Alia sudah sampai di kelasnya. Di sana ia melihat semua teman temannya yang lagi pada heboh. "Lagi ada apa sih, tumben rame gini?" gumam Alia.
"Hei, sini sini. Ada kabar terbaru." ujar Sari, sambil menyeret tangan Alia yang baru datang dan menyuruhnya untuk duduk.
"Ada apaan sih, Sar?" tanya Alia bingung.
"Tau gak, sekarang sekolah kita kedatangan guru baru lho. Dan denger denger dia masih umur 22 tahun, dia baru saja lulus S1, dengan lulusan terbaik. Dia mau ngajar di sekolah kita." Jawab Sari dengan mata yang berbinar binar.
"Iya, ini waktunya kita beraksi. Kita harus bisa mengambil hatinya. Aku sangat yakin orangnya pasti tampan. Aku juga denger denger dia anaknya orang kaya." ujar Hilda sangat bersemangat. Begitupun dengan murid yang lainnya. Alia hanya tersenyum kecut.
"Kamu kog gak seneng gitu sih?" tanya Sari yang melihat perubahan di wajah Alia.
"Aneh, semuanya aneh. Aku fikir ada apa, gak taunya cuma berita murahan kayak gitu." Jawab Alia sambil membuka tasnya dan menaruhnya di lacy. Setelah itu ia mengambil hpnya yang ada di saku baju. Ia ingin melanjutkan menulis cerita di aplikasi noveltoon.
"Loh kamu kog bilang gitu sih, awas nanti kamu yang malah naksir dan jatuh cinta padanya." ujar Sari sambil duduk di samping Alia.
"Gak akan, aku gak ada waktu untuk mengurus hal seperti itu." ujar Alia. Memang Alia gak mau gara gara masalah cinta, ia jadi melupakan kewajibannnya untuk terus memberikan sumbangan kepada panti asuhan. Jika sudah bermain hati, maka otomatis ia gak akan ada waktu lagi untuk bikin cerita, untuk kerja lagi di kaffe, untuk mengedit vidio dan menguploadnya di youtube, untuk bikin kata kata dan menguploadnya di instagram. Ia juga harus mengisi sebuah blog yang mana blog itu juga mampu menghasilkan uang untuk dirinya. Dan uang itu sebagian besar akan ia sumbangkan ke panti asuhan dan sebagiannya lagi akan ia tabung karena Alia ingin menyewa ruko untuk membuka usaha. Dia ingin membuka warung makan untuk kelas menengah ke bawah.
"Yakin?" goda Hilda.
"Sangat yakin. Sudahlah jangan ganggu aku, aku sibuk." Jawab Alia, dan kedua temannya pun langsung bungkam.
Tak lama kemudian bell berbunyi. Semau murid yang masih ada di luar kelas langsung berhamburan masuk ke dalam kelas.
"Assalamu'alaikum anak anak." ujar Pak Wiwik, guru wali kelas.
"Waalaikumsalam, pak." Jawab semua anak serempak. Alia sudah menaruh hp nya di saku baju. Karena untuk hari ini ia tak ingin mendapatkan hukuman apapun dan dari siapapun.
"Bapak ingin ngasih tau bahwa hari ini ada guru baru yang akan mengajar guru bahasa inggris."
"Siapa pak?" tanya salah satu murid yang bernama Ulfa.
"Iya pak, siapa namanya?" tanya Isa, teman yang duduk sebangku dengan Ulfa.
"Biar guru baru itu yang memperkenalkan dirinya. Pak Dimas, silahkan masuk." ujar Pak Wiwik mempersilahkan guru baru itu untuk masuk kelas karena sedari tadi dia menunggu di luar kelas.
Seorang laki laki yang bernama Dimas, ia masuk dengan wajah datarnya. Tak ada espresi ramah atau santai. Dia seperti orang yang cuek dan jutek.
"Bapak, bisa memperkenalkan diri bapak di hadapan mereka. Tapi maaf, saya gak bisa menemani bapak terlalu lama, karena saya masih ada kelas lain." ujar Pak Wiwik dan hanya di jawab dengan anggukan kepala oleh Dimas.
"Anak anak, ini guru baru kalian. Nanti kalian bisa tanya apa aja, terserah kalian. Bapak gak bisa lama lama di sini karena masih harus ngajar di kelas sebelah. Bapak undur diri dulu ya. Assalamu'alaikum." Setelah itu Pak Wiwik langsung keluar dari ruangan kelas menuju kelas lain.
"Waalaikumsalam." Jawab semua murid serempak. Setelah kepergian Pak Wiwik, kini hanya ada Dimas dan para murid yang ada di ruangan kelas itu.
Semua murid diam melihat wajah dingin Dimas, tak ada yang berani membuka suaranya padahal ada banyak pertanyaan yang ada di kepala mereka. Sedangkan Alia hanya duduk santai menunggu gurunya itu membuka suara.
"Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. Perkenalkan nama saya Angga Dimas Saputra, kalian bisa panggil saya Pak Dimas. Saya baru saja lulus S1 di Kampus Ternama di Jakarta. Dan saya di sini mengajar karena memang menjadi guru adalah keinginan saya sedari kecil. Ada hal lain yang ingin di tanyakan?" tanya Pak Dimas dengan suara yang tegas namun penuh wibawa.
"Bapak sudah nikah?"
"Bapak sudah punya pacar, belum?"
"Boleh minta no whatsapp?"
"Nama sosial media bapak apa?"
Itulah pertanyaan pertanyaan konyol yang di lontarkan oleh beberapa siswi yang mungkin terpanah dengan ketampanan Dimas.
"Maaf, itu urusan pribadi saya jadi saya gak bisa jawab. Baiklah, saya rasa tak ada pertanyaan penting yang menurut saya masuk akal. Untuk itu, saya akan langsung mengajar untuk hari ini. Berhubung jam pertama adalah pelajaran bahasa inggris, maka saya menginginkan tidak ada satupun yang berbicara bahasa indonesia kecuali bahasa inggris, kalian faham?" tanya Dimas.
"Yes, sir." Jawab mereka kompak. Mereka lebih memilih diam dari pada harus berbicara bahasa inggris karena selain mereka gak faham bagaimana berkomunikasi bahasa inggris dengan benar, lidah mereka juga rasanya kelu dan gampang keseleo hingga apa yang di ucapkan selalu saja salah.Beda dengan Alia, yang memang sedikit menguasai bahasa inggris, sehingga ia dengan mudah bisa bicara dan bertanya apa saja dengan Dimas menggunakan bahasa inggris. Sedangkan yang lain hanya menjadi pendengar setia karena mereka gak tau apa yang di tanyakan oleh Alia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 414 Episodes
Comments
Wawan lase Wawan
Thor jgn wiwik lah Salah lidah kesleo nih wiwi aj ya Thor😁😁
2021-06-16
0
Vivi Lumowa
lanjut
2021-06-11
0
Elp Rida
krennn👍👍👍👍
2020-12-11
1