Keesokan paginya.
Amman telah bersiap untuk pergi ke kantor.
"Apa Ammar tadi malam tidak pulang ke rumah?" gumamnya sambil menuruni anak tangga.
Sesampainya dimeja makan, Amman melihat sang Mama yang sudah berada disana.
"Selamat pagi, Mah."
"Pagi sayang." sahut Aresha dengan tersenyum.
"Apa tadi malam Ammar tidak pulang ke rumah?''
Aresha menunduk sedih.
"Entah bagaimana cara berpikir adik kamu itu, jika Papamu tidak ada dirumah dia bebas pergi kemanapun tanpa menghiraukan ucapan Mama."
"Mama gak perlu sedih, aku akan mencoba berbicara pada Ammar nanti."
Aresha tersenyum tipis.
Mereka melanjutkan sarapan dengan mengobrol ringan.
Setelah selesai sarapan, Amman berpamitan pergi ke kantor.
Aresha mengambil ponsel miliknya dan terlihat menghubungi seseorang.
"Halo assalamualaikum. Nisa, kamu udah sampai di butik belum?"
📲"Waalaikumsalam, Bu. Saya masih dijalan, motor saya tiba-tiba mogok padahal sebentar lagi sampai butik.''
"Kamu lebih baik naik taksi saja, saya akan menyuruh seseorang untuk mengambil motor milik kamu. Jangan lupa jika sudah sampai di butik kamu harus cek pakaian apa saja yang akan kita rancang untuk fashion week minggu depan."
📲"Baik, Bu. Saya akan segera menjalankan tugas dari Anda."
Mereka berdua saling mengucapkan salam dan sambungan pun langsung terputus.
Anisa bingung harus bagaimana agar segera sampai di butik, dirinya sudah terlambat lima belas menit setelah jam masuk kerja.
"Kok gak ada taksi ya? Padahal masih pagi." Nisa melirik ke kanan dan kiri.
Sebuah mobil Mercedes-Benz berwarna merah berhenti tepat di hadapan Anisa.
"Mobil siapa ini?" gumam Nisa sambil terus melihat ke arah mobil, dia penasaran siapa sang pengendara mobil itu.
Sepatu yang mengkilap terlihat menyilaukan pandangan mata Anisa.
Sang pengemudi turun dari mobil dan menghampiri Anisa.
"Tuan?" ucap Nisa pelan ketika melihat Amman mendekat ke arah nya.
"Nisa, sedang apa kau berada di pinggir jalan seperti ini?''
"Begini, Tuan. Saya ingin pergi ke butik tetapi tiba-tiba motor saya mogok, padahal sebentar lagi sampai di butik. Mana taksi juga gak ada, dari tadi saya menunggu.'' jelas gadis berjilbab tersebut.
Amman terdiam dan melirik motor Nisa. "Kau bisa pergi ke butik bersama denganku. Aku akan mengantarmu dan aku akan memanggil petugas bengkel untuk mengambil motormu agar di perbaiki.'' Amman menawarkan niat baiknya.
"Eh, tdiak perlu Tuan! Saya menunggu taksi saja, saya tidak ingin merepotkan Anda." gadis manis berjilbab itu menolak halus tawaran dari Amman.
"Tidak ada yang perlu dirisaukan. Jika kamu menunggu taksi, mau jam berapa lagi sampai ke butik?"
Anisa terdiam sejenak, dia berpikir ada benarnya juga ucapan Amman.
"Baiklah, saya akan ikut dengan Anda." gadis berkerudung itu akhirnya setuju untuk pergi bersama dengan Amman.
Mereka berdua menuju ke dalam mobil dengan Anisa yang membuka pintu mobil belakang.
"Kamu duduk di depan! Saya bukan sopir pribadi kamu jadi kamu tidak perlu naik dibelakang." ucap Amman mencegah gerakan tangan Nisa.
"Maaf, Tuan." Anisa beralih membuka pintu depan.
Mereka berdua masuk ke dalam mobil dan mobil melaju menuju butik Aresha.
🌺🌺🌺🌺
Ammar membuka mata dengan perlahan.
"Argh, kepalaku pusing sekali. Ini pasti karena aku terlalu banyak minum saat Audrey sudah pergi."
Ammar menatap ke sekeliling, ternyata dirinya masih berada di diskotik.
"Permisi, Tuan. ini bill untuk pembayaran tadi malam." pria berbadan tegap yaitu pemilik Diskotik memberikan bill kepada Ammar.
Bola mata Ammar mendelik ketika melihat nominal yang ada di kertas kecil tersebut.
"Lima juta?" pekiknya kaget.
"Tadi malam banyak anak muda yang mengatakan jika Anda teman mereka dan mereka juga mengatakan jika anda yang akan membayar minuman mereka malam itu.'' jelas sang pemilik Diskotik.
"Sial! Mereka menipuku." Ammar menggebrak meja dan mengeluarkan dompet untuk membayar semua total bill.
"Terima kasih." ucap sang pemilik Diskotik ketika Ammar menyodorkan uang dua gepok kepadanya.
Setelah pemilik cafe itu pergi, Ammar menjambak rambutnya dengan kasar.
"Selalu saja kejadian seperti ini terulang kembali! Mulai sekarang aku tidak akan datang ke diskotik ini lagi dan aku juga tidak akan mabuk-mabukan. Sungguh hari yang sangat sial!" Ammar terus saja menggerutu sambil beranjak dari sofa dan pergi keluar diskotik.
•
•
•
**TBC
HAPPY READING
MOHON DUKUNGAN DAN JEJAK MANISNYA 🙏 TERIMA KASIH**.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
koen
katanya org "sangat kaya",
Bill 5jt aja KAGET JANTUNGAN
thor thor..
wkwkwkkkkk
2025-02-25
0
༄༅⃟𝐐Vita Shafira𝆯⃟ ଓε💞🌏
makanya jangan mabuk mabukan km Amman
2022-11-28
1
༄༅⃟𝐐ahNyaak moon.༐༐༅⃟𝓮𝓵
ya gak papa berbagi kan kamu kaya.. 🙄🙄
2022-11-11
0