Bertemu Anita

Saat matahari semakin tinggi Kinara masih berkutat dengan kegiatannya, sejak melayangkan gugatan pada Yoga Kinara sudah memikirkan bahwa dia harus punya penghasilan untuk kelak dia melahirkan bayinya, ya bayinya hanya bayinya.

Dan berbekal kebiasaannya yang suka memasak dan membuat kue, akhirnya Kinara memutuskan untuk menjual kue dan dia titipkan di toko kue dekat rumahnya, dan hasilnya lumayan untuk kebutuhan sehari-hari dan sedikit menabung untuk kebutuhannya saat melahirkan nanti.

Satu bulan lalu usai ketuk palu hakim mengatakan bahwa dia resmi bercerai, Kinara menerima pemberitahuan bahwa dia mendapatkan transferan begitu besar dan tak perlu dipertanyakan lagi dari siapa itu, karna pasti itu dari mantan suaminya.

Kinara tak ingin memakainya tapi juga tak berniat mengembalikannya, biarlah dia simpan untuk kelak digunakan anaknya bukankah dia berhak atas uang ayahnya.

Kinara menyeka keringat di dahinya, beruntung dia juga tak hanya diam saat menjadi nyonya Yoga, dia sering mengerjakan pekerjaan rumah, jadi dia tak asing meski selama tiga tahun ini dia menjadi nyonya kaya raya.

Hanya saja mungkin kondisinya yang sedang hamil muda membuatnya cepat lelah.

Kinara selesai meletakan kue terakhir kedalam kotak dan merapikannya.

Sepuluh kotak kue brownies buatannya sudah siap diantar ke toko kue.

Menurut pemilik toko rasa dari brownies buatannya sangat enak dan pelanggan menyukainya, Kinara bersyukur ditengah kisah hidupnya yang menyedihkan dia masih bisa berdiri sendiri, tanpa belas kasih orang lain.

Kinara tak mau lagi merasakan hidupnya dikasihani maka dia akan berjuang agar bisa hidup sendiri dan membesarkan anaknya kelak dengan baik meski tanpa sosok seorang ayah.

Kinara mengelus pelan perutnya "Terimakasih hari ini kamu tidak rewel sayang, semoga kamu selalu mengerti bahwa Ibu harus berjuang demi kita kelak."

Kinara biasanya akan selalu muntah dipagi hari, namun di bulan ketiga ini Kinara merasa mualnya sedikit berkurang.

Kinara berjalan keluar rumah dan menyusuri trotoar untuk mencapai jalan raya dimana toko kue itu berada, hanya sekitar satu kilo meter dari rumahnya, maka Kinara sudah bisa melihat toko kue tempat dia menitipkan browniesnya.

"Selamat pagi.." Kinara menyapa wanita paruh baya yang memiliki toko kue tersebut, Bu Amina.

"Eh, pagi Nara.. " Kinara menyimpan 10 kotak browniesnya diatas meja "10 kotak kan?"

"Iya Bu, seperti pesanan Ibu"

Ibu pemilik toko mengangguk "Besok kamu bisa buat 20 kotak gak?"

Kinara mengerjapkan matanya "Dua puluh kotak Bu?" Kinara mungkin akan kewalahan jika membuat 20 kotak kue, sepuluh kotak pun dia memulainya sejak pukul empat pagi dan selesai menjelang pukul dua belas siang dan itu pun dengan dua pemanggang yang menyala, namun jika tidak dia terima ini adalah rezeki yang datang padanya.

"Iya, kalau kamu kerepotan kamu bisa ajak Ani untuk membantu.." Ani adalah pegawai toko kue Bu Amina "Teman saya akan mengadakan syukuran rumah baru, dan dia suka kue kamu, katanya dia pesan dua puluh kotak untuk para tamu yang datang"

Kinara mengangguk "Iya Bu, mudah-mudahan saya sanggup, tapi apa tidak apa-apa Ani saya repotkan"

"Gak papa, lagian dia pasti senang bisa tau resep kue kamu"

"Kalau begitu baik Bu" Setelah berbincang beberapa saat Kinara keluar dari toko kue dan berjalan pulang kerumahnya, dia harus belanja untuk membuat dua puluh kotak kue.

Kinara memasukan uang hasil penjualan kemarin dan akan dia buat untuk modal hari ini dan sisanya di simpan untuk tabungan.

Saat akan memasuki pagar Kinara mengerut saat melihat sebuah mobil berhenti di depan rumahnya, Kinara tertegun saat melihat siapa yang turun dari mobil tersebut.

Kinara tak bisa menyembunyikan hatinya yang sakit akibat apa yang dilakukan oleh wanita di depannya ini, tapi Kinara berusaha bersikap biasa saja, sudah Kinara bilang meski dia bilang dia ikhlas tapi rasa sakit itu masih ada.

"Anita.."

"Ra.. boleh aku bicara sebentar"

Kinara membuka pagarnya dan mempersilahkan Anita duduk di kursi teras "Silahkan"

Anita masih menunduk dan lama dia tak bersuara hingga Kinara jengah sendiri "Kalau tidak ada yang mau kamu bicarakan, aku harus pergi karena ada keperluan."

Anita mendongak "Ra, aku mau minta maaf.. aku minta maaf atas semuanya, semua yang aku lakukan sama Mas Yoga" bagus Anita kini memanggilnya dengan sebutan 'Mas' yang dulu hanya miliknya.

Kinara masih diam dan mendengarkan apa yang akan Anita bicarakan selanjutnya, Kinara sebenarnya malas berurusan lagi dengan masa lalunya, tapi dia juga harus punya tata krama, anggap saja Anita adalah tamu yang harus dia hormati.

"Aku cuma mau kita kembali seperti dulu Ra, bersahabat dengan baik.." Kinara mendengus dalam hati, biarlah dia disebut munafik karena lain di mulut lain di hati.

"Itu saja?" Kinara bangkit, dia malas dengan kata basa basi Anita, mana ada sahabat yang menikam sahabatnya sendiri, meski nyatanya mereka lebih dulu bersama, tapi tetap saja apa yang mereka lakukan sangat salah.

"Aku akan menikah.." katanya cepat, hingga Kinara terpaku ditempatnya, tubuhnya seolah tak bisa di gerakan "Dengan Mas Yoga.." Anita mendongak melihat punggung Kinara yang menegang.

Lalu Kinara berbalik dan melihat Anita dan tersenyum "Oh, Ya. kalau begitu bagus.. selamat, tapi Anita jangan buat keikhlasan ku ini lelucon untuk kalian, aku memang sudah mengikhlaskan nasib burukku tapi tidak dengan memaafkan, hati ku masih sakit, tentu saja wanita mana yang akan baik-baik saja jika dibohongi selama tiga tahun.

Tapi aku harap kamu gak berharap lebih dari ini, sejak aku tau perselingkuhan kalian kamu sudah bukan sahabatku lagi.."

"Harusnya kamu gak berharap kita bisa seperti dulu, dan aku harap apapun yang ada di hidup kamu, di hidup kalian disana gak ada aku.."

"Maaf Anita aku harus pergi, ada urusan yang lebih penting yang harus aku lakukan."

"Ra.." Kinara masuk kedalam rumah tanpa menghiraukan Anita yang memanggilnya.

Anita tertegun saat melihat pintu rumah Kinara tertutup rapat, "Maaf Ra, tapi aku harap kamu datang ke pernikahan ku" Anita menyimpan undangan diatas meja lalu menundukkan wajahnya dan pergi.

Kinara masih menyandarkan tubuhnya di pintu lalu merosot terduduk, Kinara memukul dadanya, ternyata masih saja sakit.. sakit sekali "Apa yang kamu lakukan bukankah kamu sudah melepaskan semuanya Kinara, kenapa masih menangis..hiks.." Benar berpisah itu sangat mudah, namun menghapus semua kenangan itu begitu sulit, Kinara masih mencintai Yoga, tentu saja. Bagaimana bisa cinta hilang dengan cepat, dan dalam hitungan bulan dan baru satu bulan mereka berpisah, dan tiga bulan sejak dia meninggalkan rumah.

Di depan Yoga terakhir kali di bersikap kuat, karena dia tidak mau lagi dikasihani, maka sekarang pun di depan Anita dia berusaha melakukan itu, tapi tidak lebih dari itu, Kinara masih memiliki hak dalam hidupnya dimana dia bisa menentukan siapa saja yang boleh ada dihidupnya, tapi tidak dengan para pengkhianat itu.

Sudah cukup Kinara merasa dibodohi selama tiga tahun, itu cukup dan Kinara tak mau lagi terlibat dengan mereka, dan bagaimana bisa Anita memintanya kembali bersahabat, apa Anita tidak salah berucap.

Kinara memeluk dirinya sendiri dan masih duduk bersandar dipintu, bagaimana dia tidak dikasihani, hidupnya memang menyedihkan.

.

.

.

Like..

Komen..

Vote..

Terpopuler

Comments

Anisatul Azizah

Anisatul Azizah

mana tahaaaan gak difavoritin 😭

2024-02-18

1

Anisatul Azizah

Anisatul Azizah

gak tau malu😭

2024-02-18

0

Royani Arofat

Royani Arofat

yoga...
ah masalah hati.meski nyesel cerein kinara tetep aja cepet2 nikahin anita.mana bukti penyesalanmu yoga? cuma minta maaf doang?

2024-01-16

0

lihat semua
Episodes
1 Kinara Indira
2 Prayoga Dinata Akbar
3 Flashback
4 Flashback2
5 Flashback Lagi
6 Masih Flashback : Hari itu
7 Penyesalan Yoga
8 Bertemu Anita
9 Masa Lalu
10 Arumi..?
11 Menambah Daftar Kepedihan
12 Papa Arumi
13 Bunda Sama Dengan Mama
14 Fabian Aksan Wiratama
15 Mantan Mertua Dan Menantunya
16 Semua Karena Kinara
17 Perkara Mengidam
18 Pemicu Pertengkaran
19 Ke Pasar Malam
20 Masih Di Pasar Malam
21 Duka
22 Aku Suaminya
23 Pelaku
24 Memori Yang Hilang
25 Kinara Yang Rapuh
26 Memulai
27 Menanamkan Rasa Bersalah
28 Menjerat Yoga
29 Bertemu Abi
30 Pengumuman
31 Perasaan Abi
32 Pengakuan Anita
33 Sisi Yang Berbeda
34 Pak Abi..?
35 Ibu Arumi..?
36 Kemarahan Arumi
37 Ayo Panggil Mas..!
38 Penolakan Kinara
39 Aku Mau..
40 Perkara Panggilan
41 Duda With Janda
42 Pertama Kalinya
43 Lakukan Sampai Kamu Benar- benar Lupa
44 Anita Dan Bayinya
45 Abi Yang Tampan
46 Usaha Anita
47 Reuni (1)
48 Reuni (2)
49 Berdebat
50 Menemui Kakek dan Nenek
51 Lamaran Abi
52 Manis Melebihi Gula
53 Yang Pertama
54 Dan Ternyata
55 Hidup Bahagia?
56 Kedatangan Riana
57 Usaha Riana
58 Kinara Oh Kinara
59 Dulu Dan Sekarang
60 Masih Kinara Oh Kinara
61 Apa Arti Aku Untuk Kamu..?
62 Kamu Berarti Untukku
63 Abi Marah?
64 Marah Lagi
65 Menghasut
66 Masuk Jebakan
67 WOT??
68 Maaf
69 Yoga Menjadi Gila
70 Loving You 2: Wanita Pengganti
71 Terlambat..?
72 Akhir Dari Riana
73 Kinara Oh Kinara (3)
74 Menemui Anita
75 Keikhlasan Sesungguhnya
76 Buah Yang Manis
77 Kipas- Kipas, Angin- Angin
78 Tamat
79 Istriku Tak Gendut Lagi
80 Promo
81 Muhasabah Cinta: Di Akhir Usia
82 Dear My Ex Husband
83 Promo
84 Kisah Belum Usai
85 Boleh Mampir
86 My Sweet Daddy
87 Broken Marriage
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Kinara Indira
2
Prayoga Dinata Akbar
3
Flashback
4
Flashback2
5
Flashback Lagi
6
Masih Flashback : Hari itu
7
Penyesalan Yoga
8
Bertemu Anita
9
Masa Lalu
10
Arumi..?
11
Menambah Daftar Kepedihan
12
Papa Arumi
13
Bunda Sama Dengan Mama
14
Fabian Aksan Wiratama
15
Mantan Mertua Dan Menantunya
16
Semua Karena Kinara
17
Perkara Mengidam
18
Pemicu Pertengkaran
19
Ke Pasar Malam
20
Masih Di Pasar Malam
21
Duka
22
Aku Suaminya
23
Pelaku
24
Memori Yang Hilang
25
Kinara Yang Rapuh
26
Memulai
27
Menanamkan Rasa Bersalah
28
Menjerat Yoga
29
Bertemu Abi
30
Pengumuman
31
Perasaan Abi
32
Pengakuan Anita
33
Sisi Yang Berbeda
34
Pak Abi..?
35
Ibu Arumi..?
36
Kemarahan Arumi
37
Ayo Panggil Mas..!
38
Penolakan Kinara
39
Aku Mau..
40
Perkara Panggilan
41
Duda With Janda
42
Pertama Kalinya
43
Lakukan Sampai Kamu Benar- benar Lupa
44
Anita Dan Bayinya
45
Abi Yang Tampan
46
Usaha Anita
47
Reuni (1)
48
Reuni (2)
49
Berdebat
50
Menemui Kakek dan Nenek
51
Lamaran Abi
52
Manis Melebihi Gula
53
Yang Pertama
54
Dan Ternyata
55
Hidup Bahagia?
56
Kedatangan Riana
57
Usaha Riana
58
Kinara Oh Kinara
59
Dulu Dan Sekarang
60
Masih Kinara Oh Kinara
61
Apa Arti Aku Untuk Kamu..?
62
Kamu Berarti Untukku
63
Abi Marah?
64
Marah Lagi
65
Menghasut
66
Masuk Jebakan
67
WOT??
68
Maaf
69
Yoga Menjadi Gila
70
Loving You 2: Wanita Pengganti
71
Terlambat..?
72
Akhir Dari Riana
73
Kinara Oh Kinara (3)
74
Menemui Anita
75
Keikhlasan Sesungguhnya
76
Buah Yang Manis
77
Kipas- Kipas, Angin- Angin
78
Tamat
79
Istriku Tak Gendut Lagi
80
Promo
81
Muhasabah Cinta: Di Akhir Usia
82
Dear My Ex Husband
83
Promo
84
Kisah Belum Usai
85
Boleh Mampir
86
My Sweet Daddy
87
Broken Marriage

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!