BAB 11 - Menjauhlah

"Selamanya kamu akan menjadi tanggung jawabku."

Sebuah kalimat yang terdengar biasa akan tetapi kenapa Azoya mendadak tidak bisa berhenti memikirkannya. Sudah dua jam tanpa hasil dan dia masih berkutat di meja belajar tanpa berniat untuk tidur segera.

Ceklek

"Belum tidur?"

Kebiasaan sekali, tanpa mengetuk ataupun meminta izin lebih dulu dia akan masuk sesukanya. Salah Zoya sendiri kenapa tidak dikunci hingga membuat Zayyan sebebas itu masuk ke kamarnya ketika malam mulai larut begini.

"Belum," jawabnya singkat sembari melirik Zayyan yang kini kian mendekat dan memerhatikan kegiatan Zoya.

"Belajar apa? Apa ada yang sulit?"

Zayyan bersandar di ujung meja belajar Zoya sembari memasukkan tangan ke saku celananya. Dia pandangi adiknya yang kini benar-benar sudah dewasa, bibir merah muda yang tampak mungil namun berisi itu sukses membuat batin Zayyan bergetar tanpa sengaja.

"Tidak, sudah hampir selesai ... sebentar lagi aku akan tidur."

Niat hati mengusir Zayyan namun yang terjadi justru berbeda. Pria itu mengembalikan ponsel Zoya yang sempat dia sita kemarin, wajah cemberut Azoya sedikit berubah dan kini mulai menatapnya terang-terangan.

"Tumben, biasanya harus ngemis dulu," ungkap Azoya membuat Zayyan tersenyum tipis, Zoya terlalu bahagia hingga tidak bisa menerka apa yang akan terjadi sebenarnya.

"Ganti bajumu, ikut aku sekarang."

"What? Kakak datang malam begini dan berniat mengajakku pergi?" tanya Zoya seraya mengerutkan dahinya, seakan tidak punya waktu selain malam hari.

"Hm, kenapa memangnya? Lagipula pagi masih panjang ... tidak ada salahnya kita menghabiskan malam di luar sana," ujarnya kemudian. Jika dahulu Zoya akan senang diajak keluar malam oleh Zayyan, malam ini kenapa dia sedikit berbeda dan firasatnya amat tidak nyaman.

"Kakak mau ajak aku kemana?"

Tanpa menjawab, Zayyan menuju lemari untuk mengambil pakaian sang adik. Pria itu mengambilnya asal dan tanpa pikir panjang, tidak peduli Zoya akan mau atau tidak mengenakannya.

"Sepuluh menit, aku tunggu."

Benar-benar tidak bisa diselamatkan lagi, jiwa pemaksa Zayyan sudah di atas rata-rata. Azoya kembali berpikir dan menyadari ada satu hal yang aneh dengan sang kakak. Ya, kaki pria itu tampak biasa saja padahal tadi siang dia meringis seolah manusia paling menderita.

Hendak kemana juga tidak Zayyan jawab, akan tetapi jika dipikir-pikir lagi memang lebih baik dia ikut Zayyan. Sudah jelas Agatha mengadu dan Zoya tidak ingin jadi sasaran kemarahan sang mama malam ini.

Mini dress yang Zayyan pilih memang cantik, salah satu pakaian kesayangan Zoya. Sepuluh menit Zayyan menunggu di luar, wanita itu benar-benar bersiap seakan dia yang menginginkan kepergian ini. Make-up tipis dengan rambut yang dia gerai dengan sengaja tampaknya sudah begitu pas, sekalipun nanti Zayyan membawanya ke hadapan orang penting tidak akan membuat pria itu malu.

Sepuluh menit yang Zayyan katakan, akan tetapi dia justru butuh waktu lebih dari itu. Zoya menatap sang kakak dengan sedikit takut kala sudah di hadapan pria itu, jelas saja dia khawatir Zayyan akan marah.

"Sudah?" tanya Zayyan sembari mengulas senyum, tidak ada kemarahan di sana. Yang ada hanya kekaguman akan kecantikan adiknya malam ini.

"Cantik sekali, jangan begini di hadapan pria lain, Zoya."

Senyum Zayyan usai memujinya membuat Zoya berdesir. Tatapannya berbeda dan Zoya menyadari hal itu namun dia berusaha untuk terlihat biasa saja dengan pujian manisnya.

Tanpa membuang waktu, keduanya sudah keluar dari rumah tanpa izin sang papa tentu saja. Pertama kali setelah dua tahun Zayyan mengajak Azoya keluar di malam hari, dan faktanya ketika sudah menelusuri jalanan kota Azoya terlihat menikmati.

"Sudah lama tidak keluar malam begini, kita mau kemana?"

"Nanti juga kamu akan tahu, pasti kamu suka."

Masih sama seperti sebelumnya, Zayyan belum memberitahukan tujuannya dan masih terus fokus mengemudi dengan kecepatan sedang. Beberapa kali dia menatap pergelangan tangan seraya menghela napas panjang, entah apa yang membuat dia gusar.

.

.

.

Di luar dugaan, sama sekali tidak Zoya duga pria itu membawanya ke tempat yang luar biasa asing namun dia mengetahui tempat ini. Zoya hendak menolak namun Zayyan menggenggam tangannya begitu erat, wajah Zoya sudah panik apalagi kala dia menyadari alunan musik dan sorot lampu yang gemerlap di tempat ini kian menjadi.

"Kak! Gilla ya? Kenapa ajak aku ke sini?" tanya Azoya dengan nada tinggi karena suaranya bahkan hampir kalah dengan musik yang memekakan telinga itu.

"Kenapa memangnya? Jangan khawatir, kamu aman bersamaku," ungkap Zayyan mengulas senyumnya, di posisi ini siapapun jelas akan semakin takut.

Begitu banyaknya manusia yang menjadikan tempat ini sebagai pelarian masalah. Zayyan tetap menarik tangan sang adik dan mengajaknya untuk duduk di tempat yang tidak berdesak-desakan begini.

Mata Zoya dibuat membulat sempurna kala melihat bagaimana gemerlapnya dunia malam. Baru juga duduk beberapa menit, seorang wanita cantik dengan pakaian luar biasa terbuka datang dan duduk di sisi kiri Zayyan.

"Kak."

Mata Zoya mendelik kala tangan wanita itu kian lancang menelusuri dada sang Kakak. Lebih menyebalkannya lagi, Zayyan tampak menerima dan diam saja kala wanita itu mengecup wajahnya.

"Zayyan!!" bentak Zoya namun sama sekali tidak Zayyan gubris, pria itu justru kian kini mengikis jarak hingga menyisakan beberapa centi lagi bibir keduanya bertemu.

"Ck, siallan menjauhlah dari Kakakku!!" Zoya mendorong paksa wanita itu dengan kasarnya dan duduk di pangkuan Zayyan tanpa pikir panjang, reaksi spontan kala seorang adik tidak ingin kakaknya melakukan sesuatu di luar batas.

"Sana pergi, mau apalagi di sini." Mata Zoya mendelik tajam dan hal itu sontak membuat wanita dengan kulit putih dan dada penuh itu pergi dengan tatapan kecewa karena gagal mendapatkan calon pelanggannya.

"Mau berapa lama duduk di sini? Betah? Hm?" Zoya yang sejak tadi masih terus memandangi wanita itu dengan penuh kebencian dibuat terkejut dengan suara berat Zayyan, tatapan keduanya sejenak terkunci dan Zoya cepat-cepat berpindah ke sisi Zayyan.

"Kenapa dilarang? Namanya cari uang biarkan saja, Zoya." Zayyan menarik sudut bibir dan sikap sang adik berhasil membuat sesuatu dalam dirinya terasa berbeda.

"Kenapa? Kakak tanya kenapa? Kakak mengajakku ke tempat ini hanya untuk melihat bagaimana kebaikan hatimu untuk wanita-wanita seperti tadi?" tanya Azoya dengan tatapan luar biasa tajamnya, untuk pertama kali dia benar-benar marah dan berhasil membuat Zayyan tersenyum tipis.

"Lebih dari itu, Zoya ... aku ingin kamu membuka mata boddohmu itu," tegas Zayyan dan hal itu hanya membuat Zoya kian bingung.

- To Be Continue -

Terpopuler

Comments

Sri Rahayu

Sri Rahayu

mungkin kah Mahendra jg ada di club itu....Zayyan mau Zoya lihatnya 🤭🤭🤭

2024-02-19

1

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

PASTI ZAYYAN INGIN TUNJUKKAN KBIASAAN MAHEN DI CLUB MALAM..

2024-01-08

2

komalia komalia

komalia komalia

kaya nya di tunjukkin pacar nya si zoya lagi berad di situ

2023-10-29

4

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Bebaskan Aku
2 BAB 02 - Aku Membencinya
3 BAB 03 - Tidak Bisa Lepas
4 BAB 04 - Aku Bisa Sendiri
5 BAB 05 - Pembuktian
6 BAB 06 - Tidak Bisa Dimaafkan
7 BAB 07 - Pilihan
8 BAB 08 - Tidak Akan Pernah Bisa
9 BAB 09 - Pikirkan Lagi
10 BAB 10 - Tanggung Jawabku
11 BAB 11 - Menjauhlah
12 BAB 12 - Tersadar
13 BAB 13 -Fitnah Paling Kejam
14 BAB 14 - Bodoh!!
15 BAB 15 - Gagal Total
16 BAB 16 - Permintaan Sang Papa
17 BAB 17 - Bukan Kali Pertama
18 BAB 18 - Bantu Aku
19 BAB 19 - Memilih Egois
20 BAB 20 - Bukan Kakak Adik
21 BAB 21 - Ketakutan Zoya
22 BAB 22 - Tidak Akan Marah
23 BAB 23 - Kakak Ipar/Adik Ipar (Zico)
24 BAB 24 - Sakit
25 BAB 25 - Awal/Akhir
26 BAB 26 - Tetap Kamu
27 BAB 27 - Tidak Akan Pernah Adil
28 BAB 28 - Berbohong
29 BAB 29 - Benar-Benar Pergi
30 BAB 30 - Tidak Sesulit Itu
31 BAB 31 - Aku Merindukanmu
32 BAB 32 - Dia Istriku
33 BAB 33 - Tidak Ada Yang Bisa Dipercaya.
34 BAB 34 - Nama Yang Sama
35 BAB 35 - Tidak Sekuat Itu (Zoya)
36 BAB 36 - Kecewa
37 BAB 37 - Antoher Zoya
38 BAB 38 - Mimpi Terindah
39 BAB 39 - Bukan Pria Bodoh
40 BAB 40 - Tidak Semanis Bayangan.
41 BAB 41 - Kakak Atau Suami
42 BAB 42 - Tidak Gagal Sepenuhnya
43 BAB 43 - Salah Semua
44 BAB 44 - Baik Tapi Tidak
45 BAB 45 - Pusat Perhatian
46 BAB 46 - Seperti Bukan Pasangan
47 BAB 47 - Berubah
48 BAB 48 - Drama
49 BAB 49 - Keputusan Sepihak
50 BAB 50 - Atas Nama Cinta
51 BAB 51 - Pulang
52 BAB 52 - IQ Jongkok
53 BAB 53 - Lapar
54 BAB 54 - Botol Kecap
55 BAB 55 - My Enemy
56 BAB 56 - Berbagi Tugas
57 BAB 57 - New Normal
58 BAB 58 - Pertanyaan Konyol
59 BAB 59 - Bukan Pengantin Baru
60 BAB 60 - Hidup Bertiga
61 BAB 61 - Memang Sulit
62 BAB 62 - Kamu Pemenangnya
63 BAB 63 - Beda Prinsip
64 BAB 64 - Tidak Percaya
65 BAB 65 - Damai
66 BAB 66 - Salah Tujuan
67 BAB 67 - Tidak Sependapat
68 BAB 68 - Sang Pengasuh
69 BAB 69 - Bukan Kali Pertama
70 BAB 70 - Tidak Bisa Dibiarkan
71 BAB 71 - Tidak Ada Bedanya
72 BAB 72 - Paniknya Amora
73 BAB 73 - Kenapa Harus Agatha
74 BAB 74 - Damai Sungguhan
75 BAB 75 - Aku Tidak Mengenalnya
76 BAB 76 - Bukan Cemburu
77 Sugar Baby Sang Cassanova - Desy Puspita
78 BAB 77 - Permintaan Agatha
79 BAB 78 - Tidak Ada Salahnya Diperbaiki
80 BAB 79 - Hanya Bercanda
81 BAB 80 - Simulasi
82 BAB 81 - Pembuktian Cinta
83 BAB 82 - Menjelang Sempurna
84 BAB 83 - Memulai
85 BAB 84 - Menerima
86 BAB 86 - Tak Terduga
87 BAB 87 - Menerima
88 BAB 88 - Kamu Anak Tunggal (Zayyan)
89 BAB 89 - Hanya Ingin Baik-Baik.
90 BAB 90 - Tamu Tak Diundang
91 BAB 91 - Bagian Dari Keluarga
92 BAB 92 - Kewajiban Istri
93 BAB 93 - Ending
Episodes

Updated 93 Episodes

1
BAB 01 - Bebaskan Aku
2
BAB 02 - Aku Membencinya
3
BAB 03 - Tidak Bisa Lepas
4
BAB 04 - Aku Bisa Sendiri
5
BAB 05 - Pembuktian
6
BAB 06 - Tidak Bisa Dimaafkan
7
BAB 07 - Pilihan
8
BAB 08 - Tidak Akan Pernah Bisa
9
BAB 09 - Pikirkan Lagi
10
BAB 10 - Tanggung Jawabku
11
BAB 11 - Menjauhlah
12
BAB 12 - Tersadar
13
BAB 13 -Fitnah Paling Kejam
14
BAB 14 - Bodoh!!
15
BAB 15 - Gagal Total
16
BAB 16 - Permintaan Sang Papa
17
BAB 17 - Bukan Kali Pertama
18
BAB 18 - Bantu Aku
19
BAB 19 - Memilih Egois
20
BAB 20 - Bukan Kakak Adik
21
BAB 21 - Ketakutan Zoya
22
BAB 22 - Tidak Akan Marah
23
BAB 23 - Kakak Ipar/Adik Ipar (Zico)
24
BAB 24 - Sakit
25
BAB 25 - Awal/Akhir
26
BAB 26 - Tetap Kamu
27
BAB 27 - Tidak Akan Pernah Adil
28
BAB 28 - Berbohong
29
BAB 29 - Benar-Benar Pergi
30
BAB 30 - Tidak Sesulit Itu
31
BAB 31 - Aku Merindukanmu
32
BAB 32 - Dia Istriku
33
BAB 33 - Tidak Ada Yang Bisa Dipercaya.
34
BAB 34 - Nama Yang Sama
35
BAB 35 - Tidak Sekuat Itu (Zoya)
36
BAB 36 - Kecewa
37
BAB 37 - Antoher Zoya
38
BAB 38 - Mimpi Terindah
39
BAB 39 - Bukan Pria Bodoh
40
BAB 40 - Tidak Semanis Bayangan.
41
BAB 41 - Kakak Atau Suami
42
BAB 42 - Tidak Gagal Sepenuhnya
43
BAB 43 - Salah Semua
44
BAB 44 - Baik Tapi Tidak
45
BAB 45 - Pusat Perhatian
46
BAB 46 - Seperti Bukan Pasangan
47
BAB 47 - Berubah
48
BAB 48 - Drama
49
BAB 49 - Keputusan Sepihak
50
BAB 50 - Atas Nama Cinta
51
BAB 51 - Pulang
52
BAB 52 - IQ Jongkok
53
BAB 53 - Lapar
54
BAB 54 - Botol Kecap
55
BAB 55 - My Enemy
56
BAB 56 - Berbagi Tugas
57
BAB 57 - New Normal
58
BAB 58 - Pertanyaan Konyol
59
BAB 59 - Bukan Pengantin Baru
60
BAB 60 - Hidup Bertiga
61
BAB 61 - Memang Sulit
62
BAB 62 - Kamu Pemenangnya
63
BAB 63 - Beda Prinsip
64
BAB 64 - Tidak Percaya
65
BAB 65 - Damai
66
BAB 66 - Salah Tujuan
67
BAB 67 - Tidak Sependapat
68
BAB 68 - Sang Pengasuh
69
BAB 69 - Bukan Kali Pertama
70
BAB 70 - Tidak Bisa Dibiarkan
71
BAB 71 - Tidak Ada Bedanya
72
BAB 72 - Paniknya Amora
73
BAB 73 - Kenapa Harus Agatha
74
BAB 74 - Damai Sungguhan
75
BAB 75 - Aku Tidak Mengenalnya
76
BAB 76 - Bukan Cemburu
77
Sugar Baby Sang Cassanova - Desy Puspita
78
BAB 77 - Permintaan Agatha
79
BAB 78 - Tidak Ada Salahnya Diperbaiki
80
BAB 79 - Hanya Bercanda
81
BAB 80 - Simulasi
82
BAB 81 - Pembuktian Cinta
83
BAB 82 - Menjelang Sempurna
84
BAB 83 - Memulai
85
BAB 84 - Menerima
86
BAB 86 - Tak Terduga
87
BAB 87 - Menerima
88
BAB 88 - Kamu Anak Tunggal (Zayyan)
89
BAB 89 - Hanya Ingin Baik-Baik.
90
BAB 90 - Tamu Tak Diundang
91
BAB 91 - Bagian Dari Keluarga
92
BAB 92 - Kewajiban Istri
93
BAB 93 - Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!