Kerja sama?

"Hoaam,kenapa sudah pagi! Astaga" Vannesa menggeliat diatas tempat tidurnya,dia enggan meninggalkan tempat tidurnya.

"Mandi mandi,kalau kau tidak segera mandi nanti tidak bekerja,kau harus bekerja." Vannesa memberi semangat kepada diri sendiri. Akhirnya dia berhasil membujuk diri sendiri yang malas mandi.

Vanessa menyelesaikan mandinya dalam 15 menit,dia memakai baju dan berdandan.

"Ini saja ya? Ini terlihat cocok." Vannesa mematut didepan kaca kamar kostnya,dia tidak sempat sarapan dan akhirnya hanya memakan roti. Lalu pergi ke halte bus untuk menunggu bus lewat.

"Aku kesiangan! Huh sebaalll." Vannesa merasa jengkel karena disana sudah tidak ada orang yang satu kantor dengannya,bahkan bus yang biasanya dia naiki sepertinya sudah lewat.

Bim bim..

Klakson mobil didepan Vannesa membuatnya terkejut. Pemilik mobil menurunkan kaca jendelanya.

"Cantik mari ikut aku, aku akan mengantarmu ke kantormu." Pria itu ternyata Hans, Vannesa sangat senang melihat Hans. Dia segera masuk ke dalam mobil Hans.

"Hans! Untung saja kau lewat, bagaimana kalau tidak? Aku pasti tidak akan bekerja" Vannesa terlihat seperti anak kecil dimata Hans saat ini. Dia berbeda dengan Vannesa yang biasa dilihatnya ketika malam hari dengan identitas sebagai mafia.

"Kau lucu sekali ya,berbeda dengan Vannesa diwaktu malam yang berdarah dingin." Hans melirik kearah Vannesa.

"Tentu saja,aku ini pandai bermain peran Hans,kau beruntung bisa berteman dengan gadis yang bertalenta seperti aku." Mendengar itu Hans tertawa dan diikuti oleh Vannesa.

"Hans,kau adalah orang kaya. Kenapa kau memilih bergabung dengan anggota mafia?" Vannesa bertanya kepada Hans,sudah lama dia ingin menanyakan hal ini kepada Hans.

"Hmm,ceritanya panjang Vann. Kau adalah teman baikku sejak kita masuk pertama kali kesana,aku akan ceritakan. Dulu aku ditindas oleh anak-anak dari teman ayah dan ibuku,mereka semua memiliki asal usul yang jelas,mereka kuat. Sedangkan aku hanya seorang anak adopsi dan tentu saja aku kecil waktu itu,sejak itu aku memutuskan menjadi mafia. Ingin membalaskan dendam ku kepada mereka,ditambah supaya aku bisa menjadi lebih kuat."

Vannesa merasa kasian dengan Hans "Hans aku minta maaf padamu, seharusnya aku tidak bertanya." Vannesa merasa bersalah kepada Hans,tapi Hans malah tertawa.

"Sejak kapan gadis berdarah dingin ini merasa tidak tega? Sudahlah,aku sangat mengenalmu,itu tidak masalah."

Vannesa hanya merasa simpati saja,memangnya salah ya? Vannesa melihat ke arah jendela,dia memperhatikan jalan disekitar,dia melihat banyak sekali orang berlalu lalang.

"Vann kita sudah sampai,kau tidak mau turun?" Suara Hans membuatnya tersadar dari lamunannya. "Oh iya Hans terima kasih atas tumpangannya,hati² ya dijalan." Ucap Vannesa setelah dia turun dari mobil.

"Hahaha,tentu saja cantikku. Kau lain kali harus memperhatikan pola tidurmu jangan sampai kesiangan bangunnya." Hans tersenyum kepada Vannesa setelah itu Hans melajukan mobilnya kekantor.

"Ehemm,ada yang diantar sama someone special nih" Vannesa terkejut dengan Hera yang tiba-tiba berada dibelakangnya dan asal berbicara.

"Hera,kau ini kebiasaan deh. Selalu kaya gitu hih." Vannesa langsung meninggalkan Hera,lalu Hera pun mengejarnya.

"Hey tungguin ih,tau nggak Vann? Ceo Bigantara Grub itu ganteng bangett,tapi sayangnya dia itu dingin,rumornya dia nggak tertarik sama cewe,jadi dia sampai sekarang masih jomblo deh." Hera menceritakan semua gosip yang dia dengar kepada Vannesa.

"Kau ini Ra, apa kau tertarik kepada dia?" "Ha? Ya karena dia tampan,tapi sayangnya dia itu tidak mudah tertarik kepada wanita,ya buat apa berharap? Membuat capek saja." Vannesa tertawa mendengar jawaban dari Hera.

"Jangan tertawa Vann,kabarnya perusahaan kita ini juga mengundang Bigantara Grub untuk kerja sama,tapi sayangnya email nya belum juga dibalas. Dia tidak sembarang mau menerima kerja sama dari perusahaan lain,banyak perusahaan yang memintanya tapi tidak diterima." Hera menghembuskan nafas gusar,benar bila kerja sama dengan perusahaan yang lebih besar memiliki dampak yang baik. Tapi perusahaan yang ini sulit didekati.

"Lalu bagaimana? Memangnya kita bisa membantu apa? Kita ini hanya karyawan biasa." Ucap Vannesa,dan diangguki oleh Hera.

...****************...

Bigantara Grub

Tok tok tok

"Permisi pak,saya ingin memberikan berkas ini." Sekretaris Rio menyerahkan dokumen keatas meja Rio.

"Bagaimana,apa kau sudah mendapatkan informasi tentang gadis itu?" Rio melihat ke arah sekretaris nya.

"Sudah pak,dia bernama Vannesa Elvia,dia berasal dari daerah seberang dia juga belum terlalu lama kemari. Bekerja sebagai karyawan di perusahaan Adinata Grup. Informasi lainnya tidak bisa kita akses pak, sepertinya dia dinaungi oleh organisasi yang sangat kuat." Sekretaris Rio menjelaskan semua yang diketahuinya.

"Hmm menarik. Kerja sama dengan Adinata Grub kita terima. Akan mengadakan meeting di perusahaan Adinata,untuk waktu biarkan mereka yang menentukan." "Baik pak saya akan menyampaikan kepada mereka. Saya undur diri pak." Rio melambaikan tangannya menyuruh sekretarisnya pergi.

"Aneh sekali pak Rio kali ini,apakah dia menyukai Vannesa ini ya,bahkan latar belakangnya juga tidak jelas,tidak bisa di akses." Gumam sekretaris itu pelan.

...****************...

Adinata Grup

"Guys guys,aku dapet berita bagus nih,denger-denger dari manager tadi permintaan kerja sama dengan perusahaan Bigantara Grub diterima tau,terus kan rapat pembahasannya di perusahaan kita." Hera mengabari seluruh orang yang ada di ruangan kerjanya.

"Eh kenapa tiba-tiba? Itu benar tidak?" Salah satu karyawan bertanya pada Hera.

"Heh aku ini benar,katanya pak Rio tertarik pada karyawan baru disini makanya langsung setuju." Hera menjelaskan dengan sangat energik.

"Ha? Karyawan baru? Disini setauku hanya Vannesa yang baru masuk kan?." Lalu Vannesa terkejut dengan apa yang dia dengar barusan. "Tapi itu tidak mungkin. Aku belum pernah bertemu dengan CEO perusahaan itu." Lalu para karyawan membenarkan apa yang dikatakan Vannesa. Karena Vannesa juga merupakan orang yang baru datang,jadi bagaimana mungkin bisa kenal dengan CEO perusahaan yang terkenal.

"Sudahlah kita sebaiknya bekerja sebentar lagi kita pulang." Lalu semua mendengarkan kata-kata Hera,karena itu memang benar.

Vannesa masih berpikir apakah orang yang memboncengi nya waktu itu adalah orang yang mereka maksud.

"Vannesa,Hera? Besok hari libur, kalian ingin kemana? Bagaimana kalau kita jalan-jalan?" Teman sekantor mereka berdua bertanya saat keluar dari perusahaan untuk pulang.

"Aku mau aku mau." Hera sangat antusias dengan tawaran itu. "Ah aku tidak bisa untuk besok,ini aku ada-) Kata-kata Vannesa terpotong karena suara klakson mobil yang berhenti tepat didepan mereka bertiga.

"Vanessa,aku antar kamu pulang?" Desta menurunkan kaca mobilnya untuk berbicara pada Vannesa.

"Oh ini? Pantas saja tidak tertarik. Yasudah kalau tidak mau Vann,kami pergi dulu dadahhh. Mari pak." Hera langsung menggandeng tangan temannya dan pergi meninggalkan Vannesa sendiri. Vannesa sangat jengkel dengan perilaku Hera ini.

"Ayo masuk Vannesa." Desta tersenyum kearah Vannesa. Dan hanya diangguki oleh Vannesa kemudian dia masuk ke dalam mobil.

"Tidak perlu begini,aku bisa pulang sendiri pak." Vannesa tanpa melihat ke arah Desta. "Hey apa ini? Hahaha,aku hanya ingin mengantarmu saja kan,tidak perlu marah. Tidak usah panggil pak,panggil pak ketika di kantor saja." Vannesa hanya diam saja tidak menanggapi apapun.

"Besok kau ada acara? Kalau tidak aku mau ajak kamu ke suatu tempat,untuk berterima kasih padamu karena sudah menolongku waktu itu." Ucap Desta

"Sepertinya tidak bisa pak,eh maksudku Desta. Lagipula kamu juga setuju dengan ayah kamu,jadi tidak usah sungkan." Ucap Vannesa dengan senyum yang dipaksakan.

"Tidak bisa, ini perintah dari CEO. Kau harus lakukan." Vannesa terkejut dan mau tidak mau dia harus menuruti perintahnya,akhirnya Vannesa menganggukkan kepalanya tanda setuju. Sedangkan Desta tersenyum dengan puas.

Terpopuler

Comments

Irfan Andi Gunawan

Irfan Andi Gunawan

ditunggu kelanjutan...

2022-11-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!