Ammar menatap wajah cantik milik Audrey dengan serius.
''Audrey, aku ingin mengatakan sesuatu padamu."
Audrey meletakkan ponselnya di atas meja dan menatap Ammar dengan seksama.
"Dari awal kita bertemu saat di lampu merah, aku sebenarnya sudah tertarik padamu. Aku ingin mengatakan perasaanku untukmu, aku sangat mencintaimu Audrey Miller. Apakah kamu mau menikah denganku?" Ammar menyodorkan cincin bermata berlian kepada Audrey. "Jika kamu menerimaku maka ambillah cincin ini, tetapi jika kamu menolakku maka kamu bisa memberikan cincin ini padaku kembali."
Audrey terdiam sambil berpikir, dia sebenarnya juga mencintai Ammar dari pandangan pertama tetapi Audrey tidak yakin karena Ammar adalah penggila wanita.
"Aku tidak bisa menerimamu jika kamu masih bermain dengan wanita lain."
Ammar meneguk Saliva nya dengan kasar. "Aku berjanji tidak akan bermain dengan wanita lain, aku hanya milikmu."
"Jika kamu bisa menepati janjimu maka aku akan menerimamu."
"Jadi?" Ammar menatap Audrey dengan tanda tanya.
Audrey mengambil cincin dari Ammar dan memakai di jari manisnya.
"Kamu menerimaku?"
Audrey mengangguk. "Aku tau kak Ammar mempunyai masa lalu yang kelam tentang wanita lain, aku juga tau jika kak Ammar sangat suka bergonta-ganti pasangan diatas ranjang. Tetapi semua orang pasti bisa mendapatkan sesuatu yang lebih baik lagi jika dia mau berubah, aku percaya kak Ammar bisa menjadi suami yang baik untukku nanti."
Mata Ammar terlihat berbinar dan senyuman terus mengembang di bibirnya.
"Terima kasih banyak." Ammar mengecup kedua tangan milik Audrey dengan rasa yang tidak bisa dijelaskan.
"Audrey, aku bukanlah seorang pria yang pintar merangkai kata dalam melamar seseorang, namun percayalah jika cintaku untukmu sangatlah tulus." lanjutnya sambil menggenggam jemari Audrey.
Audrey hanya menampilkan senyum manis kepada Ammar.
🌺🌺🌺🌺
Malam harinya.
Brian sedang duduk di sofa menanti kepulangan sang Putri dari pertemuan dengan temannya.
Suara deru mobil terdengar di halaman rumah dan Brian langsung tersenyum, dia tidak sabar untuk memberitahukan kepada sang Putri tentang perjodohan.
Audrey masuk ke dalam rumah dengan hati riang sebab dirinya telah resmi menjadi kekasih Ammar dan mereka juga akan menuju ke jenjang yang serius yaitu ikatan pernikahan.
"Papa!' seru Audrey dengan senyum dibibir.
"Hai nak, kenapa kamu pulangnya malam sekali?" Brian mengelus kepala Audrey dengan sayang.
''Masih syukur Audrey pulangnya gak pagi.'' Audrey memeluk tubuh sang Papa dari samping, hatinya sedang berbunga-bunga hingga sulit untuk di artikan.
"Kamu kenapa kok Papa lihat dari tadi tersenyum terus? Keliatan bahagia juga."
"Aku lagi gembira banget hari ini, Pa."
"Oh ya? Memangnya ada hal apa yang membuat anak cantik Papa ini sampai se-gembira itu?"
"Begini, Pa—" ucapan Audrey terpotong karena sang Papa menyelanya dengan cepat.
"Tunggu dulu, Papa juga punya kabar gembira untuk kamu."
Audrey menyatukan kedua alisnya.
"Papa yakin jika kamu pasti akan sangat bahagia jika mendengar kabar dari Papa ini."
"Memangnya ada apa, Pa?"
"Papa sudah sepakat untuk menjodohkan kamu dengan anak rekan bisnis Papa."
"APA!'' pekik Audrey kaget.
"Kenapa? Apa kamu tidak gembira?" Brian menatap wajah Audrey yang terlihat syok.
"Dengan siapa Papa akan menjodohkan aku, Pa? Aku sudah memiliki kekasih dan kami juga sudah sepakat untuk menikah sebentar lagi." Audrey berkata dengan nada lirih.
"Kenapa kamu tidak mengatakan kepada Papa jika kamu sudah memiliki kekasih dan kalian akan segera menikah?''
Audrey menunduk sedih. "Itu karena aku dan kekasihku baru resmi menjadi sepasang kekasih hari ini, kami juga sudah deal untuk memberitahu kepada seluruh keluarga tentang kabar bahagia ini jika kami akan menikah dalam waktu dekat."
Brian menghela nafas dengan berat.
•
•
•
**TBC
HAPPY READING
JANGAN LUPA UNTUK TINGGALKAN JEJAK SERTA DUKUNGAN, TERIMA KASIH BANYAK 🙏**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
uhuuyyyyyy
apa audrey akan di jodohkan sama Ammar ya
2022-12-06
0