BAB 03 - Tidak Bisa Lepas

Meskipun tidur larut, sudah menjadi tanggung jawab Zoya untuk tetap bangun pagi. Walau sudah masuk dalam keluarga Alexander, dia tetap harus melakukan pekerjaan yang biasa dia lakukan ketika Amora, sang mama masih menjadi janda.

Dia dibantu satu pelayan untuk menyiapkan sarapan pagi ini. Azoya sudah biasa, jadi hal semacam ini tidak terlalu sulit baginya. Menjadi penanggung jawab di dapur dan memastikan tiga saudara tirinya tidak terlambat sarapan ataupun makan malam tidak begitu sulit baginya.

Kantung matanya terlihat jelas pagi ini, jelas saja hal itu terjadi karena gangguan sang kakak yang membuat Azoya tidak bisa tidur nyenyak setelahnya. Wanita itu bahkan menghabiskan banyak buku demi berusaha melupakan perlakuan kurang ajar Zayyan padanya.

Di tengah kegiatannya, Zayyan tiba-tiba muncul dengan pakaian yang sudah begitu rapi. Profesinya sebagai pemimpin perusahaan menggantikan sang papa sejak empat tahun lalu mengharuskan Zayyan disiplin setiap paginya.

"Belum siap, Bi?"

"Sebentar lagi, Tuan ... apa saya perlu buatkan kopi lebih dulu?" tawar Lika bicara baik-baik, wajah Zayyan yang sama sekali tidak bersahabat itu cukup membuat Lika takut sebenarnya.

"Tidak perlu, saya tunggu saja."

Sengaja turun lebih dahulu, dia ingin memandangi adik kesayangannya lebih lama. Jika di hadapan orang tuanya, Zayyan takkan bisa berbuat lebih. Sang papa begitu tegas, bisa jadi matanya ditusuk sendok garpu jika sampai ketahuan mencuri pandang Azoya.

Sementara Azoya yang kini tengah menata sandwich mencoba fokus dan tidak peduli dengan kehadiran Zayyan yang sengaja duduk di depannya. Walau mata Azoya tidak menatap sang kakak, namun jelas sekali dia merasakan bagaimana Zayyan terus menjadikannya objek pagi pagi.

"Tidak tidur?"

Suara itu memecah keheningan, Azoya menghela napas pelan dan berusaha pura-pura tidak mendengar. Padahal, dengan jelas di ruang makan hanya mereka berdua dan tidak mungkin suara Zayyan tidak terdengar.

"Atau menangis?" tanya Zayyan kedua kali, sejak tadi dia menyadari ada yang aneh dengan adiknya. Wanita itu terlihat berbeda, marah, sedih dan kacau tampak bercampur jadi satu.

"Zoya."

"Tidak dua-duanya, aku baik-baik saja dan berhenti bertanya," kesal Zoya akan tetapi membuat Zayyan tertawa sumbang, tidak sia-sia dia bangun lebih pagi demi bisa mengerjai adiknya hingga begini.

"Morning!! Mana sarapannya?"

Suara Agatha terdengar menggema, adik bungsu Zayyan yang seumuran Azoya kini baru saja keluar kamar dengan pakaian yang sudah tampak rapi. Dia duduk di sisi Zayyan dan meminta Azoya memberikan sarapan untuknya, raut wajah dan gestur tubuh Zayyan berubah kala Agatha hadir.

"Pakaianmu kenapa begini?" tanya Zayyan menatap pakaian sang adik yang tampak kurang bahan, pria itu menatapnya datar namun tidak semarah jika yang mengenakan pakaian seperti itu adalah Zoya.

"Kenapa memangnya? Ini namanya fashion, Kakak harusnya ikut perkembangan zaman," celetuk Agatha yang kini menikmati sarapannya, tanpa sedikitpun kalimat ajakan ataupun menunggu anggota keluarga yang lainnya.

Tidak lama berselang, Zico dan kedua orangtua mereka turut bergabung untuk sarapan bersama. Selama itu, Azoya hanya menunduk dan tidak berniat melihat ke arah lainnya, interaksi keluarga yang lainnya amat hangat. Terutama pada Agatha, jujur saja ada sedikit perasaan iri dalam benak Azoya.

Dia kenapa? Apa aku terlalu kasar tadi malam?

Di sisi lain, perhatian Zayyan hanya tertuju padanya. Pria itu membatin dan merasa bersalah ketika melihat Azoya tampak lesu pagi ini. Akan tetapi, dia sama sekali tidak menampar ataupun menyakiti. Kalau misalkan marah soal kecupan, bukankah seharusnya dia senang? Zayyan berpikir keras sembari menikmati sarapannya.

"Astaga!! Aku sudah terlambat ... hm, aku harus pergi sekarang," pekik Agatha kala menyadari jam berapa saat ini, Azoya yang tampak lesu melirik ke arah Agatha dan sedikit bingung telat karena apa.

"Ya sudah, tapi Azoya belum siap, Sayang ... tunggu sebentar ya," ujar Alexander menahan kepergian putri bungsunya, baik Azoya maupun Agatha masuk di perguruan tinggi yang sama dan ini adalah tahun terakhir mereka.

"Aduh Papa, aku sudah terlambat. Dia masih belum siap bahkan bajunya belum ganti, sekalian sama Kak Zico saja, lagian searah juga," elak Agatha benar-benar menolak dan sama sekali tidak mau jika harus pergi bersama Azoya.

"Ya sudah kalau begitu, sama Zico saja."

"Tidak bisa, Pa ... kalau sampai Zico pergi bersama Azoya, Regina bisa marah dan aku tidak mau itu terjadi," tolak Zico mentah-mentah tanpa berpikir bagaimana hati Azoya ditolak mentah-mentah begitu.

"Ya Tuhan, Zico. Azoya adik kamu apa salahnya? Lagipula bukankah itu baik bagi Regina juga untuk mengenal adikmu satu persatu," ujar Alexander menggeleng pelan dengan sikap kedua anaknya ini.

"Tetap tidak bisa, Big no!! Papa izinkan saja dia bawa mobil sendiri, kalau mau belajar beberapa bulan juga bisa, kecuali kalau niatnya memang bergantung sana sini," cerca Zico bahkan lebih tajam dari ucapan Agatha, Azoya hanya bisa diam sembari berusaha menahan sakitnya.

"Ck, biasa saja, Zico. Kaki Azoya pernah patah dan Papa khawatir makanya tidak diberi izin sampai saat ini, jika memang tidak mau tolak saja baik-baik tanpa perlu bicara panjang lebar."

Keributan semacam ini memang kerap terjadi. Tanpa menyelesaikan sarapannya, Zayyan beranjak karena naffsu makannya mendadak hilang.

"Ganti bajumu, aku tunggu lima belas menit lagi," ucap Zayyan kemudian menatap Azoya yang kini menunduk.

"Tidak, Kak ... nanti Kakak terl_"

"Jangan membantah, aku paling tidak suka dibantah. Apalagi adikku sendiri," tegas Zayyan kemudian pergi dan berhasil membuat Azoya lagi-lagi terjebak dalam situasi bahaya.

- To Be Continue -

Terpopuler

Comments

Puji Hartati Soetarno

Puji Hartati Soetarno

berarti mama Zoya waktu menikah dg Alexander adlh seorang janda dg 1 anak yaitu Zoya..
Alexander duda 3 anak yaitu zayyan, Zico dan Agatha...
gitu ya...

2024-03-04

3

Dia Amalia

Dia Amalia

mang gitu y klu hidup bersaudara tiri 🥲🥲

2024-01-14

0

komalia komalia

komalia komalia

ya ampun resiko punya sodara tiri

2023-10-28

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Bebaskan Aku
2 BAB 02 - Aku Membencinya
3 BAB 03 - Tidak Bisa Lepas
4 BAB 04 - Aku Bisa Sendiri
5 BAB 05 - Pembuktian
6 BAB 06 - Tidak Bisa Dimaafkan
7 BAB 07 - Pilihan
8 BAB 08 - Tidak Akan Pernah Bisa
9 BAB 09 - Pikirkan Lagi
10 BAB 10 - Tanggung Jawabku
11 BAB 11 - Menjauhlah
12 BAB 12 - Tersadar
13 BAB 13 -Fitnah Paling Kejam
14 BAB 14 - Bodoh!!
15 BAB 15 - Gagal Total
16 BAB 16 - Permintaan Sang Papa
17 BAB 17 - Bukan Kali Pertama
18 BAB 18 - Bantu Aku
19 BAB 19 - Memilih Egois
20 BAB 20 - Bukan Kakak Adik
21 BAB 21 - Ketakutan Zoya
22 BAB 22 - Tidak Akan Marah
23 BAB 23 - Kakak Ipar/Adik Ipar (Zico)
24 BAB 24 - Sakit
25 BAB 25 - Awal/Akhir
26 BAB 26 - Tetap Kamu
27 BAB 27 - Tidak Akan Pernah Adil
28 BAB 28 - Berbohong
29 BAB 29 - Benar-Benar Pergi
30 BAB 30 - Tidak Sesulit Itu
31 BAB 31 - Aku Merindukanmu
32 BAB 32 - Dia Istriku
33 BAB 33 - Tidak Ada Yang Bisa Dipercaya.
34 BAB 34 - Nama Yang Sama
35 BAB 35 - Tidak Sekuat Itu (Zoya)
36 BAB 36 - Kecewa
37 BAB 37 - Antoher Zoya
38 BAB 38 - Mimpi Terindah
39 BAB 39 - Bukan Pria Bodoh
40 BAB 40 - Tidak Semanis Bayangan.
41 BAB 41 - Kakak Atau Suami
42 BAB 42 - Tidak Gagal Sepenuhnya
43 BAB 43 - Salah Semua
44 BAB 44 - Baik Tapi Tidak
45 BAB 45 - Pusat Perhatian
46 BAB 46 - Seperti Bukan Pasangan
47 BAB 47 - Berubah
48 BAB 48 - Drama
49 BAB 49 - Keputusan Sepihak
50 BAB 50 - Atas Nama Cinta
51 BAB 51 - Pulang
52 BAB 52 - IQ Jongkok
53 BAB 53 - Lapar
54 BAB 54 - Botol Kecap
55 BAB 55 - My Enemy
56 BAB 56 - Berbagi Tugas
57 BAB 57 - New Normal
58 BAB 58 - Pertanyaan Konyol
59 BAB 59 - Bukan Pengantin Baru
60 BAB 60 - Hidup Bertiga
61 BAB 61 - Memang Sulit
62 BAB 62 - Kamu Pemenangnya
63 BAB 63 - Beda Prinsip
64 BAB 64 - Tidak Percaya
65 BAB 65 - Damai
66 BAB 66 - Salah Tujuan
67 BAB 67 - Tidak Sependapat
68 BAB 68 - Sang Pengasuh
69 BAB 69 - Bukan Kali Pertama
70 BAB 70 - Tidak Bisa Dibiarkan
71 BAB 71 - Tidak Ada Bedanya
72 BAB 72 - Paniknya Amora
73 BAB 73 - Kenapa Harus Agatha
74 BAB 74 - Damai Sungguhan
75 BAB 75 - Aku Tidak Mengenalnya
76 BAB 76 - Bukan Cemburu
77 Sugar Baby Sang Cassanova - Desy Puspita
78 BAB 77 - Permintaan Agatha
79 BAB 78 - Tidak Ada Salahnya Diperbaiki
80 BAB 79 - Hanya Bercanda
81 BAB 80 - Simulasi
82 BAB 81 - Pembuktian Cinta
83 BAB 82 - Menjelang Sempurna
84 BAB 83 - Memulai
85 BAB 84 - Menerima
86 BAB 86 - Tak Terduga
87 BAB 87 - Menerima
88 BAB 88 - Kamu Anak Tunggal (Zayyan)
89 BAB 89 - Hanya Ingin Baik-Baik.
90 BAB 90 - Tamu Tak Diundang
91 BAB 91 - Bagian Dari Keluarga
92 BAB 92 - Kewajiban Istri
93 BAB 93 - Ending
Episodes

Updated 93 Episodes

1
BAB 01 - Bebaskan Aku
2
BAB 02 - Aku Membencinya
3
BAB 03 - Tidak Bisa Lepas
4
BAB 04 - Aku Bisa Sendiri
5
BAB 05 - Pembuktian
6
BAB 06 - Tidak Bisa Dimaafkan
7
BAB 07 - Pilihan
8
BAB 08 - Tidak Akan Pernah Bisa
9
BAB 09 - Pikirkan Lagi
10
BAB 10 - Tanggung Jawabku
11
BAB 11 - Menjauhlah
12
BAB 12 - Tersadar
13
BAB 13 -Fitnah Paling Kejam
14
BAB 14 - Bodoh!!
15
BAB 15 - Gagal Total
16
BAB 16 - Permintaan Sang Papa
17
BAB 17 - Bukan Kali Pertama
18
BAB 18 - Bantu Aku
19
BAB 19 - Memilih Egois
20
BAB 20 - Bukan Kakak Adik
21
BAB 21 - Ketakutan Zoya
22
BAB 22 - Tidak Akan Marah
23
BAB 23 - Kakak Ipar/Adik Ipar (Zico)
24
BAB 24 - Sakit
25
BAB 25 - Awal/Akhir
26
BAB 26 - Tetap Kamu
27
BAB 27 - Tidak Akan Pernah Adil
28
BAB 28 - Berbohong
29
BAB 29 - Benar-Benar Pergi
30
BAB 30 - Tidak Sesulit Itu
31
BAB 31 - Aku Merindukanmu
32
BAB 32 - Dia Istriku
33
BAB 33 - Tidak Ada Yang Bisa Dipercaya.
34
BAB 34 - Nama Yang Sama
35
BAB 35 - Tidak Sekuat Itu (Zoya)
36
BAB 36 - Kecewa
37
BAB 37 - Antoher Zoya
38
BAB 38 - Mimpi Terindah
39
BAB 39 - Bukan Pria Bodoh
40
BAB 40 - Tidak Semanis Bayangan.
41
BAB 41 - Kakak Atau Suami
42
BAB 42 - Tidak Gagal Sepenuhnya
43
BAB 43 - Salah Semua
44
BAB 44 - Baik Tapi Tidak
45
BAB 45 - Pusat Perhatian
46
BAB 46 - Seperti Bukan Pasangan
47
BAB 47 - Berubah
48
BAB 48 - Drama
49
BAB 49 - Keputusan Sepihak
50
BAB 50 - Atas Nama Cinta
51
BAB 51 - Pulang
52
BAB 52 - IQ Jongkok
53
BAB 53 - Lapar
54
BAB 54 - Botol Kecap
55
BAB 55 - My Enemy
56
BAB 56 - Berbagi Tugas
57
BAB 57 - New Normal
58
BAB 58 - Pertanyaan Konyol
59
BAB 59 - Bukan Pengantin Baru
60
BAB 60 - Hidup Bertiga
61
BAB 61 - Memang Sulit
62
BAB 62 - Kamu Pemenangnya
63
BAB 63 - Beda Prinsip
64
BAB 64 - Tidak Percaya
65
BAB 65 - Damai
66
BAB 66 - Salah Tujuan
67
BAB 67 - Tidak Sependapat
68
BAB 68 - Sang Pengasuh
69
BAB 69 - Bukan Kali Pertama
70
BAB 70 - Tidak Bisa Dibiarkan
71
BAB 71 - Tidak Ada Bedanya
72
BAB 72 - Paniknya Amora
73
BAB 73 - Kenapa Harus Agatha
74
BAB 74 - Damai Sungguhan
75
BAB 75 - Aku Tidak Mengenalnya
76
BAB 76 - Bukan Cemburu
77
Sugar Baby Sang Cassanova - Desy Puspita
78
BAB 77 - Permintaan Agatha
79
BAB 78 - Tidak Ada Salahnya Diperbaiki
80
BAB 79 - Hanya Bercanda
81
BAB 80 - Simulasi
82
BAB 81 - Pembuktian Cinta
83
BAB 82 - Menjelang Sempurna
84
BAB 83 - Memulai
85
BAB 84 - Menerima
86
BAB 86 - Tak Terduga
87
BAB 87 - Menerima
88
BAB 88 - Kamu Anak Tunggal (Zayyan)
89
BAB 89 - Hanya Ingin Baik-Baik.
90
BAB 90 - Tamu Tak Diundang
91
BAB 91 - Bagian Dari Keluarga
92
BAB 92 - Kewajiban Istri
93
BAB 93 - Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!