"Aku mencintaimu." Wanita itu menatap kedua iris matanya intens. Kedua tangannya terangkat, mengusap pelan pipinya.
"Aku juga sangat mencintaimu, dan aku tidak pernah ingin berpisah darimu. Berjanjilah padaku jangan pernah meninggalkanku."
Wanita itu mengulas senyum.
"Aku berjanji," gumamnya.
Wanita itu mendekatkan wajahnya. Menarik tengkuk pria itu, lalu mendaratkan sebuah ciuman di bibirnya.
Pria itu membalas ciumannya, membalas setiap permainannya.
Pats!
Karl membuka kedua matanya perlahan. Pandangannya kabur, dan ia merasakan sebuah cairan mengalir membasahi pipinya.
Karl bangkit dari tempat pembaringannya.
"Ughh…" Pria itu memegangi dadanya yang terasa sakit. Ia meremat bajunya kuat-kuat.
Rasa sakit yang ia rasakan bukanlah rasa sakit biasa yang bisa di sembuhkan dengan obat atau semacamnya. Melainkan sebuah rasa sakit yang tidak akan pernah ada penawarnya.
Air mata semakin deras membasahi kedua pipinya.
Kenapa…
Kenapa kau terus muncul dan menggangguku?
Padahal aku sudah berusaha untuk melupakanmu.
Aku sudah berusaha untuk melepaskanmu.
Tapi, kenapa…
Kenapa kau terus muncul?
Apa yang sebenarnya kau inginkan?
Kenapa kau terus menggangguku?
Padahal bukannya kau sendiri yang ingin aku melupakan semua tentangmu? Lalu kenapa kau terus muncul dan menghantui mimpiku?
Apa kau sedang menghukum ku? Atau kau sedang mengancamku dengan terus muncul dalam mimpiku dan memberikan isyarat seolah-olah kau terus mengawasi setiap gerak-gerikku meskipun kau tidak benar-benar berada di sini?
Apa yang lakukan benar-benar membuatku tersiksa…
Apakah kau tidak tahu seberapa keras aku berjuang untuk melupakanmu? Seberapa keras aku berusaha untuk bertahan walau tanpamu di sisiku?
Karl tertunduk sembari menjambak rambutnya sendiri. Rasa sakitnya benar-benar membuatnya tak berdaya. Pria itu semakin terisak sembari memegangi dadanya yang terasa amat sakit.
...*...
Nanny membuka kedua matanya perlahan. Begitu membuka mata, hal pertama yang dilihatnya adalah langit-langit kamarnya di paviliun.
"Huft~" Ia menghela napas pelan.
Perlahan Nanny bangun dengan posisi duduk. Ia termangu, pikirannya melayang. Memikirkan mengenai mimpi aneh yang baru saja dia alami.
Lagi-lagi aku melihat bayi itu, pikirnya.
Entah kenapa sejak kemarin, aku jadi lebih sering bermimpi aneh. Yang paling sering adalah mimpi tentang bayi kecil yang tampak begitu manis.
Bayi itu sangat menggemaskan dengan keadaan tertidur dalam gendongan seseorang.
Nanny senyum-senyum sendiri. Memikirkan mengenai mimpinya melihat seorang bayi benar-benar membuatnya gemas sendiri.
Tapi aku benar-benar penasaran, kenapa aku jadi begitu sering bermimpi? Dan kenapa aku terus melihat wanita itu dalam mimpiku?
Wanita yang entah bagaimana wajahnya, tapi selalu mengenakan gaun mewah yang membuatnya terlihat begitu elegan.
Wanita… dan seorang bayi.
Apakah mimpi yang aku alami ini memiliki arti?
Berbagai pertanyaan mulai datang menghampiri kepalanya. Membuat Nanny sibuk memikirkan mengenai mimpinya. Mimpi aneh yang entah kenapa jadi sangat sering menghampiri tidurnya.
Tok-tok!
Perhatian Nanny beralih pada suara yang di dengarnya. "Nanny, kau sudah bangun?"
Nora terdengar memanggilnya dari balik pintu sana. Nanny segera beranjak dari tempatnya. Menghampiri pintu guna membukakan pintu untuknya.
Begitu membuka pintu, dia bisa melihat Nora yang sudah siap dengan pakaian maid nya.
"Kau masih belum bangun?" Kaget Nora begitu melihat Nanny yang masih mengenakan gaun tidurnya.
"Aku baru saja bangun."
"Kalau begitu cepatlah, kepala pelayan sudah menunggumu."
"Huh? Baiklah."
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments