Belati milik nona

"Maaf pak saya tidak bisa mengatakan tentang masalah saya sebenarnya."

Rio menghela nafas panjang,dia menelepon Haris asistennya.

"Haris, batalkan rapat hari ini. Aku ada urusan yang tidak bisa ditunda."

"Baik pak." Suara Haris dari ponsel.

"Pak kenapa rapatnya ditunda? Bukankah itu rapat penting?"

Vannesa bertanya-tanya apakah yang akan dilakukan oleh bosnya itu.

"Tidak lebih penting dibanding dirimu."

Rio melihat Vannesa sedangkan Vannesa tidak tau harus bagaimana bersikap.

"Ehem kita kembali ke kantor sekarang."

"Baik pak."

Kini mereka saling diam satu sama lain. Tidak tau mau membicarakan apa. 16 menit perjalanan akhirnya mereka sampai di kantor.

"Kalian berdua keruanganku sekarang."

Vannesa dan pak Didi saling pandang,akhirnya mereka berdua menurut saja. Vannesa berjalan didepan pak Didi, sedangkan pak Didi sedikit takut,pasalnya dia tidak pernah mengalami hal seperti ini.

Mereka bertiga sampai di ruangan Rio,disana Rio duduk dikursinya sedangkan pak Didi dan Vannesa duduk berhadapan dengan Rio.

"Vannesa aku ingin melihat belati milikmu tadi."

Rio melihat tajam kearah Vannesa,Vannesa mengeluarkan belatinya dengan santai. Dia meletakkan diatas meja.

"Itu belati Anda tadi?"

Pak Didi melihatnya sedikit horor.

"Iya itu belatiku tadi,hanya salah satu koleksiku saja. Aku memang membawa belati kemanapun aku pergi, sebagai wujud perlindungan diri."

Rio memegang belati itu dan melihatnya.

"Menurut apa yang kau katakan,ini salah satu dari koleksimu? Berapa banyak yang kau punya?"

"Aku tidak tau pasti pak,karena yang lainnya hanya benda yang kecil,bahkan sebagian aku gunakan sebagai pisau dapur."

Vannesa menjelaskan dengan tenang seperti tidak ada ketakutan sedikitpun. Rio meletakan kembali belati itu,dan Vannesa mengambilnya.

"Kalian disini mengetahui penyerangan barusan,aku harap kalian berdua bisa bekerja sama untuk merahasiakan ini. Dan kau Vannesa,kau punya rencana apa?"

"Rencanaku biasa saja,hanya ingin pak Rio berakting sudah terluka dan dirawat dirumah sakit,dan juga aku yang akan melakukan hal demikian. Kita bisa menyuruh karyawan untuk membuat informasi jika Anda sakit, tanpa memberitahu alasannya. Memancing penjahat itu keluar."

Ucap Vannesa kepada Rio, sedangkan Rio masih terlihat berfikir.

"Apa alasan kau melakukan hal ini?"

"Karena aku gadis baik." Vannesa tersenyum kearah Rio, sedangkan Rio menghela nafas kasar.

"Baiklah terserah kamu saja mau dibuat bagaimana. Dan pak Didi, Anda jangan bilang apapun tentang rencana ini."

"Baik pak,saya tidak akan bicara banyak."

Rio menyuruh pak Didi keluar ruangan,tapi tidak dengan Vannesa. Vannesa ingin pergi namun ditahan oleh Rio.

"Apakah aku menyuruhmu pergi?"

Rio bicara dengan nada dingin, Vannesa berhenti,dan menoleh ke arah Rio.

"Maaf pak?" Vannesa tetap berdiri ditempatnya.

"Kau terluka,aku obati lukamu."

Rio bangkit dari kursinya mengambil kotak obat di almari.

"Tidak usah pak,ini hanya luka ringan saja."

Rio duduk di sofa yang ada disebelah kiri ruangannya.

"Aku tidak suka penolakan."

Dengan terpaksa Vannesa menuruti keinginan Rio, sebenarnya Vannesa hanya tergores sedikit dibagian lengan sebenarnya menurut Vannesa itu adalah hal biasa,bahkan dia sering mengalami luka yang lebih parah daripada itu.

Vannesa duduk di sofa disamping Rio. Rio membersihkan luka Vannesa,dan Vannesa menahan sakit.

"Sial kau Rio,apakah rasanya diobati sesakit ini?" Vannesa bicara dalam hati,biasanya ketika dia terluka Hans yang akan mengobatinya dan Vannesa tidak terlalu merasakan sakit.

"Aaw." Vannesa tidak bisa menahan suaranya,itu benar-benar sakit ketika Rio memberikan obat racikannya sendiri.

"Ck,kau terluka seperti ini saja bisa menahannya tapi tidak bisa menahan sakit dari obatku ini." Rio melihat Vannesa yang menahan sakit akibat ulahnya.

"Itu obat apa huh,apakah kau ingin membunuhku?"

"Itu obat herbal,aku yang membuatnya sendiri. Tidak usah khawatir tentang kualitas obat itu."

Rio membalut luka itu dengan kasa, Vannesa melihat Rio yang terlihat sangat hati-hati ketika membalut lukanya.

"Riooo aku datangg. Eh" Rian masuk kedalam ruangan Rio tanpa mengetuk pintu,membuat Vannesa dan Rio terkejut.

"Wah aku minta maaf,aku tidak sengaja mengganggu kalian hehe."

Rian berjalan ke sofa sambil menutup satu matanya. Dan Rio juga Vannesa segera mengambil posisi duduk lebih jauh.

"Ehem,apa yang kau lakukan disini?"

"Aku sengaja datang kesini, membawa kue strawberry kesukaan kalian berdua."

Rian tersenyum sambil menyiapkan kue itu. Rian tidak sengaja melihat lengan Vannesa yang diperban.

"Astaga Vanny lenganmu kenapa? Apakah kau terluka?"

Rian panik dia segera mendekat ke arah Vannesa.

"Aku tidak apa-apa hanya luka ringan saja,tidak usah khawatir."

"Luka ringan bapakmu! Kalau diperban seperti ini ya lukanya pasti parah."

Rian melihat lengan Vannesa dari dekat. Rio yang melihat kelakuan Rian terlihat tidak suka.

"Apa kau tidak menyuruh kami makan kue?"

Rian tertawa mendengar kata-kata itu keluar dari mulut Rio,padahal biasanya tanpa disuruh Rio sudah memakan kue itu.

"Baiklah baik,kalian berdua makanlah kue ini."

Rian memberikan kue itu kepada Rio dan Vannesa.

"Rian maaf sudah merepotkan, kuenya terlihat enak terimakasih untuk kuenya."

Vannesa tidak kearah Rian,dan Rian terlihat senang dengan pujian itu.

"Wahh tidak repot,tidak repot. Makanlah kuenya."

"Pilih kasih! Aku mengobati lukamu bahkan kau tidak berterima kasih padaku." Rio memandang tak suka kearah Vannesa.

"Oh iya terima kasih atas bantuan pak Rio yang sudah merawat luka ini."

"Tidak masalah."

Rian yang mendengar mereka berdua bicara merasa sedikit aneh,tapi juga bahagia karena Rio bisa bertemu gadis yang cocok.

Sambil menghabiskan kue itu, Rio menceritakan hal yang terjadi serta rencana Vannesa kedepannya. Rian sempat terkejut dengan hal itu,tapi merasa lega karena mereka selamat.

"Tidak masalah Rio,besok kau pura-puralah,aku juga akan berpura-pura menggantikanmu disini,ya sebenarnya bisa dibilang kau istirahat dan aku yang bekerja."

Rian menepuk pundak Rio, Vannesa tersenyum melihat kedekatan mereka berdua.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!