Flashback Lagi

Kinara tak mengerti dimana kurang dirinya, dan apa kesalahannya selama ini dia selalu menurut kapanpun suaminya menginginkannya, dan juga dia selalu menyajikan makanan lezat untuk sang suami, lalu melimpahinya dengan kasih sayang, jika soal kecantikan Kinara bahkan sengaja punya jadwal rutin untuk mempercantik dirinya luar dan dalam, demi sang suami.

Bahkan hampir setiap hari Yoga memuji dan mengatakan dirinya cantik.

Kinara melihat sekitarnya gelap, namun dia tetap bisa merasakan setiap sentuhan dan hentakan yang dilakukan suaminya, tapi tidak dengan hatinya, sentuhan itu terasa dingin tak seperti malam-malam sebelumnya terasa hangat dan menyenangkan.

Hatinya terasa kosong, setiap hentakan yang Yoga lakukan seperti tusukan pedang yang langsung menembus jantungnya, Sakit.. bayangkan berapa hentakan yang Yoga lakukan untuk membuat dirinya puas dan mencapai puncaknya sepuluh, dua puluh, tiga puluh..

Mereka bahkan sudah melakukannya hampir setengah jam dalam berbagai posisi dan Yoga belum mencapai puncaknya, bayangkan seberapa hancurnya jantung Kinara.

Jika kemarin dia masih bisa menikmati, menggeram dan mende sah atas apa yang di lakukan sang Suami, kali ini dia merasa sedang di nodai, setelah sang suami mencumbu wanita lain, kini sang suami menggagahi dirinya, dan dia hanya harus pasrah menerimanya.

Di gelapnya cahaya, yang menenggelamkan mereka sudut mata Kinara meneteskan bulir bening, satu pertanyaan dalam dirinya yang tidak dapat dia temukan jawabannya mendengung di telinganya 'Apa kurangku Mas?'

.

.

.

Perlahan tapi pasti malam sudah menenggelamkan dirinya berganti bias cahaya yang semakin lama semakin bersinar, Kinara menatap sebuah kotak makanan ditangannya hari ini dia akan mengajak sang suami makan bersama di kantornya, mengendarai mobil pemberian sang suami di ulang tahunnya yang ke 25 tahun lalu, Kinara mulai melaju kearah kantor suaminya.

Tiba di depan kantor Yoga, Kinara menghentikan mobilnya lalu mengeryit saat melihat, Yoga memasuki mobil diikuti Anita.

Tangan Kinara diatas bundaran setir mengencang, Kinara meraih ponselnya lalu menghubungi Yoga, lalu mendapat sambutan hangat "Ya, Sayang?"

"Mas hari ini aku mau antar makan siang ke kantor.. Mas ada di kantor kan?" Kinara mulai menggerakkan mobilnya mengikuti mobil Yoga.

"Aduh, maafin Mas Sayang, Mas lagi gak di kantor, Mas ada temu janji sama klient di luar kantor"

"Oh, ya udah Mas, aku datang lain kali.."

"Okey sayang, Mas pulang tepat waktu ya" Yoga mematikan ponselnya.

Setengah jam Kinara mengikuti kemana mobil Yoga pergi, Kinara menelan ludahnya kasar saat mobil Yoga memasuki parkiran hotel, lagi-lagi hotel.

Kinara memejamkan matanya lalu menelungkupkan wajahnya dan menangis.

Kinara melajukan mobilnya tak tentu arah hingga dia menghentikannya asal di pinggir jalan.

Kinara turun dari mobil dan merasakan angin berhembus menerpa wajahnya dia ada di pinggir kota, kawasan pesawahan.

Kinara menghela nafasnya lagi, sekali lagi..

Kinara terus melakukannya hingga dia merasa lebih baik, tidak.. nyatanya tidak, hatinya tetap saja sakit, istri mana yang hanya diam saat tau suaminya mengkhianatinya mungkin ada banyak wanita yang seperti itu, Kinara mungkin salah satu wanita bodoh itu, bertahan hanya demi cinta, meski hati harus terluka dan menahan perih, setiap mengingat kenyataan bahwa suaminya telah mendua.

Kinara melihat sekitarnya tak terasa sudah cukup lama dia terpaku disana, dan melihat seorang pria berpakaian lusuh dengan keringat mengucur di sekujur tubuhnya, apa dia habis dikejar anjing?

Kinara merasa kasihan lalu dia teringat bekal untuk sang suami, yang tak berguna lagi, karena Yoga sudah pasti makan enak, bahkan tak hanya enak untuk perut tapi juga untuk yang lainnya.

Kinara membuka mobilnya membawa kotak bekal lalu sebotol air dan menghampiri pria yang masih berjongkok dan terengah, kemejanya sudah kusut dan dekil, juga celananya kotor di beberapa bagian.

"Hay.. buat kamu" , Kinara menyodorkannya di depan wajahnya namun tak mendapat respon, hanya tatapan aneh dengan alis terangkat yang diberikan pria lusuh itu, Kinara tersenyum kikuk lalu meraih tangan lusuh sang pria, dan memberikan kotak bekalnya, lalu tangannya yang satu lagi menyerahkan botol minumannya "Gak usah sungkan, kamu pasti lapar, kamu jangan khawatir itu aman kok.." lalu tak lama Kinara tersenyum lagi dan pergi menuju mobilnya.

Kinara membunyikan klakson saat melewati pria lusuh yang masih tertegun dengan wajah bingung.

"Sialan, Gue disangka gembel.."

.

.

.

Kinara turun dari mobilnya dan memasuki rumah bertingkat tiga itu, suasana sepi langsung menyambutnya, tak ada seorangpun disana, pelayan hanya akan datang saat pagi untuk membersihkan rumah dan pulang menjelang siang, sedangkan urusan dapur Kinara selalu melakukannya sendiri.

Merasakan suasana hening seperti ini Kinara semakin terpikir untuk melepaskan kontrasepsinya, dan segera memiliki anak, mungkin saja setelah melihat tawa dan tangis bayi Yoga akan luluh dan kembali bersamanya.

Yah, benar.. mungkin saja Yoga tidak akan melakukan itu lagi dengan wanita lain jika sudah punya anggota keluarga lengkap.

Kinara tersenyum, benar besok saja.. besok dia akan melepas Kb nya dan memberi kejutan pada sang suami saat dirinya sudah positif nanti.

"Meskipun Mas Yoga selalu bilang belum siap, mungkin dia akan luluh saat menerima kenyataan aku hamil" gumamnya.

Kinara bergerak dengan ceria seolah melupakan kesedihan dan sakit hatinya, Kinara pergi untuk membersihkan diri, lalu pergi kedapur untuk memasak makanan lezat kesukaan suaminya.

Yoga benar-benar pulang tepat waktu saat waktu menunjukan pukul lima sore, itu juga salah satu kelebihan Yoga, selalu menepati janji apapun yang dia lakukan seolah sudah tertata rapi, mungkin itu termasuk permainan perselingkuhan nya yang entah sejak kapan mereka lakukan, terencana rapi tanpa terendus sedikitpun.

Kinara menggeleng menepis semua prasangka yang memang sudah buruk sejak dirinya tahu perselingkuhan suaminya.

"Mas sudah pulang?" Kinara tersenyum ceria, dia bertekad untuk membuat suaminya semakin mencintainya hingga dia lupa akan cinta terlarangnya.

"Ya.." Yoga memeluk Kinara, namun Kinara mendorongnya lembut.

"Mandi dulu sana" sungguh Kinara tak ingin merasakan aroma wanita lain ditubuh suaminya.

"Mandi'in ya.." Kinara mendecih.

"Aku belum selesai Mas.. udah sana" Kinara mendorong punggung Yoga hingga Yoga pergi kearah kamar mereka di lantai dua.

Kinara menggeleng pelan saat melihat suaminya pergi dengan malas.

...

Kinara mendatangi dokter spesialis kandungan untuk melepas kontrasepsinya dan merencanakan kehamilannya,

Sekitar lima belas menit Kinara berbicara dan berkonsultasi, setelah dokter melepas pengamannya, Kinara pun keluar dari ruangan, terdengar petugas resepsionis memanggil pasien selanjutnya, namun Kinara malah jadi terpaku ditempatnya saat melihat Anita berjalan kearahnya, bukan, tepatnya kearah ruangan dokter obgyn yang ada di belakangnya.

Kinara segera melipir kearah tiang dan bersembunyi. Benar petugas tadi menyebutkan nama Ny, Anita.

Setelah Anita masuk keruangan dokter Kinara keluar dari persembunyiannya, keningnya mengkerut, untuk apa Anita ke dokter obgyn?

Kinara menelan ludahnya kasar saat mengingat hubungan antara Anita dan suaminya, benar.. seharusnya tak perlu dipertanyakan lagi untuk apa Anita datang bukankah mereka sudah sering melakukan hubungan terlarang, dan pastinya mereka tak ingin Anita hamil diluar nikah.

Kinara pengecut, mungkin benar.. harusnya dia bicara langsung dan tinggalkan saja pengkhianat macam suaminya itu, dan membongkar kebusukan mereka di depan umum, tapi Kinara tidak bisa.. hatinya terus bertekad untuk memberikan suaminya kesempatan, meski konsekuensinya hatinya tersakiti..

Semoga Mas Yoga bisa berubah setelah aku hamil..

.

.

.

Like..

Komen..

Vote..

🌹🌹🌹

Lanjut?

Terpopuler

Comments

Jumiah

Jumiah

klo kita sdh maksimal melayani suami ..
suami masih ,selingkuh ?
berarti bukan suami yg baik untuk dijadikan imam rmh tangga
untuk contoh yg baik buat anak2 kita ..
buat ap dipertahan kan...

2025-03-05

0

Siti Masitah

Siti Masitah

botol

2025-02-19

0

citra ucit

citra ucit

jd intel neh romannya wkkwkw

2024-03-05

1

lihat semua
Episodes
1 Kinara Indira
2 Prayoga Dinata Akbar
3 Flashback
4 Flashback2
5 Flashback Lagi
6 Masih Flashback : Hari itu
7 Penyesalan Yoga
8 Bertemu Anita
9 Masa Lalu
10 Arumi..?
11 Menambah Daftar Kepedihan
12 Papa Arumi
13 Bunda Sama Dengan Mama
14 Fabian Aksan Wiratama
15 Mantan Mertua Dan Menantunya
16 Semua Karena Kinara
17 Perkara Mengidam
18 Pemicu Pertengkaran
19 Ke Pasar Malam
20 Masih Di Pasar Malam
21 Duka
22 Aku Suaminya
23 Pelaku
24 Memori Yang Hilang
25 Kinara Yang Rapuh
26 Memulai
27 Menanamkan Rasa Bersalah
28 Menjerat Yoga
29 Bertemu Abi
30 Pengumuman
31 Perasaan Abi
32 Pengakuan Anita
33 Sisi Yang Berbeda
34 Pak Abi..?
35 Ibu Arumi..?
36 Kemarahan Arumi
37 Ayo Panggil Mas..!
38 Penolakan Kinara
39 Aku Mau..
40 Perkara Panggilan
41 Duda With Janda
42 Pertama Kalinya
43 Lakukan Sampai Kamu Benar- benar Lupa
44 Anita Dan Bayinya
45 Abi Yang Tampan
46 Usaha Anita
47 Reuni (1)
48 Reuni (2)
49 Berdebat
50 Menemui Kakek dan Nenek
51 Lamaran Abi
52 Manis Melebihi Gula
53 Yang Pertama
54 Dan Ternyata
55 Hidup Bahagia?
56 Kedatangan Riana
57 Usaha Riana
58 Kinara Oh Kinara
59 Dulu Dan Sekarang
60 Masih Kinara Oh Kinara
61 Apa Arti Aku Untuk Kamu..?
62 Kamu Berarti Untukku
63 Abi Marah?
64 Marah Lagi
65 Menghasut
66 Masuk Jebakan
67 WOT??
68 Maaf
69 Yoga Menjadi Gila
70 Loving You 2: Wanita Pengganti
71 Terlambat..?
72 Akhir Dari Riana
73 Kinara Oh Kinara (3)
74 Menemui Anita
75 Keikhlasan Sesungguhnya
76 Buah Yang Manis
77 Kipas- Kipas, Angin- Angin
78 Tamat
79 Istriku Tak Gendut Lagi
80 Promo
81 Muhasabah Cinta: Di Akhir Usia
82 Dear My Ex Husband
83 Promo
84 Kisah Belum Usai
85 Boleh Mampir
86 My Sweet Daddy
87 Broken Marriage
88 Mampir Yuk!
89 Bukan Sekedar Secretary
90 Gara-gara Mantan
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Kinara Indira
2
Prayoga Dinata Akbar
3
Flashback
4
Flashback2
5
Flashback Lagi
6
Masih Flashback : Hari itu
7
Penyesalan Yoga
8
Bertemu Anita
9
Masa Lalu
10
Arumi..?
11
Menambah Daftar Kepedihan
12
Papa Arumi
13
Bunda Sama Dengan Mama
14
Fabian Aksan Wiratama
15
Mantan Mertua Dan Menantunya
16
Semua Karena Kinara
17
Perkara Mengidam
18
Pemicu Pertengkaran
19
Ke Pasar Malam
20
Masih Di Pasar Malam
21
Duka
22
Aku Suaminya
23
Pelaku
24
Memori Yang Hilang
25
Kinara Yang Rapuh
26
Memulai
27
Menanamkan Rasa Bersalah
28
Menjerat Yoga
29
Bertemu Abi
30
Pengumuman
31
Perasaan Abi
32
Pengakuan Anita
33
Sisi Yang Berbeda
34
Pak Abi..?
35
Ibu Arumi..?
36
Kemarahan Arumi
37
Ayo Panggil Mas..!
38
Penolakan Kinara
39
Aku Mau..
40
Perkara Panggilan
41
Duda With Janda
42
Pertama Kalinya
43
Lakukan Sampai Kamu Benar- benar Lupa
44
Anita Dan Bayinya
45
Abi Yang Tampan
46
Usaha Anita
47
Reuni (1)
48
Reuni (2)
49
Berdebat
50
Menemui Kakek dan Nenek
51
Lamaran Abi
52
Manis Melebihi Gula
53
Yang Pertama
54
Dan Ternyata
55
Hidup Bahagia?
56
Kedatangan Riana
57
Usaha Riana
58
Kinara Oh Kinara
59
Dulu Dan Sekarang
60
Masih Kinara Oh Kinara
61
Apa Arti Aku Untuk Kamu..?
62
Kamu Berarti Untukku
63
Abi Marah?
64
Marah Lagi
65
Menghasut
66
Masuk Jebakan
67
WOT??
68
Maaf
69
Yoga Menjadi Gila
70
Loving You 2: Wanita Pengganti
71
Terlambat..?
72
Akhir Dari Riana
73
Kinara Oh Kinara (3)
74
Menemui Anita
75
Keikhlasan Sesungguhnya
76
Buah Yang Manis
77
Kipas- Kipas, Angin- Angin
78
Tamat
79
Istriku Tak Gendut Lagi
80
Promo
81
Muhasabah Cinta: Di Akhir Usia
82
Dear My Ex Husband
83
Promo
84
Kisah Belum Usai
85
Boleh Mampir
86
My Sweet Daddy
87
Broken Marriage
88
Mampir Yuk!
89
Bukan Sekedar Secretary
90
Gara-gara Mantan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!