Acara pernikahan

Hari ini adalah hari perubahan status ku,dari status gadis kini berubah menjadi status istri orang.entah aku harus bahagia atau sedih?yang jelas pesta pernikahan ini begitu meriah, seakan-akan aku adalah wanita paling beruntung karena mendapat suami seperti juragan.

"Wah,kamu cantik dan elegan sekali," puji perias itu.

"Terimakasih." Ani membalas dengan nada tak bersemangat.

"Senyum,dong.sebentar lagi kamu akan menjadi wanita dari seorang pria yang sangat di impikan oleh banyak wanita,kamu benar-benar beruntung," pujinya.

"Maukah kamu mengambil keburutungan ku,dengan mengantikan posisi ku saat ini.lalu membiarkan aku lari dari sini," ujar Ani membuat perias itu terkejut.

"Kamu sangat pandai bercanda," ujar nya mengganggap ucapan ani hanya gurauan.

Perias itu pergi meninggalkan Ani sendiri,Ani menatap lekat penampilan nya saat ini.baju kebaya putih dan dadanan yang sangat rapi membuat dia semakin cantik.

"Seandainya nenek tidak di tahan mereka,mungkin saat ini aku sudah kabur.ya tuhan siapa yang bisa menolong ku saat ini?"

Berbeda dengan keadaan Ani yang sangat tidak bersemangat,baja malah mendapat kan ledekan terus dari sang engkong.

"Jangan sampai salah menyebut nama Ani nanti apalagi sampai tergagap,jangan bikin malu engkong," pesan engkong membuat baja menghela nafas kesal.

"Itu hal kecil,aku bisa menyebutkan ijab kabul itu dengan sekali." Remeh baja yang memakai jam tangan.

"Jangan sok,kamu.nanti kalau kamu salah baru tahu malu," balas engkong.

"Doakan saja yang terbaik untuk ku," pinta baja menghampiri sang engkong.

"Kamu telah besar,engkong senang bisa melihat pernikahan mu.semoga rumah tangga mu samawa,engkong menunggu cicit darimu." Rojak mengusap kepala baja.

"Aku belum menikah dan melakukan malam pertama,tapi engkong sudah meminta cicit dariku," sungut baja kesal.

"Engkong tahu pasti kamu sudah ada niat untuk tidak menyentuh istrimu.jika itu sampai terjadi,alangkah ruginya kamu," ucap Rojak mengompori baja.

"Aku tidak bisa menyentuh wanita yang tidak aku cintai," balas baja.

"Engkong yakin Ani dapat membuat mu jatuh cinta kepadanya dalam waktu dekat," ucap Rojak sangat yakin.

"Apa sih hebatnya dia?kenapa engkong terus memujinya?" kesal baja.

"Dia itu wanita baik Austin.ingat karena dia, engkong mu ini bisa hidup sampai sekarang.jarang wanita mau menolong tanpa memikirkan keselamatan dirinya sendiri," jelas Rojak merubah pandangan baja terhadap Ani.

"Aku tidak bisa berjanji menerima dia," balas baja keras kepala.

"Cobalah menerima dia,ingat kamu pernah bilang kalau kamu hanya ingin menikah sekali seumur hidup,maka cobalah memulai menyayangi istrimu."

"Aku tidak janji," ucap baja mulai bersiap-siap keluar.

"Dasar keras kepala!"

Baja mendorong kursi roda itu untuk menuju keluar,saat dia mulai masuk ke dalam pesta. telah banyak penduduk yang berdatangan dan pak penghulu pun sudah menunggu dirinya.

"Ternyata pria kurang ajar ini Masi punya muka untuk menjadi wakil Ani,dasar mertua tidak berguna."

Pak penghulu memulai ijab kabul,sesuai dengan ucapan baja tadi bahwa dia akan berhasil mengucapkan kata sakral itu hanya sekali,dan itu terbukti.

"Sah!" ucap para tamu hadirin yang menyaksikan ijab kabul itu.

"Sekarang mempelai wanita boleh keluar," pinta penghulu.

Ani melangkahkan kakinya dengan sangat cepat,jika biasanya pengantin wanita akan berjalan dengan anggun namun itu tidak berlaku untuk Ani.

"Apa yang di lakukan gadis bodoh itu?"

Baja berusaha untuk tidak tersenyum,Ani saat ini sangat terlihat bar-bar karena mengangkat gaunnya sendiri untuk memudahkan dia berjalan,yang mengiringi dia jauh tertinggal karena tidak dapat mengimbangi kecepatan langkah kaki gadis itu.

"Bawa kemari tangan mu," titah Ani langsung mengambil cincin tanpa di perintah oleh penghulu.

"Sekarang kamu lagi yang memakai cincin itu kepada ku," titahnya setelah memakai kan cincin dijari baja dengan cepat.

"Pak penghulu ayo segera baca doanya," titah nya membuat para hadirin tersenyum begitu juga pak penghulu.

Acara yang biasanya akan terlihat romantis saat pengantin bertukar cincin,tapi sangat berbeda dengan pernikahan baja dan Ani.

Semuanya amburadul karena Ani yang secepat kilat memakai cincin,di tambah dia yang memerintah penghulu untuk melakukan ini dan itu.

"Dia sangat lucu,mungkin dia masi bocah makanya belum banyak mengerti banyak hal," bisik Nesya pada Austin.

"Hahaha ... acara yang seharusnya hikmad menjadi kacau karena bocah itu," balas Austin ikut tertawa.

"Lihatlah wajah para Mak lampir itu,wajah nya sudah buruk ingin menelan orang.dia pasti malu," sahut Roma memperhatikan keluarga juragan.

"Benar.hanya wajah engkong baja saja yang bahagia,yang lainnya tidak.kasihan Ani pasti akan di perlakukan tidak baik oleh mereka," ucap Nesya.

"Doakan saja yang terbaik untuk dia," balas Austin.

Setelah acara ijab kabul itu,kini di lanjutkan dengan beberapa tradisi pernikahan.salah satunya acara sukeman terhadap orang tua lalu menyalami tamu.

"Apa acaranya Masi lama?" bisik Ani risih mengunakan kebaya itu.

"Bisa kamu berdiri dengan tenang,lihat tamu memperhatikan mu," tegur baja tidak menjawab pertanyaan Ani.

"Mereka melihat ku karena terkagum dengan kecantikan ku," balas Ani percaya diri.

"Selain bar-bar kamu ternyata sangat percaya diri," ledek baja tak menyangka dengan perilaku istrinya.

"Aku tidak suka kebaya ini,boleh aku Menganti nya," keluh Ani risih dengan kebaya ketat itu.

"Kamu ingin mengganti dengan apa?"

"Aku ingin membuat rok ketat ini untuk di ganti dengan celana," imbuhnya.

"Kamu itu wanita kenapa tidak ada anggunnya sama sekali?" sungut baja melihat Ani menggaruk kaki nya.

"Aku tidak peduli,yang jelas gaun ini tidak nyaman untuk ku."

"Lihat menantu emak," pinta Yona kepada ratu.melihat kedua mempelai dari jauh.

"Ih,kakak ipar mu kali," Sanggah ratu cepat.

"Mana Sudi aku punya kakak ipar seperti dia,tidak ada yang bagus darinya.yang ada aku malu,Mak." Yona melipat tangannya memperhatikan tingkah laku Ani di pelaminan.

"Apa lagi,emak.rasanya emak mau meninggalkan pesta ini," balas ratu tidak bisa menahan malu.

"Bisa-bisa nya Abang membuat pesta sebesar ini,mana ngundang artis lagi," omel Yona kesal.

"Emak juga tidak menyangka di mengadakan pesta sebesar ini,entah apa yang ada dipikiran Abang mu?malunya emak.apa lagi tadi keluarga Roma datang?mereka pasti akan mengolok keluarga kita," jelas ratu.

"Untung Yona tidak ada mengundang teman kuliah Yona,jika sampai mereka datang kemari entah mau di taruh di mana wajah Yona?memiliki kakak ipar yang sembrono seperti itu."

"Hey,kalian!" panggil raya dengan langkah anggunnya.

"Kak raya,ternyata kakak datang," ujar Yona sedikit terpukau dengan keanggunan raya.

"Ia,dong.oh ya selamat memiliki keluarga baru," ujarnya dengan tersenyum mengejek.

"Jangan begitu,kak.kami akan senang jika kakak yang berada di sana bukan gadis gembel itu," balas Yona pelan.

"Benar nak raya,kamu lebih jauh berkelas dari dia.tidak ada yang bisa di banggakan dari gadis buluk itu," sambung ratu.

"Tapi bagaimana pun semua sudah terlanjur,aku tidak bisa lagi berharap menjadi bagian keluarga kalian," balas raya sedih.

"Masi bisa,untuk saat ini baja Masi buta tapi suatu saat dia akan melihatmu yang jauh lebih pantas untuk menjadi istri nya.kita tunggu saja perceraian itu," imbuh ratu membuat raya menahan senyum.

"Kita tidak bisa menunggu,mak.kita harus melakukan cara agar Abang mau membuang gadis itu," imbuh Ani.

"Kamu benar,nanti kita akan menyusun rencana."

Episodes
1 Kejadian Buruk
2 Mencoba Melarikan Diri
3 di Ancam
4 Berita Pernikahan
5 Bertemu Engkong
6 Acara pernikahan
7 ke Argesifan Ani
8 Tidur sendiri
9 Penyambutan seember air
10 Berkelahi
11 Pelukan Ani
12 Janji baja
13 Ciuman
14 Pesan Rojak
15 Rencana Baja
16 Kesalahan Baja
17 Suapan Baja
18 Obat Diare
19 Bergosip
20 Jalan-jalan
21 Ucapan terimakasih
22 Kegilaan Ani
23 Keimutan Baja
24 Terpaksa Berbohong
25 Semakin Membencimu
26 Wiwit
27 Demi Nenek
28 Baja Mabuk
29 Rahasia Dara
30 Dikambinghitamkan
31 Menemui Baja
32 Keputusan Ani
33 Kepergian Baja
34 Melayani tamu Besar
35 Wiwit Hilang Kendali
36 Sama-sama Terluka
37 Terluka karena Mencintanya
38 Menahan Dara
39 Kejahatan Yona
40 Masuk Perangkap
41 Terlambat
42 Menjual Info
43 Isi Pertemuan
44 Orang atau Hantu
45 Dibohongi
46 Pembunuhan Berencana
47 Hadiah Terpahit
48 Hamil
49 Dinding yang Bisa Mendengar
50 Cermin
51 Ketakutan
52 Mulai Terkuak
53 Ngidamnya Baja
54 1 vs 3
55 Ani vs Raya
56 Berkemah
57 Surat
58 Kematian Lasmi
59 Rencana Baru
60 Kebenaran
61 Kesombongan Raya
62 Kemenangan Raya
63 Pergerakan Baja
64 Pembalasan Baja 1
65 Pembalasan Baja 2
66 Keanehan
67 Dua Tahun Telah Berlalu
68 Dijemput Karno
69 Deman
70 Ibu dan Anak
71 Tamu VIP
72 Janda
73 Bukan Dia
74 Masi Tidak Percaya
75 Keributan
76 Kelicikan Winda
77 Mengetahui Masa Lalu
78 Bertemu Kembali
79 Kejar-kejaran
80 Keras Kepala
81 Sama-sama Gelisah
82 Hadiah
83 Perkara di Pecat
84 Adu Kekuatan
85 Kebahagian Nisa
86 Keajaiban
87 Takbir Masa Lalu 1
88 Takbir Masa Lalu 2
89 Takbir Masa Lalu 3
90 Paling Bersejarah
91 Flash Off
92 Teman Pria
93 Ketahuan
94 Interogasi
95 Di culik
96 Pengorbanan
97 Langkah Awal
98 Pertemuan Pertama
99 Mulai Cemburu
100 Pulang Kerumah
101 Rencana Yang Berbeda
102 Dilamar
103 Sandiwara berujung Nyata
104 Membawa Kembali
105 Obrolan Pertama
106 Menaruh Kepercayaan
107 Tidur Bersama
108 Kehilangan intan
109 Kehadiran Dua Wanita
110 Rencana Dua Wanita
111 Satu Misteri Terkuak
112 Cahaya Hilang
113 Malam Panjang
114 Permainan Agam
115 Sebuah kemenangan atau kekalahan
116 PUTUS
117 Masi tanda tanya
118 Positif
119 Kecerobohan Kevin
120 Hantu
121 Si Poli
122 Ketahuan
123 Malam Pertama
124 Pedang
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Kejadian Buruk
2
Mencoba Melarikan Diri
3
di Ancam
4
Berita Pernikahan
5
Bertemu Engkong
6
Acara pernikahan
7
ke Argesifan Ani
8
Tidur sendiri
9
Penyambutan seember air
10
Berkelahi
11
Pelukan Ani
12
Janji baja
13
Ciuman
14
Pesan Rojak
15
Rencana Baja
16
Kesalahan Baja
17
Suapan Baja
18
Obat Diare
19
Bergosip
20
Jalan-jalan
21
Ucapan terimakasih
22
Kegilaan Ani
23
Keimutan Baja
24
Terpaksa Berbohong
25
Semakin Membencimu
26
Wiwit
27
Demi Nenek
28
Baja Mabuk
29
Rahasia Dara
30
Dikambinghitamkan
31
Menemui Baja
32
Keputusan Ani
33
Kepergian Baja
34
Melayani tamu Besar
35
Wiwit Hilang Kendali
36
Sama-sama Terluka
37
Terluka karena Mencintanya
38
Menahan Dara
39
Kejahatan Yona
40
Masuk Perangkap
41
Terlambat
42
Menjual Info
43
Isi Pertemuan
44
Orang atau Hantu
45
Dibohongi
46
Pembunuhan Berencana
47
Hadiah Terpahit
48
Hamil
49
Dinding yang Bisa Mendengar
50
Cermin
51
Ketakutan
52
Mulai Terkuak
53
Ngidamnya Baja
54
1 vs 3
55
Ani vs Raya
56
Berkemah
57
Surat
58
Kematian Lasmi
59
Rencana Baru
60
Kebenaran
61
Kesombongan Raya
62
Kemenangan Raya
63
Pergerakan Baja
64
Pembalasan Baja 1
65
Pembalasan Baja 2
66
Keanehan
67
Dua Tahun Telah Berlalu
68
Dijemput Karno
69
Deman
70
Ibu dan Anak
71
Tamu VIP
72
Janda
73
Bukan Dia
74
Masi Tidak Percaya
75
Keributan
76
Kelicikan Winda
77
Mengetahui Masa Lalu
78
Bertemu Kembali
79
Kejar-kejaran
80
Keras Kepala
81
Sama-sama Gelisah
82
Hadiah
83
Perkara di Pecat
84
Adu Kekuatan
85
Kebahagian Nisa
86
Keajaiban
87
Takbir Masa Lalu 1
88
Takbir Masa Lalu 2
89
Takbir Masa Lalu 3
90
Paling Bersejarah
91
Flash Off
92
Teman Pria
93
Ketahuan
94
Interogasi
95
Di culik
96
Pengorbanan
97
Langkah Awal
98
Pertemuan Pertama
99
Mulai Cemburu
100
Pulang Kerumah
101
Rencana Yang Berbeda
102
Dilamar
103
Sandiwara berujung Nyata
104
Membawa Kembali
105
Obrolan Pertama
106
Menaruh Kepercayaan
107
Tidur Bersama
108
Kehilangan intan
109
Kehadiran Dua Wanita
110
Rencana Dua Wanita
111
Satu Misteri Terkuak
112
Cahaya Hilang
113
Malam Panjang
114
Permainan Agam
115
Sebuah kemenangan atau kekalahan
116
PUTUS
117
Masi tanda tanya
118
Positif
119
Kecerobohan Kevin
120
Hantu
121
Si Poli
122
Ketahuan
123
Malam Pertama
124
Pedang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!