Tidur sendiri

Ani masi tidak menyangka ternyata baja sangat takut jika di sentuh olehnya.jika biasanya pihak wanita yang akan ketar-ketir jika suami meminta hak,tapi yang Ani alami malah sebaliknya.

"Pertama masuk sok-sok an,sampai terlihat beringas.apa kamu ingin menunggu ku tela*jangan?" ejek Ani mengolok ucapan suaminya.

"Mana mendekati ku lagi,mengukung ku.belum tahu saja dia sedang berhadapan dengan siapa?kena kan jurus jitu ku.tapi tadi memang sangat besar,hingga tangan ku tidak cukup untuk menggenggam nya," dumel Ani yang masi terbaring di kasur.

"Tapi untuk apa besar?jika baru mau di gerayai sudah lari duluan," lanjut Ani lagi.

"Astaghfirullah aku berdosa sekali malam ini, membicarakan aib suami." Dia memukul pelan bibirnya sendiri.

"Lebih baik aku mandi,dari pada mengumpat suami ku terus." Dia bangkit dari ranjang untuk mengambil handuk dan segera menuju kamar mandi.

Ketika dia masuk ke kamar mandi,mulutnya ternganga lebar.itu karena kamar mandi di hias sedemikian rupa layaknya kamar mandi untuk pengantin baru.

"Andai aku menikah dengan orang yang aku cintai,pasti kami sudah nyemplung bersama di kolam ini."

Ani segera melepaskan handuknya dan masuk ke bathtub yang telah di taburi dengan bunga mawar dan aroma lainnya.

"Suasana yang romantis untuk dua orang yang tidak saling mencintai,miris sekali."

***

"Kenapa kamu kemari?" tanya Rojak kaget melihat kedatangan baja.

"Aku ingin tidur disini saja," dia membaringkan tubuh nya di atas ranjang tanpa di persilahkan.

"Kamu sudah punya istri,kenapa Masi ingin tidur dengan ku?" omel Rojak menarik tangan baja.

"Ayolah,kong.untuk kali ini saja,biarkan aku tidur disini." Mohon baja yang sudah kelelahan ingin memejamkan mata.

"Tidak bisa,seharusnya malam ini kamu melakukan malam pertama dengan istrimu,bukan denganku!" tolak rojak Masi berusaha mengusir baja.

"Lebih baik aku tidur dengan engkong dari pada dengan perempuan penggoda itu," balas nya sambil memeluk erat tubuh Rojak.

"Apa yang kamu lakukan?kenapa memeluk ku?" protes Rojak memberontak di pelukan baja.

"Makanya jangan mengusirku," balas baja.

"Kamu bukan anak kecil lagi yang harus aku keloni agar segera tidur,cepat kembali ke kamar mu!" pekik Rojak menganggu baja yang memejamkan mata.

"Dulu aku yang terus engkong keloni,sekarang biarkan aku yang mengoloni engkong.anggap saja aku sedang membalas budi." Kembali membawa Rojak ke pelukan nya.

"Hey,berandal sia*lan lepaskan aku!" berontak nya hingga suara nya serak.

"Cup ... cup ... kakek ku.tutuplah matamu hari sudah malam,kalau tidak bobok di gigit nyamuk," baja bernyanyi lagu yang sering di nyanyikan Rojak untuk nya.

"Dasar cucu nakal," balas nya pasrah di peluk olah baja.

"Sebenarnya apa yang di lakukan gadis itu?hingga kamu Melarikan diri di malam pertama mu."

Malam ini pengantin baru itu tidak tidur bersama,Ani tidak merasa di rugikan sama sekali.jika biasanya perempuan akan sedih jika di tinggal oleh suaminya.

Tapi Ani malah merasa senang dan tidak memikirkan nya.dia malah bergadang menonton bola,sambil menikmati kacang kulit yang telah berserakan di mana-mana.

"Apa yang terjadi dengan kamarku?" ujar baja yang baru masuk kamar nya untuk mandi dan berganti pakaian.

"Wanita ini,kenapa dia jorok sekali?Makan saja tidak bisa membuang sampahnya.bagaimana jika dia punya anak nanti?jika hal kecil seperti ini saja tidak bisa ia kerjakan," omel baja yang melihat Ani tertidur di sofa dengan tv yang masi menyala, di tambah kulit kacang yang berserakan.

Baja terbangun dari tidurnya karena rojak dengan tega membasahi wajahnya dengan air putih,dengan kesal baja segera meninggalkan kamar Rojak untuk menghindari ceramah di pagi hari.

"Biarkan dia bangun sampai siang,jangan harap aku berbaik hati padanya untuk membangunkan dia menyuruh sarapan," ujar baja meninggalkan kamar itu setelah mandi dan berganti pakaian.

Saat dia berjalan kearah ruang makan dia meminta pak Mansur membersihkan kamar nya dan meminta nya agar tidak membangunkan Ani.

"Wah,apa yang di lakukan juragan?biasanya kalau orang habis MP baju yang berserakan. lalu,kenapa ini kulit kacang yang berserakan?" ucap wanita tua itu pada teman nya.

"Jangan banyak tanya,lebih baik kita segera merapikan kamar ini dan segera meninggalkan kamar ini," balas temannya yang malas meladeni perkataan wanita tua itu.

"Bilang saja kamu cemburu,kamu kan sangat mengidolakan juragan."

"Hentikan ucapan mu itu,sebelum aku menyumpal nya dengan kemoceng ini," ancam nya membuat wanita tua itu segera menjauh darinya.

"Jangan sedih Nana,juragan tidak mungkin menyentuh wanita itu.masi ada harapan untuk mu mengantikan posisi wanita itu."

Setelah merasa telah melakukan pekerjaan nya,dua pelayan itu segera meninggalkan kamar itu untuk kembali melanjutkan pekerjaan di dapur.

"Apa wanita itu Masi tidur?" tanya ratu melihat kedatangan Nana.

"Ia,nyonya," balasnya namun matanya melirik kearah baja.

"Dasar wanita pemalas," ujarnya menuangkan air dengan kasar.

"Itu biasa untuk orang yang baru menikah,mungkin Ani kelelahan karena baja menghajar nya habis-habisan," timpal Rojak membuat baja langsung tersedak.

"Apa Abang selera menyentuhnya?aku tidak yakin Abang mau melakukan hal itu padanya," celetuk Yona.

"Tahu apa kamu tentang orang dewasa?lebih baik kamu rajin belajar tentang kuliah mu dan menunggu kabar baik dari kakak ipar mu," ucap Rojak membuat Yona langsung menampilkan wajah masam.

"Sudah jangan membahas tentang ku terus," sahut baja setelah minum air putih untuk menghilangkan rasa terdesak nya.

Mereka menikmati sarapan pagi dengan hening,tidak ada pembicaraan lagi setelah itu.

"Nanti jika Ani sudah bangun,segera antarkan sarapan untuknya," titah Rojak pada pak Mansur.

"Baik,tuan."

"Mau kemana kamu?" tanya Rojak melihat baja berdiri dari duduknya.

"Pergi keluar sebentar,aku ada urusan dengan satria," balas baja sambil mengelap bibirnya dengan tisu.

"Jangan pergi lama-lama,nanti Ani mencari mu," pesan Rojak.

"Jika dia mencari ku suruh saja dia langsung menghubungi ku," balas baja lalu meninggalkan mereka semua.

"Dia Masi malu-malu," ujar Rojak tersenyum senang.

"Mari,tuan.saya antar kembali ke kamar anda," ucap Mansyur mendorong kursi roda Rojak.

Setelah melihat Rojak menjauh dan tidak terlihat lagi,baru ratu membuka suara untuk membahas mengenai Ani.

"Kenapa Abah menyukai gadis kumuh itu?" ujar ratu dengan tak suka.

"Aku juga tak tahu," balas Jarwo.

"Seperti nya engkong menyayangi menantu emak dari pada Yona," sahut Yona kesal.

"Enak saja menantu emak,kakak ipar mu itu," sanggah ratu cepat.

"Dari pada kita bertengkar.lebih baik kita membawa satu ember air untuk membangunkan wanita itu," usul Yona.

"Ide bagus,ayo kita lakukan."

Mereka belum tahu saja sedang berhadapan dengan siapa?baja yang temperamen menyeramkan saja lari terbirit-birit meninggalkan gadis itu,apalagi dua wanita itu.entah bagaiman ekspresi mereka jika kepribadian Ani tidak sesuai ekspektasi mereka.

Episodes
1 Kejadian Buruk
2 Mencoba Melarikan Diri
3 di Ancam
4 Berita Pernikahan
5 Bertemu Engkong
6 Acara pernikahan
7 ke Argesifan Ani
8 Tidur sendiri
9 Penyambutan seember air
10 Berkelahi
11 Pelukan Ani
12 Janji baja
13 Ciuman
14 Pesan Rojak
15 Rencana Baja
16 Kesalahan Baja
17 Suapan Baja
18 Obat Diare
19 Bergosip
20 Jalan-jalan
21 Ucapan terimakasih
22 Kegilaan Ani
23 Keimutan Baja
24 Terpaksa Berbohong
25 Semakin Membencimu
26 Wiwit
27 Demi Nenek
28 Baja Mabuk
29 Rahasia Dara
30 Dikambinghitamkan
31 Menemui Baja
32 Keputusan Ani
33 Kepergian Baja
34 Melayani tamu Besar
35 Wiwit Hilang Kendali
36 Sama-sama Terluka
37 Terluka karena Mencintanya
38 Menahan Dara
39 Kejahatan Yona
40 Masuk Perangkap
41 Terlambat
42 Menjual Info
43 Isi Pertemuan
44 Orang atau Hantu
45 Dibohongi
46 Pembunuhan Berencana
47 Hadiah Terpahit
48 Hamil
49 Dinding yang Bisa Mendengar
50 Cermin
51 Ketakutan
52 Mulai Terkuak
53 Ngidamnya Baja
54 1 vs 3
55 Ani vs Raya
56 Berkemah
57 Surat
58 Kematian Lasmi
59 Rencana Baru
60 Kebenaran
61 Kesombongan Raya
62 Kemenangan Raya
63 Pergerakan Baja
64 Pembalasan Baja 1
65 Pembalasan Baja 2
66 Keanehan
67 Dua Tahun Telah Berlalu
68 Dijemput Karno
69 Deman
70 Ibu dan Anak
71 Tamu VIP
72 Janda
73 Bukan Dia
74 Masi Tidak Percaya
75 Keributan
76 Kelicikan Winda
77 Mengetahui Masa Lalu
78 Bertemu Kembali
79 Kejar-kejaran
80 Keras Kepala
81 Sama-sama Gelisah
82 Hadiah
83 Perkara di Pecat
84 Adu Kekuatan
85 Kebahagian Nisa
86 Keajaiban
87 Takbir Masa Lalu 1
88 Takbir Masa Lalu 2
89 Takbir Masa Lalu 3
90 Paling Bersejarah
91 Flash Off
92 Teman Pria
93 Ketahuan
94 Interogasi
95 Di culik
96 Pengorbanan
97 Langkah Awal
98 Pertemuan Pertama
99 Mulai Cemburu
100 Pulang Kerumah
101 Rencana Yang Berbeda
102 Dilamar
103 Sandiwara berujung Nyata
104 Membawa Kembali
105 Obrolan Pertama
106 Menaruh Kepercayaan
107 Tidur Bersama
108 Kehilangan intan
109 Kehadiran Dua Wanita
110 Rencana Dua Wanita
111 Satu Misteri Terkuak
112 Cahaya Hilang
113 Malam Panjang
114 Permainan Agam
115 Sebuah kemenangan atau kekalahan
116 PUTUS
117 Masi tanda tanya
118 Positif
119 Kecerobohan Kevin
120 Hantu
121 Si Poli
122 Ketahuan
123 Malam Pertama
124 Pedang
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Kejadian Buruk
2
Mencoba Melarikan Diri
3
di Ancam
4
Berita Pernikahan
5
Bertemu Engkong
6
Acara pernikahan
7
ke Argesifan Ani
8
Tidur sendiri
9
Penyambutan seember air
10
Berkelahi
11
Pelukan Ani
12
Janji baja
13
Ciuman
14
Pesan Rojak
15
Rencana Baja
16
Kesalahan Baja
17
Suapan Baja
18
Obat Diare
19
Bergosip
20
Jalan-jalan
21
Ucapan terimakasih
22
Kegilaan Ani
23
Keimutan Baja
24
Terpaksa Berbohong
25
Semakin Membencimu
26
Wiwit
27
Demi Nenek
28
Baja Mabuk
29
Rahasia Dara
30
Dikambinghitamkan
31
Menemui Baja
32
Keputusan Ani
33
Kepergian Baja
34
Melayani tamu Besar
35
Wiwit Hilang Kendali
36
Sama-sama Terluka
37
Terluka karena Mencintanya
38
Menahan Dara
39
Kejahatan Yona
40
Masuk Perangkap
41
Terlambat
42
Menjual Info
43
Isi Pertemuan
44
Orang atau Hantu
45
Dibohongi
46
Pembunuhan Berencana
47
Hadiah Terpahit
48
Hamil
49
Dinding yang Bisa Mendengar
50
Cermin
51
Ketakutan
52
Mulai Terkuak
53
Ngidamnya Baja
54
1 vs 3
55
Ani vs Raya
56
Berkemah
57
Surat
58
Kematian Lasmi
59
Rencana Baru
60
Kebenaran
61
Kesombongan Raya
62
Kemenangan Raya
63
Pergerakan Baja
64
Pembalasan Baja 1
65
Pembalasan Baja 2
66
Keanehan
67
Dua Tahun Telah Berlalu
68
Dijemput Karno
69
Deman
70
Ibu dan Anak
71
Tamu VIP
72
Janda
73
Bukan Dia
74
Masi Tidak Percaya
75
Keributan
76
Kelicikan Winda
77
Mengetahui Masa Lalu
78
Bertemu Kembali
79
Kejar-kejaran
80
Keras Kepala
81
Sama-sama Gelisah
82
Hadiah
83
Perkara di Pecat
84
Adu Kekuatan
85
Kebahagian Nisa
86
Keajaiban
87
Takbir Masa Lalu 1
88
Takbir Masa Lalu 2
89
Takbir Masa Lalu 3
90
Paling Bersejarah
91
Flash Off
92
Teman Pria
93
Ketahuan
94
Interogasi
95
Di culik
96
Pengorbanan
97
Langkah Awal
98
Pertemuan Pertama
99
Mulai Cemburu
100
Pulang Kerumah
101
Rencana Yang Berbeda
102
Dilamar
103
Sandiwara berujung Nyata
104
Membawa Kembali
105
Obrolan Pertama
106
Menaruh Kepercayaan
107
Tidur Bersama
108
Kehilangan intan
109
Kehadiran Dua Wanita
110
Rencana Dua Wanita
111
Satu Misteri Terkuak
112
Cahaya Hilang
113
Malam Panjang
114
Permainan Agam
115
Sebuah kemenangan atau kekalahan
116
PUTUS
117
Masi tanda tanya
118
Positif
119
Kecerobohan Kevin
120
Hantu
121
Si Poli
122
Ketahuan
123
Malam Pertama
124
Pedang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!