Bab 4 (Makam)

...📌 Jangan lupa dukung novel terbaru author ini ya. Favoritkan, bintang lima, like dan komen terus ya agar author semangat untuk update....

...Happy reading...

***

Ferdians hanya bisa diam saat Rania memasang wajah dinginnya setelah bertemu dengan keluarganya di kantor, entah apa yang mereka bicarakan tapi yang jelas raut wajah Rania sangat menyeramkan sekali hingga Ferdians tidak berani mengeluarkan suara sedikitpun, ia takut terkena imbasnya dari dinginnya wajah Rania.

"Ke makam Danuarta Memorial Park!" perintah Rania dengan dingin.

Pemakaman Danuarta Memorial Park adalah pemakaman keluarga Danuarta dengan tempat yang sangat indah. Semua keluarga Danuarta di makamkan di sana. Namun, ada juga orang-orang tertentu yang memakamkan keluarganya di sana tentu saja dengan harga yang tidak bisa terbilang murah harga dari 50 juta hingga milyaran jika mau keluarga mereka yang meninggal dimakamkan di tempat yang begitu indah.

"Baik, Nona!" Ferdians menjawab dengan patuh, ia langsung menambahkan gas mobilnya agar mereka cepat segera sampai di tempat yang Rania inginkan.

Rania tampak memandang ke arah luar dengan tangan yang terkepal dengan erat. Ferdians bertanya-tanya apakah yang terjadi di ruangan tadi yang membuat Rania sangat dingin sekarang.

"Kita sudah sampai Nona!" ucap Ferdians dengan pelan.

"Nona!" panggil Ferdians sekali lagi karena Rania tidak merespon sama sekali.

"Nona Rania kita sudah sampai di pemakaman!" ujar Ferdians yang membuat Rania tersentak.

"Oke... Bukakan pintunya!" perintah Rania dengan dingin.

"Baik, Nona. Tunggu sebentar," ujar Ferdians keluar dari mobil dan berlari kecil untuk membukakan pintu Rania.

"Hati-hati, Nona!" ucap Ferdians dengan pelan.

"Hmmm..."

"Kamu tunggu di sini!" ujar Rania dengan dingin.

"Baik Nona!" ujar Ferdians dengan patuh.

Ferdians menatap kepergian Rania. Banyak pertanyaan yang ada di benak Ferdians menatap punggung Rania, ia menilai sebenarnya perempuan seperti Rania adalah perempuan yang rapuh tapi pandai menyembunyikan kesedihannya dengan baik.

"Sebenarnya apa yang terjadi tadi? Kenapa setelah keluar dari ruangan tuan ben, nona Rania lebih menyeramkan dari biasanya? Sebaiknya aku diam saja singa betina lebih menyeramkan jika sedang marah," monolog Ferdians menatap kepergian Rania hingga menghilang di balik gerbang tinggi yang sangat mewah di mana satpam yang bekerja di sana sudah membukakan gerbang tersebut untuk Rania.

Rania dan penziarah lain tidak perlu membeli bunga di luar karena Danuarta Memorial Park sudah menyediakan bunga bagi penziarah yang datang.

Tetapi setelah 10 menit menunggu Ferdians merasa penasaran dengan apa yang Rania lakukan di dalam sana. Dengan langkah tegasnya Ferdians mulai melangkah masuk ke dalam Danuarta Memorial Park tentu saja dengan identitasnya sebagai supir Rania membuat Ferdians mampu untuk masuk ke dalam.

Setelah mencari keberadaan Rania akhirnya Ferdians menemukan majikannya sedang duduk di dekat makam yang terlihat sangat indah apalagi bunga mawar berwarna merah sudah tertabur dengan sangat indah di sana yang semakin mempercantik penampilan makam tersebut.

Makam tersebut milik siapa? Apa mungkin kekasih Rania atau mama Rania? Aaahhh... Iya Ferdians baru ingat jika mama dari Rania sudah meninggal sejak 3 tahun yang lalu.

Ferdians tidak bisa melihat bagaimana raut wajah Rania sekarang yang jelas Ferdians melihat punggung gadis itu bergetar. Apakah Rania menangis?

Sedangkan Rania menatap nisan mamanya dengan air mata yang mengalir tampa suara. "Ma, semuanya berubah! Papa dan kakek tidak lagi peduli pada Rania hanya Sastra yang sekarang peduli dengan Rania! Rania janji akan mengambil apa yang seharusnya menjadi milik mama! Mereka tidak boleh mengusai harta Danuarta! Rania benci tante Agni dan juga kedua anaknya. Kenapa sahabat yang mama anggap sebagai saudara sendiri begitu liciknya ingin mengusai harta Danuarta? Rania janji ma semua harta Danuarta akan jatuh ke tangan Rania. Do'akan Rania di atas sana menemukan lelaki yang mau dijadikan suami bayaran Rania," ujar Rania dengan tersenyum.

Senyum Rania begitu sangat manis mungkin jika Ferdians melihatnya lelaki itu akan terpesona dengan senyuman Rania yang belum pernah Ferdians lihat. Sayangnya Ferdians tidak bisa melihatnya karena hanya punggung Rania yang bisa ia lihat dari kejauhan.

"Ma, Rania pulang ya. Besok Rania akan ke sini lagi kalau tidak sibuk," ujar Rania berpamitan dengan mengelus nisan mamanya dengan sayang dan menciumnya dengan penuh kerinduan.

Rania berdiri dari duduknya yang membuat Ferdians langsung melangkah keluar takut ketahuan oleh Rania karena dirinya telah lancang masuk dan mengawasi Rania dari kejauhan.

Dengan berpura-pura seakan menunggu Rania di mobil. Ferdians membukakan pintu untuk Rania setelah gadis itu datang.

"Anda mau kemana lagi Nona?" tanya Ferdians dengan sopan.

"Ke Restoran dekat kantor!" jawab Rania dengan singkat.

"Baik, Nona!" ucap Ferdians dengan tersenyum.

Rania menatap wajah Ferdians dengan dingin. "Tidak usah memasang wajah sok manis di depan saya!" ujar Rania dengan tajam yang membuat Ferdians langsung mengubah ekspresinya sedatar mungkin.

"Salah lagi!" gumam Ferdians di dalam hati.

"Yang benar di mata dia seperti apa sih?" gumam Ferdians di dalam hati dengan perasaan yang amat kesal.

"Maaf Nona, saya salah!" ujar Ferdians dengan tegas.

"Hmmm..."

Rania tak lagi mengeluarkan suaranya. Ia lebih memilih sibuk dengan ponselnya untuk mengecek pekerjaan yang baru saja Sastra kirim di E-mail miliknya.

****

Rania sudah berada di restoran dekat kantor miliknya. Di sana sudah ada Sastra yang menunggu kedatangannya. Dengan langkah tegas Rania berjalan mendekati Sastra, lelaki itu sangat tampan. Namun sayang, nasib percintaannya begitu memprihatinkan.

"Bagaimana?" tanya Rania saat duduk di hadapan Sastra.

"Saya belum menemukan lelaki yang cocok dengan kriteria anda, Nona. Tapi saya sedang berusaha mencari yang terbaik untuk anda agar bisa melahirkan anak lelaki yang akan bisa mewarisi semua kekayaan Danuarta," ujar Sastra dengan tegas.

"Oke... Waktu kamu tidak banyak Sastra! Saya tidak ingin menikah dengan Rio! Lelaki itu tidak pantas untuk menjadi suami saya," ujar Rania dengan dingin.

"Baik, Nona. Saya janji sebelum sebulan saya sudah mendapatkan lelaki yang anda mau, Nona!" sahut Sastra dengan tegas.

"Hmmm.."

"Nona mau makan siang dengan apa? Biar saya pesankan," ucap Sastra.

"Seperti biasa!" jawab Rania dengan singkat.

"Baik, Nona."

"Pelayan!" panggil Sastra dengan keras.

"Iya, Tuan. Mau pesan apa?" tanya pelayan dengan ramah.

"Stik seperti biasa dua porsi. Jangan terlalu matang ya! Minumannya lemon tea dan jus mangga," ujar Sastra.

"Saya ulangi ya, Tuan. Stik setengah matang dua porsi, lemon tea satu dan jus jeruk satu. Baik pesanan akan kami antar, Tuan!" ucap pelayan dengan ramah.

"Terima kasih!" ucap Sastra yang di angguki oleh pelayan dengan tersenyum.

"Bagaimana meeting kali ini?" tanya Rania setelah pelayan pergi.

"Seperti biasa Nona. Kita kembali memenangkan tender besar," jawab Sastra dengan tersenyum puas.

Rania menyeringai. "Mungkin jika perusahaan seperti ini terus, saya bisa mengalahkan Danuarta," ujar Rania dengan sinis.

"Sangat bisa, Nona. Karena kekayaan anda juga sudah menyaingi Danuarta. Saya akan terus berada di samping Nona sampai perusahaan ini dalam puncak kejayaannya ataupun tidak, saya sudah berjanji untuk selalu menemani Nona dalam keadaan apapun walau nyawa saya taruhannya," ujar Sastra dengan tegas.

"Walau saya juga bersaing dengan mantan istrimu?" tanya Rania menyeringai.

"Iya, Nona! Karena itu sudah janji saya sejak saya mengabdi pada Danuarta!" jawab Sastra dengan tegas.

"Saya harap kamu tidak akan goyah dan menelan ludahmu sendiri Sastra saat kita berhadapan dengan mantan istrimu nanti. Bukan tidak mungkin kita akan bersaing dengannya di kemudian hari," ujar Rania dengan tenang.

"Saya tidak akan goyah Nona! Karena hubungan kami sudah berakhir," ujar Sastra dengan tegas walaupun sebenarnya hatinya sesak mengingat mantan istrinya yang sampai saat ini masih amat ia cintai.

"Saya pegang kata-katamu!" ucap Rania dengan dingin.

Setelah itu keduanya tidak lagi bersuara karena makanan mereka sudah datang. Rania sangat pantang sekali berbicara ketika sedang makan karena diam adalah cara terbaik untuk menikmati makanan yang tersaji di hadapannya.

Terpopuler

Comments

lovely

lovely

ko bang Ferdians ga dia Jak makan 🥴

2023-02-04

0

Upik Firo

Upik Firo

raniaaa jgn dingin2 nanti masuk angin...🤭🤭🤭

2022-11-06

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bonus Visual Para Tokoh
3 Bab 1 {Rania Angela Danuarta}
4 Bab 2 {Supir Baru}
5 Bab 3 {Manusia Bermuka Dua}
6 Bab 4 (Makam)
7 Bab 5 (Ketakutan Ferdians)
8 Bab 6 (Rencana Rania)
9 Bab 7 (Penawaran Rania)
10 Bab 8 (Bertemu dengan Heera)
11 Bab 9 (Manusia Licik)
12 Bab 10 (Menikah)
13 Bab 11 (Sisi Baik Rania)
14 Bab 12 ( Malam Pertama)
15 Bab 13 (Kekesalan Rania)
16 Bab 14 (Amukan Rania)
17 Bab 15 (Modusnya Ferdians)
18 Bab 16 (Hidup Bebas)
19 Bab 17 (Partner)
20 Bab 18 (Honeymoon)
21 Bab 19 (Tempat Ternyaman)
22 Bab 20 (Kepulangan)
23 Bab 21 (Kedekatan)
24 Bab 22 (Pemindahan kekuasaan)
25 Bab 23 (Keanehan Rania)
26 Bab 24 (Singa Betina Cantik)
27 Bab 25 (Dia Ngambek?)
28 Bab 26 (Perhatian)
29 Bab 27 (Pengkhianat)
30 Bab 28 (Makan Siang Bersama)
31 Bab 29 (Candu Untukku)
32 Bab 30 (Ketakutan Rania)
33 Bab 31 (Mulai Muak)
34 Bab 32 (Datang Berkunjung)
35 Bab 33 (Bakso Mercon)
36 Bab 34 (Hal Yang Aneh)
37 Bab 35 (Gara-gara Mangga Muda)
38 Bab 36 (Aroma Tubuh)
39 Bab 37 (Testpack)
40 Bab 38 (USG)
41 Bab 39 (Kabar Kehamilan)
42 Bab 40 (Mual)
43 Bab 41 (Sakit Perut)
44 Bab 42 (Ulah Rania)
45 Bab 43 (Tertekannya Sastra)
46 Bab 44 (Pertemuan)
47 Bab 45 (Citra Andriani)
48 Bab 46 (Pengumuman Kehamilan)
49 Bab 47 (Mirip Dengan Seseorang?)
50 Bab 48 (Pernikahan Clara & Roby)
51 Bab 49 (Rencana Licik)
52 Bab 50 (Khawatir)
53 Bab 51 (Mengunjungi Sastra)
54 Bab 52 (Rasa Yang Tertinggal)
55 Bab 53 (Rahasia Heera)
56 Bab 54 (Perhatian)
57 Bab 55 (Kejadian Tak Terduga)
58 Bab 56 (Tanggungjawab?)
59 Bab 57 (Kacau)
60 Bab 58 (Interogasi)
61 Bab 59 (Manja)
62 Bab 60 (Ingin Bertemu Eric)
63 Bab 61 (Ferdians Marah)
64 Bab 62 (Diam Seribu Bahasa)
65 Bab 63 (Pulang Malam)
66 Bab 64 (Jantung Yang Berdebar)
67 Bab 65 (Mulai Mencintaimu)
68 Bab 66 (Calon Kakek)
69 Bab 67 (Kesalahan Anjani)
70 Bab 68 (Anjani Pingsan)
71 Bab 69 (Siapa Ayahnya?)
72 Bab 70 (Bumil Cantik)
73 Bab 71 (Ancaman)
74 Bab 72 (Memalukan)
75 Bab 73 (Rasa Bersalah)
76 Bab 74 (Kerinduan)
77 Bab 75 (Menemui Citra)
78 Bab 76 (Kenyaman)
79 Bab 77 (Kehidupan Baru Anjani)
80 Bab 78 (Pertemuan Tak Sengaja)
81 Bab 79 (Ulang Tahun Danuarta Grup)
82 Bab 80 (Rencana Licik Clara)
83 Bab 81 (Permohonan Ben)
84 Bab 82 (Kesempatan Memilikimu)
85 Bab 83 (Rania Cemburu?)
86 Bab 84 (Pembicaraan Serius)
87 Bab 85 (Deg-degan)
88 Bab 86 (Mencari Citra)
89 Bab 87 (Takut Berharap)
90 Bab 88 (Permintaan Anjani)
91 Bab 89 (Kecurigaan Ben)
92 Bab 90 (Pernyataan Cinta?)
93 Bab 91 (kecelakaan)
94 Bab 92 (Kecurigaan Gista)
95 Bab 93 (Rahasia Yang Terbuka)
96 Bab 94 (Tangisan Pilu Rania)
97 Bab 95 (Rahasia Yang Terbongkar)
98 Bab 96 (Saya Pamit, Tuan!)
99 Bab 97 (Kesadaran Ferdians)
100 Bab 98 (Kekhawatiran Eric)
101 Bab 99 (Maafkan Ayah)
102 Bab 100 (Orang Tua Egois)
103 Bab 101 (Monster)
104 Bab 102 (Amukan Sastra)
105 Bab 103 (Ketakutan Sastra)
106 Bab 104 (Mulai Membaik)
107 Bab 105 (Ketakutan Clara)
108 Bab 106 (Kontraksi)
109 Bab 107 (Twins F)
110 Bab 108 (Faiz & Frisa)
111 Bab 109 (Tinggal Terpisah?)
112 Bab 110 (Keputusan Berat)
113 Bab 111 (Hampa)
114 Bab 112 (Ketakutan Eric)
115 Bab 113 (Fakta Yang Terungkap)
116 Bab 114 (Melepas Nama Keluarga)
117 Bab 115 (Kebencian Ferdians)
118 Bab 116 (Perkataan Yang Menyakiti Hati)
119 Bab 117 (Diam Seribu Bahasa)
120 Bab 118 (Ketakutan Ben)
121 Bab 119 (Permintaan Maaf Ben)
122 Bab 120 (Berbesar Hati)
123 Bab 121 (Penyesalan Eric)
124 Bab 122 (Wanita Berhati Malaikat)
125 Bab 123 (Rujuk)
126 Bab 124 (Foto Masa Kecil)
127 Bab 125 (Hidup Dengan Alat Bantu)
128 Bab 126 (Melepaskan)
129 Bab 127 (Kabar Meninggalnya Heera)
130 Bab 128 (Kehidupan Rio)
131 129 (Patah Hati Untuk Sekian Kalinya)
132 Bab 130 (Bertemu Kembali)
133 Bab 131 (Terharu)
134 Bab 132 (Kembali Mendekat)
135 Bab 133 (Keluarga Bahagia)
136 Bab 134 (Sang Pewaris)
137 Para Pemain
138 Bab 135 (Manusia Tembok)
139 Bab 136 (Di Balik Topeng)
140 Bab 137 (Mencoba Dekat?)
141 Bab 138 (Misi Pertama Olivia)
142 Bab 139 (Jadi Sekretaris?)
143 Bab 140 (Wajah Sedih Olivia)
144 Bab 141 (Menemui Clara)
145 Bab 142 (Dugaan Rajendra)
146 Bab 143 (Ulah Cassandra)
147 Bab 144 (Kebersamaan Yang Tak Terduga)
148 Bab 145 (Pencuri Es Krim)
149 Bab 146 (Perhatian)
150 Bab 147 (Mencari Tahu Tentang Cassandra)
151 Bab 148 (Permainan Di Antara Permainan)
152 Bab 149 (Ketakutan Rio)
153 Bab 150 (Ketahuan Frisa)
154 Bab 151 (Ke Rumah Gavin)
155 Bab 152 (Pelukan Hangat Gavin)
156 Bab 153 (Berterima Kasih)
157 Bab 154 (CEO Baru)
158 Bab 155 (Mencuri Ciuman)
159 Bab 156 (Kamu Milik Saya!)
160 Bab 157 (Semakin Mesra)
161 Bab 158 (Terkejut)
162 Bab 159 (Kembalinya Agni)
163 Bab 160 (Ajakan Menikah)
164 Bab 161 (Menemui Rio)
165 Bab 162 (Patah Hati)
166 Bab 163 (Gadis Bermuka Dua)
167 Bab 164 (Pertemuan Rajendra dengan Clara)
168 Bab 165 (Kemarahan Rajendra)
169 Bab 166 (Demam)
170 Bab 167 (Frisa Yang Manja)
171 Bab 168 (Anak Haram)
172 169 (Kabur)
173 Bab 170 (Kecemasan Faiz)
174 Bab 171 (Ketakutan Anjani & Rio)
175 Bab 172 (Jebakan)
176 Bab 173 (Kegelisahan Olivia)
177 Bab 174 (Sampai Sakit)
178 Bab 175 (Mengatakan Cinta)
179 Bab 176 (Diamnya Gavin)
180 Bab 177 (Kepulangan Olivia)
181 Bab 178 (Penolakan Melvin)
182 Bab 179 (Saling Menyalahkan)
183 Bab 180 (Orang Misterius)
184 Bab 181 (Pernikahan Faiz & Olivia)
185 Bab 182 (Pengantin Baru)
186 Bab 183 (Kebahagiaan Pengantin Baru)
187 Bab 184 (Berusaha Membujuk Frisa)
188 Bab 185 (Desakan Cassandra)
189 Bab 186 (Meminta Restu)
190 Bab 187 (Lamaran Resmi)
191 Bab 188 (Peringatan)
192 Bab 189 (Permintaan Gila)
193 Bab 190 (Suami Bayaran Nona Frisa)
194 Bab 191 (Perlakuan Manis)
195 Bab 192 (Kejadian Tak Terduga)
196 Bab 193 (Pemeriksaan Ulang)
197 Bab 194 (Mencari Tahu Tentang Bunga)
198 Bab 195 (Bertemu Dengan Bunga)
199 Bab 196 Tertekan)
200 Bab 197 (Pernikahan Rajendra & Cassandra)
201 Bab 198 (Awal Penderitaan)
202 Bab 199 (Tuan Putri)
203 Bab 200 (Cemburu dan Khawatir)
204 Bab 201 (Perhatian)
205 Bab 202 (Kebahagiaan Olivia)
206 Bab 203 (Frisa Sakit Hati)
207 Bab 204 (Ngambek)
208 Bab 205 (Ancaman)
209 Bab 206 (Paket Mengerikan)
210 Bab 207 (Dingin)
211 Bab 208 (Galau)
212 Bab 209 (Pemaksaan)
213 210 (Menginap)
214 Bab 211 (Menggoda)
215 Bab 212 (Meminta Penjelasan)
216 Bab 213 (Genggaman Tangan)
217 Bab 214 (Jatuh Cinta?)
218 Bab 215 (Satu Garis)
219 Bab 216 (Kembali Bersedih)
220 Bab 217 (Pernikahan Gavin & Frisa)
221 Bab 218 (Gugup)
222 Bab 219 (Kerja Lembur Bagai Kuda)
223 Bab 220 (Meminta Restu)
224 Bab 221 (Bertemu Calon Mertua)
225 Bab 222 (Duo Bucin)
226 Bab 223 (peringatan untuk Clara)
227 Bab 224 (Tante Bunga)
228 Bab 225 (Kenangan di Bali)
229 Bab 226 (Hari Bahagia)
230 Bab 227 (Pengantin Baru)
231 Bab 228 (Rindu)
232 Bab 229 (Kesedihan Agni)
233 Bab 230 (Sikap Yang Berbeda)
234 Bab 231 (Mual)
235 Bab 232 (Hasil Testpack)
236 Bab 233 (Kejutan)
237 Bab 234 (Kenikmatan dan Kehancuran)
238 Bab 235 (Kabur)
239 Bab 236 (Kedatangan Cassandra)
240 Bab 237 (Tangisan Pilu Olivia)
241 Bab 238 (Amukan Rajendra)
242 Bab 239 (Kabar Mengejutkan)
243 Bab 240 (Bau)
244 Bab 241 (Ngidam Durian)
245 Bab 242 (Tanpamu)
246 Bab 243 (Bimbang)
247 Bab 244 (Masih Menunggu)
248 Bab 245 (Pulang ke Rumah)
249 Bab 246 (Berjuang)
250 Surga Tempatmu Ibu
251 Bab 247 (Butuh Kamu)
252 Bab 248 (Penyesalan Faiz)
253 Bab 249 (Bumil Cantik)
254 Bab 250 (Meminta Izin)
255 Bab 251 (Penangkapan Roby & Sherly)
256 Bab 252 (Terkejut)
257 Bab 253 (Bangun Sayang!)
258 Bab 254 (Kesengsaraan Yang Sesungguhnya)
259 Pernikahan Tanpa Cinta
260 Bab 255 (Duka dan Bahagia)
261 Bab 256 (Kesadaran Olivia)
262 Bab 257 (Keadaan Yang Membaik)
263 Bab 258 (Dia Sempurna)
264 Bab 259 (Akhir Yang Bahagia) End
265 Tuan Arogan (New story)
Episodes

Updated 265 Episodes

1
Prolog
2
Bonus Visual Para Tokoh
3
Bab 1 {Rania Angela Danuarta}
4
Bab 2 {Supir Baru}
5
Bab 3 {Manusia Bermuka Dua}
6
Bab 4 (Makam)
7
Bab 5 (Ketakutan Ferdians)
8
Bab 6 (Rencana Rania)
9
Bab 7 (Penawaran Rania)
10
Bab 8 (Bertemu dengan Heera)
11
Bab 9 (Manusia Licik)
12
Bab 10 (Menikah)
13
Bab 11 (Sisi Baik Rania)
14
Bab 12 ( Malam Pertama)
15
Bab 13 (Kekesalan Rania)
16
Bab 14 (Amukan Rania)
17
Bab 15 (Modusnya Ferdians)
18
Bab 16 (Hidup Bebas)
19
Bab 17 (Partner)
20
Bab 18 (Honeymoon)
21
Bab 19 (Tempat Ternyaman)
22
Bab 20 (Kepulangan)
23
Bab 21 (Kedekatan)
24
Bab 22 (Pemindahan kekuasaan)
25
Bab 23 (Keanehan Rania)
26
Bab 24 (Singa Betina Cantik)
27
Bab 25 (Dia Ngambek?)
28
Bab 26 (Perhatian)
29
Bab 27 (Pengkhianat)
30
Bab 28 (Makan Siang Bersama)
31
Bab 29 (Candu Untukku)
32
Bab 30 (Ketakutan Rania)
33
Bab 31 (Mulai Muak)
34
Bab 32 (Datang Berkunjung)
35
Bab 33 (Bakso Mercon)
36
Bab 34 (Hal Yang Aneh)
37
Bab 35 (Gara-gara Mangga Muda)
38
Bab 36 (Aroma Tubuh)
39
Bab 37 (Testpack)
40
Bab 38 (USG)
41
Bab 39 (Kabar Kehamilan)
42
Bab 40 (Mual)
43
Bab 41 (Sakit Perut)
44
Bab 42 (Ulah Rania)
45
Bab 43 (Tertekannya Sastra)
46
Bab 44 (Pertemuan)
47
Bab 45 (Citra Andriani)
48
Bab 46 (Pengumuman Kehamilan)
49
Bab 47 (Mirip Dengan Seseorang?)
50
Bab 48 (Pernikahan Clara & Roby)
51
Bab 49 (Rencana Licik)
52
Bab 50 (Khawatir)
53
Bab 51 (Mengunjungi Sastra)
54
Bab 52 (Rasa Yang Tertinggal)
55
Bab 53 (Rahasia Heera)
56
Bab 54 (Perhatian)
57
Bab 55 (Kejadian Tak Terduga)
58
Bab 56 (Tanggungjawab?)
59
Bab 57 (Kacau)
60
Bab 58 (Interogasi)
61
Bab 59 (Manja)
62
Bab 60 (Ingin Bertemu Eric)
63
Bab 61 (Ferdians Marah)
64
Bab 62 (Diam Seribu Bahasa)
65
Bab 63 (Pulang Malam)
66
Bab 64 (Jantung Yang Berdebar)
67
Bab 65 (Mulai Mencintaimu)
68
Bab 66 (Calon Kakek)
69
Bab 67 (Kesalahan Anjani)
70
Bab 68 (Anjani Pingsan)
71
Bab 69 (Siapa Ayahnya?)
72
Bab 70 (Bumil Cantik)
73
Bab 71 (Ancaman)
74
Bab 72 (Memalukan)
75
Bab 73 (Rasa Bersalah)
76
Bab 74 (Kerinduan)
77
Bab 75 (Menemui Citra)
78
Bab 76 (Kenyaman)
79
Bab 77 (Kehidupan Baru Anjani)
80
Bab 78 (Pertemuan Tak Sengaja)
81
Bab 79 (Ulang Tahun Danuarta Grup)
82
Bab 80 (Rencana Licik Clara)
83
Bab 81 (Permohonan Ben)
84
Bab 82 (Kesempatan Memilikimu)
85
Bab 83 (Rania Cemburu?)
86
Bab 84 (Pembicaraan Serius)
87
Bab 85 (Deg-degan)
88
Bab 86 (Mencari Citra)
89
Bab 87 (Takut Berharap)
90
Bab 88 (Permintaan Anjani)
91
Bab 89 (Kecurigaan Ben)
92
Bab 90 (Pernyataan Cinta?)
93
Bab 91 (kecelakaan)
94
Bab 92 (Kecurigaan Gista)
95
Bab 93 (Rahasia Yang Terbuka)
96
Bab 94 (Tangisan Pilu Rania)
97
Bab 95 (Rahasia Yang Terbongkar)
98
Bab 96 (Saya Pamit, Tuan!)
99
Bab 97 (Kesadaran Ferdians)
100
Bab 98 (Kekhawatiran Eric)
101
Bab 99 (Maafkan Ayah)
102
Bab 100 (Orang Tua Egois)
103
Bab 101 (Monster)
104
Bab 102 (Amukan Sastra)
105
Bab 103 (Ketakutan Sastra)
106
Bab 104 (Mulai Membaik)
107
Bab 105 (Ketakutan Clara)
108
Bab 106 (Kontraksi)
109
Bab 107 (Twins F)
110
Bab 108 (Faiz & Frisa)
111
Bab 109 (Tinggal Terpisah?)
112
Bab 110 (Keputusan Berat)
113
Bab 111 (Hampa)
114
Bab 112 (Ketakutan Eric)
115
Bab 113 (Fakta Yang Terungkap)
116
Bab 114 (Melepas Nama Keluarga)
117
Bab 115 (Kebencian Ferdians)
118
Bab 116 (Perkataan Yang Menyakiti Hati)
119
Bab 117 (Diam Seribu Bahasa)
120
Bab 118 (Ketakutan Ben)
121
Bab 119 (Permintaan Maaf Ben)
122
Bab 120 (Berbesar Hati)
123
Bab 121 (Penyesalan Eric)
124
Bab 122 (Wanita Berhati Malaikat)
125
Bab 123 (Rujuk)
126
Bab 124 (Foto Masa Kecil)
127
Bab 125 (Hidup Dengan Alat Bantu)
128
Bab 126 (Melepaskan)
129
Bab 127 (Kabar Meninggalnya Heera)
130
Bab 128 (Kehidupan Rio)
131
129 (Patah Hati Untuk Sekian Kalinya)
132
Bab 130 (Bertemu Kembali)
133
Bab 131 (Terharu)
134
Bab 132 (Kembali Mendekat)
135
Bab 133 (Keluarga Bahagia)
136
Bab 134 (Sang Pewaris)
137
Para Pemain
138
Bab 135 (Manusia Tembok)
139
Bab 136 (Di Balik Topeng)
140
Bab 137 (Mencoba Dekat?)
141
Bab 138 (Misi Pertama Olivia)
142
Bab 139 (Jadi Sekretaris?)
143
Bab 140 (Wajah Sedih Olivia)
144
Bab 141 (Menemui Clara)
145
Bab 142 (Dugaan Rajendra)
146
Bab 143 (Ulah Cassandra)
147
Bab 144 (Kebersamaan Yang Tak Terduga)
148
Bab 145 (Pencuri Es Krim)
149
Bab 146 (Perhatian)
150
Bab 147 (Mencari Tahu Tentang Cassandra)
151
Bab 148 (Permainan Di Antara Permainan)
152
Bab 149 (Ketakutan Rio)
153
Bab 150 (Ketahuan Frisa)
154
Bab 151 (Ke Rumah Gavin)
155
Bab 152 (Pelukan Hangat Gavin)
156
Bab 153 (Berterima Kasih)
157
Bab 154 (CEO Baru)
158
Bab 155 (Mencuri Ciuman)
159
Bab 156 (Kamu Milik Saya!)
160
Bab 157 (Semakin Mesra)
161
Bab 158 (Terkejut)
162
Bab 159 (Kembalinya Agni)
163
Bab 160 (Ajakan Menikah)
164
Bab 161 (Menemui Rio)
165
Bab 162 (Patah Hati)
166
Bab 163 (Gadis Bermuka Dua)
167
Bab 164 (Pertemuan Rajendra dengan Clara)
168
Bab 165 (Kemarahan Rajendra)
169
Bab 166 (Demam)
170
Bab 167 (Frisa Yang Manja)
171
Bab 168 (Anak Haram)
172
169 (Kabur)
173
Bab 170 (Kecemasan Faiz)
174
Bab 171 (Ketakutan Anjani & Rio)
175
Bab 172 (Jebakan)
176
Bab 173 (Kegelisahan Olivia)
177
Bab 174 (Sampai Sakit)
178
Bab 175 (Mengatakan Cinta)
179
Bab 176 (Diamnya Gavin)
180
Bab 177 (Kepulangan Olivia)
181
Bab 178 (Penolakan Melvin)
182
Bab 179 (Saling Menyalahkan)
183
Bab 180 (Orang Misterius)
184
Bab 181 (Pernikahan Faiz & Olivia)
185
Bab 182 (Pengantin Baru)
186
Bab 183 (Kebahagiaan Pengantin Baru)
187
Bab 184 (Berusaha Membujuk Frisa)
188
Bab 185 (Desakan Cassandra)
189
Bab 186 (Meminta Restu)
190
Bab 187 (Lamaran Resmi)
191
Bab 188 (Peringatan)
192
Bab 189 (Permintaan Gila)
193
Bab 190 (Suami Bayaran Nona Frisa)
194
Bab 191 (Perlakuan Manis)
195
Bab 192 (Kejadian Tak Terduga)
196
Bab 193 (Pemeriksaan Ulang)
197
Bab 194 (Mencari Tahu Tentang Bunga)
198
Bab 195 (Bertemu Dengan Bunga)
199
Bab 196 Tertekan)
200
Bab 197 (Pernikahan Rajendra & Cassandra)
201
Bab 198 (Awal Penderitaan)
202
Bab 199 (Tuan Putri)
203
Bab 200 (Cemburu dan Khawatir)
204
Bab 201 (Perhatian)
205
Bab 202 (Kebahagiaan Olivia)
206
Bab 203 (Frisa Sakit Hati)
207
Bab 204 (Ngambek)
208
Bab 205 (Ancaman)
209
Bab 206 (Paket Mengerikan)
210
Bab 207 (Dingin)
211
Bab 208 (Galau)
212
Bab 209 (Pemaksaan)
213
210 (Menginap)
214
Bab 211 (Menggoda)
215
Bab 212 (Meminta Penjelasan)
216
Bab 213 (Genggaman Tangan)
217
Bab 214 (Jatuh Cinta?)
218
Bab 215 (Satu Garis)
219
Bab 216 (Kembali Bersedih)
220
Bab 217 (Pernikahan Gavin & Frisa)
221
Bab 218 (Gugup)
222
Bab 219 (Kerja Lembur Bagai Kuda)
223
Bab 220 (Meminta Restu)
224
Bab 221 (Bertemu Calon Mertua)
225
Bab 222 (Duo Bucin)
226
Bab 223 (peringatan untuk Clara)
227
Bab 224 (Tante Bunga)
228
Bab 225 (Kenangan di Bali)
229
Bab 226 (Hari Bahagia)
230
Bab 227 (Pengantin Baru)
231
Bab 228 (Rindu)
232
Bab 229 (Kesedihan Agni)
233
Bab 230 (Sikap Yang Berbeda)
234
Bab 231 (Mual)
235
Bab 232 (Hasil Testpack)
236
Bab 233 (Kejutan)
237
Bab 234 (Kenikmatan dan Kehancuran)
238
Bab 235 (Kabur)
239
Bab 236 (Kedatangan Cassandra)
240
Bab 237 (Tangisan Pilu Olivia)
241
Bab 238 (Amukan Rajendra)
242
Bab 239 (Kabar Mengejutkan)
243
Bab 240 (Bau)
244
Bab 241 (Ngidam Durian)
245
Bab 242 (Tanpamu)
246
Bab 243 (Bimbang)
247
Bab 244 (Masih Menunggu)
248
Bab 245 (Pulang ke Rumah)
249
Bab 246 (Berjuang)
250
Surga Tempatmu Ibu
251
Bab 247 (Butuh Kamu)
252
Bab 248 (Penyesalan Faiz)
253
Bab 249 (Bumil Cantik)
254
Bab 250 (Meminta Izin)
255
Bab 251 (Penangkapan Roby & Sherly)
256
Bab 252 (Terkejut)
257
Bab 253 (Bangun Sayang!)
258
Bab 254 (Kesengsaraan Yang Sesungguhnya)
259
Pernikahan Tanpa Cinta
260
Bab 255 (Duka dan Bahagia)
261
Bab 256 (Kesadaran Olivia)
262
Bab 257 (Keadaan Yang Membaik)
263
Bab 258 (Dia Sempurna)
264
Bab 259 (Akhir Yang Bahagia) End
265
Tuan Arogan (New story)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!