Bertemu Engkong

"Kenapa baja tidak pernah melirik ku sedikitpun?kenapa dia tiba-tiba menikah dengan wanita yang bernama Ani Saputri ini?siapa dia?" Raya menghempaskan undangan itu ke lantai,suasana hatinya sangat buruk sehingga memecahkan semua benda-benda di kamarnya.

"Ada apa nak?" tanya Tini yang mendengar kegaduhan dari kamar putrinya.

"Hiks ... hiks ...huhuhu." Tini segera memeluk anak sulungnya itu.

"Kamu kenapa?" tanya tini panik dengan keadaan sang anak.

"Baja,buk.dia ... menikah," adu raya dengan sesegukan.

"Mungkin bukan jodohnya,orang menikah bisa bercerai kalau tidak jodoh nya.jadi kamu tidak boleh berkecil hati." Mendengar ucapan ibu nya,Tini segera menghapus air matanya.

"Ibu benar.Masi ada harapan,meski jamur kuning telah melengkung Masi dapat aku luruskan." Raya kembali bersemangat.

"Nah,gitu dong.ini baru namanya anak ibu," ucap Tini menghapus air mata di pipi putrinya.

***

"Besok aku menikah,secepat itu." Ani tersenyum getir ketika melihat undangan yang di berikan satria tadi.

"Aku masi tidak menyangka,umurku masi dua puluh tahun dan bisa menikah secepat ini.selamat Ani besok kamu menjadi nyonya juragan." Dia meledek dirinya sendiri.

"Ini makanan mu,ku harap kamu menghabiskan nya.karena kami sudah susah payah membuatnya untuk mu," ujar pelayan yang meletakan makanan itu dengan kasar.

"Siapa nama mu?" ketus Ani melipat tangan di dada dan menghampiri pelayan itu.

"Orang tidak berguna seperti kamu tidak pantas mengetahui nama ku," angkuhnya.membuat Ani tersenyum jahat.apa wanita di depan ini mengira dia itu lemah sehingga dengan mudah untuk di tindas.

"Hey,orang yang kamu Katai ini adalah perempuan yang berhasil berada di sisi juragan.sedangakan kamu,tidak!" ejek Ani membuat pelayanan itu menatapnya tajam.

"Jangan sombong kamu,juragan menikahi mu untuk menjadi budaknya bukan atas cinta!" bentaknya membuat Ani mengerti pelayan itu tengah cemburu padanya.

"Oh ya!tapi setidaknya aku menyandang status menjadi istrinya.tidak seperti mu,ada tapi selalu di acuhkan olehnya,kasihan ... cinta tidak terbalas rupanya," ledek Ani dengan tersenyum puas.

"Kurang ajar kamu!" ingin menampar Ani namun segera Ani tahan.

"Yang boleh menampar pipiku hanya juragan,bukan orang seperti mu yang tidak tahu malu."

"Tapi jika kamu tetap ingin menamparku silahkan saja,kebetulan besok hari pernikahan ku.jika juragan menanyakan bekas karya mu di pipi ku,aku tinggal bilang saja itu ulah mu!" Ani melepaskan tangannya dan meletakan tangan pelayan itu di pipinya.

"Dasar bedebah sialan,tunggu saja pembalasan ku!" umpat nya menarik tangan nya dan meninggalkan Ani.

"Satu serangga sudah mengganggu ku,semoga tidak ada serangga lainnya," doa Ani memakan makanan itu,rugi besar jika dia membiarkan makana enak itu.

Seharian Ani di layani bak seorang ratu,tubuhnya di pijit dan di Luluri dengan lembut membuat dia menikmati momen itu.

Malam harinya di sangat sulit memejamkan mata,bayangan kehidupan mengerikan menghantui pikirannya.dia takut jika kdrt terus terjadi padanya,entah sanggup atau tidak tubuh kecilnya menerima setiap pukulan suaminya. yang jelas,dia berharap dia di berikan kesempatan untuk segera bercerai dengan suaminya.

"Aduh,Ani kamu belum nikah tapi sudah memikirkan perceraian."

"Tapi sepertinya bercerai dengan juragan itu adalah hal baik,aku harus mencari cara agar dia menceraikan aku." Ani bangun dari tidur untuk duduk sesaat.

"Apa aku harus melakukan hal jorok di hadapan nya?sengaja kentut di hadapan nya mungkin,atau tidur mengeluarkan jigong.Ah,jika aku melakukan hal itu pasti kena pukulan di pantat ku," Ani memilih kembali berbaring.

"Jika hal buruk terjadi pada ku,aku bisa menerimanya.tapi jika mereka mencoba menyakiti nenek,apa yang harus ku lakukan?" Ani mengacak rambutnya.

"Hentikan pikiran itu,lebih baik aku segera tidur." Ani memaksakannya memejamkan mata dan menarik selimut dengan erat.

***

"Aku sudah melakukan hal yang kamu minta," ujar baja pada seseorang yang tengah berbaring lemah itu.

"Terimakasih."

"Aku hanya menikahinya dan tidak bisa berjanji untuk memperlakukan nya dengan baik." baja mendaratkan bokong nya di kursi.

"Setidaknya kamu menjaga neneknya,kasihan dia jika wanita tua itu kenapa-napa?"

"Jika,engkong takut mereka tersakiti. seharusnya engkong tidak menyuruhku menikahinya,itu sama saja memasukan mereka di lubang neraka!" kesal baja.

"Kamu itu baik baja,tidak mungkin kamu membiarkan mereka dalam bahaya."

"Aku tidak sebaik itu dan tidak punya banyak waktu untuk mengurusi mereka."

"Engkong sangat tahu sifat mu,karena engkong lah yang menemani mu bermain dan menghabiskan waktu seharian bersamamu." Baja hanya bungkam mendengar penuturan pria tua itu, melawan pun rasanya percuma.

"Sangat payah berbicara dengan orang keras kepala."

"Pria keras kepala ini adalah pria yang kamu sayangi," godanya.

"Cuih, jangan ke gr an," Celetuk baja.

"Arghhh ... sakit sekali," Rojak memegangi dadanya.

"Engkong kenapa?" panik baja sambil meniup dada Rojak.

"Apa kamu pikir meniup seperti itu dapat membantu jantung ku?hahaha," ledek Rojak membuat perubahan di wajah baja yang semula panik kini menjadi kesal.

"Dasar tidak berubah,selalu berhasil menipu ku," gerutu baja yang duduk kembali.

"Aku hanya ingin membuktikan bahwa kamu sangat menyayangi ku,dan itu terlihat tadi saat kamu melakukan hal konyol meniup dada ku," jelas Rojak Masi dengan senyumnya.

"Berhenti tersenyum seperti itu," protes baja yang tidak menyukai senyum mengejek di wajah Rojak.

"Kamu tahu apa yang sedang aku bayangkan?aku sedang berpikir seandainya ani bilang dadanya sakit dan kamu segera meniup nya seperti tadi,kira-kira bagaimana respon Ani?" baja tahu kemana arah pembicaraan itu.

"Respon nya seperti udang yang di taruh di daratan kelepek-kelepek ke enekan," balas baja asal.

"Hahaha,biasa aja wajah yang mau nikah.sabar,besok kamu mendapatkan nya," goda Rojak.

"Mendapatkan apa?" tanya baja.

"Mendapat hutan margasatwa beserta gunungnya," abstrut Rojak.

"Dari siapa?" tanya baja Masi tidak mengerti.

"Astaga kenapa kamu sangat polos?makanya jangan sering lihat tanah,jadi gak tahu apa-apakan," omelnya.

"Engkong ngomong nya semakin gak jelas.tadi bahas hutan sama gunung sekarang malah menyalahkan ku.dahlah,jadi patung aja," Rajuk baja.

"Semoga Ani lebih pintar dari mu," doa Rojak membuat baja tak terima.

"Wanita itu oon,bayangkan saja dia melarikan diri dari ku untuk menghindari pernikahan ini.engkong tahu dia lari kemana?dia lari di kampung sebelah,itu namanya silaturahmi bukan melarikan diri.dasar gadis oon," ledek baja menceritakan hal konyol itu.

"Dan itu engkong banggakan dan doakan agar dia lebih pintar dari ku,anda sangat keliru jika sampai berpikir seperti itu."

"Ada kelebihan yang dia punya tapi kamu belum mengetahui nya,jadi Jangan remehkan dia.dia itu wanita unik jaga dia dan jangan pernah lepaskan dia,nanti kamu menyesal." Pesan Rojak.

"Masi saja membanggakan wanita itu."

Episodes
1 Kejadian Buruk
2 Mencoba Melarikan Diri
3 di Ancam
4 Berita Pernikahan
5 Bertemu Engkong
6 Acara pernikahan
7 ke Argesifan Ani
8 Tidur sendiri
9 Penyambutan seember air
10 Berkelahi
11 Pelukan Ani
12 Janji baja
13 Ciuman
14 Pesan Rojak
15 Rencana Baja
16 Kesalahan Baja
17 Suapan Baja
18 Obat Diare
19 Bergosip
20 Jalan-jalan
21 Ucapan terimakasih
22 Kegilaan Ani
23 Keimutan Baja
24 Terpaksa Berbohong
25 Semakin Membencimu
26 Wiwit
27 Demi Nenek
28 Baja Mabuk
29 Rahasia Dara
30 Dikambinghitamkan
31 Menemui Baja
32 Keputusan Ani
33 Kepergian Baja
34 Melayani tamu Besar
35 Wiwit Hilang Kendali
36 Sama-sama Terluka
37 Terluka karena Mencintanya
38 Menahan Dara
39 Kejahatan Yona
40 Masuk Perangkap
41 Terlambat
42 Menjual Info
43 Isi Pertemuan
44 Orang atau Hantu
45 Dibohongi
46 Pembunuhan Berencana
47 Hadiah Terpahit
48 Hamil
49 Dinding yang Bisa Mendengar
50 Cermin
51 Ketakutan
52 Mulai Terkuak
53 Ngidamnya Baja
54 1 vs 3
55 Ani vs Raya
56 Berkemah
57 Surat
58 Kematian Lasmi
59 Rencana Baru
60 Kebenaran
61 Kesombongan Raya
62 Kemenangan Raya
63 Pergerakan Baja
64 Pembalasan Baja 1
65 Pembalasan Baja 2
66 Keanehan
67 Dua Tahun Telah Berlalu
68 Dijemput Karno
69 Deman
70 Ibu dan Anak
71 Tamu VIP
72 Janda
73 Bukan Dia
74 Masi Tidak Percaya
75 Keributan
76 Kelicikan Winda
77 Mengetahui Masa Lalu
78 Bertemu Kembali
79 Kejar-kejaran
80 Keras Kepala
81 Sama-sama Gelisah
82 Hadiah
83 Perkara di Pecat
84 Adu Kekuatan
85 Kebahagian Nisa
86 Keajaiban
87 Takbir Masa Lalu 1
88 Takbir Masa Lalu 2
89 Takbir Masa Lalu 3
90 Paling Bersejarah
91 Flash Off
92 Teman Pria
93 Ketahuan
94 Interogasi
95 Di culik
96 Pengorbanan
97 Langkah Awal
98 Pertemuan Pertama
99 Mulai Cemburu
100 Pulang Kerumah
101 Rencana Yang Berbeda
102 Dilamar
103 Sandiwara berujung Nyata
104 Membawa Kembali
105 Obrolan Pertama
106 Menaruh Kepercayaan
107 Tidur Bersama
108 Kehilangan intan
109 Kehadiran Dua Wanita
110 Rencana Dua Wanita
111 Satu Misteri Terkuak
112 Cahaya Hilang
113 Malam Panjang
114 Permainan Agam
115 Sebuah kemenangan atau kekalahan
116 PUTUS
117 Masi tanda tanya
118 Positif
119 Kecerobohan Kevin
120 Hantu
121 Si Poli
122 Ketahuan
123 Malam Pertama
124 Pedang
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Kejadian Buruk
2
Mencoba Melarikan Diri
3
di Ancam
4
Berita Pernikahan
5
Bertemu Engkong
6
Acara pernikahan
7
ke Argesifan Ani
8
Tidur sendiri
9
Penyambutan seember air
10
Berkelahi
11
Pelukan Ani
12
Janji baja
13
Ciuman
14
Pesan Rojak
15
Rencana Baja
16
Kesalahan Baja
17
Suapan Baja
18
Obat Diare
19
Bergosip
20
Jalan-jalan
21
Ucapan terimakasih
22
Kegilaan Ani
23
Keimutan Baja
24
Terpaksa Berbohong
25
Semakin Membencimu
26
Wiwit
27
Demi Nenek
28
Baja Mabuk
29
Rahasia Dara
30
Dikambinghitamkan
31
Menemui Baja
32
Keputusan Ani
33
Kepergian Baja
34
Melayani tamu Besar
35
Wiwit Hilang Kendali
36
Sama-sama Terluka
37
Terluka karena Mencintanya
38
Menahan Dara
39
Kejahatan Yona
40
Masuk Perangkap
41
Terlambat
42
Menjual Info
43
Isi Pertemuan
44
Orang atau Hantu
45
Dibohongi
46
Pembunuhan Berencana
47
Hadiah Terpahit
48
Hamil
49
Dinding yang Bisa Mendengar
50
Cermin
51
Ketakutan
52
Mulai Terkuak
53
Ngidamnya Baja
54
1 vs 3
55
Ani vs Raya
56
Berkemah
57
Surat
58
Kematian Lasmi
59
Rencana Baru
60
Kebenaran
61
Kesombongan Raya
62
Kemenangan Raya
63
Pergerakan Baja
64
Pembalasan Baja 1
65
Pembalasan Baja 2
66
Keanehan
67
Dua Tahun Telah Berlalu
68
Dijemput Karno
69
Deman
70
Ibu dan Anak
71
Tamu VIP
72
Janda
73
Bukan Dia
74
Masi Tidak Percaya
75
Keributan
76
Kelicikan Winda
77
Mengetahui Masa Lalu
78
Bertemu Kembali
79
Kejar-kejaran
80
Keras Kepala
81
Sama-sama Gelisah
82
Hadiah
83
Perkara di Pecat
84
Adu Kekuatan
85
Kebahagian Nisa
86
Keajaiban
87
Takbir Masa Lalu 1
88
Takbir Masa Lalu 2
89
Takbir Masa Lalu 3
90
Paling Bersejarah
91
Flash Off
92
Teman Pria
93
Ketahuan
94
Interogasi
95
Di culik
96
Pengorbanan
97
Langkah Awal
98
Pertemuan Pertama
99
Mulai Cemburu
100
Pulang Kerumah
101
Rencana Yang Berbeda
102
Dilamar
103
Sandiwara berujung Nyata
104
Membawa Kembali
105
Obrolan Pertama
106
Menaruh Kepercayaan
107
Tidur Bersama
108
Kehilangan intan
109
Kehadiran Dua Wanita
110
Rencana Dua Wanita
111
Satu Misteri Terkuak
112
Cahaya Hilang
113
Malam Panjang
114
Permainan Agam
115
Sebuah kemenangan atau kekalahan
116
PUTUS
117
Masi tanda tanya
118
Positif
119
Kecerobohan Kevin
120
Hantu
121
Si Poli
122
Ketahuan
123
Malam Pertama
124
Pedang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!