Saat jam istirahat tiba, Sari dan juga Hilda mengajak Alia untuk ke kantin. Namun Alia menolak karena ia sibuk mengisi novel di aplikasi Noveltoon. Namun karena Sari dan Hilda sedikit memaksa, akhirnya mau gak mau Alia pun mematikan hp nya dan menaruhnya di saku baju.
"Eh, nanti di kantin mau mesen apa ya enaknya?" tanya Hilda saat mereka bertiga berjalan menuju kantin.
"Aku mie ayam sama air putih aja." Jawab Alia karena memang hanya mie ayam yang paling murah, cuma 7 ribu aja. Sedangkan untuk air putih, gratis.
"Aku bakso aja deh." Jawab Sari yang memang hobi makan bakso. Bakso di kantin cukup mahal yaitu 10 ribu per porsi.
"Kalau aku apa ya enaknya?" tanya Hilda pada dirinya sendiri.
"Kenapa gak mesen Nasi pecel atau nasi rawon aja. Kamu kan suka itu." Ujar Sari.
"Enggak ah, males. Masa itu terus. Ganti dong, biar gak bosen." Jawab Hilda sambil terus mikir, apa yang akan ia pesan di kantin nanti.
"Emmm aku mesen nasi goreng aja deh sama telur mata sapi. Enak kayaknya." Ucap Hilda yang gak di tanggapi oleh Sari dan juga Alia.
Setelah sampai di kantin, mereka bertiga pun memilih tempat duduk yang masih kosong. Setelah menemukannya, mereka pun segera duduk.
"Hil, kamu aja yang mesen. Pokoknya aku mesen mie ayam satu sama air putih satu." Ucap Alia.
"Aku juga pesenkan bakso sama es teh satu." Ujar Sari.
"Oke, sip." Hilda pun segera pergi membeli pesanan mereka. Dan tak lama kemudian pesananpun datang. Hilda memesan nasi goreng dengan teh jeruk hangat.
Setelah itu, mereka pun menikmati makanannya sambil cerita.
"Al, tadi kamu bahas apa sih sama Pak Dimas?" tanya Sari, sambil memakan basko kesukaannya.
"Gak ada, cuma bahas pelajaran. Emang bahas apalagi selain itu." Jawab Alia, dia memang tadi bertanya hanya seputar pelajaran aja. Gak ada hal lain.
"Oh, tak fikir bahas apaan. Makhlum aku gak ngerti bahasa inggris." ujar Sari tersenyum.
"Menurut kalian Pak Dimas itu gimana?" tanya Hilda.
"Tampan walaupun sedikit cuek. Tapi itulah yang membuat Pak Dimas semakin tampan dan berwibawa." Jawab Sari.
"Kalau menurutmu Al?" tanya HIlda.
"Biasa aja tuh. Gak ada istimewannya sama sekali. Tampan, juga gak. Pinter, gak terlalu. Cuek, ya aku akui, dia memang sedikit cuek. Tapi aku rasa itu wajar.. Kaya, kayaknya juga gak, jika di lihat dari segi penampilan. Manis, apalagi. Sedikitpun tak ada manis manisnya di wajahnya. Pait, iya. Galak, juga gak. Tapi mungkin karena masih awal, jadi kita gak bisa tau sifat aslinya. Semoga aja enggak. Caper, kayaknya sih enggak deh. Soalnya dia gak memperhatikan siapapun di dalam kelas. Sifatnya juga biasa aja seperti guru kebanyakan." Jawab Alia sambil menikmati mie ayamnya.
"Wah, kamu jawabnya detail banget Al. Seakan akan tau semua tentang Pak Dimas." Ujar Sari sambil tepuk tangan.
"Bukan karena seakan akan aku sudah tau semuanya tentang dia. Aku hanya menilainya sesuai apa yang aku lihat dan apa yang kau dengar." Jawab Alia cuek.
"Hemmm tapi menurutku sebenarnya Pak Dimas itu orang baik kog hanya saja emang cara bicaranya aja yang sedikit dingin dan sifatnya itu yang cuek pol." Ujar Hilda.
"Terserahlah, gimana pendapat kalian. Aku gak mau tau dan gak mau ikut campur lagi. Mending aku fokus sama diri aku sendiri dari pada fokus dengan kehidupan orang lain." Ucap Alia. Dan mereka pun hanya manggut manggut mendengarkan ucapan Alia. karena mereka berdua tau betul bagaimana sifat Alia, dia bukan tipe cewek seperti kebanyakan. Malahan cowok yang mengungkapkan perasaannya pun gak akan ia ladenin. Ia memang seperti cewek yang gak gampang tersentuh dengan ucapan atau rayuan laki laki lain. Dan walaupun Alia terkenal nakal tapi prestasinya juga tak bisa di ragukan.
Setelah selesai makan, mereka bertiga pun segera membayar pesanan mereka dan setelah itu balek ke kelas. Sesampai di kelas, Hilda dan Sari langsung asyik bergosip sedangkan Alia, dia asyik dengan dunianya sendiri yaitu menghayal dan menuangkan hasil hayalannya itu dalam bentuk cerita yang ia tulis. HIngga tak terasa bell pun berbuyi kembali yang artinya jam istirahat sudah berakhir dan kini berganti jam kedua. Pelajaran Agama.
Saat guru mau masuk kelas, mendadak Alia sakit perut. Mungkin karena tadi mie ayam nya sedikit pedas sehingga ia merasa sangat mulas. Alia pun meminta izin ke toilet sebentar. Saat ia sedang buru buru dan jalan dengan sedikit tergesa, gak sengaja ia menabrak seseorang.
"Aw, sakit cuy." Ujar Alia karena ia mendaratkan pantatnya ke lantai dengan sangat kerasa. Alia memegang pantatnya sambil berusaha untuk berdiri.
"Maaf." ujar seseorang.
"Kalau jalan tuh pakai mata, biar gak nabrak orang sembarangan." Ujar Alia yang terus memegang pantatnya yang masih terasa sakit tanpa melihat seseorang yang ada di depannya. Seseorang yang sudah menabrak dirinya.
"Maaf, bukan pakai mata. Tapi pakai kaki. Mata di gunakan untuk melihat bukan untuk berjalan." Ucap seseorang itu dengan nada dinginnya.
"Terserah aku dong, mau ngomong apa. Mulut, mulutku kog." Ucap Alia sambil melihat ke arah seseorang yang berdiri di dpeannya.
"Eh, Pak Dimas. Ngapain pak berdiri di depan saya?" tanya Alia sambil cengengesan.
"Maaf sudah membuatmu jatuh." Jawab Pak Dimas.
"Ah, tenang saja pak. Jatuh kayak gini mah, sudah biasa. Gak sakit. Ya sudah, saya duluan ya pak. Mau ke toilet, sakit perut." Ujar Alia yang langsung pergi dari hadapan Dimas. Jujur, dalam hati ia sedikit merasa bersalah karena sudah berbicara dengan kata kata kasar tapi Alia gak tau bahwa orang yang sudah menabrak dirinya itu adalah Pak Dimas.
"Duh, kenapa sih mulutku ini, kalau ngomong gak bisa di rem. Jadi kayak ginikan, malu sendiri." gumam Alia
"Sudahlah, lain kali aku akan minta maaf." ucap Alia yang langsung masuk ke dalam toilet.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 414 Episodes
Comments
Ftl03
Bom Like dari LITTLE RAINBOW 😆😆 semangat Thor.. jangan lupa mampir...
2020-12-17
1
Elp Rida
hahaha 😂😂😂 malu sendiri
2020-12-11
2
Triana edelweis
emangnya dia ga hafal suara pak dimas kaya apa ? 🙄
2020-04-24
1