Aku menangis tersedu-sedu ternyata pria yang datang ke gubuk bude adalah orang suruhan juragan.baru satu hari merasa terbebas dari pernikahan itu.sekarang aku telah di temukan,sungguh konyol bukan.
"Lepaskan nenek ku!" aku menangis sambil memohon pada nya.
"Lepaskan katamu!berani kamu melarikan diri tanpa melunasi hutang mu dan sekarang kamu memintaku untuk berbaik hati,maaf aku tidak sebaik itu!" ucap nya tanpa belas kasihan.
"Aku janji tidak kabur lagi,tapi lepaskan nenek ku.dia baru sembuh,jangan sakiti dia," aku terus memohon padanya cukup aku saja yang menanggung semua ini jangan sampai nenek ku juga merasakan imbasnya.
"Aku melepaskan dia saat kita sudah menikah!" ujarnya sambil duduk santai dan menikmati secangkir kopi.
Rasa putus asa dan penuh penyesalan hadir di lubuk hatiku,entah bagaimana lagi aku memohon padanya agar nenek tidak ditahan?aku hanya dapat menangis.sungguh saat ini aku sudah putus akal,untuk mencari cara membebaskan nenek ku.
"Kalau begitu,izinkan aku melihat nenek," aku mencoba melakukan penawaran padanya.
"Tidak bisa!anggap saja ini hukuman mu,karena mencoba kabur dari pernikahan.jadi kamu tidak ku izinkan untuk bertemu dengan wanita tua itu!" Baja menolak semua permintaan gadis mungil itu.mungkin dia sangat geram pada gadis itu,karena dia hari ini baja dia buat kalang kabut mencari keberadaan nya.
"Aku tidak bisa jika tidak melihat nenek,jika nenek kenapa-napa kamu orang pertama yang ku cari!" disaat seperti ini aku masi punya keberanian untuk mengancam nya,sungguh kasih sayang ku pada nenek teramat besar. sehingga mengalahkan rasa takut pada pria di depan ku.
"Kamu!Masi berani mengancam ku!" bentak baja meletakkan cangkir kopi secara kasar sehingga menimbulkan suara nyaring.
"Aku bahkan berani memukul mu,jika saja saat ini kamu tidak mengurung nenek ku!" sungguh aku sangat benci dengan pria didepan ku ini,pria kejam yang tidak punya belas kasi.aku pasti wanita sial di muka bumi ini karena sebentar lagi menjadi istrinya.
"Bagus ... bagus ... kamu dengar baik-baik!jika kamu sudah menjadi istriku maka hidupmu lebih kejam dan menyakitkan melebihi hidup di neraka!" dia berkata sambil mencengkram erat dagu ku,sehingga menimbulkan rasa nyeri yang begitu menyakitkan.
"Sa-sakit," lirih ku namun dia tidak melepaskan cengkeraman itu.
"Jangan berani menantang ku,jika tidak mau aku berbuat lebih dari ini!" Baja menghempaskan cengkraman itu dengan kasar.
Belum menjadi istrinya saja,dia sudah berani berbuat seperti ini.bagaimana jika aku hidup bersamanya?apa mental dan fisik ku akan baik-baik saja?tuhan ujian yang kamu beri sungguh di luar kemampuan hamba.
"Kurung dia jangan sampai dia melarikan diri lagi." dua pria mulai mendekati ku setelah mendengar perintah tuannya,apa aku diam saja?tentu saja tidak,aku mencoba melawan dan protes pada juragan itu.
"Apa kamu pikir aku hewan,sehingga pantas untuk di kurung?" maki ku sambil menginjak salah satu kaki pria itu.
"Jangan coba melawan,jika kamu tidak mau nenek mu terluka." Aku terdiam kaku mendengar ucapan baja,aku tadi lupa jika nenek Masi berada di tangannya.amarah yang besar menguasai diri ku,sehingga nekat memukul anak buahnya.
"Jangan berani menyentuh NENEK KU!" Bentak ku dengan suara melengking memekakan gendang telinga.
"Berani kamu berteriak pada ku!" dia ikut memekik tak kalah besar suaranya dari ku.
Plak.
Tamparan dari calon suamiku,aku mengganggap itu adalah hadiah pernikahan.seumur hidup aku tidak pernah di pukul atau di tampar seperti ini,nenek yang membesarkan ku saja tidak pernah berbuat kasar pada ku.lalu pria di depan ku yang bukan siapa-siapa kini berani mendaratkan tangan di pipi ku?
"Jangan melawan lagi atau aku tidak segan menyakitimu!" ucapnya penuh penekanan.
Tidak ingin berlama-lama melihat wajahnya,aku pasrah di bawa oleh dua orang pria itu.entah di mana mereka akan mengurungku?
"Ternyata aku di kurung di kamar yang lumayan nyaman," gumam ku sambil memperhatikan sekeliling kamar.
"Kuat sekali tamparan itu,hingga ada bekasnya di pipi ku." Aku bercermin dan memperhatikan pipi ku yang semula mulus,kini sedikit terlukis cap lima jari dari calon suami ku.
"Jika aku jadi istrinya,pasti aku selalu di kdrt dengannya.salah sedikit main tangan,ngomel sedikit kena pukulan,minta jatah kena tendang,aduh miris sekali hidup punya suami macan tutul." mulut ku Masi asik mengumpat juragan sialan itu.
"Nenek ... bagaimana keadaan mu?semoga kamu baik-baik saja."
Aku kepikiran soal nenek ku dalam benak ku apa baja memukul nenek atau malah menghukumnya.membayangkan itu semua membuat ku berkeinginan untuk membunuh laki- laki itu.
***
"Persiapan kan semua pernikahan ku?aku ingin saat acara tidak ada hambatan sama sekali!" titah baja yang tidak menerima keselahan sekecil apa pun.
"Apa anda yakin menikah dengan gadis itu?" pertanyaan kedua kalinya terlontar dari mulut satria.saat ini dia sungguh tidak percaya dengan calon tuannya itu.
"Sekali lagi kamu tanyakan hal itu,jangan lagi berkerja dengan ku." Satria melihat raut wajah marah saat tuannya mengatakan hal itu.
"Maaf kan kelancangan saya tuan." satria segera undur diri sebelum majikannya semakin murka padanya.
"Jika berita ini sampai di telinga warga kampung dan juga keluarga juragan,entah bagaimana aku menjelaskan semuanya?"
Dampak dari pernikahan dadakan itu pasti akan berimbas pada satria,keluarga juragan tidak berani memarahi juragan,sehingga mereka melampiaskan kekesalan mereka pada satria.
"Pertama aku harus mendaftarkan pernikahan juragan.astaga aku lupa! juragan mau menikah siri atau resmi,terpaksa menemui juragan lagi."
Saat pintu terbuka,satria di sambut dengan tatapan tajam dari pria yang tengah membaca koran.
"Mau apa lagi?" ketusnya menutup koran dengan kasar dan melemparkan nya di atas meja.
"Saya ingin bertanya,tuan ingin menikahi gadis itu secara siri atau resmi?soalnya saya ingin mendaftarkan pernikahan anda," ucap satria dengan penuh kehati-hatian takut jika majikan nya tersinggung.
"Secara resmi,jika aku menikah siri.apa kata warga kampung sini?mereka bisa mengolok ku karena mengikuti Nesya yang mau kawin siri itu.buat acara semegah mungkin,jika bisa mengalahi pesta perkawinan Nesya." seperti nya Baja tidak mau kalah saing dengan perempuan bernama Nesya itu.
"Baik tuan." Satria meninggalkan ruangan itu untuk melanjutkan pekerjaannya.
"Sepertinya tuan tidak main-main dengan pernikahan ini,tapi anehnya kenapa tuan memilih gadis kecil itu tidak wanita lainnya saja? sungguh aku tidak habis pikir dengan jalan pikir juragan."
"Apa aku harus senang karena sebentar lagi punya buk bos?semoga saja saat dia menjadi buk bos,dia tidak mengerjai ku habis-habisan.tapi aku rasa,dia mempunyai dendam teramat besar pada ku.mustahil jika dia tidak membalasnya,apalagi jika dia sampai tahu bahwa akulah yang menculik neneknya?bisa tamat riwayatku."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
lovely
kasihan Ani 😕
2023-02-12
0