"Aku terdengar urakan, ya?" gumamnya dengan wajah merah.
Nora tertegun, ia tidak menyangka kalau Nanny akan menyebut dirinya sendiri dengan kata seperti itu.
"Haha, ya begitulah…" katanya balas tak kalah polos.
"Ahh, kau bicara terlalu jujur." Nanny menutupi wajahnya yang merona.
"Agak sakit, tapi tidak apa," gumamnya kemudian. Nora semakin terkekeh mendengar kalimatnya.
"Kau itu lucu juga ternyata, ya. Aku menyukaimu." Nora menghentikan kekehnya.
"Huh?" Nanny menaikkan sebelah alisnya.
"Oya, kita belum berkenalan. Namaku Nora." Wanita itu mengulurkan tangannya ke arah Nanny sambil tersenyum simpul.
"Aku Nanny," jawabnya sambil membalas uluran tangan yang diberikan Nora padanya.
"Mulai hari ini, kita berteman."
"Sungguh?" Nanny menatapnya dengan raut wajah berbinar. Nora menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
Nanny tersenyum senang.
Teman pertamaku, pikirnya.
"Oh, omong-omong kau bekerja bagian apa?" tanya Nanny.
"Tugasku adalah membersihkan tempat tuan muda, bisa dibilang aku ini salah satu maid khusus yang ditugaskan di tempat tuan muda."
"Tuan muda? Maksudmu apakah anak yang akan aku asuh?"
"Ya."
"Wah, kalau begitu kita akan senantiasa terus bertemu?"
"Kurang lebih seperti itu. Tapi, aku tidak akan selalu berada di dekat tuan muda. Tidak sepertimu yang memang sudah diminta untuk menggantikan posisi Zelda. Kau akan lebih sering berada di sekitar tuan muda."
"Begitu ya…"
Nora mengangguk pelan. "Ah, kita harus pergi. Ayo! Jangan sampai membuat kepala pelayan menunggu."
Nora berjalan menghampiri pintu keluar.
"Tapi pakaianku belum di bereskan."
"Nanti saja. Sekarang yang terpenting adalah mengetahui semua pekerjaan yang harus kau kerjakan di sini."
"Mungkin kau ada benarnya."
"Ayo!" Nora berlalu dengan Nanny yang berjalan di belakangnya.
Mereka melangkah kembali ke tempat dimana kepala pelayan—Inggrid, menunggu mereka.
...*...
"Aku ingin tahu bagaimana tuan muda. Apakah kau bisa menceritakan tentangnya sedikit?"
"Eh?" Nora tertegun mendengar ucapan Nanny barusan.
"Aku ingin kau ceritakan sedikit tentang tuan muda. Misalnya saja bagaimana sifatnya, apa yang beliau suka, dan lain sebagainya."
"Itu…" Nora menggantungkan ucapannya sejenak. Ia tampak bingung harus menjawab pertanyaan Nanny seperti apa.
"Kenapa kau diam saja?"
"Hm… sebenarnya agak sulit untuk aku jelaskan."
"Agak sulit bagaimana?"
"Begini, tuan muda kita itu memiliki sifat yang bisa dibilang cukup unik, dan…"
"Unik bagaimana? Dan apa?"
"Ah pokoknya sulit untuk aku jelaskan. Yang pasti kau akan tahu setelah bertemu langsung dengan beliau."
"Baiklah… kalau begitu, bagaimana dengan penampilannya? Beliau pasti terlihat sangat tampan 'kan?"
"Tentu saja. Kalau mengenai penampilan, tuan muda kita memang sangat tampan. Tunggu sampai kau melihatnya secara langsung."
"Aku jadi makin tidak sabar!" Nanny semakin antusias untuk segera melaksanakan tugasnya. Menjadi pengasuh anak dari seorang Duke.
Mereka berjalan sambil terus mengobrol hingga akhirnya tiba di tempat dimana Inggrid meminta mereka untuk bertemu.
"Kepala pelayan," panggil Nora pada wanita yang sibuk berbincang dengan beberapa maid lain itu.
Begitu dipanggil, Inggrid lantas menoleh ke arah datangnya suara.
"Pokoknya lakukan seperti yang telah aku jelaskan," kata Inggrid pada beberapa maid yang sejak tadi berdiskusi dengannya.
"Baik."
"Kalau begitu kalian boleh pergi."
"Kami permisi." Beberapa maid itu berlalu meninggalkan Inggrid yang kemudian berbalik menghampiri Nora dan Nanny yang baru saja tiba.
"Kau sudah menaruh semua barangmu?" tanyanya pada Nanny.
"Ya."
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
azzalea
aku masih baca dulu
2023-04-18
0