Bab 12 ( Malam Pertama)

...📌 Jangan lupa ramaikan part ini ya. Dukung terus cerita ini ya!...

...Happy reading...

***

Ferdians mengikuti langkah Rania memasuki kanar setelah mereka pulang dari rumah sakit. Rania membalikkan tubuhnya hingga Ferdians menabrak tubuh Rania.

"Bisa hati-hati tidak sih?" ujar Rania dengan tajam.

"Maaf, Nona. Saya tidak tahu jika anda akan membalikkan badan," ucap Ferdians membela dirinya.

Rania mendengkus kesal. Lalu ia membuka pintu kamarnya, ia berjalan ke dalam lemarinya untuk berganti piyama tidur.

"Besok bawa pakaianmu dan ibu ke rumah ini!" ujar Rania tanpa melihat ke arah Ferdians yang sedang memperhatikan gerak-gerik Rania.

"Iya, Nona!" jawab Ferdians dengan singkat.

Ferdians mendekati Rania dari belakang. "Bukankah malam ini kita harus menyelesaikan misi yang diberikan papa, kakek, dan juga ibu?" gumam Ferdians di dekat telinga Rania.

"Ya saya tahu! Saya ganti baju dulu!" ujar Rania dengan datar.

Ferdians membalikkan tubuh Rania. "Tidak usah, Nona! Setelah itu juga bajunya akan di buang begitu saja!" ujar Ferdians dengan serak.

"Jangan kurang ajar kepada saya, Ferdians!" ujar Rania dengan tajam saat Ferdians menggendong dirinya dengan mudah.

"Nikmati saja, Nona! Saya akan membuat Nona terbang malam ini karena sentuhan saya!" ujar Ferdians dengan tersenyum.

"Ya sudah ayo lakukan saya juga ingin misi ini segera selesai!" ujar Rania dengan datar.

Ferdians menyeringai tipis. Ia merebahkan Rania dengan perlahan di kasur dengan Ferdians yang berada di atas tubuh Rania.

Ferdians menatap mata Rania dengan dalam, ia mulai melancarkan aksinya untuk membuat Rania bertekuk lutut kepadanya malam ini.

"Cepat lakukan! Jangan menatap saya seperti itu!" ujar Rania dengan dingin.

Ferdians terkekeh. "Iya, Sayang!" ujar Ferdians dengan lembut.

"Apa kamu bila..."

Cup...

Tubuh Rania mematung dengan sempurna seperti terkena sengatan aliran listrik yang membuat jantungnya memompa lebih cepat hingga hatinya bergetar dengan sangat hebat, Rania belum pernah merasakan getaran yang seperti ini ketika Ferdians mencium bibirnya dengan lembut.

Bibir Ferdians yang tadinya hanya menempel kini mulai bergerak dengan perlahan yang membuat Rania memejamkan matanya, Rania ragu untuk membalas ciuman Ferdians tetapi lama kelamaan Rania mulai membalas ciuman Ferdians walau terkesan kaku karena Rania belum pernah ciuman sama sekali dengan pria lain. Beruntung sekali Ferdians karena ia adalah lelaki pertama yang menyentuh Rania.

Napas Rania dan Ferdians terdengar tersengal-sengal saat Ferdians melepas ciumannya karena merasa Rania sudah mulai kehabisan oksigen. Ferdians mulai mencium leher Rania yang membuat gadis itu merinding.

"A-apa yang kamu lakukan Ferdians?" tanya Rania dengan terbata.

"Nikmati saya, Sayang!" ujar Ferdians dengan serak.

Rania menggigit bibir bawahnya menahan mati-matian suara desah*nnya agar tidak terdengar oleh Ferdians saat lelaki itu mulai melancarkan aksinya mencium lehernya dan meninggalkan banyak bekas kepemilikan di sana.

"F-ferdians jangan meninggalkan bekas apapun di leher saya. Aaahhh..."

Sial!

Rania tidak lagi bisa menahan suaranya, Ferdians benar-benar membuat Rania pusing dengan tingkah lelaki itu mengusai tubuhnya malam ini. Bahkan tangan Ferdians mulai berusaha membuka pakaian Rania, ia sungguh menikmati apa yang ada di hadapannya sekarang. Ya, Rania harus menjadi miliknya seutuhnya malam ini, ia tidak mempedulikan larangan Rania agar tidak meninggalkan bekas kepemilikannya di sana, ia bahkan banyak meninggalkan bekas di sana dan berhasil membuat Rania mengeluarkan suara yang sangat ia tunggu-tunggu sejak tadi.

Sekarang Rania sudah polos tanpa sehelai kain pun yang menutup tubuhnya. Ferdians menelan ludahnya dengan kasar saat melihat tubuh polos Rania yang sangat seksi baginya itu.

"Jangan menatap tubuh saya seperti itu, Ferdians! Kamu hanya tinggal melakukannya saja dengan cepat agar semuanya selesai dengan cepat juga," ujar Rania dengan datar.

"Sabar, Nona! Kita harus melakukan pemanasan terlebih dahulu agar terbiasa. Karena ini hal yang pertama untuk kita berdua," sahut Ferdians dengan melepas pakaiannya dan membuangnya ke lantai begitu saja.

Rania melotot saat melihat tubuh berotot Ferdians yang di tumbuhi bulu-bulu halus, tak sadar ia menelan ludahnya dengan kasar saat Ferdians juga sudah polos di hadapannya.

"Astaga!" ucap Rania hampir terpekik dengan keras saat melihat milik Ferdians menegang di hadapannya.

Dengan refleks Rania menutup matanya yang membuat Ferdians terkekeh. Ia mulai menindih tubuh Rania kembali, dapat Ferdians rasakan jika detak jantung Rania menggila sekarang. Apakah malu melihat miliknya yang sudah menegang sempurna di bawah sana dan menekan paha Rania?

"Siap, Nona?" tanya Ferdians dengan serak.

Rania terdiam. Namun, tak lama ia mengangguk, Rania tersentak saat tangan Ferdians berada si kedua dadanya. "F-ferdians lancang seka... aahhh..."

"Nikmati saja apa yang akan aku lakukan, Sayang! Aku jamin kamu akan ketagihan," ujar Ferdians dengan tersenyum misterius yang membuat Rania curiga.

"K-kamu..."

Tubuh Rania bergerak dengan gelisah saat apa yang dilakukan Ferdians saat ini mampu membuat sarafnya seakan menegang. Rania sudah tidak bisa berkata-kata, lebih baik ia diam agar semuanya cepat selesai. Tapi tidak bisa di pungkiri jika Rania mulai menikmati sentuhan Ferdians di setiap jengkal tubuhnya.

Tubuh Rania bergetar dengan hebat ia mendapatkan pelepasan pertamanya, sungguh Rania tidak pernah merasakan sesuatu yang seperti ini yang akan membuat sekujur tubuhnya lemas. Bahkan ia pasrah saat Ferdians mulai menikmati santapan menu utamanya.

"Untuk pertama ini akan terasa sakit tapi percaya sama saya!" ujar Ferdians dengan lirih.

Seakan terhipnotis Rania mengangguk saja, mulut pedasnya tak lagi mampu berbicara kecuali mengeluarkan suara aneh yang membuat gairah Ferdians semakin besar.

Rania menahan napasnya aaat Ferdians mulai mencobanya, lelaki itu menggeram karena gagal untuk menerobos milik Rania. "S-sakit, Ferdians!" ujar Rania dengan datar.

Ferdians kembali mencium bibir Rania dan menghentakkan tubuhnya agar miliknya bisa masuk dengan sempurna, jika tidak mulutnya di bungkam dengan ciuman mungkin Rania sudah berteriak sekarang.

"Maaf ya, Sayang!"

Cup..

Ciuman hangat Ferdians di kening Rania mampu membuat hati Rania tenang. Tetapi di dalam hati Rania mengumpat karena sekarang mahkotanya sudah diambil oleh Ferdians, jika tidak karena papa dan kakeknya serta harta Danuarta, Rania tidak akan mau melakukan ini. Ia berusaha mengelak jika apa yang dilakukan Ferdians sebenarnya nikmat.

Di rasa Rania sudah mulai rileks, Ferdians mulai menggerakkan tubuhnya dengan perlahan. Dan kini di keheningan malam keduanya berbagi peluh dan saling bersautan suara, akal sehat Rania tidak lagi bekerja karena sentuhan Ferdians benar-benar membuat Rania mabuk kepayang dibuatnya, mungkin besok paginya barulah Rania akan mengamuk kepada Ferdians karena banyak meninggalkan bekar kepemilikan di sana dan membuat Rania bangun kesiangan tsntu saja dengan jalan yang cukup sulit.

Di dalam hati Ferdians hanya bisa bersorak senang, saat Rania sudah menjadi miliknya seutuhnya bahkan Mulut Rania tak lagi protes setiap kali ia menyentuh tubuh Rania. Ferdians tak akan menyerah untuk meluluhkan Rania, ia berharap agar anak mereka segera hadir setelah penyatuan panjang yang mereka lakukan malam ini.

"Rania, setelah apa yang kita lakukan malam ini aku berjanji tidak akan melepaskan dirimu walaupun kamu memintanya. Kita lihat saja siapa yang akan menang, ego-mu atau ketulusan diriku!" gumam Ferdians di dalam hati.

Terpopuler

Comments

lovely

lovely

Good job Ferdians

2023-02-04

0

YuWie

YuWie

sisi baik mananyaaa...dikasih kenikmatan yg halal aja masih ngumpat.

2022-11-17

0

mbak i

mbak i

ketulusan dan kehangatanmu yang bakal menang fer

2022-11-14

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bonus Visual Para Tokoh
3 Bab 1 {Rania Angela Danuarta}
4 Bab 2 {Supir Baru}
5 Bab 3 {Manusia Bermuka Dua}
6 Bab 4 (Makam)
7 Bab 5 (Ketakutan Ferdians)
8 Bab 6 (Rencana Rania)
9 Bab 7 (Penawaran Rania)
10 Bab 8 (Bertemu dengan Heera)
11 Bab 9 (Manusia Licik)
12 Bab 10 (Menikah)
13 Bab 11 (Sisi Baik Rania)
14 Bab 12 ( Malam Pertama)
15 Bab 13 (Kekesalan Rania)
16 Bab 14 (Amukan Rania)
17 Bab 15 (Modusnya Ferdians)
18 Bab 16 (Hidup Bebas)
19 Bab 17 (Partner)
20 Bab 18 (Honeymoon)
21 Bab 19 (Tempat Ternyaman)
22 Bab 20 (Kepulangan)
23 Bab 21 (Kedekatan)
24 Bab 22 (Pemindahan kekuasaan)
25 Bab 23 (Keanehan Rania)
26 Bab 24 (Singa Betina Cantik)
27 Bab 25 (Dia Ngambek?)
28 Bab 26 (Perhatian)
29 Bab 27 (Pengkhianat)
30 Bab 28 (Makan Siang Bersama)
31 Bab 29 (Candu Untukku)
32 Bab 30 (Ketakutan Rania)
33 Bab 31 (Mulai Muak)
34 Bab 32 (Datang Berkunjung)
35 Bab 33 (Bakso Mercon)
36 Bab 34 (Hal Yang Aneh)
37 Bab 35 (Gara-gara Mangga Muda)
38 Bab 36 (Aroma Tubuh)
39 Bab 37 (Testpack)
40 Bab 38 (USG)
41 Bab 39 (Kabar Kehamilan)
42 Bab 40 (Mual)
43 Bab 41 (Sakit Perut)
44 Bab 42 (Ulah Rania)
45 Bab 43 (Tertekannya Sastra)
46 Bab 44 (Pertemuan)
47 Bab 45 (Citra Andriani)
48 Bab 46 (Pengumuman Kehamilan)
49 Bab 47 (Mirip Dengan Seseorang?)
50 Bab 48 (Pernikahan Clara & Roby)
51 Bab 49 (Rencana Licik)
52 Bab 50 (Khawatir)
53 Bab 51 (Mengunjungi Sastra)
54 Bab 52 (Rasa Yang Tertinggal)
55 Bab 53 (Rahasia Heera)
56 Bab 54 (Perhatian)
57 Bab 55 (Kejadian Tak Terduga)
58 Bab 56 (Tanggungjawab?)
59 Bab 57 (Kacau)
60 Bab 58 (Interogasi)
61 Bab 59 (Manja)
62 Bab 60 (Ingin Bertemu Eric)
63 Bab 61 (Ferdians Marah)
64 Bab 62 (Diam Seribu Bahasa)
65 Bab 63 (Pulang Malam)
66 Bab 64 (Jantung Yang Berdebar)
67 Bab 65 (Mulai Mencintaimu)
68 Bab 66 (Calon Kakek)
69 Bab 67 (Kesalahan Anjani)
70 Bab 68 (Anjani Pingsan)
71 Bab 69 (Siapa Ayahnya?)
72 Bab 70 (Bumil Cantik)
73 Bab 71 (Ancaman)
74 Bab 72 (Memalukan)
75 Bab 73 (Rasa Bersalah)
76 Bab 74 (Kerinduan)
77 Bab 75 (Menemui Citra)
78 Bab 76 (Kenyaman)
79 Bab 77 (Kehidupan Baru Anjani)
80 Bab 78 (Pertemuan Tak Sengaja)
81 Bab 79 (Ulang Tahun Danuarta Grup)
82 Bab 80 (Rencana Licik Clara)
83 Bab 81 (Permohonan Ben)
84 Bab 82 (Kesempatan Memilikimu)
85 Bab 83 (Rania Cemburu?)
86 Bab 84 (Pembicaraan Serius)
87 Bab 85 (Deg-degan)
88 Bab 86 (Mencari Citra)
89 Bab 87 (Takut Berharap)
90 Bab 88 (Permintaan Anjani)
91 Bab 89 (Kecurigaan Ben)
92 Bab 90 (Pernyataan Cinta?)
93 Bab 91 (kecelakaan)
94 Bab 92 (Kecurigaan Gista)
95 Bab 93 (Rahasia Yang Terbuka)
96 Bab 94 (Tangisan Pilu Rania)
97 Bab 95 (Rahasia Yang Terbongkar)
98 Bab 96 (Saya Pamit, Tuan!)
99 Bab 97 (Kesadaran Ferdians)
100 Bab 98 (Kekhawatiran Eric)
101 Bab 99 (Maafkan Ayah)
102 Bab 100 (Orang Tua Egois)
103 Bab 101 (Monster)
104 Bab 102 (Amukan Sastra)
105 Bab 103 (Ketakutan Sastra)
106 Bab 104 (Mulai Membaik)
107 Bab 105 (Ketakutan Clara)
108 Bab 106 (Kontraksi)
109 Bab 107 (Twins F)
110 Bab 108 (Faiz & Frisa)
111 Bab 109 (Tinggal Terpisah?)
112 Bab 110 (Keputusan Berat)
113 Bab 111 (Hampa)
114 Bab 112 (Ketakutan Eric)
115 Bab 113 (Fakta Yang Terungkap)
116 Bab 114 (Melepas Nama Keluarga)
117 Bab 115 (Kebencian Ferdians)
118 Bab 116 (Perkataan Yang Menyakiti Hati)
119 Bab 117 (Diam Seribu Bahasa)
120 Bab 118 (Ketakutan Ben)
121 Bab 119 (Permintaan Maaf Ben)
122 Bab 120 (Berbesar Hati)
123 Bab 121 (Penyesalan Eric)
124 Bab 122 (Wanita Berhati Malaikat)
125 Bab 123 (Rujuk)
126 Bab 124 (Foto Masa Kecil)
127 Bab 125 (Hidup Dengan Alat Bantu)
128 Bab 126 (Melepaskan)
129 Bab 127 (Kabar Meninggalnya Heera)
130 Bab 128 (Kehidupan Rio)
131 129 (Patah Hati Untuk Sekian Kalinya)
132 Bab 130 (Bertemu Kembali)
133 Bab 131 (Terharu)
134 Bab 132 (Kembali Mendekat)
135 Bab 133 (Keluarga Bahagia)
136 Bab 134 (Sang Pewaris)
137 Para Pemain
138 Bab 135 (Manusia Tembok)
139 Bab 136 (Di Balik Topeng)
140 Bab 137 (Mencoba Dekat?)
141 Bab 138 (Misi Pertama Olivia)
142 Bab 139 (Jadi Sekretaris?)
143 Bab 140 (Wajah Sedih Olivia)
144 Bab 141 (Menemui Clara)
145 Bab 142 (Dugaan Rajendra)
146 Bab 143 (Ulah Cassandra)
147 Bab 144 (Kebersamaan Yang Tak Terduga)
148 Bab 145 (Pencuri Es Krim)
149 Bab 146 (Perhatian)
150 Bab 147 (Mencari Tahu Tentang Cassandra)
151 Bab 148 (Permainan Di Antara Permainan)
152 Bab 149 (Ketakutan Rio)
153 Bab 150 (Ketahuan Frisa)
154 Bab 151 (Ke Rumah Gavin)
155 Bab 152 (Pelukan Hangat Gavin)
156 Bab 153 (Berterima Kasih)
157 Bab 154 (CEO Baru)
158 Bab 155 (Mencuri Ciuman)
159 Bab 156 (Kamu Milik Saya!)
160 Bab 157 (Semakin Mesra)
161 Bab 158 (Terkejut)
162 Bab 159 (Kembalinya Agni)
163 Bab 160 (Ajakan Menikah)
164 Bab 161 (Menemui Rio)
165 Bab 162 (Patah Hati)
166 Bab 163 (Gadis Bermuka Dua)
167 Bab 164 (Pertemuan Rajendra dengan Clara)
168 Bab 165 (Kemarahan Rajendra)
169 Bab 166 (Demam)
170 Bab 167 (Frisa Yang Manja)
171 Bab 168 (Anak Haram)
172 169 (Kabur)
173 Bab 170 (Kecemasan Faiz)
174 Bab 171 (Ketakutan Anjani & Rio)
175 Bab 172 (Jebakan)
176 Bab 173 (Kegelisahan Olivia)
177 Bab 174 (Sampai Sakit)
178 Bab 175 (Mengatakan Cinta)
179 Bab 176 (Diamnya Gavin)
180 Bab 177 (Kepulangan Olivia)
181 Bab 178 (Penolakan Melvin)
182 Bab 179 (Saling Menyalahkan)
183 Bab 180 (Orang Misterius)
184 Bab 181 (Pernikahan Faiz & Olivia)
185 Bab 182 (Pengantin Baru)
186 Bab 183 (Kebahagiaan Pengantin Baru)
187 Bab 184 (Berusaha Membujuk Frisa)
188 Bab 185 (Desakan Cassandra)
189 Bab 186 (Meminta Restu)
190 Bab 187 (Lamaran Resmi)
191 Bab 188 (Peringatan)
192 Bab 189 (Permintaan Gila)
193 Bab 190 (Suami Bayaran Nona Frisa)
194 Bab 191 (Perlakuan Manis)
195 Bab 192 (Kejadian Tak Terduga)
196 Bab 193 (Pemeriksaan Ulang)
197 Bab 194 (Mencari Tahu Tentang Bunga)
198 Bab 195 (Bertemu Dengan Bunga)
199 Bab 196 Tertekan)
200 Bab 197 (Pernikahan Rajendra & Cassandra)
201 Bab 198 (Awal Penderitaan)
202 Bab 199 (Tuan Putri)
203 Bab 200 (Cemburu dan Khawatir)
204 Bab 201 (Perhatian)
205 Bab 202 (Kebahagiaan Olivia)
206 Bab 203 (Frisa Sakit Hati)
207 Bab 204 (Ngambek)
208 Bab 205 (Ancaman)
209 Bab 206 (Paket Mengerikan)
210 Bab 207 (Dingin)
211 Bab 208 (Galau)
212 Bab 209 (Pemaksaan)
213 210 (Menginap)
214 Bab 211 (Menggoda)
215 Bab 212 (Meminta Penjelasan)
216 Bab 213 (Genggaman Tangan)
217 Bab 214 (Jatuh Cinta?)
218 Bab 215 (Satu Garis)
219 Bab 216 (Kembali Bersedih)
220 Bab 217 (Pernikahan Gavin & Frisa)
221 Bab 218 (Gugup)
222 Bab 219 (Kerja Lembur Bagai Kuda)
223 Bab 220 (Meminta Restu)
224 Bab 221 (Bertemu Calon Mertua)
225 Bab 222 (Duo Bucin)
226 Bab 223 (peringatan untuk Clara)
227 Bab 224 (Tante Bunga)
228 Bab 225 (Kenangan di Bali)
229 Bab 226 (Hari Bahagia)
230 Bab 227 (Pengantin Baru)
231 Bab 228 (Rindu)
232 Bab 229 (Kesedihan Agni)
233 Bab 230 (Sikap Yang Berbeda)
234 Bab 231 (Mual)
235 Bab 232 (Hasil Testpack)
236 Bab 233 (Kejutan)
237 Bab 234 (Kenikmatan dan Kehancuran)
238 Bab 235 (Kabur)
239 Bab 236 (Kedatangan Cassandra)
240 Bab 237 (Tangisan Pilu Olivia)
241 Bab 238 (Amukan Rajendra)
242 Bab 239 (Kabar Mengejutkan)
243 Bab 240 (Bau)
244 Bab 241 (Ngidam Durian)
245 Bab 242 (Tanpamu)
246 Bab 243 (Bimbang)
247 Bab 244 (Masih Menunggu)
248 Bab 245 (Pulang ke Rumah)
249 Bab 246 (Berjuang)
250 Surga Tempatmu Ibu
251 Bab 247 (Butuh Kamu)
252 Bab 248 (Penyesalan Faiz)
253 Bab 249 (Bumil Cantik)
254 Bab 250 (Meminta Izin)
255 Bab 251 (Penangkapan Roby & Sherly)
256 Bab 252 (Terkejut)
257 Bab 253 (Bangun Sayang!)
258 Bab 254 (Kesengsaraan Yang Sesungguhnya)
259 Pernikahan Tanpa Cinta
260 Bab 255 (Duka dan Bahagia)
261 Bab 256 (Kesadaran Olivia)
262 Bab 257 (Keadaan Yang Membaik)
263 Bab 258 (Dia Sempurna)
264 Bab 259 (Akhir Yang Bahagia) End
265 Tuan Arogan (New story)
Episodes

Updated 265 Episodes

1
Prolog
2
Bonus Visual Para Tokoh
3
Bab 1 {Rania Angela Danuarta}
4
Bab 2 {Supir Baru}
5
Bab 3 {Manusia Bermuka Dua}
6
Bab 4 (Makam)
7
Bab 5 (Ketakutan Ferdians)
8
Bab 6 (Rencana Rania)
9
Bab 7 (Penawaran Rania)
10
Bab 8 (Bertemu dengan Heera)
11
Bab 9 (Manusia Licik)
12
Bab 10 (Menikah)
13
Bab 11 (Sisi Baik Rania)
14
Bab 12 ( Malam Pertama)
15
Bab 13 (Kekesalan Rania)
16
Bab 14 (Amukan Rania)
17
Bab 15 (Modusnya Ferdians)
18
Bab 16 (Hidup Bebas)
19
Bab 17 (Partner)
20
Bab 18 (Honeymoon)
21
Bab 19 (Tempat Ternyaman)
22
Bab 20 (Kepulangan)
23
Bab 21 (Kedekatan)
24
Bab 22 (Pemindahan kekuasaan)
25
Bab 23 (Keanehan Rania)
26
Bab 24 (Singa Betina Cantik)
27
Bab 25 (Dia Ngambek?)
28
Bab 26 (Perhatian)
29
Bab 27 (Pengkhianat)
30
Bab 28 (Makan Siang Bersama)
31
Bab 29 (Candu Untukku)
32
Bab 30 (Ketakutan Rania)
33
Bab 31 (Mulai Muak)
34
Bab 32 (Datang Berkunjung)
35
Bab 33 (Bakso Mercon)
36
Bab 34 (Hal Yang Aneh)
37
Bab 35 (Gara-gara Mangga Muda)
38
Bab 36 (Aroma Tubuh)
39
Bab 37 (Testpack)
40
Bab 38 (USG)
41
Bab 39 (Kabar Kehamilan)
42
Bab 40 (Mual)
43
Bab 41 (Sakit Perut)
44
Bab 42 (Ulah Rania)
45
Bab 43 (Tertekannya Sastra)
46
Bab 44 (Pertemuan)
47
Bab 45 (Citra Andriani)
48
Bab 46 (Pengumuman Kehamilan)
49
Bab 47 (Mirip Dengan Seseorang?)
50
Bab 48 (Pernikahan Clara & Roby)
51
Bab 49 (Rencana Licik)
52
Bab 50 (Khawatir)
53
Bab 51 (Mengunjungi Sastra)
54
Bab 52 (Rasa Yang Tertinggal)
55
Bab 53 (Rahasia Heera)
56
Bab 54 (Perhatian)
57
Bab 55 (Kejadian Tak Terduga)
58
Bab 56 (Tanggungjawab?)
59
Bab 57 (Kacau)
60
Bab 58 (Interogasi)
61
Bab 59 (Manja)
62
Bab 60 (Ingin Bertemu Eric)
63
Bab 61 (Ferdians Marah)
64
Bab 62 (Diam Seribu Bahasa)
65
Bab 63 (Pulang Malam)
66
Bab 64 (Jantung Yang Berdebar)
67
Bab 65 (Mulai Mencintaimu)
68
Bab 66 (Calon Kakek)
69
Bab 67 (Kesalahan Anjani)
70
Bab 68 (Anjani Pingsan)
71
Bab 69 (Siapa Ayahnya?)
72
Bab 70 (Bumil Cantik)
73
Bab 71 (Ancaman)
74
Bab 72 (Memalukan)
75
Bab 73 (Rasa Bersalah)
76
Bab 74 (Kerinduan)
77
Bab 75 (Menemui Citra)
78
Bab 76 (Kenyaman)
79
Bab 77 (Kehidupan Baru Anjani)
80
Bab 78 (Pertemuan Tak Sengaja)
81
Bab 79 (Ulang Tahun Danuarta Grup)
82
Bab 80 (Rencana Licik Clara)
83
Bab 81 (Permohonan Ben)
84
Bab 82 (Kesempatan Memilikimu)
85
Bab 83 (Rania Cemburu?)
86
Bab 84 (Pembicaraan Serius)
87
Bab 85 (Deg-degan)
88
Bab 86 (Mencari Citra)
89
Bab 87 (Takut Berharap)
90
Bab 88 (Permintaan Anjani)
91
Bab 89 (Kecurigaan Ben)
92
Bab 90 (Pernyataan Cinta?)
93
Bab 91 (kecelakaan)
94
Bab 92 (Kecurigaan Gista)
95
Bab 93 (Rahasia Yang Terbuka)
96
Bab 94 (Tangisan Pilu Rania)
97
Bab 95 (Rahasia Yang Terbongkar)
98
Bab 96 (Saya Pamit, Tuan!)
99
Bab 97 (Kesadaran Ferdians)
100
Bab 98 (Kekhawatiran Eric)
101
Bab 99 (Maafkan Ayah)
102
Bab 100 (Orang Tua Egois)
103
Bab 101 (Monster)
104
Bab 102 (Amukan Sastra)
105
Bab 103 (Ketakutan Sastra)
106
Bab 104 (Mulai Membaik)
107
Bab 105 (Ketakutan Clara)
108
Bab 106 (Kontraksi)
109
Bab 107 (Twins F)
110
Bab 108 (Faiz & Frisa)
111
Bab 109 (Tinggal Terpisah?)
112
Bab 110 (Keputusan Berat)
113
Bab 111 (Hampa)
114
Bab 112 (Ketakutan Eric)
115
Bab 113 (Fakta Yang Terungkap)
116
Bab 114 (Melepas Nama Keluarga)
117
Bab 115 (Kebencian Ferdians)
118
Bab 116 (Perkataan Yang Menyakiti Hati)
119
Bab 117 (Diam Seribu Bahasa)
120
Bab 118 (Ketakutan Ben)
121
Bab 119 (Permintaan Maaf Ben)
122
Bab 120 (Berbesar Hati)
123
Bab 121 (Penyesalan Eric)
124
Bab 122 (Wanita Berhati Malaikat)
125
Bab 123 (Rujuk)
126
Bab 124 (Foto Masa Kecil)
127
Bab 125 (Hidup Dengan Alat Bantu)
128
Bab 126 (Melepaskan)
129
Bab 127 (Kabar Meninggalnya Heera)
130
Bab 128 (Kehidupan Rio)
131
129 (Patah Hati Untuk Sekian Kalinya)
132
Bab 130 (Bertemu Kembali)
133
Bab 131 (Terharu)
134
Bab 132 (Kembali Mendekat)
135
Bab 133 (Keluarga Bahagia)
136
Bab 134 (Sang Pewaris)
137
Para Pemain
138
Bab 135 (Manusia Tembok)
139
Bab 136 (Di Balik Topeng)
140
Bab 137 (Mencoba Dekat?)
141
Bab 138 (Misi Pertama Olivia)
142
Bab 139 (Jadi Sekretaris?)
143
Bab 140 (Wajah Sedih Olivia)
144
Bab 141 (Menemui Clara)
145
Bab 142 (Dugaan Rajendra)
146
Bab 143 (Ulah Cassandra)
147
Bab 144 (Kebersamaan Yang Tak Terduga)
148
Bab 145 (Pencuri Es Krim)
149
Bab 146 (Perhatian)
150
Bab 147 (Mencari Tahu Tentang Cassandra)
151
Bab 148 (Permainan Di Antara Permainan)
152
Bab 149 (Ketakutan Rio)
153
Bab 150 (Ketahuan Frisa)
154
Bab 151 (Ke Rumah Gavin)
155
Bab 152 (Pelukan Hangat Gavin)
156
Bab 153 (Berterima Kasih)
157
Bab 154 (CEO Baru)
158
Bab 155 (Mencuri Ciuman)
159
Bab 156 (Kamu Milik Saya!)
160
Bab 157 (Semakin Mesra)
161
Bab 158 (Terkejut)
162
Bab 159 (Kembalinya Agni)
163
Bab 160 (Ajakan Menikah)
164
Bab 161 (Menemui Rio)
165
Bab 162 (Patah Hati)
166
Bab 163 (Gadis Bermuka Dua)
167
Bab 164 (Pertemuan Rajendra dengan Clara)
168
Bab 165 (Kemarahan Rajendra)
169
Bab 166 (Demam)
170
Bab 167 (Frisa Yang Manja)
171
Bab 168 (Anak Haram)
172
169 (Kabur)
173
Bab 170 (Kecemasan Faiz)
174
Bab 171 (Ketakutan Anjani & Rio)
175
Bab 172 (Jebakan)
176
Bab 173 (Kegelisahan Olivia)
177
Bab 174 (Sampai Sakit)
178
Bab 175 (Mengatakan Cinta)
179
Bab 176 (Diamnya Gavin)
180
Bab 177 (Kepulangan Olivia)
181
Bab 178 (Penolakan Melvin)
182
Bab 179 (Saling Menyalahkan)
183
Bab 180 (Orang Misterius)
184
Bab 181 (Pernikahan Faiz & Olivia)
185
Bab 182 (Pengantin Baru)
186
Bab 183 (Kebahagiaan Pengantin Baru)
187
Bab 184 (Berusaha Membujuk Frisa)
188
Bab 185 (Desakan Cassandra)
189
Bab 186 (Meminta Restu)
190
Bab 187 (Lamaran Resmi)
191
Bab 188 (Peringatan)
192
Bab 189 (Permintaan Gila)
193
Bab 190 (Suami Bayaran Nona Frisa)
194
Bab 191 (Perlakuan Manis)
195
Bab 192 (Kejadian Tak Terduga)
196
Bab 193 (Pemeriksaan Ulang)
197
Bab 194 (Mencari Tahu Tentang Bunga)
198
Bab 195 (Bertemu Dengan Bunga)
199
Bab 196 Tertekan)
200
Bab 197 (Pernikahan Rajendra & Cassandra)
201
Bab 198 (Awal Penderitaan)
202
Bab 199 (Tuan Putri)
203
Bab 200 (Cemburu dan Khawatir)
204
Bab 201 (Perhatian)
205
Bab 202 (Kebahagiaan Olivia)
206
Bab 203 (Frisa Sakit Hati)
207
Bab 204 (Ngambek)
208
Bab 205 (Ancaman)
209
Bab 206 (Paket Mengerikan)
210
Bab 207 (Dingin)
211
Bab 208 (Galau)
212
Bab 209 (Pemaksaan)
213
210 (Menginap)
214
Bab 211 (Menggoda)
215
Bab 212 (Meminta Penjelasan)
216
Bab 213 (Genggaman Tangan)
217
Bab 214 (Jatuh Cinta?)
218
Bab 215 (Satu Garis)
219
Bab 216 (Kembali Bersedih)
220
Bab 217 (Pernikahan Gavin & Frisa)
221
Bab 218 (Gugup)
222
Bab 219 (Kerja Lembur Bagai Kuda)
223
Bab 220 (Meminta Restu)
224
Bab 221 (Bertemu Calon Mertua)
225
Bab 222 (Duo Bucin)
226
Bab 223 (peringatan untuk Clara)
227
Bab 224 (Tante Bunga)
228
Bab 225 (Kenangan di Bali)
229
Bab 226 (Hari Bahagia)
230
Bab 227 (Pengantin Baru)
231
Bab 228 (Rindu)
232
Bab 229 (Kesedihan Agni)
233
Bab 230 (Sikap Yang Berbeda)
234
Bab 231 (Mual)
235
Bab 232 (Hasil Testpack)
236
Bab 233 (Kejutan)
237
Bab 234 (Kenikmatan dan Kehancuran)
238
Bab 235 (Kabur)
239
Bab 236 (Kedatangan Cassandra)
240
Bab 237 (Tangisan Pilu Olivia)
241
Bab 238 (Amukan Rajendra)
242
Bab 239 (Kabar Mengejutkan)
243
Bab 240 (Bau)
244
Bab 241 (Ngidam Durian)
245
Bab 242 (Tanpamu)
246
Bab 243 (Bimbang)
247
Bab 244 (Masih Menunggu)
248
Bab 245 (Pulang ke Rumah)
249
Bab 246 (Berjuang)
250
Surga Tempatmu Ibu
251
Bab 247 (Butuh Kamu)
252
Bab 248 (Penyesalan Faiz)
253
Bab 249 (Bumil Cantik)
254
Bab 250 (Meminta Izin)
255
Bab 251 (Penangkapan Roby & Sherly)
256
Bab 252 (Terkejut)
257
Bab 253 (Bangun Sayang!)
258
Bab 254 (Kesengsaraan Yang Sesungguhnya)
259
Pernikahan Tanpa Cinta
260
Bab 255 (Duka dan Bahagia)
261
Bab 256 (Kesadaran Olivia)
262
Bab 257 (Keadaan Yang Membaik)
263
Bab 258 (Dia Sempurna)
264
Bab 259 (Akhir Yang Bahagia) End
265
Tuan Arogan (New story)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!