"Berani kamu menentang ucapan mu!" seru raya mendorong Ani lalu menginjak jari tangan nya.
"Arghhh ... sakit ... " Ani mengadu kesakitan saat sepatu tinggi itu menekan jarinya.
"Jangan mencari masalah dengan ku!" ucapnya sengaja menekan kakinya lalu melepaskan nya.
"Hahaha,dia belum tahu siapa kakak?makanya jangan sok berani dengan orang mampu.ingat wanita miskin seperti kamu tidak ada apa-apanya melawan kami," celetuk Yona.
"Astaghfirullah,tangan ku benar-benar sakit."
"Kurang ajar apa yang di lakukan wanita itu?kenapa dia melukai jari Ani.aku saja belum pernah melakukannya," geram baja lalu meninggalkan ruangan itu.
"Ada apa ini?" Baja pura-pura tidak tahu dia ingin melihat siapa yang berbohong dan siapa yang berkata jujur.
"Abang,ini istri Abang keras kepala sekali.dia sok rajin,udah di bilang meja ini gak perlu di rapikan. Masi juga di rapikan di angkat kesana kemari.ujung- ujungnya terjepit tangan nya," balas Yona mencoba tenang.
"Yona secepat itu kamu menemukan ide untuk membohongi ku.otak mu akan cepat encer jika untuk melindungi diri."
"Hiks ... hiks ... sakit sekali ... huhuhu ... " tangis pilu Ani. tangan nya Masi dengan posisi sama,rasanya dia tidak mampu menggerakkan nya karena rasa sakit itu.
Baja mendekati Ani yang menangis itu,dia melihat jari kecil itu membiru.bekas runcing sepatu raya tercetak di sana,baja bisa merasakan bagaimana sakitnya yang di rasakan oleh Ani.
"Sangat sakit ... hiks ... hiks ..ta-tangan ku ... " tangis nya merintih kesakitan.
"Arghhh ... !" jeritnya saat baja mengangkat tangan yang terluka itu.
"Sangat parah,yang melakukan hal ini memiliki jiwa psikopat," ujar baja membuat raya dan Yona saling melirik.
"Satria!segera panggil dokter!" titah baja lalu mengendong Ani.
Semua terdiam melihat kepergian baja.melihat kekhawatiran baja membuat mereka semakin yakin,bahwa baja memang menaruh rasa pada istrinya.
"Apa baja memang menyukai gadis itu?" tanya raya sedih.
"Tidak.mungkin Abang sedang akting saja," balas Yona.
"Semoga saja ucapan mu benar."
Tak lama dokter datang dan segera menuju kamar baja.saat sampai di sana dia segera memeriksa jari jemari Ani.
"Untung saja tidak ada tulang yang retak,jika itu terjadi dengan terpaksa kita melakukan operasi," ucapnya setelah melakukan perban pada tangan Ani.
"Sakitnya kurang,apa dokter membiusnya?" tanya Ani lemah.
"Ia.itu pasti sangat sakit,dia tidak berdarah tapi membiru.nanti jika sakitnya berkurang baru bisa di urut," ucap dokter itu.
"Ini sangat sakit dokter.mungkin sakitnya tidak bisa berkurang ataupun menghilang," ucap Ani cepat.
"Itu alasan mu saja,bilang saja jika kamu tidak mau di urut," celetuk baja membuat dokter itu tersenyum.
"Jika begitu saya pamit undur diri.jangan lupa minum obatnya secara teratur," pesannya lalu pergi dari kamar itu.
"Baja aku ingin minum," ujar Ani manja.
Dengan segera baja mengambil segelas air dan membantu Ani meminumnya.baja ikut prihatin dengan yang di rasakan Ani,entah mengapa dia sangat marah melihat Ani di perlakukan seperti ini oleh raya.
"Ah,nyaman nya." Ani memeluk baja dengan tangan kirinya.
"Cepat sembuh," ucap baja mengelus kepala Ani.
"Siap,pak suami," balas nya sambil memejamkan mata.
Dengan perlahan baja melepaskan tangan Ani yang memeluknya.sebelum pergi,dia mengecup sekilas kening Ani dan menyelimutinya.
"Nenek apa kabar?" sapa baja,ternyata dia menemui nenek Ani.
"Ternyata cucu menantu.nenek baik-baik saja,kalian apa kabar?" tanya wanita tua itu senang dengan kehadiran baja.
"Aku baik,tapi Ani kurang sehat.tadi tangan nya terjepit," bohong baja.tapi setidaknya dia memberi tahu keadaan Ani.
"Anak itu selalu ceroboh," omel nya.
"Maafkan aku membuat cucu nenek terluka,aku kurang mengawasi nya sehingga hal ini terjadi padanya," ucap baja.
"Ini bukan salahmu,ini kecelakaan.jadi jangan merasa bersalah," balasnya.
"Nenek sangat baik,aku sangka nenek akan memarahi ku."
"Hahaha ... nenek tidak segarang itu."
"Ayo,nek.aku suapi bubur,ini bubur herbal sangat baik untuk kesehatan nenek," imbuh baja menyodorkan sesendok bubur ke mulut wanita itu.
Jika Ani melihat yang di lakukan baja saat ini,mungkin dia sangat terharu.karena Ani sangat bahagia ada orang yang sayang pada nenek nya selain dirinya.
Selesai menyuapi wanita tua itu,baja berpamitan untuk pergi mengerjakan sesuatu.dengan berat hati nenek Ani membiarkan baja pergi,padahal ia masi ingin mengobrol dengan pria itu.
"BAJA!"
Baja menoleh ke arah suara itu,dengan membuang nafas kasar baja menghampiri pria itu.pasti kabar Ani yang terluka telah sampai di telinga pria itu.
"Kenapa cucuku bisa terluka?kenapa kamu tidak memberi pelajaran pada si raya itu?" omelnya.
"Seharusnya yang pantas menikah dengan nya itu engkong.jadi hal seperti ini tidak mungkin terjadi padanya," ucap baja.
"Kamu ... lain di tanya lain di jawab,selalu suka bikin engkong darah tinggi," omelnya lagi.
"Siapa suruh engkong marah-marah?" sungutnya.
"Dasar cucu nakal!bagaimana keadaan istrimu?"
"Dia Masi meringis kesakitan,jarinya yang disini,Kong,biru,tidak bisa di gerakan." Baja sengaja berbicara begitu agar Rojak semakin panik.
"Astaghfirullah,kasihan sekali cucuku.aku ingin melihatnya," ucapnya tapi di cegah oleh baja.
"Oh,tidak bisa.ani sedang tidur,tidak bisa di ganggu," cegah baja membuat Rojak merenggut.
"Nanti saat dia bangun kabari aku,aku ingin melihat keadaan nya," pintanya.
"Aku tidak janji."
"Awas saja jika kamu tidak memberitahu ku!" ucapnya penuh penekanan.
"Itu si raya bukan,cepat bawa aku kesana.ingin ku Jambak dia,beraninya dia menyakiti cucuku," desak Rojak yang melihat raya di halaman bersama ratu dan Yona.
"Jangan!" cegah baja menahan kursi roda itu.
"Apa yang kamu lakukan?jangan mencegahku!" marah Rojak.
Karena baja terus menahannya membuat raya telah pergi dari halaman itu.rojak sangat kesal pada baja sehingga memukulnya berkali-kali.
"Dasar bod*oh!" umpat Rojak terus memukul baja.
"Aw ... sakit,kong.dengarkan aku dulu," pinta baja terus menghindar dari pukulan itu,meski ada beberapa pukulan yang berhasil mengenai tubuhnya.
"Aku sangat kesal pada mu.gara-gara kamu wanita itu keburu pergi!"
"Jangan gegabah,kong.aku punya rencana tersendiri untuk ini."
"Rencana tai ayam,aku tidak percaya ucapan mu," balas Rojak.
"Dengarkan aku.aku melakukan kerja sama dengan keluarganya jika Kerja sama ini menguntungkan untuk ku.aku bisa menekan keluarga mereka dengan kekuasaan yang aku punya."
"Maksudmu,kamu baru memulai kerja sama itu.kamu taku engkong memarahi raya karena takut Raya mengadu pada keluarga nya dan membatalkan kerja sama itu," tebak Rojak.
"Ia.aku takut rencana jebakan ku berantakan karena kecerobohan engkong."
"Astaga kenapa kamu tidak bilang dari tadi?jika engkong tahu dari awal.engkong tidak marah-marah dari tadi."
"Makanya denger dulu penjelasan ku,jangan main pukul aja," sungut baja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments