BAB 17 - Bukan Kali Pertama

Kondisi Alexander benar-benar memburuk pasca kejadian kemarin. Tiga hari berlalu, Zayyan tetap harus bergelut dengan pekerjaan sementara Zoya dan Agatha bergantian menjaga sang Papa di rumah sakit. Selama itu pula, Zayyan tidak bisa menemui sang papa karena dilarang ibu sambungnya.

Menjelang sore, Zayyan pulang dengan langkah gontainya. Pria itu tampak berpikir apa yang harus dia lakukan, apa benar pernikahan yang diinginkan sang papa adalah jalan keluarnya. Tiba di rumah suasana terasa amat berbeda, tidak ada kehangatan karena seluruh anggota keluarganya pergi semua. Hanya ada pelayan, itu pun sibuk melakukan kesibukannya.

Zayyan menatap pintu kamar Azoya, tampak tertutup rapat dan kemungkinan adiknya tidak berada di rumah. Pria itu melangkah pelan, hatinya tertarik untuk masuk ke kamar adiknya. Naluri saja, tanpa ada niat gila ataupun semacamnya.

"Hm?"

Tidak terkunci, Zayyan tersenyum tipis kala menyadari pintunya bisa dibuka dengan mudah. Pria itu masuk sembari memastikan tidak ada saksi mata yang melihatnya, ya hal semacam itu sudah biasa bagi Zayyan. Megendap-endap dan mencuri kesempatan di rumah sendiri sudah menjadi hal yang paling dia utamakan saat Azoya kian dewasa.

Tidak ada siapapun di sana, gemericik air terdengar membuat hati Zayyan sejenak menghangat. Dia sangat merindukan adiknya itu, beberapa hari tidak bertemu dan tidak bisa menghubungi sang adik sebebas mungkin membuatnya sedikit tersiksa.

"Kenapa dia letakkan di sana?"

Zayyan menggigit bibir kala menyadari pakaian Azoya yang tergeletak di atas tempat tidur, lengkap dengan pakaian dallam dengan warna senada itu. Otak nakalnya sebagai laki-laki mulai berfantasi dan membayangkan tubuh adik perempuannya, apalagi ketika dia melihat ranjang dengan sprei putih polos di hadapannya.

"Shiitt, hentikan, Zayyan!!" gumam Zayyan pelan seraya memijit pangkal hidungnya, dia harus tetap waras sebenarnya.

Di tengah lamunannya, Azoya kini muncul dengan wajah panik kala menyadari sosok pria masuk ke dalam kamarnya. Ya, meski sudah mengenal itu pasti Zayyan tetap saja dia terkejut dan merasa kehadiran Zayyan sangat-sangat mengganggu.

"Kak?"

"Hm? Sudah selesai ternyata, aku mengganggumu?"

Zayyan menoleh dan melontarkan pertanyaan yang luar biasa konyolnya. Jelas saja mengganggu, bahkan tanpa perlu dijelaskan lebih dulu, Zayyan seharusnya paham sendiri.

Tatapan Zayyan membuatnya gugup, Azoya menutup bagian dadanya dengan telapak tangan. Hanya dengan handuk yang membalut tubuhnya hingga lutut membuat wanita itu malu di hadapan sang kakak.

"Kakak kenapa melihatku begitu?" Risih sebenarnya, cara Zayyan memandangkan sedikit menakutkan menurut Azoya.

"Cantik, kulitmu semakin putih ternyata."

Apalagi kali ini, pujian gila yang disampaikan pria dewasa pada wanita idamannya. Zayyan menghampirinya, pria itu menarik tubuh Azoya dalam pelukan dengan alasan rindunya tiada tertahan.

"Aku merindukanmu, kenapa bisa tidak menghubungiku selama di rumah sakit? Hm?"

Dada Azoya berdebar kencang. Sentuhan Zayyan di pundak polosnya membuat Zoya meremang. Aroma maskulin sang kakak yang kerap dia rindukan menjelang tidur pada akhirnya menjadi candu tanpa dia sadari, hanya sekadar dipeluk tapi jantung Zoya seakan hendak copot dari tempatnya. Padahal, dahulu dia bisa biasa saja, entah kenapa semakin kesini dia merasa kian berbeda.

"Maaf, Kak. Aku jaga Papa," ucapnya pelan seraya mendongak lantaran tubuh Zayyan yang jauh lebih tinggi darinya.

"Jaga Papa, tapi Kakakmu ini merana, Zoya."

Terdengar seperti bercanda, tapi memang itu yang dia rasa. Pelukan yang tadinya biasa saja, kini berubah kian erat dan tangan Zayyan tidak sekadar diam. Pelan, tapi dia membuat Zoya terlena hingga tanpa sadar bahwa kini posisinya sudah terhimpit sang Kakak di atas tempat tidur.

Cup

"I miss you, little sister,"

Secepat itu dia mencuri kesempatan hingga membuat wajah Azoya memerah. Dia sudah biasa menerima kecupan sebenarnya, akan tetapi yang kali ini terasa berbeda lantaran Zayyan menatapnya sehangat itu.

"Kak? Ini berlebihan, kita berdua sudah dewasa ... tidak sepantasnya kita begini."

Zoya menahan dada Zayyan yang kembali berusaha mengikis jarak. Akan tetapi pria itu menepis tangan Azoya dengan sengaja dan kembali meraup bibir indah wanita itu, kali ini dia menginginkan lebih karena rasa rindunya akibat tidak bertemu beberapa hari ini benar-benar membelenggunya.

"Hmmpp, Kak!!"

Berusaha menolak juga percuma, karena kini Zayyan memiliki cara untuk membuat adiknya tidak bisa bergerak. Semudah itu dia mengunci tangan Azoya di ataa kepala agar tidak ada lagi drama tangan itu berusaha menghalangi dirinya.

Zayyan melewati batasnya, yang dia lakukan sekarang bukan kecupan lagi. Melainkan lummatan, dan menguasai permainan meski tanpa mendapat balasan. Zoya memejamkan mata sejak tadi, gigitan kecil yang Zayyan berikan di bibirnya menciptakan rasa sakit yang membuat Zoya ingin sekali mengingkarinya.

Cukup lama Zayyan melakukannya hingga wajah sang adik sudah memerah lantaran hampir saja kehabisan napas, Zayyan menarik sudut bibir seraya mengusap bibir Zoya yang kini basah dengan jemarinya.

"Baru pertama kali ya? Pacarmu tidak pernah melakukan ini, Zoya?" tanya Zayyan dengan tatapan nakalnya, Zoya yang sebal memukul dada pria itu melepaskan kedua tangannya.

- To Be Continue -

Terpopuler

Comments

komalia komalia

komalia komalia

Waah makin berani

2023-10-29

2

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Zayyan makin berani,dan semakin menunjukkan sikap kepemilikkan nya,Azoya aja yg gak peka..

2023-03-26

2

Amelia

Amelia

pasti enak kan joyya,di gituin am zayyen hahaha

2023-01-14

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Bebaskan Aku
2 BAB 02 - Aku Membencinya
3 BAB 03 - Tidak Bisa Lepas
4 BAB 04 - Aku Bisa Sendiri
5 BAB 05 - Pembuktian
6 BAB 06 - Tidak Bisa Dimaafkan
7 BAB 07 - Pilihan
8 BAB 08 - Tidak Akan Pernah Bisa
9 BAB 09 - Pikirkan Lagi
10 BAB 10 - Tanggung Jawabku
11 BAB 11 - Menjauhlah
12 BAB 12 - Tersadar
13 BAB 13 -Fitnah Paling Kejam
14 BAB 14 - Bodoh!!
15 BAB 15 - Gagal Total
16 BAB 16 - Permintaan Sang Papa
17 BAB 17 - Bukan Kali Pertama
18 BAB 18 - Bantu Aku
19 BAB 19 - Memilih Egois
20 BAB 20 - Bukan Kakak Adik
21 BAB 21 - Ketakutan Zoya
22 BAB 22 - Tidak Akan Marah
23 BAB 23 - Kakak Ipar/Adik Ipar (Zico)
24 BAB 24 - Sakit
25 BAB 25 - Awal/Akhir
26 BAB 26 - Tetap Kamu
27 BAB 27 - Tidak Akan Pernah Adil
28 BAB 28 - Berbohong
29 BAB 29 - Benar-Benar Pergi
30 BAB 30 - Tidak Sesulit Itu
31 BAB 31 - Aku Merindukanmu
32 BAB 32 - Dia Istriku
33 BAB 33 - Tidak Ada Yang Bisa Dipercaya.
34 BAB 34 - Nama Yang Sama
35 BAB 35 - Tidak Sekuat Itu (Zoya)
36 BAB 36 - Kecewa
37 BAB 37 - Antoher Zoya
38 BAB 38 - Mimpi Terindah
39 BAB 39 - Bukan Pria Bodoh
40 BAB 40 - Tidak Semanis Bayangan.
41 BAB 41 - Kakak Atau Suami
42 BAB 42 - Tidak Gagal Sepenuhnya
43 BAB 43 - Salah Semua
44 BAB 44 - Baik Tapi Tidak
45 BAB 45 - Pusat Perhatian
46 BAB 46 - Seperti Bukan Pasangan
47 BAB 47 - Berubah
48 BAB 48 - Drama
49 BAB 49 - Keputusan Sepihak
50 BAB 50 - Atas Nama Cinta
51 BAB 51 - Pulang
52 BAB 52 - IQ Jongkok
53 BAB 53 - Lapar
54 BAB 54 - Botol Kecap
55 BAB 55 - My Enemy
56 BAB 56 - Berbagi Tugas
57 BAB 57 - New Normal
58 BAB 58 - Pertanyaan Konyol
59 BAB 59 - Bukan Pengantin Baru
60 BAB 60 - Hidup Bertiga
61 BAB 61 - Memang Sulit
62 BAB 62 - Kamu Pemenangnya
63 BAB 63 - Beda Prinsip
64 BAB 64 - Tidak Percaya
65 BAB 65 - Damai
66 BAB 66 - Salah Tujuan
67 BAB 67 - Tidak Sependapat
68 BAB 68 - Sang Pengasuh
69 BAB 69 - Bukan Kali Pertama
70 BAB 70 - Tidak Bisa Dibiarkan
71 BAB 71 - Tidak Ada Bedanya
72 BAB 72 - Paniknya Amora
73 BAB 73 - Kenapa Harus Agatha
74 BAB 74 - Damai Sungguhan
75 BAB 75 - Aku Tidak Mengenalnya
76 BAB 76 - Bukan Cemburu
77 Sugar Baby Sang Cassanova - Desy Puspita
78 BAB 77 - Permintaan Agatha
79 BAB 78 - Tidak Ada Salahnya Diperbaiki
80 BAB 79 - Hanya Bercanda
81 BAB 80 - Simulasi
82 BAB 81 - Pembuktian Cinta
83 BAB 82 - Menjelang Sempurna
84 BAB 83 - Memulai
85 BAB 84 - Menerima
86 BAB 86 - Tak Terduga
87 BAB 87 - Menerima
88 BAB 88 - Kamu Anak Tunggal (Zayyan)
89 BAB 89 - Hanya Ingin Baik-Baik.
90 BAB 90 - Tamu Tak Diundang
91 BAB 91 - Bagian Dari Keluarga
92 BAB 92 - Kewajiban Istri
93 BAB 93 - Ending
Episodes

Updated 93 Episodes

1
BAB 01 - Bebaskan Aku
2
BAB 02 - Aku Membencinya
3
BAB 03 - Tidak Bisa Lepas
4
BAB 04 - Aku Bisa Sendiri
5
BAB 05 - Pembuktian
6
BAB 06 - Tidak Bisa Dimaafkan
7
BAB 07 - Pilihan
8
BAB 08 - Tidak Akan Pernah Bisa
9
BAB 09 - Pikirkan Lagi
10
BAB 10 - Tanggung Jawabku
11
BAB 11 - Menjauhlah
12
BAB 12 - Tersadar
13
BAB 13 -Fitnah Paling Kejam
14
BAB 14 - Bodoh!!
15
BAB 15 - Gagal Total
16
BAB 16 - Permintaan Sang Papa
17
BAB 17 - Bukan Kali Pertama
18
BAB 18 - Bantu Aku
19
BAB 19 - Memilih Egois
20
BAB 20 - Bukan Kakak Adik
21
BAB 21 - Ketakutan Zoya
22
BAB 22 - Tidak Akan Marah
23
BAB 23 - Kakak Ipar/Adik Ipar (Zico)
24
BAB 24 - Sakit
25
BAB 25 - Awal/Akhir
26
BAB 26 - Tetap Kamu
27
BAB 27 - Tidak Akan Pernah Adil
28
BAB 28 - Berbohong
29
BAB 29 - Benar-Benar Pergi
30
BAB 30 - Tidak Sesulit Itu
31
BAB 31 - Aku Merindukanmu
32
BAB 32 - Dia Istriku
33
BAB 33 - Tidak Ada Yang Bisa Dipercaya.
34
BAB 34 - Nama Yang Sama
35
BAB 35 - Tidak Sekuat Itu (Zoya)
36
BAB 36 - Kecewa
37
BAB 37 - Antoher Zoya
38
BAB 38 - Mimpi Terindah
39
BAB 39 - Bukan Pria Bodoh
40
BAB 40 - Tidak Semanis Bayangan.
41
BAB 41 - Kakak Atau Suami
42
BAB 42 - Tidak Gagal Sepenuhnya
43
BAB 43 - Salah Semua
44
BAB 44 - Baik Tapi Tidak
45
BAB 45 - Pusat Perhatian
46
BAB 46 - Seperti Bukan Pasangan
47
BAB 47 - Berubah
48
BAB 48 - Drama
49
BAB 49 - Keputusan Sepihak
50
BAB 50 - Atas Nama Cinta
51
BAB 51 - Pulang
52
BAB 52 - IQ Jongkok
53
BAB 53 - Lapar
54
BAB 54 - Botol Kecap
55
BAB 55 - My Enemy
56
BAB 56 - Berbagi Tugas
57
BAB 57 - New Normal
58
BAB 58 - Pertanyaan Konyol
59
BAB 59 - Bukan Pengantin Baru
60
BAB 60 - Hidup Bertiga
61
BAB 61 - Memang Sulit
62
BAB 62 - Kamu Pemenangnya
63
BAB 63 - Beda Prinsip
64
BAB 64 - Tidak Percaya
65
BAB 65 - Damai
66
BAB 66 - Salah Tujuan
67
BAB 67 - Tidak Sependapat
68
BAB 68 - Sang Pengasuh
69
BAB 69 - Bukan Kali Pertama
70
BAB 70 - Tidak Bisa Dibiarkan
71
BAB 71 - Tidak Ada Bedanya
72
BAB 72 - Paniknya Amora
73
BAB 73 - Kenapa Harus Agatha
74
BAB 74 - Damai Sungguhan
75
BAB 75 - Aku Tidak Mengenalnya
76
BAB 76 - Bukan Cemburu
77
Sugar Baby Sang Cassanova - Desy Puspita
78
BAB 77 - Permintaan Agatha
79
BAB 78 - Tidak Ada Salahnya Diperbaiki
80
BAB 79 - Hanya Bercanda
81
BAB 80 - Simulasi
82
BAB 81 - Pembuktian Cinta
83
BAB 82 - Menjelang Sempurna
84
BAB 83 - Memulai
85
BAB 84 - Menerima
86
BAB 86 - Tak Terduga
87
BAB 87 - Menerima
88
BAB 88 - Kamu Anak Tunggal (Zayyan)
89
BAB 89 - Hanya Ingin Baik-Baik.
90
BAB 90 - Tamu Tak Diundang
91
BAB 91 - Bagian Dari Keluarga
92
BAB 92 - Kewajiban Istri
93
BAB 93 - Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!