Vannesa bekerja dengan sungguh-sungguh, dia merasa tidak terlalu kesulitan dengan pekerjaannya saat ini. Lalu Cakra sekretaris Rio masuk keruangan Vannesa.
Tok tok tok
"Silahkan masuk" Vannesa terkikik sendiri setelah mengatakan itu.
"Bagaimana? Apakah ada kesulitan?" Tanya Cakra kepada Vannesa.
"Tidak,aku tidak kesulitan dengan ini. Ada masalah apa Cakra?" Vannesa menghentikan aktivitas mengetik nya.
"Ternyata kau tidak suka basa-basi ya. Baiklah kau berasal dari perusahaan Adinata Grup kau pasti ingat bahwa pihak Adinata menginginkan kerja sama dengan perusahaan kita saat ini,jadi besok adalah waktu meeting diantara kedua perusahaan yang akan dilaksanakan di Adinata Grup dan pak Rio ingin aku memberikan berkas ini padamu untuk dipelajari."
Cakra menyerahkan beberapa berkas kepada Vannesa,dan dilihatnya sekilas.
"Jadi intinya besok aku datang menjadi sekretaris pak Rio?"
"Iya kau benar,kau pasti sudah diberitahu kan sebelumnya oleh beliau." Vannesa menatap berkas yang masih ada ditangannya.
"Cakra?"
"Iya ada masalah?" Cakra melihat Vannesa yang masih menatap berkas ditangannya.
"Aku belum tau bagaimana cara kerja sekretaris,bisakah kau memberitahukan padaku?" Ucap Vannesa yang segera menatap ke arah Cakra,dan Cakra tersenyum melihat ekspresi imut dari Vannesa.
"Tentu aku bisa,aku akan memberitahumu poin-poin pentingnya."
Cakra memberitahu Vannesa beberapa hal yang perlu diperhatikan, sedangkan Vannesa mendengarkan dengan seksama semua yang dikatakan oleh Cakra.
"Baiklah aku sudah faham, terimakasih Cakra."
"Senang bisa membantumu Vannesa." Cakra bangkit dari kursinya lalu pergi meninggalkan Vannesa sendiri.
"Sekretaris ya sekretaris saja! Kenapa harus ribet seperti itu hah!" Vannesa berdiri melihat ke arah jendela kaca besar dibelakang meja kerjanya. Tidak bisa dibayangkan olehnya jika hidupnya akan menjadi seperti sekarang.
...****************...
Adinata Grup
Desta mendadak pusing memikirkan pekerjaan saat ini, ditambah pacarnya yang selalu mengikutinya kemana-mana.
Tok tok tok
"Masuk."
Syerly masuk kedalam ruangan desta dengan membawa berkas dan juga catatan kecil/note.
"Maaf pak,besok pukul 09.00 pagi akan ada meeting di kantor kita dengan perusahaan Bigantara Grub,dan ini adalah berkas-berkas yang sudah saya siapkan sesuai permintaan bapak." Sekretaris itu menyerahkan berkas kepada Desta untuk diteliti lagi.
"Iya,simpan berkas ini,lalu buatlah dokumen permintaan kerja sama resmi dengan pihak Bigantara Grub."
Desta menyerahkan kembali berkas itu kepada Syerly.
"Baik pak akan saya buat segera."
"Kalau tidak ada urusan lagi silahkan keluar."
Setelah mendengar perintah itu, Syerly pun segera keluar dari ruangan Desta.
"Huh, pekerjaan yang melelahkan."
...****************...
Bigantara Grub
Sore hari
Seluruh karyawan keluar dari perusahaan,mereka sudah menyelesaikan pekerjaannya hari ini. Begitu pula dengan Vannesa dia berjalan keluar dengan beberapa karyawan yang lain.
"Dimana Key? Dia bilang tadi akan menjemput ku,jadi tidak ya?" Vannesa bergumam sendiri sambil melihat jam tangannya.
"Eh?" Tangan Vannesa ditarik oleh seseorang. Dan Vannesa menarik kembali tangannya dari genggaman tangan orang itu.
"Huft Key ini mengejutkan aku saja." Vannesa melihat orang itu berbalik kearah Vannesa.
"Hahaha kau kira siapa penculik?"
"Tidak, jika aku diculik maka dia yang menculik aku akan segera mati." Ucap Vannesa ketus.
"Pft,ahahahah iya iya kau benar sekali. Sudahlah ayo kita pergi,aku akan memberimu kejutan."
Key berjalan ke arah mobilnya dan diikuti oleh Vannesa.
"Kejutan macam apa yang ingin kau berikan Key?" Vannesa bertanya kepada Key sambil mengenakan sabuk pengaman.
"Sudahlah nanti kau akan tau."
Vannesa mengalah saat ini, bagaimanapun juga dia sudah tidak bisa kabur dari mobil Key.
Sekitar 12 menit perjalanan akhirnya mereka sampai di kawasan yang terlihat sangat indah,disana terdapat banyak tanaman pohon dan juga bunga-bunga. Vannesa menatap pemandangan itu dengan takjub.
Akhirnya Key memberhentikan mobilnya di sebuah gedung yang menurut Vannesa terlihat seperti apartemen.
"Vannesa ayo masuk." Key segera keluar dari mobil diikuti oleh Vannesa. Dia penasaran kenapa Key pergi kesana? Kejutan apa yang disiapkan Key untuknya? Mereka berjalan masuk ke arah gedung tersebut.
Vannesa tidak bertanya apapun kepada Key, dan itu membuat Key merasa sedikit tenang. Mereka masuk ke dalam lift lalu Key menekan salah satu tombol.
"Vann kenapa kau diam saja? Apa kau lapar?" Tanya Key pada akhirnya.
"Apa? Tidak aku tidak lapar."
Ting
Lift berhenti di lantai 7,Key menarik tangan Vannesa keluar dari lift. Di lantai itu hanya ada 2 pintu ruangan apartemen.
"Ini ruangan apa Key?" Vannesa menatap wajah Key dari samping.
Key melihat Vannesa lalu tersenyum,dia membuka pintu itu dan mengajak Vannesa masuk ke dalam.
Vannesa terkejut melihat isi ruangan itu,lalu melihat kearah Key, meminta penjelasan dari Key.
"Sudah aku bilang aku akan mencarikan tempat tinggal untukmu,ini apartemen milikmu sekarang." Vannesa tidak percaya dengan apa yang dikatakan Key barusan.
"Key kau bercanda ya?"
"Tidak Vannesa aku tidak bercanda,ini milikmu sekarang,jarak dari tempat kerjamu dekat, lalu kau tidak perlu keluar kamar lagi untuk mandi." Key memberikan id card,lalu kunci apartemen kepada Vannesa.
"Key ini? Kenapa kamu baik sekali padaku?" Vannesa menunduk dan menangis.
"Hey jangan menangis Vann. Ini adalah niat baikku,tolong kamu terima ya. Aku tidak punya niat jahat padamu." Key menuntun Vannesa untuk duduk dikursi.
"Tapi ini? Ini terlalu berlebihan Key." Vannesa tidak bisa menahan air matanya yang mengalir.
"Baiklah menangis lah, tapi kau harus berhenti kalau kau sudah bosan menangis." Ucap Key sambil bersandar pada sandaran kursi sofa.
"Key kau tetap menyebalkan." Vannesa memukul Key dengan bantal yang ada di sofa.
"Hey hey hentikan,hahaha kau itu seperti anak kecil." Key mengambil satu bantal namun dia gunakan untuk melindungi dirinya.
Akhirnya Vannesa sudah berhenti menangis,dia juga sudah tidak memukul Key lagi. Tapi Vannesa melihat kearah Key dengan tajam.
"Apa Vannesa? Kau menakutiku." Key bergidik ngeri melihat ekspresi Vannesa.
"Katakan apa maksudmu dengan ini Key."
"Baiklah kalau kau memaksa. Aku hanya ingin kau hidup tenang saja, lagipula ini juga bukan hanya dari aku tapi Hans juga ikut memberikan ini padamu,tapi dia tidak bisa datang kesini,karena ada acara di kantornya."
Vannesa menatap kunci yang dia taruh dimeja,dia tersenyum.
"Terimakasih Key,kau sangat baik."
Vannesa memegang tangan Key dan tersenyum.
"Tentu saja. Disini ada 3 kamar Vann,kamar utama ada di kanan."
"Baiklah Key, bantu aku mengambil barang-barangku ya." Vannesa berdiri dan di ikuti oleh Key.
"Baiklah ayo."
Keduanya berjalan keluar apartemen,mereka akan pergi ke kost lama milik Vannesa untuk mengambil barang Vannesa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments