Genius 16 - Kenapa?

"Aku mencintaimu." Wanita itu menatap kedua iris matanya intens. Kedua tangannya terangkat, mengusap pelan pipinya.

"Aku juga sangat mencintaimu, dan aku tidak pernah ingin berpisah darimu. Berjanjilah padaku jangan pernah meninggalkanku."

Wanita itu mengulas senyum.

"Aku berjanji," gumamnya.

Wanita itu mendekatkan wajahnya. Menarik tengkuk pria itu, lalu mendaratkan sebuah ciuman di bibirnya.

Pria itu membalas ciumannya, membalas setiap permainannya.

Pats!

Karl membuka kedua matanya perlahan. Pandangannya kabur, dan ia merasakan sebuah cairan mengalir membasahi pipinya.

Karl bangkit dari tempat pembaringannya.

"Ughh…" Pria itu memegangi dadanya yang terasa sakit. Ia meremat bajunya kuat-kuat.

Rasa sakit yang ia rasakan bukanlah rasa sakit biasa yang bisa di sembuhkan dengan obat atau semacamnya. Melainkan sebuah rasa sakit yang tidak akan pernah ada penawarnya.

Air mata semakin deras membasahi kedua pipinya.

Kenapa…

Kenapa kau terus muncul dan menggangguku?

Padahal aku sudah berusaha untuk melupakanmu.

Aku sudah berusaha untuk melepaskanmu.

Tapi, kenapa…

Kenapa kau terus muncul?

Apa yang sebenarnya kau inginkan?

Kenapa kau terus menggangguku?

Padahal bukannya kau sendiri yang ingin aku melupakan semua tentangmu? Lalu kenapa kau terus muncul dan menghantui mimpiku?

Apa kau sedang menghukum ku? Atau kau sedang mengancamku dengan terus muncul dalam mimpiku dan memberikan isyarat seolah-olah kau terus mengawasi setiap gerak-gerikku meskipun kau tidak benar-benar berada di sini?

Apa yang lakukan benar-benar membuatku tersiksa…

Apakah kau tidak tahu seberapa keras aku berjuang untuk melupakanmu? Seberapa keras aku berusaha untuk bertahan walau tanpamu di sisiku?

Karl tertunduk sembari menjambak rambutnya sendiri. Rasa sakitnya benar-benar membuatnya tak berdaya. Pria itu semakin terisak sembari memegangi dadanya yang terasa amat sakit.

...*...

Nanny membuka kedua matanya perlahan. Begitu membuka mata, hal pertama yang dilihatnya adalah langit-langit kamarnya di paviliun.

"Huft~" Ia menghela napas pelan.

Perlahan Nanny bangun dengan posisi duduk. Ia termangu, pikirannya melayang. Memikirkan mengenai mimpi aneh yang baru saja dia alami.

Lagi-lagi aku melihat bayi itu, pikirnya.

Entah kenapa sejak kemarin, aku jadi lebih sering bermimpi aneh. Yang paling sering adalah mimpi tentang bayi kecil yang tampak begitu manis.

Bayi itu sangat menggemaskan dengan keadaan tertidur dalam gendongan seseorang.

Nanny senyum-senyum sendiri. Memikirkan mengenai mimpinya melihat seorang bayi benar-benar membuatnya gemas sendiri.

Tapi aku benar-benar penasaran, kenapa aku jadi begitu sering bermimpi? Dan kenapa aku terus melihat wanita itu dalam mimpiku?

Wanita yang entah bagaimana wajahnya, tapi selalu mengenakan gaun mewah yang membuatnya terlihat begitu elegan.

Wanita… dan seorang bayi.

Apakah mimpi yang aku alami ini memiliki arti?

Berbagai pertanyaan mulai datang menghampiri kepalanya. Membuat Nanny sibuk memikirkan mengenai mimpinya. Mimpi aneh yang entah kenapa jadi sangat sering menghampiri tidurnya.

Tok-tok!

Perhatian Nanny beralih pada suara yang di dengarnya. "Nanny, kau sudah bangun?"

Nora terdengar memanggilnya dari balik pintu sana. Nanny segera beranjak dari tempatnya. Menghampiri pintu guna membukakan pintu untuknya.

Begitu membuka pintu, dia bisa melihat Nora yang sudah siap dengan pakaian maid nya.

"Kau masih belum bangun?" Kaget Nora begitu melihat Nanny yang masih mengenakan gaun tidurnya.

"Aku baru saja bangun."

"Kalau begitu cepatlah, kepala pelayan sudah menunggumu."

"Huh? Baiklah."

...***...

Episodes
1 Prologue
2 Genius 1 - Nanny
3 Genius 2 - Kepala pelayan
4 Genius 3 - Urakan
5 Genius 4 - Duke Kashawn
6 Genius 5 - Carver
7 Genius 6 - Arghh
8 Genius 7 - Paviliun
9 Genius 8 - Siuman
10 Genius 9 - Trauma
11 Genius 10 - Ide
12 Genius 11 - Ayo cari!
13 Genius 12 - Tuan muda
14 Genius 13 - Marquess
15 Genius 14 - Aku tidak peduli!
16 Genius 15 - Istirahat sebentar
17 Genius 16 - Kenapa?
18 Genius 17 - Selamat pagi
19 Genius 18 - Pengasuh baru
20 Genius 19 - Sarapan
21 Genius 20 - Dia
22 Genius 21 - Cicipi makanan
23 Genius 22 - Enak
24 Genius 23 - Muntah darah
25 Genius 24 - Racun
26 Genius 25 - Hanya aku?
27 Genius 26 - Bukan aku!
28 Genius 27 - Tolong!
29 Genius 28 - Pemeriksaan
30 Genius 29 - Logam
31 Genius 30 - Tidak beracun
32 Genius 31 - Bertanya sesuatu?
33 Genius 32 - Hal serupa
34 Genius 33 - Tiga tahun lalu
35 Genius 34 - Bagaimana jika…
36 Genius 35 - Dia ayahku?
37 Genius 36 - Darah
38 Genius 37 - Baik-baik saja
39 Genius 38 - Sosok
40 Genius 39 - Konsekuensi
41 Genius 40 - Menyesal
42 Genius 41 - Jangan bawa dia…
43 Genius 42 - Dia!
44 Genius 43 - Kekuatan pemulihan
45 Genius 44 - Peraturan baru
46 Genius 45 - Lentera malam
47 Genius 46 - Suara dibalik pintu
48 Genius 47 - Telah menyatu
49 Genius 48 - Maafkan saya…
50 Genius 49 - Tertidur
51 Genius 50 - Hilang
52 Genius 51 - Aura
53 Genius 52 - Pengasuh tetap
54 Genius 53 - Gaun tidur
55 Genius 54 - Ibu
56 Genius 55 - Bangunlah…
57 Special episode - Binbin Talk
58 Genius 56 - Sikap aneh
59 Genius 57 - Kecewa
60 Genius 58 - Negosiasi
61 Genius 59 - Ruang musik
62 Genius 60 - Jawaban
63 Genius 61 - Anak payah
64 Genius 62 - Menangis
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Prologue
2
Genius 1 - Nanny
3
Genius 2 - Kepala pelayan
4
Genius 3 - Urakan
5
Genius 4 - Duke Kashawn
6
Genius 5 - Carver
7
Genius 6 - Arghh
8
Genius 7 - Paviliun
9
Genius 8 - Siuman
10
Genius 9 - Trauma
11
Genius 10 - Ide
12
Genius 11 - Ayo cari!
13
Genius 12 - Tuan muda
14
Genius 13 - Marquess
15
Genius 14 - Aku tidak peduli!
16
Genius 15 - Istirahat sebentar
17
Genius 16 - Kenapa?
18
Genius 17 - Selamat pagi
19
Genius 18 - Pengasuh baru
20
Genius 19 - Sarapan
21
Genius 20 - Dia
22
Genius 21 - Cicipi makanan
23
Genius 22 - Enak
24
Genius 23 - Muntah darah
25
Genius 24 - Racun
26
Genius 25 - Hanya aku?
27
Genius 26 - Bukan aku!
28
Genius 27 - Tolong!
29
Genius 28 - Pemeriksaan
30
Genius 29 - Logam
31
Genius 30 - Tidak beracun
32
Genius 31 - Bertanya sesuatu?
33
Genius 32 - Hal serupa
34
Genius 33 - Tiga tahun lalu
35
Genius 34 - Bagaimana jika…
36
Genius 35 - Dia ayahku?
37
Genius 36 - Darah
38
Genius 37 - Baik-baik saja
39
Genius 38 - Sosok
40
Genius 39 - Konsekuensi
41
Genius 40 - Menyesal
42
Genius 41 - Jangan bawa dia…
43
Genius 42 - Dia!
44
Genius 43 - Kekuatan pemulihan
45
Genius 44 - Peraturan baru
46
Genius 45 - Lentera malam
47
Genius 46 - Suara dibalik pintu
48
Genius 47 - Telah menyatu
49
Genius 48 - Maafkan saya…
50
Genius 49 - Tertidur
51
Genius 50 - Hilang
52
Genius 51 - Aura
53
Genius 52 - Pengasuh tetap
54
Genius 53 - Gaun tidur
55
Genius 54 - Ibu
56
Genius 55 - Bangunlah…
57
Special episode - Binbin Talk
58
Genius 56 - Sikap aneh
59
Genius 57 - Kecewa
60
Genius 58 - Negosiasi
61
Genius 59 - Ruang musik
62
Genius 60 - Jawaban
63
Genius 61 - Anak payah
64
Genius 62 - Menangis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!