Bab 1 {Rania Angela Danuarta}

...🍂Hai guys dukung cerita ini ya. Cerita ini akan ikut lomba 'You are a writer season 8'🍂...

Semoga kalian suka novel terbaru author ya

...Happy reading...

****

Rania Danuarta, seorang gadis berusia 28 tahun yang sampai saat ini belum menikah karena baginya sebuah pernikahan bukanlah sesuatu yang penting, pernikahan bukanlah sesuatu yang sangat membahagiakan, karena di dalam pernikahan terdapat luka yang Rania anggap sebagai penghalang kebahagiaan dirinya.

Tinggal sendiri di kompleks perumahan mewah membuat Rania tumbuh menjadi gadis yang angkuh dan juga sombong. Rania menganggap semua bisa ia beli dengan uang yang ia punya.

Rania sengaja tak ingin tinggal bersama dengan papa dan keluarga barunya, ia terlalu malas untuk ribut dengan mama tiri serta adik tirinya yang selalu ikut campur dengan kehidupannya.

Selama 5 tahun Rania hidup dalam kesendirian tetapi semua kehidupannya begitu di kekang oleh papa dan kakeknya, ia dituntut untuk sempurna dalam segi apapun. Itulah yang membuat Rania Danuarta seakan terkesan sombong tetapi di dalam hatinya ia begitu sangat kesepian dan merindukan sosok seperti mamanya, bahkan sikap papanya berubah semenjak papanya menikah lagi dengan wanita yang ia anggap adalah nenek sihir dalam hidupnya, tetapi Rania tidak ingin mau kalah, ia tidak boleh kalah juga dari mama tirinya dan adik tirinya, semua yang ada di keluarga Danuarta adalah miliknya dan mereka tak boleh mendapatkannya. Rania harus berjuang untuk mendapatkan miliknya.

"Nona Rania, Tuan Ben ingin bertemu dengan anda," ujar tangan kanan Rania yang selama ini selalu setia dengan Rania karena Rania adalah wanita yang mandiri dan pekerja keras, lelaki itu sangat salut dengan kerja keras Rania hingga di usia yang masih muda Rania bisa mengembangkan bisnisnya seorang diri.

"Papa ingin bertemu denganku? Ternyata dia masih ingat jika dia mempunyai anak dari mendiang istrinya?" tanya Rania dengan sarkas.

"Walau bagaimanapun tuan Ben adalah papa kandung anda, Nona! Apakah anda ingin bertemu dengan beliau?" tanya Sastra, lelaki berusia 40 tahun yang awalnya mengabdi pada Ben kini berbalik membantu Rania karena janji yang sudah ia katakan pada Ben untuk menjaga Rania saat Ben tidak bisa lagi menjaga putrinya.

"Untuk apa? Jika pertemuan kami ada nenek sihir itu maka aku tidak akan datang," ujar Rania dengan dingin yang membuat Sastra tersenyum tipis.

"Nenek sihir itu tidak akan berani macam-macam kepada anda. Saya yakin itu Nona," ujar Sastra dengan terkekeh.

Rania terkekeh, ya Rania yakin wanita bermuka dua itu tidak akan berani macam-macam di depan papanya apalagi kakeknya tetapi Rania yakin wanita itu mampu melakukan berbagai cara untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.

"Katakan padanya besok aku akan menemuinya. Oo iya bagaimana dengan pengganti supir yang sebelumnya apakah sudah ada? Aku tidak ingin mengemudikan mobil seorang diri," ujar Rania dengan malas.

"Sudah Nona kemungkinan besok dia akan bekerja karena saya baru mendapatkan pengganti hari ini," ujar Sastra dengan tegas.

"Untuk hari ini saya yang akan mengantarkan anda ke kantor Nona," ujar Sastra menawarkan diri.

"Baiklah, ayo pergi jangan sampai telat! Kamu tahu sendiri kan jika aku adalah orang yang sangat perfeksionis dalam bekerja, bagiku waktu adalah uang. Aku tidak ingin karyawanku juga bermalas-malasan dalam bekerja," ujar Rania yang diangguki oleh Sastra yang memang sudah paham watak bosnya tersebut, di didik dalam keluarga Danuarta yang,sangat keras membuat Rania tumbuh menjadi wanita yang sama dengan papanya. Namun, terkadang Rania tidak sadar akan sifatnya itu. Keras kepala dan seenaknya sendiri.

Sastra membukakan pintu mobil untuk Rania dan dengan elegannya Rania masuk. Sastra begitu kagum dengan Rania karena mampu menyembunyikan kesedihannya tetapi walaupun begitu tidak ada rasa lebih dalam dirinya untuk sekedar menyukai anak dari bosnya tersebut. Menurut Sastra, Rania sudah ia anggap sebagai adiknya yang harus ia lindungi dengan segenap jiwa dan raganya.

Rania menatap keluar jendela, dalam diam seperti ini Rania banyak menyimpan kesedihan yang hanya dirinya saja yang tahu.

"Setelah pulang kantor antarkan aku ke makam mama. Seperti biasanya kamu hanya boleh menungguku di mobil," ujar Rania yang tak mau jika Sastra melihatnya menangis.

"Baik Nona. Saya mengerti," ujar Sastra dengan tegas.

****

"Selamat pagi, Bu!"

"Selamat pagi, Bu!"

Sapa para karyawan Rania. Ada yang benar-benar tulus dan ada juga yang hanya ingin mencari muka agar gaji mereka di naikan atau dianggap baik dengan Rania yang terkenal sangat dingin dan tidak ada ampun jika karyawannya membuat kesalahan.

"Pagi! Cepat bekerja saya tidak mau kalian membuat kesalahan yang akan merugikan perusahaan saya!" ujar Rania dengan dingin yang membuat karyawannya kembali bekerja dengan jantung yang berdetak lebih cepat jika Rania sudah berkata seperti itu.

"B-baik, Bu!"

Rania berjalan ke arah ruangannya dengan Sastra yang berada di belakangnya.

"Pagi Bu Rania. Maaf menganggu waktunya sebentar, di dalam ada tuan Ben. Saya sudah mengatakan jika Ibu tidak bisa di ganggu hari ini tetapi tuan Ben tetap memaksa untuk masuk," ujar sekretaris Rania dengan takut.

"Sastra, kamu tidak membuat janji dengan papa tanpa sepengetahuanku, kan?" tanya Rania dengan tajam.

"Tidak, Nona. Saya sudah mengatakan kepada tuan Ben jika anda akan menemuinya besok," ujar Sastra dengan tegas dan tak ada rasa takut dalam dirinya karena memang ia tidak mempunyai kesalahan.

"Awas saja jika kamu bersekongkol dengannya!" ujar Rania dengan dingin.

"Anjani, kosongkan jadwal saya hari ini! Jika ada yang ingin menemui saya katakan saja jika saya tidak ingin di ganggu. Kali ini kesalahan kamu saya maafkan tapi lain kali tidak," ujar Rania dengan dingin.

"B-baik, Bu. Maafkan saya!" ujar Anjani dengan menahan napasnya.

Saat kepergian Rania masuk ke dalam ruangannya barulah Anjani merasa lega.

"Jangan terlalu tegang menghadapi singa betina yang sedang lapar," ujar Sastra dengan terkekeh.

"Ibu terlalu menyeramkan," sahut Anjani yang membuat Sastra terkekeh.

"Kerja yang becus dan jangan membuat kesalahan yang akan memancing kemarahannya," ujar Sastra.

"Baik Tuan Sastra," ujar Anjani dengan tegas.

Anjani kembali sibuk dengan pekerjaannya dari pada ia kena amuk oleh Rania.

***

"Kenapa Papa ke kantor Rania?" tanya Rania saat melihat papanya sudah duduk di kursi kebesarannya.

Ben Danuarta menghela napasnya dengan pelan saat anaknya bertanya dengan nada dingin yang membuatnya seakan seperti orang asing di mata anaknya sendiri.

"Ada yang akan Papa bicarakan kepada kamu Rania," ujar Ben dengan tegas.

"Apa? Jika tidak penting maka Rania tidak akan mau mendengarkannya," ujar Rania dengan datar.

"Papa akan langsung pada intinya. Perusahaan Danuarta butuh penerus, dan kakek hanya menginginkan pemimpin perusahaan Danuarta adalah seorang lelaki. Jika kamu tidak menikah dan melahirkan seorang anak lelaki maka perusahaan itu akan jatuh ke tangan adik tirimu," ujar Ben dengan tenang menunggu reaksi anaknya.

"Dia tidak berhak atas perusahaan Danuarta karena di dalam dirinya tidak ada darah Danuarta. Atau mungkin Papa yang ingin dia yang memimpin perusahaan karena dia adalah anak dari wanita yang Papa cintai begitu?" tanya Rania dengan dingin.

"Terserah kamu. Jika dalam waktu sebulan kamu belum menikah maka perusahaan akan jatuh ke tangan adik kamu," ujar Ben dengan tegas.

Rania terkekeh. "Aku tidak akan memberikan sesuatu yang aku punya pada orang lain Tuan Ben Danuarta. Aku keluar dari rumah itu bukan berarti aku mengalah tapi aku ingin merebut apa yang seharusnya menjadi milikku. Aku tidak ingin Mama di atas sana menyesal telah menikah denganmu," ujar Rania dengan dingin.

"Buktikan saja ucapanmu Rania. Papa tahu kamu hebat dan bisa mendapatkan semuanya dengan apa yang kamu punya sekarang," ujar Ben dengan terkekeh sinis.

"Tapi Papa yakin kamu tidak akan bisa bebas begitu saja dari aturan keluarga Danuarta bukan? Perempuan tidak bisa menjadi pemimpin perusahaan Danuarta, dan itu artinya semakin kecil kemungkinan kamu ingin memiliki perusahaan Danuarta jika kamu tidak segera menikah dan mempunyai anak. Dia memang anak tiri Papa tapi jika dia kompetensi dalam bekerja bukan tidak mungkin dia yang akan menduduki kursi CEO Danuarta. Kamu tahu sendiri kan bagaimana watak mama tiri dan adik tiri perempuanmu? Dia akan tetap menjadikan anak lelakinya CEO dalam perusahaan Danuarta dan menyingkirkan kamu," ujar Ben yang membuat Rania tersulut emosi.

"Bukannya Papa juga yang ikut andil dalam menyingkirkan anak kandungnya sendiri. Rania akan ikut bermain dalam skenario yang Papa dan kakek buat. Jangan main-main dengan Rania! Tidak sampai sebulan Rania akan menikah dan memiliki anak lelaki. Setelah itu terjadi kalian harus menyerahkan perusahaan Danuarta padaku," ujar Rania dengan dingin.

"Hmmm... Kamu begitu sangat ambisius Rania!"

"Ya. Karena di dalam perusahaan Danuarta ada perjuangan mama yang tidak Papa hargai sampai dirinya meninggal," ujar Rania dengan dingin.

"Jaga ucapan kamu Rania!" ujar Ben dengan emosi.

"Menjaga ucapan? Seharusnya Papa yang menjaga ucapan Papa di depan Rania. Sekarang keluar dari ruangan Rania, Pa! Rania akan mengambil hak Rania selama ini," ujar Rania dengan dingin.

Ben menatap anaknya dengan tajam. Lalu ia menghela napasnya dengan pelan. "Sebulan lagi perkenalkan lelaki pada Papa!" ujar Ben dengan tegas dan keluar dari ruangan Rania begitu saja.

Tidak ada kehangatan, tidak ada candaan, yang ada hanya sebuah kemarahan dan keegoisan yang membuat Rania ingin berteriak dengan kencang karena ia merasa hidupnya sama sekali tidak adil.

"ARGHHH..."

Terpopuler

Comments

Ayano

Ayano

Mantap
Gue dukung lu

2023-07-14

1

Ayano

Ayano

😅😅😅
Aku ikut ketawa ah

2023-07-14

0

Ayano

Ayano

Mantap jiwa. Coba ngomong depannya lagi
Penasaran sama reaksi buapakmu itu

2023-07-14

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bonus Visual Para Tokoh
3 Bab 1 {Rania Angela Danuarta}
4 Bab 2 {Supir Baru}
5 Bab 3 {Manusia Bermuka Dua}
6 Bab 4 (Makam)
7 Bab 5 (Ketakutan Ferdians)
8 Bab 6 (Rencana Rania)
9 Bab 7 (Penawaran Rania)
10 Bab 8 (Bertemu dengan Heera)
11 Bab 9 (Manusia Licik)
12 Bab 10 (Menikah)
13 Bab 11 (Sisi Baik Rania)
14 Bab 12 ( Malam Pertama)
15 Bab 13 (Kekesalan Rania)
16 Bab 14 (Amukan Rania)
17 Bab 15 (Modusnya Ferdians)
18 Bab 16 (Hidup Bebas)
19 Bab 17 (Partner)
20 Bab 18 (Honeymoon)
21 Bab 19 (Tempat Ternyaman)
22 Bab 20 (Kepulangan)
23 Bab 21 (Kedekatan)
24 Bab 22 (Pemindahan kekuasaan)
25 Bab 23 (Keanehan Rania)
26 Bab 24 (Singa Betina Cantik)
27 Bab 25 (Dia Ngambek?)
28 Bab 26 (Perhatian)
29 Bab 27 (Pengkhianat)
30 Bab 28 (Makan Siang Bersama)
31 Bab 29 (Candu Untukku)
32 Bab 30 (Ketakutan Rania)
33 Bab 31 (Mulai Muak)
34 Bab 32 (Datang Berkunjung)
35 Bab 33 (Bakso Mercon)
36 Bab 34 (Hal Yang Aneh)
37 Bab 35 (Gara-gara Mangga Muda)
38 Bab 36 (Aroma Tubuh)
39 Bab 37 (Testpack)
40 Bab 38 (USG)
41 Bab 39 (Kabar Kehamilan)
42 Bab 40 (Mual)
43 Bab 41 (Sakit Perut)
44 Bab 42 (Ulah Rania)
45 Bab 43 (Tertekannya Sastra)
46 Bab 44 (Pertemuan)
47 Bab 45 (Citra Andriani)
48 Bab 46 (Pengumuman Kehamilan)
49 Bab 47 (Mirip Dengan Seseorang?)
50 Bab 48 (Pernikahan Clara & Roby)
51 Bab 49 (Rencana Licik)
52 Bab 50 (Khawatir)
53 Bab 51 (Mengunjungi Sastra)
54 Bab 52 (Rasa Yang Tertinggal)
55 Bab 53 (Rahasia Heera)
56 Bab 54 (Perhatian)
57 Bab 55 (Kejadian Tak Terduga)
58 Bab 56 (Tanggungjawab?)
59 Bab 57 (Kacau)
60 Bab 58 (Interogasi)
61 Bab 59 (Manja)
62 Bab 60 (Ingin Bertemu Eric)
63 Bab 61 (Ferdians Marah)
64 Bab 62 (Diam Seribu Bahasa)
65 Bab 63 (Pulang Malam)
66 Bab 64 (Jantung Yang Berdebar)
67 Bab 65 (Mulai Mencintaimu)
68 Bab 66 (Calon Kakek)
69 Bab 67 (Kesalahan Anjani)
70 Bab 68 (Anjani Pingsan)
71 Bab 69 (Siapa Ayahnya?)
72 Bab 70 (Bumil Cantik)
73 Bab 71 (Ancaman)
74 Bab 72 (Memalukan)
75 Bab 73 (Rasa Bersalah)
76 Bab 74 (Kerinduan)
77 Bab 75 (Menemui Citra)
78 Bab 76 (Kenyaman)
79 Bab 77 (Kehidupan Baru Anjani)
80 Bab 78 (Pertemuan Tak Sengaja)
81 Bab 79 (Ulang Tahun Danuarta Grup)
82 Bab 80 (Rencana Licik Clara)
83 Bab 81 (Permohonan Ben)
84 Bab 82 (Kesempatan Memilikimu)
85 Bab 83 (Rania Cemburu?)
86 Bab 84 (Pembicaraan Serius)
87 Bab 85 (Deg-degan)
88 Bab 86 (Mencari Citra)
89 Bab 87 (Takut Berharap)
90 Bab 88 (Permintaan Anjani)
91 Bab 89 (Kecurigaan Ben)
92 Bab 90 (Pernyataan Cinta?)
93 Bab 91 (kecelakaan)
94 Bab 92 (Kecurigaan Gista)
95 Bab 93 (Rahasia Yang Terbuka)
96 Bab 94 (Tangisan Pilu Rania)
97 Bab 95 (Rahasia Yang Terbongkar)
98 Bab 96 (Saya Pamit, Tuan!)
99 Bab 97 (Kesadaran Ferdians)
100 Bab 98 (Kekhawatiran Eric)
101 Bab 99 (Maafkan Ayah)
102 Bab 100 (Orang Tua Egois)
103 Bab 101 (Monster)
104 Bab 102 (Amukan Sastra)
105 Bab 103 (Ketakutan Sastra)
106 Bab 104 (Mulai Membaik)
107 Bab 105 (Ketakutan Clara)
108 Bab 106 (Kontraksi)
109 Bab 107 (Twins F)
110 Bab 108 (Faiz & Frisa)
111 Bab 109 (Tinggal Terpisah?)
112 Bab 110 (Keputusan Berat)
113 Bab 111 (Hampa)
114 Bab 112 (Ketakutan Eric)
115 Bab 113 (Fakta Yang Terungkap)
116 Bab 114 (Melepas Nama Keluarga)
117 Bab 115 (Kebencian Ferdians)
118 Bab 116 (Perkataan Yang Menyakiti Hati)
119 Bab 117 (Diam Seribu Bahasa)
120 Bab 118 (Ketakutan Ben)
121 Bab 119 (Permintaan Maaf Ben)
122 Bab 120 (Berbesar Hati)
123 Bab 121 (Penyesalan Eric)
124 Bab 122 (Wanita Berhati Malaikat)
125 Bab 123 (Rujuk)
126 Bab 124 (Foto Masa Kecil)
127 Bab 125 (Hidup Dengan Alat Bantu)
128 Bab 126 (Melepaskan)
129 Bab 127 (Kabar Meninggalnya Heera)
130 Bab 128 (Kehidupan Rio)
131 129 (Patah Hati Untuk Sekian Kalinya)
132 Bab 130 (Bertemu Kembali)
133 Bab 131 (Terharu)
134 Bab 132 (Kembali Mendekat)
135 Bab 133 (Keluarga Bahagia)
136 Bab 134 (Sang Pewaris)
137 Para Pemain
138 Bab 135 (Manusia Tembok)
139 Bab 136 (Di Balik Topeng)
140 Bab 137 (Mencoba Dekat?)
141 Bab 138 (Misi Pertama Olivia)
142 Bab 139 (Jadi Sekretaris?)
143 Bab 140 (Wajah Sedih Olivia)
144 Bab 141 (Menemui Clara)
145 Bab 142 (Dugaan Rajendra)
146 Bab 143 (Ulah Cassandra)
147 Bab 144 (Kebersamaan Yang Tak Terduga)
148 Bab 145 (Pencuri Es Krim)
149 Bab 146 (Perhatian)
150 Bab 147 (Mencari Tahu Tentang Cassandra)
151 Bab 148 (Permainan Di Antara Permainan)
152 Bab 149 (Ketakutan Rio)
153 Bab 150 (Ketahuan Frisa)
154 Bab 151 (Ke Rumah Gavin)
155 Bab 152 (Pelukan Hangat Gavin)
156 Bab 153 (Berterima Kasih)
157 Bab 154 (CEO Baru)
158 Bab 155 (Mencuri Ciuman)
159 Bab 156 (Kamu Milik Saya!)
160 Bab 157 (Semakin Mesra)
161 Bab 158 (Terkejut)
162 Bab 159 (Kembalinya Agni)
163 Bab 160 (Ajakan Menikah)
164 Bab 161 (Menemui Rio)
165 Bab 162 (Patah Hati)
166 Bab 163 (Gadis Bermuka Dua)
167 Bab 164 (Pertemuan Rajendra dengan Clara)
168 Bab 165 (Kemarahan Rajendra)
169 Bab 166 (Demam)
170 Bab 167 (Frisa Yang Manja)
171 Bab 168 (Anak Haram)
172 169 (Kabur)
173 Bab 170 (Kecemasan Faiz)
174 Bab 171 (Ketakutan Anjani & Rio)
175 Bab 172 (Jebakan)
176 Bab 173 (Kegelisahan Olivia)
177 Bab 174 (Sampai Sakit)
178 Bab 175 (Mengatakan Cinta)
179 Bab 176 (Diamnya Gavin)
180 Bab 177 (Kepulangan Olivia)
181 Bab 178 (Penolakan Melvin)
182 Bab 179 (Saling Menyalahkan)
183 Bab 180 (Orang Misterius)
184 Bab 181 (Pernikahan Faiz & Olivia)
185 Bab 182 (Pengantin Baru)
186 Bab 183 (Kebahagiaan Pengantin Baru)
187 Bab 184 (Berusaha Membujuk Frisa)
188 Bab 185 (Desakan Cassandra)
189 Bab 186 (Meminta Restu)
190 Bab 187 (Lamaran Resmi)
191 Bab 188 (Peringatan)
192 Bab 189 (Permintaan Gila)
193 Bab 190 (Suami Bayaran Nona Frisa)
194 Bab 191 (Perlakuan Manis)
195 Bab 192 (Kejadian Tak Terduga)
196 Bab 193 (Pemeriksaan Ulang)
197 Bab 194 (Mencari Tahu Tentang Bunga)
198 Bab 195 (Bertemu Dengan Bunga)
199 Bab 196 Tertekan)
200 Bab 197 (Pernikahan Rajendra & Cassandra)
201 Bab 198 (Awal Penderitaan)
202 Bab 199 (Tuan Putri)
203 Bab 200 (Cemburu dan Khawatir)
204 Bab 201 (Perhatian)
205 Bab 202 (Kebahagiaan Olivia)
206 Bab 203 (Frisa Sakit Hati)
207 Bab 204 (Ngambek)
208 Bab 205 (Ancaman)
209 Bab 206 (Paket Mengerikan)
210 Bab 207 (Dingin)
211 Bab 208 (Galau)
212 Bab 209 (Pemaksaan)
213 210 (Menginap)
214 Bab 211 (Menggoda)
215 Bab 212 (Meminta Penjelasan)
216 Bab 213 (Genggaman Tangan)
217 Bab 214 (Jatuh Cinta?)
218 Bab 215 (Satu Garis)
219 Bab 216 (Kembali Bersedih)
220 Bab 217 (Pernikahan Gavin & Frisa)
221 Bab 218 (Gugup)
222 Bab 219 (Kerja Lembur Bagai Kuda)
223 Bab 220 (Meminta Restu)
224 Bab 221 (Bertemu Calon Mertua)
225 Bab 222 (Duo Bucin)
226 Bab 223 (peringatan untuk Clara)
227 Bab 224 (Tante Bunga)
228 Bab 225 (Kenangan di Bali)
229 Bab 226 (Hari Bahagia)
230 Bab 227 (Pengantin Baru)
231 Bab 228 (Rindu)
232 Bab 229 (Kesedihan Agni)
233 Bab 230 (Sikap Yang Berbeda)
234 Bab 231 (Mual)
235 Bab 232 (Hasil Testpack)
236 Bab 233 (Kejutan)
237 Bab 234 (Kenikmatan dan Kehancuran)
238 Bab 235 (Kabur)
239 Bab 236 (Kedatangan Cassandra)
240 Bab 237 (Tangisan Pilu Olivia)
241 Bab 238 (Amukan Rajendra)
242 Bab 239 (Kabar Mengejutkan)
243 Bab 240 (Bau)
244 Bab 241 (Ngidam Durian)
245 Bab 242 (Tanpamu)
246 Bab 243 (Bimbang)
247 Bab 244 (Masih Menunggu)
248 Bab 245 (Pulang ke Rumah)
249 Bab 246 (Berjuang)
250 Surga Tempatmu Ibu
251 Bab 247 (Butuh Kamu)
252 Bab 248 (Penyesalan Faiz)
253 Bab 249 (Bumil Cantik)
254 Bab 250 (Meminta Izin)
255 Bab 251 (Penangkapan Roby & Sherly)
256 Bab 252 (Terkejut)
257 Bab 253 (Bangun Sayang!)
258 Bab 254 (Kesengsaraan Yang Sesungguhnya)
259 Pernikahan Tanpa Cinta
260 Bab 255 (Duka dan Bahagia)
261 Bab 256 (Kesadaran Olivia)
262 Bab 257 (Keadaan Yang Membaik)
263 Bab 258 (Dia Sempurna)
264 Bab 259 (Akhir Yang Bahagia) End
265 Tuan Arogan (New story)
Episodes

Updated 265 Episodes

1
Prolog
2
Bonus Visual Para Tokoh
3
Bab 1 {Rania Angela Danuarta}
4
Bab 2 {Supir Baru}
5
Bab 3 {Manusia Bermuka Dua}
6
Bab 4 (Makam)
7
Bab 5 (Ketakutan Ferdians)
8
Bab 6 (Rencana Rania)
9
Bab 7 (Penawaran Rania)
10
Bab 8 (Bertemu dengan Heera)
11
Bab 9 (Manusia Licik)
12
Bab 10 (Menikah)
13
Bab 11 (Sisi Baik Rania)
14
Bab 12 ( Malam Pertama)
15
Bab 13 (Kekesalan Rania)
16
Bab 14 (Amukan Rania)
17
Bab 15 (Modusnya Ferdians)
18
Bab 16 (Hidup Bebas)
19
Bab 17 (Partner)
20
Bab 18 (Honeymoon)
21
Bab 19 (Tempat Ternyaman)
22
Bab 20 (Kepulangan)
23
Bab 21 (Kedekatan)
24
Bab 22 (Pemindahan kekuasaan)
25
Bab 23 (Keanehan Rania)
26
Bab 24 (Singa Betina Cantik)
27
Bab 25 (Dia Ngambek?)
28
Bab 26 (Perhatian)
29
Bab 27 (Pengkhianat)
30
Bab 28 (Makan Siang Bersama)
31
Bab 29 (Candu Untukku)
32
Bab 30 (Ketakutan Rania)
33
Bab 31 (Mulai Muak)
34
Bab 32 (Datang Berkunjung)
35
Bab 33 (Bakso Mercon)
36
Bab 34 (Hal Yang Aneh)
37
Bab 35 (Gara-gara Mangga Muda)
38
Bab 36 (Aroma Tubuh)
39
Bab 37 (Testpack)
40
Bab 38 (USG)
41
Bab 39 (Kabar Kehamilan)
42
Bab 40 (Mual)
43
Bab 41 (Sakit Perut)
44
Bab 42 (Ulah Rania)
45
Bab 43 (Tertekannya Sastra)
46
Bab 44 (Pertemuan)
47
Bab 45 (Citra Andriani)
48
Bab 46 (Pengumuman Kehamilan)
49
Bab 47 (Mirip Dengan Seseorang?)
50
Bab 48 (Pernikahan Clara & Roby)
51
Bab 49 (Rencana Licik)
52
Bab 50 (Khawatir)
53
Bab 51 (Mengunjungi Sastra)
54
Bab 52 (Rasa Yang Tertinggal)
55
Bab 53 (Rahasia Heera)
56
Bab 54 (Perhatian)
57
Bab 55 (Kejadian Tak Terduga)
58
Bab 56 (Tanggungjawab?)
59
Bab 57 (Kacau)
60
Bab 58 (Interogasi)
61
Bab 59 (Manja)
62
Bab 60 (Ingin Bertemu Eric)
63
Bab 61 (Ferdians Marah)
64
Bab 62 (Diam Seribu Bahasa)
65
Bab 63 (Pulang Malam)
66
Bab 64 (Jantung Yang Berdebar)
67
Bab 65 (Mulai Mencintaimu)
68
Bab 66 (Calon Kakek)
69
Bab 67 (Kesalahan Anjani)
70
Bab 68 (Anjani Pingsan)
71
Bab 69 (Siapa Ayahnya?)
72
Bab 70 (Bumil Cantik)
73
Bab 71 (Ancaman)
74
Bab 72 (Memalukan)
75
Bab 73 (Rasa Bersalah)
76
Bab 74 (Kerinduan)
77
Bab 75 (Menemui Citra)
78
Bab 76 (Kenyaman)
79
Bab 77 (Kehidupan Baru Anjani)
80
Bab 78 (Pertemuan Tak Sengaja)
81
Bab 79 (Ulang Tahun Danuarta Grup)
82
Bab 80 (Rencana Licik Clara)
83
Bab 81 (Permohonan Ben)
84
Bab 82 (Kesempatan Memilikimu)
85
Bab 83 (Rania Cemburu?)
86
Bab 84 (Pembicaraan Serius)
87
Bab 85 (Deg-degan)
88
Bab 86 (Mencari Citra)
89
Bab 87 (Takut Berharap)
90
Bab 88 (Permintaan Anjani)
91
Bab 89 (Kecurigaan Ben)
92
Bab 90 (Pernyataan Cinta?)
93
Bab 91 (kecelakaan)
94
Bab 92 (Kecurigaan Gista)
95
Bab 93 (Rahasia Yang Terbuka)
96
Bab 94 (Tangisan Pilu Rania)
97
Bab 95 (Rahasia Yang Terbongkar)
98
Bab 96 (Saya Pamit, Tuan!)
99
Bab 97 (Kesadaran Ferdians)
100
Bab 98 (Kekhawatiran Eric)
101
Bab 99 (Maafkan Ayah)
102
Bab 100 (Orang Tua Egois)
103
Bab 101 (Monster)
104
Bab 102 (Amukan Sastra)
105
Bab 103 (Ketakutan Sastra)
106
Bab 104 (Mulai Membaik)
107
Bab 105 (Ketakutan Clara)
108
Bab 106 (Kontraksi)
109
Bab 107 (Twins F)
110
Bab 108 (Faiz & Frisa)
111
Bab 109 (Tinggal Terpisah?)
112
Bab 110 (Keputusan Berat)
113
Bab 111 (Hampa)
114
Bab 112 (Ketakutan Eric)
115
Bab 113 (Fakta Yang Terungkap)
116
Bab 114 (Melepas Nama Keluarga)
117
Bab 115 (Kebencian Ferdians)
118
Bab 116 (Perkataan Yang Menyakiti Hati)
119
Bab 117 (Diam Seribu Bahasa)
120
Bab 118 (Ketakutan Ben)
121
Bab 119 (Permintaan Maaf Ben)
122
Bab 120 (Berbesar Hati)
123
Bab 121 (Penyesalan Eric)
124
Bab 122 (Wanita Berhati Malaikat)
125
Bab 123 (Rujuk)
126
Bab 124 (Foto Masa Kecil)
127
Bab 125 (Hidup Dengan Alat Bantu)
128
Bab 126 (Melepaskan)
129
Bab 127 (Kabar Meninggalnya Heera)
130
Bab 128 (Kehidupan Rio)
131
129 (Patah Hati Untuk Sekian Kalinya)
132
Bab 130 (Bertemu Kembali)
133
Bab 131 (Terharu)
134
Bab 132 (Kembali Mendekat)
135
Bab 133 (Keluarga Bahagia)
136
Bab 134 (Sang Pewaris)
137
Para Pemain
138
Bab 135 (Manusia Tembok)
139
Bab 136 (Di Balik Topeng)
140
Bab 137 (Mencoba Dekat?)
141
Bab 138 (Misi Pertama Olivia)
142
Bab 139 (Jadi Sekretaris?)
143
Bab 140 (Wajah Sedih Olivia)
144
Bab 141 (Menemui Clara)
145
Bab 142 (Dugaan Rajendra)
146
Bab 143 (Ulah Cassandra)
147
Bab 144 (Kebersamaan Yang Tak Terduga)
148
Bab 145 (Pencuri Es Krim)
149
Bab 146 (Perhatian)
150
Bab 147 (Mencari Tahu Tentang Cassandra)
151
Bab 148 (Permainan Di Antara Permainan)
152
Bab 149 (Ketakutan Rio)
153
Bab 150 (Ketahuan Frisa)
154
Bab 151 (Ke Rumah Gavin)
155
Bab 152 (Pelukan Hangat Gavin)
156
Bab 153 (Berterima Kasih)
157
Bab 154 (CEO Baru)
158
Bab 155 (Mencuri Ciuman)
159
Bab 156 (Kamu Milik Saya!)
160
Bab 157 (Semakin Mesra)
161
Bab 158 (Terkejut)
162
Bab 159 (Kembalinya Agni)
163
Bab 160 (Ajakan Menikah)
164
Bab 161 (Menemui Rio)
165
Bab 162 (Patah Hati)
166
Bab 163 (Gadis Bermuka Dua)
167
Bab 164 (Pertemuan Rajendra dengan Clara)
168
Bab 165 (Kemarahan Rajendra)
169
Bab 166 (Demam)
170
Bab 167 (Frisa Yang Manja)
171
Bab 168 (Anak Haram)
172
169 (Kabur)
173
Bab 170 (Kecemasan Faiz)
174
Bab 171 (Ketakutan Anjani & Rio)
175
Bab 172 (Jebakan)
176
Bab 173 (Kegelisahan Olivia)
177
Bab 174 (Sampai Sakit)
178
Bab 175 (Mengatakan Cinta)
179
Bab 176 (Diamnya Gavin)
180
Bab 177 (Kepulangan Olivia)
181
Bab 178 (Penolakan Melvin)
182
Bab 179 (Saling Menyalahkan)
183
Bab 180 (Orang Misterius)
184
Bab 181 (Pernikahan Faiz & Olivia)
185
Bab 182 (Pengantin Baru)
186
Bab 183 (Kebahagiaan Pengantin Baru)
187
Bab 184 (Berusaha Membujuk Frisa)
188
Bab 185 (Desakan Cassandra)
189
Bab 186 (Meminta Restu)
190
Bab 187 (Lamaran Resmi)
191
Bab 188 (Peringatan)
192
Bab 189 (Permintaan Gila)
193
Bab 190 (Suami Bayaran Nona Frisa)
194
Bab 191 (Perlakuan Manis)
195
Bab 192 (Kejadian Tak Terduga)
196
Bab 193 (Pemeriksaan Ulang)
197
Bab 194 (Mencari Tahu Tentang Bunga)
198
Bab 195 (Bertemu Dengan Bunga)
199
Bab 196 Tertekan)
200
Bab 197 (Pernikahan Rajendra & Cassandra)
201
Bab 198 (Awal Penderitaan)
202
Bab 199 (Tuan Putri)
203
Bab 200 (Cemburu dan Khawatir)
204
Bab 201 (Perhatian)
205
Bab 202 (Kebahagiaan Olivia)
206
Bab 203 (Frisa Sakit Hati)
207
Bab 204 (Ngambek)
208
Bab 205 (Ancaman)
209
Bab 206 (Paket Mengerikan)
210
Bab 207 (Dingin)
211
Bab 208 (Galau)
212
Bab 209 (Pemaksaan)
213
210 (Menginap)
214
Bab 211 (Menggoda)
215
Bab 212 (Meminta Penjelasan)
216
Bab 213 (Genggaman Tangan)
217
Bab 214 (Jatuh Cinta?)
218
Bab 215 (Satu Garis)
219
Bab 216 (Kembali Bersedih)
220
Bab 217 (Pernikahan Gavin & Frisa)
221
Bab 218 (Gugup)
222
Bab 219 (Kerja Lembur Bagai Kuda)
223
Bab 220 (Meminta Restu)
224
Bab 221 (Bertemu Calon Mertua)
225
Bab 222 (Duo Bucin)
226
Bab 223 (peringatan untuk Clara)
227
Bab 224 (Tante Bunga)
228
Bab 225 (Kenangan di Bali)
229
Bab 226 (Hari Bahagia)
230
Bab 227 (Pengantin Baru)
231
Bab 228 (Rindu)
232
Bab 229 (Kesedihan Agni)
233
Bab 230 (Sikap Yang Berbeda)
234
Bab 231 (Mual)
235
Bab 232 (Hasil Testpack)
236
Bab 233 (Kejutan)
237
Bab 234 (Kenikmatan dan Kehancuran)
238
Bab 235 (Kabur)
239
Bab 236 (Kedatangan Cassandra)
240
Bab 237 (Tangisan Pilu Olivia)
241
Bab 238 (Amukan Rajendra)
242
Bab 239 (Kabar Mengejutkan)
243
Bab 240 (Bau)
244
Bab 241 (Ngidam Durian)
245
Bab 242 (Tanpamu)
246
Bab 243 (Bimbang)
247
Bab 244 (Masih Menunggu)
248
Bab 245 (Pulang ke Rumah)
249
Bab 246 (Berjuang)
250
Surga Tempatmu Ibu
251
Bab 247 (Butuh Kamu)
252
Bab 248 (Penyesalan Faiz)
253
Bab 249 (Bumil Cantik)
254
Bab 250 (Meminta Izin)
255
Bab 251 (Penangkapan Roby & Sherly)
256
Bab 252 (Terkejut)
257
Bab 253 (Bangun Sayang!)
258
Bab 254 (Kesengsaraan Yang Sesungguhnya)
259
Pernikahan Tanpa Cinta
260
Bab 255 (Duka dan Bahagia)
261
Bab 256 (Kesadaran Olivia)
262
Bab 257 (Keadaan Yang Membaik)
263
Bab 258 (Dia Sempurna)
264
Bab 259 (Akhir Yang Bahagia) End
265
Tuan Arogan (New story)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!