BAB 16 - Permintaan Sang Papa

Ketiganya tiba di rumah sakit dengan langkah terburu. Zico sejenak meredam ego meski rasanya ingin sekali menghantam kedua manusia ini dengan bogem mentah secara bergantian, pria wanita sama saja, sama gilanya dan dia semakin yakin jika Zayyan sama sekali tidak dapat diselamatkan.

"Papa!!" pekik Zoya melepaskan genggaman tangan Zayyan, dia menghambur memeluk tubuh sang papa yang kini terbaring lemah.

Wajahnya tampak pucat, mata Alex terlihat sendu karena kondisinya memang lemah. Pria itu menarik sudut bibir kala menyadari kedua anaknya yang lain kini telah berada di sisinya, faktor usia membuat kesehatan Alexander perlahan menurun. Meski bukan sakit kronis tetap saja keadaannya membuat anggota keluarga panik seketika.

"Gadis kecil papa yang satu ini tidur dimana? Kenapa tidak pulang dari tadi malam?" tanya Alex seraya mengelus puncak kepala Zoya dengan tangan lemahnya, tadi malam dia menunggu dan tidak ada kabar sama sekali dari mereka.

"Maaf, Pa." Hanya itu yang berani Azoya katakan kala sang papa marah dalam keadaan lemahnya, baginya memiliki papa sambung seperti Alex adalah anugerah. Walau memang dikenal tegas dan sedikit pemarah, Azoya benar-benar menyayangi pria ini.

"Zayyan juga, kenapa tidak mencari kemana Zoya pergi?" tanya Alex beralih dan tampak marah pada Zayyan. Memang aneh sekali, pada Azoya tidak marah sementara pada Zayyan tatapannya seperti hendak menguliti sang putra hidup-hidup.

Zico memutar bola matanya malas, apalagi ketika melihat Zayyan yang menatapnya seolah meminta untuk tutup mulut. Tanpa diminta pria itu memang akan diam, karena paham betul dampaknya jika sampai membuat Zayyan dalam posisi sulit.

"Aku di Apartement, Pa ... Sementara Zoya tidur di rumah sahabatnya, Zico yang jemput karena aku tidak tahu alamatnya," ungkapnya mengarang cerita, pria itu menatap Zico dan lebih boddohnya lagi, Zico mengiyakan dan ikut berbohong pada sang papa.

Alasan yang bisa diterima, Alexander tampaknya tidak protes dan hanya tersenyum tipis. Lagi dan lagi dia menduga hal semacam ini terjadi karena perselisihan antara dia dan Agatha. "Kapan kalian akurnya? Papa sangat ingin kalian berdua bisa seperti saudara kandung ... Agatha juga, kamu pasti yang usir, Azoya," tutur Alexander yang jelas saja membuat Agatha bingung.

Sama sekali dia tidak mengetahui jika Azoya pergi, kini sang papa justru menyalahkan dirinya sebagai sebab Zoya keluar dari rumah. Padahal, dia paham betul jika Azoya tidak mungkin lari dari rumah hanya karena permasalahan kemarin, sekalipun mereka bertengkar Agatha tidak pernah mengusirnya sama sekali.

Sementara Zayyan yang merupakan biang kerok dari kejadian ini hanya menunduk seraya meremmas jemarinya. Entah kenapa meski sang papa tidak curiga, akan tetapi dia memiliki firasat buruk dan hal ini tidak bisa dia tebak.

"Zayyan."

"Iya, Pa?"

"Mendekatlah," titah Alexander tanpa melepaskan genggaman tangan Azoya, dia menatap sang putra yang tampak begitu gagah dengan kemeja hitamnya.

"Ada apa, Pa?"

"Menikahlah, Zayyan. Papa sudah melamar putri Abraham untukmu ... Kali terakhir Papa meminta. Usia kamu dan Papa kian bertambah, semakin dewasa kamu maka semakin tua Papa."

Deg

Zoya terhenyak, dia menatap ke arah Zayyan yang kini tengah menatap nanar tanpa arah. Pria itu tak kunjung menjawab, entah kenapa dirinya yang tampak resah. Sebenarnya permintaan itu bukan kali pertama, tapi sudah berkali-kali namun memang Zayyan yang enggan melakukannya.

"Pa?"

"Menolak lagi? Sampai kapan kamu terus menolak? Apa yang sebenarnya terjadi? Jangan katakan kalau kau tidak suka wanita, Zayyan!!" bentak Alex dengan kesabaran yang kian menipis.

Sudah berapa cara dia lakukan, begitupun dengan Amora sudah berusaha ikut campur untuk membuat putra sulungnya ini menikah. Akan tetapi memang semuanya percuma, hendak dijodohkan dengan seorang model pun dia tetap enggan.

"Suka, Pa ... Kak Zayyan memiliki rencana untuk menikah beberapa waktu lagi. Iya, 'kan?"

Bagi wanita seperti Azoya, perjodohan adalah hal kuno yang biasanya akan berakhir fatal. Apalagi jika dalam pernikahan tersebut sama sekali tidak dilandasi cinta, jelas semua akan percuma dan dia tidak ingin hal itu terjadi pada Zayyan.

"Dari dulu ucapannya sama, empat tahun yang lalu juga begitu, Zoya ... Papa tidak bisa mempercayainya lagi."

Pria itu sangat berharap sang putra akan mengikuti kemauannya kali ini. Zayyan bukan remaja lagi, 32 tahun dan sama sekali belum pernah mengenalkan seorang wanita yang dia kencani. Sebagai orangtua jelas saja Alexander ketar-ketir dan meragukan kejantanan putranya.

"Terima saja, Zayyan ... lagipula menikah tidak serumit yang kau bayangkan," ungkap Zico angkat bicara, sejak tadi diam sekalinya ikut bicara semakin rumit saja.

"Kau saja kalau begitu, 25 tahun sudah sangat pantas untuk menikah ... kau juga memiliki calon istri, kenapa harus aku?"

"Justru karena aku punya Papa tidak khawatir, sementara kau sejak dahulu tidak punya!! Itu yang jadi masalah, Papa hanya khawatir kau mengalami penyimpangan orientasi seksuall."

"Jaga bicaramu!! Aku tidak seburuk yang kau kira!!" bentak Zayyan menggema, dia yang memang pemarah jelas saja kesal dengan ungkapan adiknya.

"Kalian berdua stop!!"

Baru saja dikumpulkan beberapa menit mereka sudah bertengkar. Kepala Alexander mendadak semakin sakit hingga kesulitan bernapas, hingga kondisi Alexander memburuk dan mereka dipaksa keluar ruangan lebih dulu.

"Puas kamu? Kalau sampai suamiku kenapa-kenapa, kamu adalah orang yang paling patut disalahkan, Zayyan." Untuk pertama kalinya Amora melayangkan kata-kata tajam yang menusuk lubuk hati Zayyan. Tanpa dia duga jika penolakannya kali ini akan membuat kondisi sang papa benar-benar memburuk.

- To Be Continue -

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

RUMIT,, RUMITT....🤦🏻‍♂🤦🏻‍♂🤦🏻‍♂🤦🏻‍♂

2024-01-08

1

Devi

Devi

semangat terus berkarya ya Thor, bagus2 novelnya, sudah banyak author2 yg lain ngeluh sm PF ini, tp PF ini gratis, pasti banyak tetep disini

2023-11-19

1

komalia komalia

komalia komalia

Waah mamah tiri patut di museum kan

2023-10-29

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Bebaskan Aku
2 BAB 02 - Aku Membencinya
3 BAB 03 - Tidak Bisa Lepas
4 BAB 04 - Aku Bisa Sendiri
5 BAB 05 - Pembuktian
6 BAB 06 - Tidak Bisa Dimaafkan
7 BAB 07 - Pilihan
8 BAB 08 - Tidak Akan Pernah Bisa
9 BAB 09 - Pikirkan Lagi
10 BAB 10 - Tanggung Jawabku
11 BAB 11 - Menjauhlah
12 BAB 12 - Tersadar
13 BAB 13 -Fitnah Paling Kejam
14 BAB 14 - Bodoh!!
15 BAB 15 - Gagal Total
16 BAB 16 - Permintaan Sang Papa
17 BAB 17 - Bukan Kali Pertama
18 BAB 18 - Bantu Aku
19 BAB 19 - Memilih Egois
20 BAB 20 - Bukan Kakak Adik
21 BAB 21 - Ketakutan Zoya
22 BAB 22 - Tidak Akan Marah
23 BAB 23 - Kakak Ipar/Adik Ipar (Zico)
24 BAB 24 - Sakit
25 BAB 25 - Awal/Akhir
26 BAB 26 - Tetap Kamu
27 BAB 27 - Tidak Akan Pernah Adil
28 BAB 28 - Berbohong
29 BAB 29 - Benar-Benar Pergi
30 BAB 30 - Tidak Sesulit Itu
31 BAB 31 - Aku Merindukanmu
32 BAB 32 - Dia Istriku
33 BAB 33 - Tidak Ada Yang Bisa Dipercaya.
34 BAB 34 - Nama Yang Sama
35 BAB 35 - Tidak Sekuat Itu (Zoya)
36 BAB 36 - Kecewa
37 BAB 37 - Antoher Zoya
38 BAB 38 - Mimpi Terindah
39 BAB 39 - Bukan Pria Bodoh
40 BAB 40 - Tidak Semanis Bayangan.
41 BAB 41 - Kakak Atau Suami
42 BAB 42 - Tidak Gagal Sepenuhnya
43 BAB 43 - Salah Semua
44 BAB 44 - Baik Tapi Tidak
45 BAB 45 - Pusat Perhatian
46 BAB 46 - Seperti Bukan Pasangan
47 BAB 47 - Berubah
48 BAB 48 - Drama
49 BAB 49 - Keputusan Sepihak
50 BAB 50 - Atas Nama Cinta
51 BAB 51 - Pulang
52 BAB 52 - IQ Jongkok
53 BAB 53 - Lapar
54 BAB 54 - Botol Kecap
55 BAB 55 - My Enemy
56 BAB 56 - Berbagi Tugas
57 BAB 57 - New Normal
58 BAB 58 - Pertanyaan Konyol
59 BAB 59 - Bukan Pengantin Baru
60 BAB 60 - Hidup Bertiga
61 BAB 61 - Memang Sulit
62 BAB 62 - Kamu Pemenangnya
63 BAB 63 - Beda Prinsip
64 BAB 64 - Tidak Percaya
65 BAB 65 - Damai
66 BAB 66 - Salah Tujuan
67 BAB 67 - Tidak Sependapat
68 BAB 68 - Sang Pengasuh
69 BAB 69 - Bukan Kali Pertama
70 BAB 70 - Tidak Bisa Dibiarkan
71 BAB 71 - Tidak Ada Bedanya
72 BAB 72 - Paniknya Amora
73 BAB 73 - Kenapa Harus Agatha
74 BAB 74 - Damai Sungguhan
75 BAB 75 - Aku Tidak Mengenalnya
76 BAB 76 - Bukan Cemburu
77 Sugar Baby Sang Cassanova - Desy Puspita
78 BAB 77 - Permintaan Agatha
79 BAB 78 - Tidak Ada Salahnya Diperbaiki
80 BAB 79 - Hanya Bercanda
81 BAB 80 - Simulasi
82 BAB 81 - Pembuktian Cinta
83 BAB 82 - Menjelang Sempurna
84 BAB 83 - Memulai
85 BAB 84 - Menerima
86 BAB 86 - Tak Terduga
87 BAB 87 - Menerima
88 BAB 88 - Kamu Anak Tunggal (Zayyan)
89 BAB 89 - Hanya Ingin Baik-Baik.
90 BAB 90 - Tamu Tak Diundang
91 BAB 91 - Bagian Dari Keluarga
92 BAB 92 - Kewajiban Istri
93 BAB 93 - Ending
Episodes

Updated 93 Episodes

1
BAB 01 - Bebaskan Aku
2
BAB 02 - Aku Membencinya
3
BAB 03 - Tidak Bisa Lepas
4
BAB 04 - Aku Bisa Sendiri
5
BAB 05 - Pembuktian
6
BAB 06 - Tidak Bisa Dimaafkan
7
BAB 07 - Pilihan
8
BAB 08 - Tidak Akan Pernah Bisa
9
BAB 09 - Pikirkan Lagi
10
BAB 10 - Tanggung Jawabku
11
BAB 11 - Menjauhlah
12
BAB 12 - Tersadar
13
BAB 13 -Fitnah Paling Kejam
14
BAB 14 - Bodoh!!
15
BAB 15 - Gagal Total
16
BAB 16 - Permintaan Sang Papa
17
BAB 17 - Bukan Kali Pertama
18
BAB 18 - Bantu Aku
19
BAB 19 - Memilih Egois
20
BAB 20 - Bukan Kakak Adik
21
BAB 21 - Ketakutan Zoya
22
BAB 22 - Tidak Akan Marah
23
BAB 23 - Kakak Ipar/Adik Ipar (Zico)
24
BAB 24 - Sakit
25
BAB 25 - Awal/Akhir
26
BAB 26 - Tetap Kamu
27
BAB 27 - Tidak Akan Pernah Adil
28
BAB 28 - Berbohong
29
BAB 29 - Benar-Benar Pergi
30
BAB 30 - Tidak Sesulit Itu
31
BAB 31 - Aku Merindukanmu
32
BAB 32 - Dia Istriku
33
BAB 33 - Tidak Ada Yang Bisa Dipercaya.
34
BAB 34 - Nama Yang Sama
35
BAB 35 - Tidak Sekuat Itu (Zoya)
36
BAB 36 - Kecewa
37
BAB 37 - Antoher Zoya
38
BAB 38 - Mimpi Terindah
39
BAB 39 - Bukan Pria Bodoh
40
BAB 40 - Tidak Semanis Bayangan.
41
BAB 41 - Kakak Atau Suami
42
BAB 42 - Tidak Gagal Sepenuhnya
43
BAB 43 - Salah Semua
44
BAB 44 - Baik Tapi Tidak
45
BAB 45 - Pusat Perhatian
46
BAB 46 - Seperti Bukan Pasangan
47
BAB 47 - Berubah
48
BAB 48 - Drama
49
BAB 49 - Keputusan Sepihak
50
BAB 50 - Atas Nama Cinta
51
BAB 51 - Pulang
52
BAB 52 - IQ Jongkok
53
BAB 53 - Lapar
54
BAB 54 - Botol Kecap
55
BAB 55 - My Enemy
56
BAB 56 - Berbagi Tugas
57
BAB 57 - New Normal
58
BAB 58 - Pertanyaan Konyol
59
BAB 59 - Bukan Pengantin Baru
60
BAB 60 - Hidup Bertiga
61
BAB 61 - Memang Sulit
62
BAB 62 - Kamu Pemenangnya
63
BAB 63 - Beda Prinsip
64
BAB 64 - Tidak Percaya
65
BAB 65 - Damai
66
BAB 66 - Salah Tujuan
67
BAB 67 - Tidak Sependapat
68
BAB 68 - Sang Pengasuh
69
BAB 69 - Bukan Kali Pertama
70
BAB 70 - Tidak Bisa Dibiarkan
71
BAB 71 - Tidak Ada Bedanya
72
BAB 72 - Paniknya Amora
73
BAB 73 - Kenapa Harus Agatha
74
BAB 74 - Damai Sungguhan
75
BAB 75 - Aku Tidak Mengenalnya
76
BAB 76 - Bukan Cemburu
77
Sugar Baby Sang Cassanova - Desy Puspita
78
BAB 77 - Permintaan Agatha
79
BAB 78 - Tidak Ada Salahnya Diperbaiki
80
BAB 79 - Hanya Bercanda
81
BAB 80 - Simulasi
82
BAB 81 - Pembuktian Cinta
83
BAB 82 - Menjelang Sempurna
84
BAB 83 - Memulai
85
BAB 84 - Menerima
86
BAB 86 - Tak Terduga
87
BAB 87 - Menerima
88
BAB 88 - Kamu Anak Tunggal (Zayyan)
89
BAB 89 - Hanya Ingin Baik-Baik.
90
BAB 90 - Tamu Tak Diundang
91
BAB 91 - Bagian Dari Keluarga
92
BAB 92 - Kewajiban Istri
93
BAB 93 - Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!