BAB 15 - Gagal Total

Bahagia, luka dan patah adalah tiga hal yang tidak bisa lepas ketika seseorang berani mencinta. Kini, Azoya berada di titik itu. Ya, dia yang terluka dan patah karena terlalu cinta dengan pria yang dia anggap titisan dewa. Mungkin saat ini Zayyan seharusnya tertawa melihat adiknya yang termenung menatap hiruk pikuk perkotaan di balik jendela kaca, akan tetapi sama sekali Zayyan tidak memperlihatkan jika dirinya bahagia atas luka yang Zoya rasa.

"Sampai kapan direnungi? Jangan pernah menangis untuk pria seperti dia, Zoya."

Zayyan mendekat, ingin sekali dia merengkuh tubuh lemah Azoya. Akan tetapi, untuk saat ini dia paham suasana hati sang adik. Tidak lucu jika sampai Zoya menangis juga akibat kesal padanya.

"Aku kurang apa, Kak?" tanya Zoya menghela napas perlahan, sungguh entah kenapa rasanya sakit sekali. Cintanya pada Mahendra tidak bercanda, wajar saja jika dia luka.

"Tidak ada yang kurang, Sayang. Kamu cantik, baik ... hanya saja jatuh ke pelukan pria yang tidak bersyukur memilikimu, itu saja."

Azoya terdiam, dia mendongak menatap Zayyan yang kini tengah tersenyum hangat. Jika sedang begini sama sekali tidak terpancar aura menyebalkan sang Kakak, dia bijaksana dan penyayang. Zayyan yang begini sangat dia rindukan, hingga tanpa aba-aba Azoya yang merindukannya memeluk erat tubuh pria itu.

"Zoy?"

"Tetap begini, Kak. Aku butuh pelukanmu, sebentar saja."

Zayyan terenyuh, padahal tadi malam sudah dipeluk hingga pagi. Pria itu jelas saja tidak keberatan, memang ini yang dia mau. Tanpa pikir panjang, dia membalas pelukan Azoya sembari mengecup keningnya beberapa kali, dia mengerti bagaimana sakitnya sebuah pengkhianatan.

"Sebentar? Kalau aku maunya lama bagaimana?"

Baru juga beberapa menit Azoya mengaguminya kini gugur sudah. Zayyan kembali menyebalkan dan ini sungguh membuatnya menyesal, usai mendengar ucapan pria itu Azoya melepaskan pelukannya.

"Sudah, terima kasih."

"Eits, jangan mempermainkanku ... kamu lupa kesepakatan kita? Yang boleh melepas pelukan hanya aku," ungkap Zayyan lagi-lagi membuat kepala Azoya panas rasanya, ada saja yang dia jadikan alasan untuk membuat Azoya terjebak dalam keadaan.

"Masih ingat ya? Aku saja sudah lupa," ungkap Azoya menatap sendu mata Zayyan, kesepakatan sepihak yang dia putuskan beberapa tahun lalu.

"Tentu saja, tidak ada yang aku lupakan di dunia ini, Azoya."

Zayyan adalah pria dengan ingatan yang tidak perlu diragukan. Dia bahkan mengingat bagaimana penampilan Azoya ketika pertama kali masuk istana keluarga Alexander.

"Kita kapan pulang? Kakak tidak takut dicari Papa?" tanya Zoya serius, sejak dahulu mereka ketahui jika Alexander adalah sosok papa yang tegas dan tidak pandang bulu dalam bersikap.

"Tidak, aku sudah dewasa ... yang seharusnya takut itu kamu, anak manja."

Manja? Lucu sekali. Azoya bahkan tidak mengerti arti manja sejak dahulu. Mungkin menurut Zayyan dia manja karena memang belum bisa mandiri, sekalinya mandiri patah kaki. "Manja apanya, aku tidak begitu," jawab Azoya tidak terima dengan fitnah yang Zayyan utarakan.

"Oh iya? Kalau memang tidak manja kenapa nonton bioskop saja harus ditemani? Hm?" Zayyan tertawa sumbang sembari sengaja mengacak rambutnya.

Ingin melawan tapi itu fakta, Azoya yang sejak dahulu takut di keramaian menjadi terbiasa dibawah perlindungan Zayyan. Peleccehhan yang dia terima ketika berusia 14 tahun di sebuah pusat perbelanjaan membuat Zoya takut sendirian, itulah sebabnya ketika beranjak dewasa dan berpikir jika sang Kakak juga punya kehidupan pribadi berinisiatif untuk membuka hati agar tidak bergantung pada Zayyan hingga nanti.

Zayyan menatapnya begitu lekat, keduanya hanya berjarak beberapa centi. Dalam pelukan pria dewasa dan keduanya tidak memiliki hubungan darah, sebenarnya Azoya sadar tatapan sang kakak berbeda. Hanya saja, dia menepis pikiran itu. Apalagi ketika dia kembali mengingat jika Zayyan mengutarakan niatnya untuk menikah tadi pagi.

"Zoya."

"Hm? Kenapa?"

"Bisa kamu lepaskan Mahendra setelah ini?" tanya Zayyan serius dan tidak melepaskan tatapannya dari manik indah Azoya.

"Bi-bisa, aku bisa."

Menangis lagi, sungguh Zayyan benci sekali dengan air mata Zoya yang tumpah hanya karena pria lain. Pria itu mengepalkan tangan lantaran air mata adiknya banyak terbuang hanya karena menangisi seorang Mahendra yang wajahnya tidak seberapa itu.

"Harus bisa, dan setelah ini jangan pernah lari ke pelukan pria lain hanya untuk melupakan dia ... lihat ak_"

BRAK

"ZAYYAN!!"

"Ck, astaga ... Bisa kau sopan sedikit?!"

Dia tengah berusaha mengutarakan maksud hatinya pelan-pelan. Zico datang dan dengan wajah panik dan mata yang memerah. Tatapan pria itu kian tajam saja kala melihat mereka berdua tengah berpelukan layaknya pasangan suami istri.

"Zoya?" Tatapan penuh tanya Zico seolah hendak membunuhnya, wanita itu sontak menjauhi Zayyan beberapa langkah.

"Kalian berdua tidur bersama? Bisa-bisanya menikmati malam berdua di saat Papa masuk ke rumah sakit?! Kalian melakukannya ... Iya, 'kan?" tuduh Zico dengan nada tinggi.

"Apa? Papa masuk rumah sakit? Jelaskan kenapa, Zico?!" Tidak peduli dengan tuduhan Zico, pria itu panik kala mendengar ucapan Zico beberapa detik lalu. Sama halnya dengan Zoya, dia yang panik maju dan meminta penjelasan.

"Papa kenapa, Kak? Katakan." Zoya mengguncang tangan Zico, meski sadar betul jika tatapan pria itu penuh kemarahan padanya.

"Kalian berdua memang gilla!! Dua-duanya mendadak tidak bisa dihubungi, atau sejak dulu sudah saling menikmati? Hah?!!"

"Zico hentikan, jangan bahas hal lain ... sekarang kita ke rumah sakit, jangan marah pada Zoya, ini bukan kesalahannya." Zayyan menarik pergelangan tangan Azoya, andai saja bukan dalam keadaan darurat mungkin mereka sudah bertengkar lagi lantaran Zico hampir saja mendaratkan telapak tangan ke wajah Azoya.

- To Be Continue -

Terpopuler

Comments

Xiao Bai

Xiao Bai

Setiap ada kata tidur bersama kok yg kena yg perempuan. Hadehhh culture Asia mmg aneh.

2024-03-17

2

komalia komalia

komalia komalia

makin rumit

2023-10-29

1

sn3

sn3

waduh....ngeri nih....suasana ny mencekam...

2023-01-14

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Bebaskan Aku
2 BAB 02 - Aku Membencinya
3 BAB 03 - Tidak Bisa Lepas
4 BAB 04 - Aku Bisa Sendiri
5 BAB 05 - Pembuktian
6 BAB 06 - Tidak Bisa Dimaafkan
7 BAB 07 - Pilihan
8 BAB 08 - Tidak Akan Pernah Bisa
9 BAB 09 - Pikirkan Lagi
10 BAB 10 - Tanggung Jawabku
11 BAB 11 - Menjauhlah
12 BAB 12 - Tersadar
13 BAB 13 -Fitnah Paling Kejam
14 BAB 14 - Bodoh!!
15 BAB 15 - Gagal Total
16 BAB 16 - Permintaan Sang Papa
17 BAB 17 - Bukan Kali Pertama
18 BAB 18 - Bantu Aku
19 BAB 19 - Memilih Egois
20 BAB 20 - Bukan Kakak Adik
21 BAB 21 - Ketakutan Zoya
22 BAB 22 - Tidak Akan Marah
23 BAB 23 - Kakak Ipar/Adik Ipar (Zico)
24 BAB 24 - Sakit
25 BAB 25 - Awal/Akhir
26 BAB 26 - Tetap Kamu
27 BAB 27 - Tidak Akan Pernah Adil
28 BAB 28 - Berbohong
29 BAB 29 - Benar-Benar Pergi
30 BAB 30 - Tidak Sesulit Itu
31 BAB 31 - Aku Merindukanmu
32 BAB 32 - Dia Istriku
33 BAB 33 - Tidak Ada Yang Bisa Dipercaya.
34 BAB 34 - Nama Yang Sama
35 BAB 35 - Tidak Sekuat Itu (Zoya)
36 BAB 36 - Kecewa
37 BAB 37 - Antoher Zoya
38 BAB 38 - Mimpi Terindah
39 BAB 39 - Bukan Pria Bodoh
40 BAB 40 - Tidak Semanis Bayangan.
41 BAB 41 - Kakak Atau Suami
42 BAB 42 - Tidak Gagal Sepenuhnya
43 BAB 43 - Salah Semua
44 BAB 44 - Baik Tapi Tidak
45 BAB 45 - Pusat Perhatian
46 BAB 46 - Seperti Bukan Pasangan
47 BAB 47 - Berubah
48 BAB 48 - Drama
49 BAB 49 - Keputusan Sepihak
50 BAB 50 - Atas Nama Cinta
51 BAB 51 - Pulang
52 BAB 52 - IQ Jongkok
53 BAB 53 - Lapar
54 BAB 54 - Botol Kecap
55 BAB 55 - My Enemy
56 BAB 56 - Berbagi Tugas
57 BAB 57 - New Normal
58 BAB 58 - Pertanyaan Konyol
59 BAB 59 - Bukan Pengantin Baru
60 BAB 60 - Hidup Bertiga
61 BAB 61 - Memang Sulit
62 BAB 62 - Kamu Pemenangnya
63 BAB 63 - Beda Prinsip
64 BAB 64 - Tidak Percaya
65 BAB 65 - Damai
66 BAB 66 - Salah Tujuan
67 BAB 67 - Tidak Sependapat
68 BAB 68 - Sang Pengasuh
69 BAB 69 - Bukan Kali Pertama
70 BAB 70 - Tidak Bisa Dibiarkan
71 BAB 71 - Tidak Ada Bedanya
72 BAB 72 - Paniknya Amora
73 BAB 73 - Kenapa Harus Agatha
74 BAB 74 - Damai Sungguhan
75 BAB 75 - Aku Tidak Mengenalnya
76 BAB 76 - Bukan Cemburu
77 Sugar Baby Sang Cassanova - Desy Puspita
78 BAB 77 - Permintaan Agatha
79 BAB 78 - Tidak Ada Salahnya Diperbaiki
80 BAB 79 - Hanya Bercanda
81 BAB 80 - Simulasi
82 BAB 81 - Pembuktian Cinta
83 BAB 82 - Menjelang Sempurna
84 BAB 83 - Memulai
85 BAB 84 - Menerima
86 BAB 86 - Tak Terduga
87 BAB 87 - Menerima
88 BAB 88 - Kamu Anak Tunggal (Zayyan)
89 BAB 89 - Hanya Ingin Baik-Baik.
90 BAB 90 - Tamu Tak Diundang
91 BAB 91 - Bagian Dari Keluarga
92 BAB 92 - Kewajiban Istri
93 BAB 93 - Ending
Episodes

Updated 93 Episodes

1
BAB 01 - Bebaskan Aku
2
BAB 02 - Aku Membencinya
3
BAB 03 - Tidak Bisa Lepas
4
BAB 04 - Aku Bisa Sendiri
5
BAB 05 - Pembuktian
6
BAB 06 - Tidak Bisa Dimaafkan
7
BAB 07 - Pilihan
8
BAB 08 - Tidak Akan Pernah Bisa
9
BAB 09 - Pikirkan Lagi
10
BAB 10 - Tanggung Jawabku
11
BAB 11 - Menjauhlah
12
BAB 12 - Tersadar
13
BAB 13 -Fitnah Paling Kejam
14
BAB 14 - Bodoh!!
15
BAB 15 - Gagal Total
16
BAB 16 - Permintaan Sang Papa
17
BAB 17 - Bukan Kali Pertama
18
BAB 18 - Bantu Aku
19
BAB 19 - Memilih Egois
20
BAB 20 - Bukan Kakak Adik
21
BAB 21 - Ketakutan Zoya
22
BAB 22 - Tidak Akan Marah
23
BAB 23 - Kakak Ipar/Adik Ipar (Zico)
24
BAB 24 - Sakit
25
BAB 25 - Awal/Akhir
26
BAB 26 - Tetap Kamu
27
BAB 27 - Tidak Akan Pernah Adil
28
BAB 28 - Berbohong
29
BAB 29 - Benar-Benar Pergi
30
BAB 30 - Tidak Sesulit Itu
31
BAB 31 - Aku Merindukanmu
32
BAB 32 - Dia Istriku
33
BAB 33 - Tidak Ada Yang Bisa Dipercaya.
34
BAB 34 - Nama Yang Sama
35
BAB 35 - Tidak Sekuat Itu (Zoya)
36
BAB 36 - Kecewa
37
BAB 37 - Antoher Zoya
38
BAB 38 - Mimpi Terindah
39
BAB 39 - Bukan Pria Bodoh
40
BAB 40 - Tidak Semanis Bayangan.
41
BAB 41 - Kakak Atau Suami
42
BAB 42 - Tidak Gagal Sepenuhnya
43
BAB 43 - Salah Semua
44
BAB 44 - Baik Tapi Tidak
45
BAB 45 - Pusat Perhatian
46
BAB 46 - Seperti Bukan Pasangan
47
BAB 47 - Berubah
48
BAB 48 - Drama
49
BAB 49 - Keputusan Sepihak
50
BAB 50 - Atas Nama Cinta
51
BAB 51 - Pulang
52
BAB 52 - IQ Jongkok
53
BAB 53 - Lapar
54
BAB 54 - Botol Kecap
55
BAB 55 - My Enemy
56
BAB 56 - Berbagi Tugas
57
BAB 57 - New Normal
58
BAB 58 - Pertanyaan Konyol
59
BAB 59 - Bukan Pengantin Baru
60
BAB 60 - Hidup Bertiga
61
BAB 61 - Memang Sulit
62
BAB 62 - Kamu Pemenangnya
63
BAB 63 - Beda Prinsip
64
BAB 64 - Tidak Percaya
65
BAB 65 - Damai
66
BAB 66 - Salah Tujuan
67
BAB 67 - Tidak Sependapat
68
BAB 68 - Sang Pengasuh
69
BAB 69 - Bukan Kali Pertama
70
BAB 70 - Tidak Bisa Dibiarkan
71
BAB 71 - Tidak Ada Bedanya
72
BAB 72 - Paniknya Amora
73
BAB 73 - Kenapa Harus Agatha
74
BAB 74 - Damai Sungguhan
75
BAB 75 - Aku Tidak Mengenalnya
76
BAB 76 - Bukan Cemburu
77
Sugar Baby Sang Cassanova - Desy Puspita
78
BAB 77 - Permintaan Agatha
79
BAB 78 - Tidak Ada Salahnya Diperbaiki
80
BAB 79 - Hanya Bercanda
81
BAB 80 - Simulasi
82
BAB 81 - Pembuktian Cinta
83
BAB 82 - Menjelang Sempurna
84
BAB 83 - Memulai
85
BAB 84 - Menerima
86
BAB 86 - Tak Terduga
87
BAB 87 - Menerima
88
BAB 88 - Kamu Anak Tunggal (Zayyan)
89
BAB 89 - Hanya Ingin Baik-Baik.
90
BAB 90 - Tamu Tak Diundang
91
BAB 91 - Bagian Dari Keluarga
92
BAB 92 - Kewajiban Istri
93
BAB 93 - Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!