Vannesa Elvia

Vannesa Elvia

Pertama kali

Pelabuhan

"Hwahh... Akhirnya sampai" Seorang gadis dengan kulit putih, mata berwarna coklat dan berambut panjang,mengangkat kedua tangannya. Dia terlihat sangat lelah akan tetapi dia senang. Setelah perjalanan yang melelahkan ia sampai ditempat yang dituju.

"Barangnya banyak juga ya,bagaimana aku membawanya jika hanya menggunakan motor? Sebaiknya pesan taksi saja" Dia mengeluarkan hpnya "Taksinya full? Kenapa tidak ada yang free" Vannesa akhirnya duduk di kursi dengan ekspresi sedih.

"Hai,bisa ku bantu?" Seorang laki-laki yang terlihat seumuran dengannya,dia duduk disebelah Vannesa dan menawarkan bantuannya.

"Emm"

"Oh iya,namaku Key Van. Kebetulan aku sedang jalan-jalan kesini dan melihatmu sedang sedih. Namamu siapa?"

"Namaku Vannesa Elvia,aku dari daerah seberang. Aku baru saja sampai disini,aku datang kemari untuk bekerja,tapi sayangnya barang ku banyak,aku ingin memesan taksi tapi tidak ada yang free." Jelas Vannesa panjang lebar.

"Akan aku bantu?" Tawar Key dengan tersenyum,membuat Vannesa memandanginya.

"Eh em,tapi.."

"Vannesa kau tidak perlu cemas,aku orang baik-baik,yang tidak baik adalah supir taksi. Seharusnya mereka menyisakan satu mobil untukmu." Vannesa terkekeh mendengar ucapan Key.

"Kalau begitu aku akan senang merepotkan mu kak Key." Vannesa tersenyum manis ke arah Key. Key merasa salah tingkah ketika melihat senyuman Vannesa.

"Vannesa,panggil aku Key saja,aku juga tidak setua itu." Gerutu Key kepada Vannesa. Keduanya tertawa dan terlihat sangat akrab.

"Vannesa? Kau akan bekerja dimana?" Tanya Key kepada Vannesa setelah berada didalam mobil milik Key.

"Aku satu minggu yang lalu mengirim lamaran ke sebuah perusahaan,aku menjalani interview online dan aku diterima,jadi aku pergi kemari untuk itu." Jawab Vannesa tanpa melihat ke arah Key,dia sibuk melihat kearah jendela mobil. Key yang melihat tingkah Vannesa terkekeh pelan.

Beberapa menit kemudian,mereka sampai di rumah kost yang ingin ditinggali oleh Vannesa.

"Vannesa,kita sudah sampai?" Tanya Key kepada Vannesa selaku petunjuk jalan.

"Iyaps benar sekali, rencananya aku akan tinggal sementara disini dulu,nanti kalau aku sudah dapat gaji pertamaku,aku akan pindah mencari yang agak besar dari ini." Kost yang dipilih Vannesa memang terlihat sangat kecil,bahkan kamar mandinya diluar. Sudah dipastikan Key tidak bisa hidup ditempat seperti ini.

"Oh iya Key omong-omong terimakasih banyak atas bantuanmu ya,maaf aku merepotkanmu. Dan satu lagi panggil aku Vann saja,tidak usah memanggil seluruh nama depanku ahahha,itu menyita waktu" Vannesa keluar dari mobil disusul oleh Key.

"Itu tidak masalah Vann, lagipula setelah ini kita akan lebih sering bertemu,aku yakin itu" Key berkata dengan nada dibuat-buat. Vannesa yang mendengarnya hanya bisa tertawa.

Vannesa menurunkan barang bawaannya dibantu oleh Key hingga selesai. Setelah itu Key pergi meninggalkan Vannesa sendiri.

"Bukankah kamar ini sempurna?" Vannesa berbicara kepada dirinya sendiri tatkala sudah masuk kedalam kost nya. Kost itu terbilang sepi,hanya ada 2/3 kamar saja yang terisi,itupun jaraknya terpisah 2 kamar.

Vannesa membereskan semua barang-barangnya,dan menata bajunya di dalam almari yang berada di sudut ruangan. Setelah kurang lebih 1 setengah jam,dia menyelesaikan pekerjaannya.

"Baiklah, aku lumayan capek,aku akan istirahat sejenak." Vannesa merebahkan tubuhnya dikasur yang tidak terlalu besar. Selang beberapa menit dia sudah tertidur memeluk boneka doraemon kesayangannya.

Tok tok tok

"Hemmm,siapa sih? Eh astaga aku ketiduran ya? Sudahlah pergi lihat dulu saja."

Vannesa beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan menghampiri pintu untuk membukanya.

Krieettt

Tatkala Vannesa membuka pintu,orang yang berada didepan langsung masuk tanpa seizin dari Vannesa.

"Apa yang kau? Hey kau siapa!" Sentak Vannesa kaget.

"Tolonglah diam sebentar,aku bukan orang jahat."

Vannesa segera menutup pintunya,lagipula akan gawat jika penghuni kost yang lain terganggu oleh suaranya.

"Katakan kau siapa? Dan apa maksudmu masuk kekamar kost ku? Bukankah ada yang lain?" Vannesa mengintimidasi orang yang berada dikamarnya saat ini,yang di ketahui memakai setelan jas warna mocca,yang dilapisi jaket dan memakai topi serta kacamata berwarna ungu.

"Aku Desta,dan aku dikejar oleh anak buah ayahku yang sekarang berada didepan kost mu,lihatlah! Dan yang ketiga,aku masuk kemari karena kamar kostmu adalah kamar yang paling dekat dengan gerbang."

Vannesa membenarkan perkataan laki-laki yang mengaku bernama Desta tersebut. "Tapi sampai kapan kau akan disini?" Vannesa menurunkan nada bicaranya dan berjalan kearah meja lalu menuangkan air putih ke dalam gelas,lalu memberikannya kepada Desta.

"Kau bahkan sudah tidak curiga kepadaku? Kau justru memberi aku minuman?" Desta mengambil gelas dari tangan Vannesa.

"Tidak,bahkan jika kau mafia yang menyamar,entah aku bisa lolos darimu atau tidak,pastinya aku akan tetap jadi incaranmu,aku bersedia jika dibunuh yang penting kesucianku masih ada. Karena keadaan sudah seperti ini yasudah." Ucap Vannesa,dia duduk didepan orang asing yang tiba-tiba muncul dikamarnya.

"Hahaha kau berbicara seakan-akan kau itu adalah seorang mafia." Desta membuka jaket dan melepaskan topi serta kacamata yang ia pakai, Vannesa memperhatikan dengan fokus apa dia lihat,orang itu sangat tampan,warna matanya adalah coklat,sangat kontras dengan warna jas dia pakai sekarang. Dia merasa familiar dengan orang itu.

"Aku tidak akan macam-macam kepadamu nona,aku akan bersembunyi disini sebentar, setelah mereka pergi aku juga akan pergi. Ngomong-ngomong siapa namamu?" Desta mengulurkan tangannya kepada Vannesa.

"Aku Vannesa,kau cukup memanggilku Vann." Vannesa meraih uluran tangan Desta dengan seutas senyum,senyuman itu mampu membuat Desta takjub dengan Vannesa.

Mereka mengobrol cukup lama. Ketika dirasa orang itu sudah pergi cukup jauh,Desta keluar dari kost Vannesa dan pamit untuk pergi.

"Sebelumnya aku minta maaf karena lancang,dan juga terimakasih atas bantuan yang kau berikan kepadaku,aku pamit untuk pergi ya" Ucap Desta yang sudah beranjak keluar.

"Baiklah,aku mengerti." Vannesa mengantar Desta sampai didepan gerbang kostnya lalu melihat kepergian Desta.

Terpopuler

Comments

Wahyu Triwidiyanto

Wahyu Triwidiyanto

romansa penuh cerita
maei kita tunggu ending ceritanya pemirsah

2022-11-22

1

Irfan Andi Gunawan

Irfan Andi Gunawan

bagus sekali ceritanya👍...

2022-11-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!