Brakk!
Pintu itu di dorong secara paksa oleh mereka. "Maafkan kami tuan muda, karena sudah lancang masuk tanda izin. Tapi anda benar-benar harus—"
Betharia—si pelayan garang itu mendadak mengatupkan mulut saat mendapati kamar Carver yang begitu tenang.
Detik berikutnya, mereka membulatkan mata begitu sadar bahwa anak laki-laki itu menghilang dari dalam sana.
"T… tuan muda hilang!" serunya dengan wajah panik.
"Cepat cari ke segala arah!"
"Aku akan cari di lemari."
"Aku cari di koridor."
Semua maid yang ada segera bergerak mencari keberadaan Carver yang mendadak hilang dari dalam kamar.
Mereka melangkah dengan wajah panik nan gelisah.
"Tuan muda!" Sesekali mereka berteriak sambil terus mencari.
...*...
Kalian pikir aku bodoh? Tentu saja tidak! Aku tidak akan bisa semudah itu kalian tangkap. Carver tersenyum simpul. Ia terus berlari sepanjang jalan. Melangkah di taman sambil sesekali bersembunyi di balik pepohonan dan semak-semak yang ada.
"Aku tidak akan dengan mudah kalian tangkap," gumamnya pelan sambil terus berlari.
Carver akhirnya tiba di bagian ujung taman bagian belakang. Ia menghentikan langkahnya ketika melihat beberapa maid yang tengah menjemur pakaian sambil mengobrol bersama.
"Apakah kalian sudah dengar mengenai beritanya?"
"Berita? Berita apa?"
"Berita mengenai tuan Duke Karl. Beliau tadi tiba-tiba saja pingsan," kata maid tadi sambil terus menjemur beberapa pakaian yang baru saja mereka cuci.
Carver bersembunyi di salah satu semak-semak yang ada cukup dekat dengan mereka membuatnya bisa dengan mudah mendengar apa yang mereka bicarakan.
Carver membulatkan kedua matanya begitu mendengar apa yang di katakan oleh salah satu maid mengenai ayahnya.
"Apa?! Bagaimana bisa?"
"Aku juga tidak mengerti dengan apa yang terjadi. Tapi beliau tiba-tiba saja jatuh pingsan."
"Apakah jangan-jangan beliau sakit?"
"Jangan bicara yang sembarangan. Jika sampai berita itu tersebar hingga keluar, itu akan menjadi masalah bagi tuan Duke," sambar salah satu maid yang tampak lebih dewasa di antara yang lain.
"A… aku hanya berasumsi saja…"
"Tapi kau tetap tidak boleh bicara sembarangan! Apalagi kalau berita itu sampai terdengar hingga telinga tuan muda. Beliau pasti akan sangat sedih."
"Maaf…"
"Sudahlah, berhenti bergosip dan cepat selesaikan pekerjaan kita. Masih banyak yang harus kita urus."
"Baiklah…"
Beberapa maid tadi lantas beranjak dari tempatnya begitu mereka selesai. Meninggalkan taman yang tampak kosong tanpa seorangpun yang sadar bahwa Carver sejak tadi bersembunyi di balik semak-semak.
A… ayah sakit? Air muka anak itu mendadak berubah murung begitu mendengar apa yang di katakan oleh para maid barusan.
Apakah itu benar? Apakah ayah benar-benar sakit?
Aku harus mengunjunginya.
Carver beranjak dari tempatnya. Berlari menuju arah kamar sang ayah.
Anak laki-laki itu berlari sepanjang koridor dan bergerak secara mengendap-endap ketika beberapa maid serta pelayan mencarinya.
"Tuan muda?!" teriak beberapa maid yang terus berjalan mencari Carver dengan pandangan mata mengedar ke sekeliling.
"Apa yang kalian lakukan? Kenapa kalian teriak-teriak seperti ini?" tanya salah satu maid yang berjalan dari arah lain.
"Kami sedang mencari tuan muda, beliau menghilang dari dalam kamarnya."
"Apa? Bagaimana bisa?"
"Tuan muda menolak untuk makan karena Zelda tidak ada. Lalu beliau mengamuk dan akhirnya melarikan diri."
"Gawat, ayo cari!"
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments