeng tangan menantunya bahkan terlihat sangat hati- hati.

Disinilah ternyata perbedaannya..

Karena Kinara hanya wanita miskin yang tinggal dirumah sederhana.

Tak ingin tamunya duduk terlalu lama, Kinara akan bertingkah sok sibuk dan keluar membawa kotak kue pesanan yang akan dia antar ke toko kue.

Bahkan sebelum mereka mengetuk pintu Kinara sudah membuka pintu.

Kinara mengangkat alisnya saat melihat mantan mertuanya mencebik..

"Jadi kami sedang hamil?" bagus dia datang tanpa basa basi.

"Oh, apa kabar tante..?" Kinara mengangkat tangannya untuk menyalami sang mantan mertua, namun tak dihiraukan sama sekali, dengan tenang Kinara menurunkan tangannya "Ada perlu apa ya, tante datang kemari?"

"Cih, kamu fikir aku sudi datang kemari kalau bukan karena kamu sedang mengandung cucuku, aku juga tak mau datang pada wanita tidak punya sopan santun sepertimu, tiba-tiba bercerai tanpa berpamitan pada mertuamu, sangat tidak sopan!"

"Ma, duduk dulu ya, juga jangan banyak marah -marah, ingat kita kesini dengan niat baik." Anita menggiring Mama Yoga duduk di kursi teras.

Niat baik..?

Kinara ragu mengingat kedua orang ini juga bermuka dua.

"Ra, boleh kami bicara sebentar"

Kinara melihat kearah bawaannya dan melihat Anita "Aku gak punya waktu banyak.."

"Cih, sok sibuk.. " ya memang itu niatnya.

Kinara mengambil satu kursi plastik dari dalam rumah lalu duduk tanpa menyuguhkan air minum lagi pula dia tak ingin berlama-lama.

"Kami datang kemari karena tahu kamu hamil, dan karena anak itu juga anak Mas Yoga, jadi.. kami akan memperlakukan nya sebagaimana Mas Yoga memperlakukan anakku, kita sama- sama mengandung anak Mas Yoga, jadi bagaimana pun anak kamu adalah anakku. Aku akan menyayanginya sebagaimana anakku sendiri.." Anita bicara panjang lebar dan Kinara masih diam mendengarkan, namun kata-kata Anita semakin lama semakin membuat Kinara merasa diinjak tak kasat mata oleh wanita itu.

"Aku dan Mas Yoga sepakat, bahwa selama kamu hamil, kami akan memberi tanggung jawab atas semua kebutuhan kamu selama hamil, dan juga setelah melahirkan kami mau hak asuh anak berada ditangan kami.."

Kinara terkekeh lalu melihat Anita dengan tatapan tanpa ekspresi, Anita benar- benar tidak tahu malu "Dengar Anita, aku gak butuh apapun yang kalian sebut dengan tanggung jawab, atau kamu lupa bahwa kami sudah bercerai.

"Dan juga, kita tidak sama, yah meskipun benih kita dari orang yang sama anak kita tetap berbeda, anakku ada saat statusku masih dalam pernikahan, dan kamu, anak kamu ada bahkan saat kalian tidak dalam hubungan yang sah.." Anita mengepalkan tangannya berusaha tetap tenang, sedangkan Mama Yoga sudah meradang dan bangkit.

Kinara tak peduli dia hanya melanjutkan "Dan juga demi langit dan bumi aku tidak akan menyerahkan anakku di asuh oleh orang lain.. "

"Tidak tahu diuntung.." Mama Yoga menunjuk Kinara. "Kamu fikir kamu bisa membesarkan anak kamu dengan kondisi kamu sekarang, orang miskin saja sombong, mau kamu kasih makan apa cucuku!"

"Permisi tante, saya rasa saya sama sekali tidak merasa untung selama menjadi menantu anda, bahkan setiap penghinaan yang anda ucapkan masih tertanam dihati saya, belum lagi pengkhianatan yang dilakukan anak tante dan istrinya yang sekarang membuat saya saaaaangat sakit hati.. lalu anda tidak perlu khawatir karena saya tidak akan membiarkan anak saya kekurangan, jadi saya rasa karena anda juga tidak sudi menginjakan kaki anda disini, jadi tak perlu repot mengurusi hidup saya."

"Dan seperti kata anda saya orang sok sibuk jadi kalian bisa pergi karena saya masih punya urusan lain, selain berurusan dengan masa lalu saya yang tidak penting.."

Mama Yoga mengeram, lalu menarik Anita agar pergi "Ayo Anita dia memang tidak bisa diajak bicara.."

Anita menatap nanar Kinara "Ra, kamu jangan salah faham aku gak bermaksud seperti itu, tapi aku hanya berusaha mempertahankan rumah tanggaku, aku gak mau Mas Yoga terus membagi perhatian pada kamu yang juga sedang mengandung anaknya, karena itu aku mengambil inisiatif untuk menanggung semua kebutuhan kamu.. atas perintah Mas Yoga"

"Apa kamu tidak mengerti Anita, Aku Tidak Membutuhkannya! bilang pada suami kamu, jangan pernah datang lagi kemari!, dan jangan khawatir aku bukan kamu yang akan merebut suami orang lain" Kinara bisa melihat raut Anita menegang "Oh, maaf aku lupa kalau hubungan kalian sudah dimulai sebelum aku menikah, jadi jangan khawatir jika selama ini hubungan kalian baik-baik saja di belakangku, bukankah harusnya hubungan kalian tetap baik-baik saja saat sudah menjadi suami istri yang sah." Anita dan Mama Yoga pergi.

Kinara merenung beberapa saat mengingat kata-kata Anita dan mertuanya, lalu menghela nafasnya dan bergegas bangun untuk mengantar kuenya.

.

.

Like..

Komen..

Vote..

Terpopuler

Comments

Yati Syahira

Yati Syahira

good kinara harus kuat b7ang semuanya yg berkaitan dgn laki laknat

2025-03-04

1

Wahyunni Winarto

Wahyunni Winarto

bagosss hempaskan semua yg menghinamu,,krn km berhak membela diri

2024-02-22

2

Anisatul Azizah

Anisatul Azizah

hebat Kinara!!!

2024-02-18

0

lihat semua
Episodes
1 Kinara Indira
2 Prayoga Dinata Akbar
3 Flashback
4 Flashback2
5 Flashback Lagi
6 Masih Flashback : Hari itu
7 Penyesalan Yoga
8 Bertemu Anita
9 Masa Lalu
10 Arumi..?
11 Menambah Daftar Kepedihan
12 Papa Arumi
13 Bunda Sama Dengan Mama
14 Fabian Aksan Wiratama
15 Mantan Mertua Dan Menantunya
16 Semua Karena Kinara
17 Perkara Mengidam
18 Pemicu Pertengkaran
19 Ke Pasar Malam
20 Masih Di Pasar Malam
21 Duka
22 Aku Suaminya
23 Pelaku
24 Memori Yang Hilang
25 Kinara Yang Rapuh
26 Memulai
27 Menanamkan Rasa Bersalah
28 Menjerat Yoga
29 Bertemu Abi
30 Pengumuman
31 Perasaan Abi
32 Pengakuan Anita
33 Sisi Yang Berbeda
34 Pak Abi..?
35 Ibu Arumi..?
36 Kemarahan Arumi
37 Ayo Panggil Mas..!
38 Penolakan Kinara
39 Aku Mau..
40 Perkara Panggilan
41 Duda With Janda
42 Pertama Kalinya
43 Lakukan Sampai Kamu Benar- benar Lupa
44 Anita Dan Bayinya
45 Abi Yang Tampan
46 Usaha Anita
47 Reuni (1)
48 Reuni (2)
49 Berdebat
50 Menemui Kakek dan Nenek
51 Lamaran Abi
52 Manis Melebihi Gula
53 Yang Pertama
54 Dan Ternyata
55 Hidup Bahagia?
56 Kedatangan Riana
57 Usaha Riana
58 Kinara Oh Kinara
59 Dulu Dan Sekarang
60 Masih Kinara Oh Kinara
61 Apa Arti Aku Untuk Kamu..?
62 Kamu Berarti Untukku
63 Abi Marah?
64 Marah Lagi
65 Menghasut
66 Masuk Jebakan
67 WOT??
68 Maaf
69 Yoga Menjadi Gila
70 Loving You 2: Wanita Pengganti
71 Terlambat..?
72 Akhir Dari Riana
73 Kinara Oh Kinara (3)
74 Menemui Anita
75 Keikhlasan Sesungguhnya
76 Buah Yang Manis
77 Kipas- Kipas, Angin- Angin
78 Tamat
79 Istriku Tak Gendut Lagi
80 Promo
81 Muhasabah Cinta: Di Akhir Usia
82 Dear My Ex Husband
83 Promo
84 Kisah Belum Usai
85 Boleh Mampir
86 My Sweet Daddy
87 Broken Marriage
88 Mampir Yuk!
89 Bukan Sekedar Secretary
90 Gara-gara Mantan
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Kinara Indira
2
Prayoga Dinata Akbar
3
Flashback
4
Flashback2
5
Flashback Lagi
6
Masih Flashback : Hari itu
7
Penyesalan Yoga
8
Bertemu Anita
9
Masa Lalu
10
Arumi..?
11
Menambah Daftar Kepedihan
12
Papa Arumi
13
Bunda Sama Dengan Mama
14
Fabian Aksan Wiratama
15
Mantan Mertua Dan Menantunya
16
Semua Karena Kinara
17
Perkara Mengidam
18
Pemicu Pertengkaran
19
Ke Pasar Malam
20
Masih Di Pasar Malam
21
Duka
22
Aku Suaminya
23
Pelaku
24
Memori Yang Hilang
25
Kinara Yang Rapuh
26
Memulai
27
Menanamkan Rasa Bersalah
28
Menjerat Yoga
29
Bertemu Abi
30
Pengumuman
31
Perasaan Abi
32
Pengakuan Anita
33
Sisi Yang Berbeda
34
Pak Abi..?
35
Ibu Arumi..?
36
Kemarahan Arumi
37
Ayo Panggil Mas..!
38
Penolakan Kinara
39
Aku Mau..
40
Perkara Panggilan
41
Duda With Janda
42
Pertama Kalinya
43
Lakukan Sampai Kamu Benar- benar Lupa
44
Anita Dan Bayinya
45
Abi Yang Tampan
46
Usaha Anita
47
Reuni (1)
48
Reuni (2)
49
Berdebat
50
Menemui Kakek dan Nenek
51
Lamaran Abi
52
Manis Melebihi Gula
53
Yang Pertama
54
Dan Ternyata
55
Hidup Bahagia?
56
Kedatangan Riana
57
Usaha Riana
58
Kinara Oh Kinara
59
Dulu Dan Sekarang
60
Masih Kinara Oh Kinara
61
Apa Arti Aku Untuk Kamu..?
62
Kamu Berarti Untukku
63
Abi Marah?
64
Marah Lagi
65
Menghasut
66
Masuk Jebakan
67
WOT??
68
Maaf
69
Yoga Menjadi Gila
70
Loving You 2: Wanita Pengganti
71
Terlambat..?
72
Akhir Dari Riana
73
Kinara Oh Kinara (3)
74
Menemui Anita
75
Keikhlasan Sesungguhnya
76
Buah Yang Manis
77
Kipas- Kipas, Angin- Angin
78
Tamat
79
Istriku Tak Gendut Lagi
80
Promo
81
Muhasabah Cinta: Di Akhir Usia
82
Dear My Ex Husband
83
Promo
84
Kisah Belum Usai
85
Boleh Mampir
86
My Sweet Daddy
87
Broken Marriage
88
Mampir Yuk!
89
Bukan Sekedar Secretary
90
Gara-gara Mantan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!