...📌 Jangan lupa ramaikan part ini ya....
...Happy reading...
***
Clara memasuki club malam seperti biasanya dengan pakaian seksi yang bisa mengundang pria untuk mendekatinya. Tetapi kali ini Clara sedang tidak tertarik dengan siapa pun karena ia sudah janjian dengan sang kekasih di tempat ini.
"Halo, Sayang!" sapa Clara yang langsung naik ke pangkuan Boby dan mencium bibir kekasihnya tanpa rasa malu.
Boby membalas ciuman Clara dengan dalam, bahkan keduanya tidak mempedulikan sekitar mereka.
Clara melepaskan ciuman mereka ketika ia sudah merasa napasnya sesak, Clara menatap Boby dan mengambil rokok yang Boby pegang.
"Kapan kita menikah?" tanya Clara yang membuat Boby berpikir sejenak.
"Secepatnya. Aku juga ingin segera bekerja di perusahaan Danuarta," jawab Boby dengan santainya.
"Tapi kapan? Rania sudah menikah aku tidak mau dia melahirkan anak lelaki," ujar Clara dengan datar.
"Secepatnya, Sayang. Kamu tenang saja, minggu depan aku akan ke rumahmu kembali," ujar Boby dengan santai.
"Seperti biasa yuk!" ujar Boby mengerling nakal yang membuat Clara terkekeh.
"Ayo... Aku sudah lama tidak merasakan milikmu," jawab Clara tanpa beban.
Boby langsung menarik Clara masuk ke dalam kamar yang memang sudah di sediakan di club ini. Keduanya biasa bebas seperti ini, Clara sudah terjebak dunia malam semenjak mengenal Boby. Bahkan mereka tak segan-segan melakukan yang seharusnya di lakukan suami istri. Sepertinya Clara memang sudah salah langkah seperti mamanya. Buah jatuh tak jauh dari pohonnya bukan? Itulah yang cocok bagi seorang Clara sekarang.
****
Clara menutup tubuhnya dengan selimut, ia merokok dengan santai setelah bersenang-senang dengan Boby.
"Aku tidak ingin Rania hidup lama di dunia ini, Sayang. Aku harus bisa melenyapkannya," ujar Clara yang membuat Boby terkekeh.
"Ternyata kamu sangat licik sekali, Clara. Kamu sangat berambisi menyingkirkan Rania di keluarga Danuarta," ujar Boby dengan terkekeh.
"Rania dan ibunya adalah penghalang besar, Sayang. Namun, sekarang tinggal Rania saja. Bagaimana caranya menyingkirkan Rania dengan cepat sebelum wanita itu hamil," ujar Clara dengan menyeringai sinis.
"Tenang, Baby! Aku akan membantumu dengan senang hati untuk menyingkirkan Rania. Kita bisa mengusai harta mereka dan pasti kita akan menjadi pasangan suami istri yang kaya raya. Setelah menyingkirkan Rania kita bisa menyingkirkan kedua pria tua itu," ujar Boby yang juga berambisi untuk menguasai harta Danuarta tetapi tidak untuk berbagi dengan Clara dan juga ibunya, ia akan menguasai harta itu sendiri nantinya.
"Hahaha... Aku percaya, Sayang. Sekarang aku harus pulang karena tidak mau papa dan kakek berpikir macam-macam. Aku harus terlihat baik di depan mereka," ujar Clara tersenyum licik.
"Aku antarkan Baby!" ujar Boby dengan tersenyum.
"Haha...Baiklah! Dengan senang hati sayangku," ujar Clara dengan terkekeh.
Clara dan Boby berganti pakaian bersama sebelum mereka pulang. Hal yang sudah biasa mereka lakukan di tempat ini dsn mungkin di hotel jika mereka sangat menginginkan sentuhan satu sama lain.
Tanpa mereka sadari ada tangan yang mengarahkan kamera ke arah mereka, seseorang tersebut tersenyum misterius setelah berhasil mendapatkan banyak foto kebersamaan kekasih tersebut.
***
"Dari mana saja kamu Clara?" tanya Doni dengan nada dingin.
Clara sedikit terkejut saat melihat semua keluarganya masih berkumpul dan pertanyaan kakel tua itu hampir saja membuat jantungnya copot.
"Sial! Kakek tua ini mengapa selalu bertanya dengan nada yang seperti ini? Tatapannya juga begitu tajam. Setelah Rania mampu aku bereskan maka setelah itu kakek tua ini juga harus mati karena dia sudah tidak cocok hidup di dunia ini. Sudah bau tanya," umpat Clara di dalam hati.
"Clara habis bertemu dengan keluarga mas Boby, Kek. Mereka mengajak Clara untuk makan malam bersama," ujar Clara dengan berbohong tak mungkin ia mengatakan yang sebenarnya kepada keluarganya jika ua berada du club malam bersama Boby dan melakukan sesuatu yang enak di sana.
"Sekarang mana Boby? Kenapa tidak masuk ke rumah?" tanya Ben dengan tenang tetapi mampu membuat Clara deg-degan sendiri.
Clara melirik ke arah mamanya meminta bantuan agar ia tidak ditanya-tanya terus oleh kedua pria tua bangka tersebut.
"Pasti Boby lagi sibuk, Mas. Makanya gak masuk. Biasanya juga dia masuk ke rumah, kan?" ucap Agni membela anaknya.
Ben menatap Clara. "Bilang sama Boby jika bawa anak orang maka harus masuk dan berpamitan dengan sopan!" ujar Ben dengan datar.
"Iya, Pa. Maaf ya Pa mungkin tadi mas Boby lagi sibuk makanya terburu-buru tapi seminggu lagi dia mau ke sini membawa keluarganya, Pa!" jawab Clara dengan pelan.
"Bagus! Lebih baik kalian menikah cepat!" ujar Ben dengan tegas.
"Iya, Pa. Tenang saja mas Boby dan keluarganya orang terpandang pasti mereka akan langsung ke rumah minggu depan," ujar Clara dengan tersenyum sirat akan mengejek suami Rania yang miskin tak punya apa-apa.
"Kalau begitu Clara ke kamar dulu Pa, Kek, Ma!" pamit Clara.
"Iya, Sayang. Kamu istirahat ya!" ujar Agni dengan tersenyum.
"Iya, Ma!"
Clara berjalan ke arah kamarnya dengan perasaan yang teramat senang. Otak jahatnya seakan sedang merencanakan sesuatu.
"Dari mana kamu?" tanya Rio dengan dingin.
"Gak usah kepo!" jawab Clara dengan ketus.
Rio mendekat ke arah adiknya dengan wajah datarnya. Ia melihat ke arah leher Clara yang memerah.
"Itu apa?" tanya Rio dengan tajam. Bukannya tak mengerti hanya saja Rio ingin bertanya agar adiknya berkata dengan jujur.
Clara langsung menutup lehernya dengan tangannya. "A-apaan sih, Kak? Sudah ah aku mau mandi dan istirahat," ujar Clara langsung membuka pintu kamarnya dengan cepat agar sang kakak tidak banyak bertanya kepadanya.
"Jika Kakak tahu kamu berbuat macam-macam di luar sana. Awas kamu Clara!" ujar Rio dengan dingin membuat Clara mendengkus kesal.
"Jangan ikut campur dengan kehidupan aku, Kak!" ucap Clara dengan kesal.
Brakk....
Clara menutup pintu kamarnya dengan keras, wajahnya teramat kesal karena kakaknya terlalu ikut campur dengan kehidupannya.
****
Pagi harinya....
Hari ini Heera sudah di perbolehkan pulang dari rumah sakit, sebenarnya dokter tidak mengizinkan Heera untuk pulang tetapi wanita itu tetap memaksa untuk pulang. Untung saja keadaan Ferdians sudah membaik setelah tragedi di mana ia di hukum berendam di air es selama 5 jam dua hari yang lalu, jika tidak mungkin Heera akan bertanya kenapa dengan Ferdians.
Sudah dua hari juga Heera berada di rumah menantunya, ia merasa takjub dengan rumah mewah milik Rania. Mengapa Rania mau menerima Ferdians yang tak punya apa-apa?
"Ibu!" panggil Rania dengan pelan.
Heera menatap menantunya dengan mata teduhnya. "Iya, Nak. Kamu cantik sekali," ujar Heera dengan tersenyum.
"Ibu di rumah sama suster Ana ya. Rania sama mas Ferdians mau bekerja," ujar Rania dengan lembut.
Heera mengelus rambut Rania dengan sayang. "Iya, Nak. Maaf ya Ibu selalu merepotkan kamu dan Ferdians," ujar Heera dengan sendu.
"Tidak, Bu. Ibu sama sekali tidak merepotkan kami berdua," ujar Rania dengan tersenyum tipis.
"Sayang, tolong benarkan dasiku!" ujar Ferdians yang baru saja turun dari tangga.
Ferdians memanfaatkan situasi seperti ini agar Rania mau menurutinya.
Sedangkan Rania menatap tajam ke arah Ferdians, ia sangat geram dengan Ferdians yang sangat pandai mengambil kesempatan di saat seperti ini.
"Iya, Mas!" jawab Rania dengan singkat karena mau tak mau Rania harus melakukannya juga.
Rania berdiri dan mulai memasangkan dasi Ferdians, ia menatap tajam ke arah Ferdians yang dibalas kekehan oleh Ferdians. Rania tersenyum sinis dan menarik dasi itu hingga mencekik leher Ferdians yang membuat Ferdians terbatuk.
"Uhuk...uhuk..."
"Berani sekali kamu mengambil kesempatan di saat yang seperti ini ya!" bisik Rania dengan dingin.
"Rania, Ferdians. Kalian kenapa?" tanya Heera dengan bingung.
"Tidak ada, Bu. Rania cuma merasa gemas dengan brewok tipis Ferdians makanya dia menempel seperti ini. Iya kan, Sayang?!"
Rania mendelik dengan tajam. "Iya, Bu!" jawab Rania dengan tertahan.
Dasar Ferdians!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 265 Episodes
Comments
YuWie
suka heran, orang kok pingin menguasai harta orang lain tuh ceritanya bagaimn....ckckck
2022-11-19
0
mbak i
mangatssss ferdi
2022-11-18
0
Upik Firo
clara sm mama ny pasti dalang dari kematian mamh ny rania...🤬🤬🤬
2022-11-18
0