Jalan-jalan

"Ayo!"

"Kemana?" bingung Ani karena baja tiba-tiba datang dan menarik tangannya.

Baja hanya menarik tangan Ani tanpa menjawab pertanyaan gadis itu.ani hanya merenggut masam saat baja berjalan dengan langkah lebar dan ia berlari kecil mengikutinya.

"Ani!cucuku!" panggil wanita tua itu.

"Nenek!" ujar Ani senang hingga melepaskan tangan baja lalu berlari kearah wanita tua itu.

"Aku rindu nenek," imbuh Ani setelah memeluk neneknya.

"Nenek,juga.kamu semakin sehat,badan mu semakin berisi," ucap dara yang memegang pipi Ani.

"Ah,tidak juga.aku tidak berisi,nek.tubuh ku sama seperti dulu," sanggah Ani.

"Akui saja kamu gemuk.dia itu kerjanya makan tidur makanya jadi gemuk seperti itu," sahut baja.

"Mana ada," sanggah Ani cepat.

"Tidak baik seperti itu,nanti kamu jadi pemalas.cobalah lakukan sesuatu yang bermanfaat,seperti masak untuk suamimu atau olahraga," nasehat dara.

"Ia,nek,marahi aja.dia kalau aku kasi tahu gak mau denger," kompor baja membuat Ani menatap tajam ke arahnya.

"Kamu harus denger ucapan baja,bagaimana pun dia itu suami mu.ingat istri itu harus patuh pada suami," lanjut dara.

"Tuh,denger!"

"Ih,kalian berdua ngeselin.nenek aku ini cucu nenek,tapi kenapa seperti aku ini cucu tiri nenek dan dia yang cucu kandung?" protes Ani.

"Nenek cuma memberi beberapa nasehat,agar kedepannya kamu menjadi istri yang lebih baik lagi,bukan membedakan kalian berdua."

"Gitu,nek!dia selalu ngeyel jika di beri nasehat," imbuh baja.

"Jika kamu membawa ku kemari untuk di marahi nenek,lebih baik aku tidak mengikuti mu!" ketus Ani.

"Selain ngeyel dia juga suka berprasangka buruk padaku," adu baja membuat dara tertawa.

"Dia Masi muda,Masi butuh bimbingan mu.beginilah resiko memiliki istri berumur muda," balas dara.

"Harus banyak stok sabar,bener gak nek?" ucap baja mendapat anggukan dari dara.

"Ngobrol aja kalian sampai subuh!biar aku disini jadi cicak," celetuk Ani tak senang di abaikan.

"Baiklah,ayo kita pergi!" baja mulai mendorongnya kursi roda dara.

"Kemana?!" ketus Ani.

"Terbang ke langit ke tujuh," canda baja.

"Ih,malah bercanda!"

Dengan wajah kesal Ani mengikuti langkah baja dari belakang,melihat baja di depan nya membuat ide jail melintas di kepalanya.

"Apakah ini waktu yang tepat untuk balas dendam?lihat!aku akan membalas perbuatan mu,karna mu aku di omeli nenek."

Ani sengaja menginjak sandal baja dari belakang,alhasil baja stop mendadak dengan tubuh hampir ambruk ke belakang.hal itu ia lakukan berulang kali,hingga baja berhenti dan menoleh ke arahnya.

"Aku kira kamu tidak sengaja,tapi nyatanya kamu sengaja melakukan nya," ungkap baja yang tampak kesal.

"Ada apa?" tanya dara bingung.

"Cucu nenek ini,sengaja menginjak sandal ku.hampir saja aku jatuh karena kenakalan nya," adu baja.

"Ani,apa yang kamu lakukan?" tegur dara pada Ani yang tertawa itu.

"Aku kesal padanya,nek,jadi aku melakukan itu."

"Itu berbahaya,bagaimana jika dia terjatuh?" omel dara.

"Paling dia akan terjungkal dan pantatnya membiru," balas Ani tersenyum.

"Betapa senangnya dia melihat aku sengsara," imbuh baja geram.

"Sangat senang," balas Ani.

"Dasar nakal!"

"Dasar tukang ngadu,beraninya sembunyi di ketek nenek ku!" umpat Ani.

"Sudah jangan berkelahi,kalian sudah menikah tapi kelakuan Masi seperti anak kecil," tegur dara.

"Akhirnya nenek juga marah padamu,hahahaha," tawa Ani puas.

"Awas saja kamu!"

Mereka melanjutkan perjalanan kembali,saat sampai ke tempat tujuan Ani berdecak kagum melihat hamparan teh itu.

"Ini daun teh kenapa bisa sebagus ini?" puji Ani mendekati daun teh itu.

"Benar,sangat cantik.udaranya juga sangat segar," celetuk dara.

"Aku rasa kalian menyukai tempat ini.tidak sia-sia aku membawa kalian kemari," imbuh baja.

"Aku ingin berlari!" pekik Ani lalu membuang sandalnya dan berlari di sepanjang kebun teh itu.

"Lihat,betapa bahagianya dia!" ucap dara ikut tersenyum melihat Ani yang berlari.

"Ia.adem rasanya lihat dia bahagia," balas baja.

Mereka melakukan piknik di kebun itu,mereka mengelar tikar di tengah hamparan teh itu dan melakukan makan siang.

"Aduh,nikmatnya.ini kalau makan dengan daun singkong rebus saja rasanya akan nikmat,karena di makan di sini," puji Ani setelah menghabiskan dua piring nasi.

"Lebay kamu.kalau makan daun singkong di sini itu seperti kerbau,sudah makannya sayuran dimakan di kebun pula.apa tidak makin mirip?" jelas baja.

"Lah,itu kamu makan kangkung.nah,berarti kamu kerbau makan sayuran di kebun," ledek Ani membuat baja kesal.

"Ini kangkung bukan daun singkong," balas baja.

"Sama saja.sama-sama sayuran,kerbau!" ledek Ani tertawa cekikikan.

"Dasar gadis nakal!" umpat baja.

Dara sangat bersyukur dengan pernikahan Ani,dia berharap baja terus menyayangi Ani dan rumah tangga mereka selalu harmonis.

"Apa kalian tidak bulan madu?" tanya dara tiba-tiba.

"Uhk ... uhk ... uhkkk!" Ani tersedak salak yang ia makan.

"Kualat.karena meledek ku terus,tersedak,kan!" omel baja sambil memberikan secangkir air.

"Aku tersedak masi sempat-sempatnya memarahi ku," sungut Ani dengan wajah sedikit memerah.

"Bukan nya bilang terimakasih,malah memarahi suami mu," sahut dara.

"Terimakasih untuk apa?" ketus Ani.

"Terimakasih karena dia mengambilkan air putih untuk mu," ucap dara geregetan.

"Gak perlu berterima kasih padanya,nanti dia melunjak," balas Ani.

"Oh,ya,nenek tadi bahas tentang bulan madu,kan?" ucap baja tersenyum tipis pada Ani .

"Ia,kenapa kalian tidak pergi bulan madu?" tanya nenek lagi.

"Karena aku tidak mau meninggalkan nenek sendirian," balas Ani cepat sebelum baja yang angkat suara,bisa fatal jika baja sudah berucap.

"Alasan dia saja,nek.dia Masi malu padaku makanya tidak mau di ajak bulan madu," celetuk baja.

"Kapan berandal ini mengajak ku bulan madu?dasar raja pembohong!"

"Dia punya malu juga,padahal dia itu malu-maluin," ejek dara.

"Enak aja,aku enggak gitu,tauk.aku ini kalem dan feminim,mana mungkin malu-maluin," sanggah Ani tak terima.

"Itu cuma di mata mu,di mata kami kamu itu malu-maluin," imbuh baja lalu tertawa renyah.

"Pergilah bulan madu,nenek menunggu kabar baik dari kalian!" pinta dara.

"Kabar baik apa,nek?" tanya Ani polos.

"Astaga,gitu aja dia gak paham.kamu itu terlalu polos ingin rasanya aku polosi,agar tidak lelo seperti ini," ujar baja membuat dara ikut tertawa.

"Kalian ngomong apa,sih?gak jelas banget!" kesal Ani.

"Lihat!bagaimana bisa nenek meminta dia hamil?sifat dia saja Masi suci begitu," ucap baja.

"Tunggu,tunggu,tunggu.apakah kabar baik yang nenek maksud itu adalah hamilnya aku?" tanya Ani.

"Ia markonah,makanya jangan lelet.kami sudah tertawa terbahak baru kamu paham," omel baja.

"Aku hamil!" lirih Ani dan pura-pura pingsan.

"Astaga drama apa lagi ini Tuhan?!"

Episodes
1 Kejadian Buruk
2 Mencoba Melarikan Diri
3 di Ancam
4 Berita Pernikahan
5 Bertemu Engkong
6 Acara pernikahan
7 ke Argesifan Ani
8 Tidur sendiri
9 Penyambutan seember air
10 Berkelahi
11 Pelukan Ani
12 Janji baja
13 Ciuman
14 Pesan Rojak
15 Rencana Baja
16 Kesalahan Baja
17 Suapan Baja
18 Obat Diare
19 Bergosip
20 Jalan-jalan
21 Ucapan terimakasih
22 Kegilaan Ani
23 Keimutan Baja
24 Terpaksa Berbohong
25 Semakin Membencimu
26 Wiwit
27 Demi Nenek
28 Baja Mabuk
29 Rahasia Dara
30 Dikambinghitamkan
31 Menemui Baja
32 Keputusan Ani
33 Kepergian Baja
34 Melayani tamu Besar
35 Wiwit Hilang Kendali
36 Sama-sama Terluka
37 Terluka karena Mencintanya
38 Menahan Dara
39 Kejahatan Yona
40 Masuk Perangkap
41 Terlambat
42 Menjual Info
43 Isi Pertemuan
44 Orang atau Hantu
45 Dibohongi
46 Pembunuhan Berencana
47 Hadiah Terpahit
48 Hamil
49 Dinding yang Bisa Mendengar
50 Cermin
51 Ketakutan
52 Mulai Terkuak
53 Ngidamnya Baja
54 1 vs 3
55 Ani vs Raya
56 Berkemah
57 Surat
58 Kematian Lasmi
59 Rencana Baru
60 Kebenaran
61 Kesombongan Raya
62 Kemenangan Raya
63 Pergerakan Baja
64 Pembalasan Baja 1
65 Pembalasan Baja 2
66 Keanehan
67 Dua Tahun Telah Berlalu
68 Dijemput Karno
69 Deman
70 Ibu dan Anak
71 Tamu VIP
72 Janda
73 Bukan Dia
74 Masi Tidak Percaya
75 Keributan
76 Kelicikan Winda
77 Mengetahui Masa Lalu
78 Bertemu Kembali
79 Kejar-kejaran
80 Keras Kepala
81 Sama-sama Gelisah
82 Hadiah
83 Perkara di Pecat
84 Adu Kekuatan
85 Kebahagian Nisa
86 Keajaiban
87 Takbir Masa Lalu 1
88 Takbir Masa Lalu 2
89 Takbir Masa Lalu 3
90 Paling Bersejarah
91 Flash Off
92 Teman Pria
93 Ketahuan
94 Interogasi
95 Di culik
96 Pengorbanan
97 Langkah Awal
98 Pertemuan Pertama
99 Mulai Cemburu
100 Pulang Kerumah
101 Rencana Yang Berbeda
102 Dilamar
103 Sandiwara berujung Nyata
104 Membawa Kembali
105 Obrolan Pertama
106 Menaruh Kepercayaan
107 Tidur Bersama
108 Kehilangan intan
109 Kehadiran Dua Wanita
110 Rencana Dua Wanita
111 Satu Misteri Terkuak
112 Cahaya Hilang
113 Malam Panjang
114 Permainan Agam
115 Sebuah kemenangan atau kekalahan
116 PUTUS
117 Masi tanda tanya
118 Positif
119 Kecerobohan Kevin
120 Hantu
121 Si Poli
122 Ketahuan
123 Malam Pertama
124 Pedang
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Kejadian Buruk
2
Mencoba Melarikan Diri
3
di Ancam
4
Berita Pernikahan
5
Bertemu Engkong
6
Acara pernikahan
7
ke Argesifan Ani
8
Tidur sendiri
9
Penyambutan seember air
10
Berkelahi
11
Pelukan Ani
12
Janji baja
13
Ciuman
14
Pesan Rojak
15
Rencana Baja
16
Kesalahan Baja
17
Suapan Baja
18
Obat Diare
19
Bergosip
20
Jalan-jalan
21
Ucapan terimakasih
22
Kegilaan Ani
23
Keimutan Baja
24
Terpaksa Berbohong
25
Semakin Membencimu
26
Wiwit
27
Demi Nenek
28
Baja Mabuk
29
Rahasia Dara
30
Dikambinghitamkan
31
Menemui Baja
32
Keputusan Ani
33
Kepergian Baja
34
Melayani tamu Besar
35
Wiwit Hilang Kendali
36
Sama-sama Terluka
37
Terluka karena Mencintanya
38
Menahan Dara
39
Kejahatan Yona
40
Masuk Perangkap
41
Terlambat
42
Menjual Info
43
Isi Pertemuan
44
Orang atau Hantu
45
Dibohongi
46
Pembunuhan Berencana
47
Hadiah Terpahit
48
Hamil
49
Dinding yang Bisa Mendengar
50
Cermin
51
Ketakutan
52
Mulai Terkuak
53
Ngidamnya Baja
54
1 vs 3
55
Ani vs Raya
56
Berkemah
57
Surat
58
Kematian Lasmi
59
Rencana Baru
60
Kebenaran
61
Kesombongan Raya
62
Kemenangan Raya
63
Pergerakan Baja
64
Pembalasan Baja 1
65
Pembalasan Baja 2
66
Keanehan
67
Dua Tahun Telah Berlalu
68
Dijemput Karno
69
Deman
70
Ibu dan Anak
71
Tamu VIP
72
Janda
73
Bukan Dia
74
Masi Tidak Percaya
75
Keributan
76
Kelicikan Winda
77
Mengetahui Masa Lalu
78
Bertemu Kembali
79
Kejar-kejaran
80
Keras Kepala
81
Sama-sama Gelisah
82
Hadiah
83
Perkara di Pecat
84
Adu Kekuatan
85
Kebahagian Nisa
86
Keajaiban
87
Takbir Masa Lalu 1
88
Takbir Masa Lalu 2
89
Takbir Masa Lalu 3
90
Paling Bersejarah
91
Flash Off
92
Teman Pria
93
Ketahuan
94
Interogasi
95
Di culik
96
Pengorbanan
97
Langkah Awal
98
Pertemuan Pertama
99
Mulai Cemburu
100
Pulang Kerumah
101
Rencana Yang Berbeda
102
Dilamar
103
Sandiwara berujung Nyata
104
Membawa Kembali
105
Obrolan Pertama
106
Menaruh Kepercayaan
107
Tidur Bersama
108
Kehilangan intan
109
Kehadiran Dua Wanita
110
Rencana Dua Wanita
111
Satu Misteri Terkuak
112
Cahaya Hilang
113
Malam Panjang
114
Permainan Agam
115
Sebuah kemenangan atau kekalahan
116
PUTUS
117
Masi tanda tanya
118
Positif
119
Kecerobohan Kevin
120
Hantu
121
Si Poli
122
Ketahuan
123
Malam Pertama
124
Pedang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!