Raffa menghempaskan dirinya di atas ranjang. Rasanya berat sekali membohongi perasaannya seperti ini. Sudah beberapa hari ini dia mencoba menjalani hubungan dengan Freya, tapi hasilnya nihil. Semua hati dan pikirannya hanya untuk Nina.
Kemudian dia bangun dan meraih ponselnya. Dia duduk di dekat jendela sambil menghubungi Nina.
Sudah berhari-hari juga dia tidak mengobrol dengan Nina.
Beberapa kali nada sambung, panggilan videonya sudah diangkat oleh Nina.
Terlihat Nina sedang duduk di meja belajarnya sambil memainkan laptopnya.
"Ada apa, Kak?" tanya Nina di seberang sana.
Raffa hanya tersenyum melihat wajah cantik itu.
"Kak? Kok malah senyum-senyum."
"Gak papa. Aku kangen aja ngobrol sama kamu."
"Oo.." Nina menyandarkan ponselnya di dekat laptop karena dia sambil mengerjakan tugasnya. "Gimana hubungan Kak Raffa sama Freya?"
"Ya gak gimana-gimana. Kamu sendiri udah jadiam sama Bayu?"
Seketika Nina menghentikan gerak tangannya. Dia kini menatap layar ponselnya. "Tadi Kak Bayu nembak aku tapi aku belum jawab."
"Aku gak tahu gimana sifat Bayu yang sebenarnya tapi setahu aku dia ketua geng motor."
"Tapi Kak Bayu biasa aja. Penampilan dan kata-katanya juga sangat sopan."
"Iya, aku tahu itu. Ya, kalau kamu mau mencobanya, gak papa. Yang jelas, selama ini aku memang belum pernah lihat Bayu jalan sama cewek. Mungkin dia benar-benar suka sama kamu."
Nina justru terdiam. Mereka saling menatap lewat kayar ponsel.
"Meski sebenarnya aku gak bisa membohongi perasaanku. Sulit sekali buat jatuh cinta dengan yang lain." Raffa menghela napas panjang.
"Baru juga beberapa hari. Freya cantik lagi, blasteran orang Inggris. Anak orang kaya juga."
Raffa hanya tersenyum. "Semua itu gak menjamin seseorang bisa jatuh cinta dengan cepat."
Mereka terdiam lagi dan saling memandang. Tanpa ada lagi perkataan, mungkin sampai 10 menit berlalu.
"Udah ya." Raffa akhirnya menyudahi video call itu.
"Iya."
"If I could, I want to be with you..."
"Me too..."
...***...
Akhirnya Nina memutuskan untuk menerima Bayu menjadi pacarnya. Setelah beberapa hari menjalaninya, semua terasa biasa saja bagi Nina. Entahlah, meski mendapat perhatian lebih dari Bayu, tetap saja semua terasa hambar.
Tapi karena kedekatannya dengan Bayu, Nina sedikit mendapat kelonggaran dari Reka. Dia sudah tidak perlu diantar oleh Reka ke kampus. Reka dan Bundanya juga sudah kembali percaya pada Nina.
"Nin, jalan dulu yuk? Kebetulan hari ini aku bawa mobil jadi gak kepanasan di jalan." ajak Bayu setelah kelas mereka telah selesai.
Nina nampak berpikir beberapa saat. "Oke. Mau kemana?" tanya Nina.
Bayu menggandeng kecil tangan Nina dan mengajaknya berjalan menuju tempat parkir. "Enaknya kemana? Ke taman, mau?"
"Terserah Kak Bayu saja."
Kemudian mereka berdua masuk ke dalam mobil dan beberapa saat kemudian mobil Bayu mulai melaju meninggalkan kawasan kampus.
Jalanan yang mereka lalui tak terlalu macet, hingga membuat perjalanan mereka hanya singkat saja. Kini Bayu sudah menghentikan mobilnya di depan sebuah taman.
Setelah mobilnya terparkir dengan benar, mereka berdua keluar dari mobil dan berjalan masuk ke dalam taman.
"Duduk sini aja. Sejuk di bawah pohon." Bayu mengajak Nina duduk di bawah pohon yang cukup besar. Udaranya memang sejuk karena oksigen hasil fotosintesis sudah dilepaskan oleh pohon.
Nina mengedarkan pandangannya ke penjuru taman. Biasanya dia datang ke tempat itu bersama Raffa dan makan es krim bersama sejak kecil. Waktu cepat sekali berlalu, andai dia bisa mengulang lagi, dia ingin menjadi anak kecil. Bahagia bermain bersama Raffa tanpa mengerti apa artinya itu cinta.
"Nin? Nina?" beberapa kali panggilan dari Bayu tak Nina dengar.
"Eh, iya Kak."
"Kenapa? Kamu capek?" tanya Bayu karena sedari tadi dia hanya melihat Nina melamun saja.
Nina menggelengkan kepalanya. "Gak papa, Kak. Hanya sedang menikmati udara sejuk."
Bayu kini menatap Nina. Sebenarnya dia juga curiga tentang perasaan Nina. "Kamu mikirin Raffa?" tanya Bayu.
Nina menggeleng pelan. "Enggak Kak. Ngapain aku mikirin Kak Raffa."
Bayu menghela napas panjang. "Aku gak tahu bagaimana hubungan kamu dengan Raffa yang sebenarnya? Tapi aku merasa kamu dan Raffa sepertinya saling menutupi sesuatu Mungkin kamu bisa cerita sama aku kalau kamu punya masalah."
Lagi, Nina hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. "Aku gak ada masalah apa-apa sama Kak Raffa. Ya mungkin, selama ini cowok yang dekat dengan aku hanya Kak Raffa jadinya aku sedikit canggung dekat sama cowok lain termasuk Kak Bayu."
Bayu mengangguk pelan. "Jadi kamu belum pernah pacaran?"
Nina hanya tersenyum sambil mengangguk malu. "Itu sebabnya aku gak tahu gimana caranya pacaran."
Bayu semakin tertawa. "Pacaran itu ya gak ada caranya dijalani aja apa adanya." satu tangan Bayu kini telah berani merengkuh pundak Nina.
Sebenarnya Nina merasa risih. Yang membuatnya benar-benar nyaman hanyalah Raffa.
Bayu kembali bercerita, tapi lagi-lagi pikiran Nina begitu sibuk memikirkan Raffa.
Nina tersadar saat wajah Bayu semakin dekat dengannya. Dia lebarkan matanya cukup terkejut dengan posisi itu.
Nina mendorong dada Bayu tapi tidak bisa.
Kak Bayu mau ngapain dekat banget gini.
"Hmm, Kak." Nina semakin mendorong Bayu dengan kuat saat bibir Bayu hampir saja menempel di bibirnya. "Aku gak mau kalau kayak gini." seketika Nina berdiri dan berlari meninggalkan Bayu.
"Nina, tunggu!"
Hati dan raga Nina menolak dirinya disentuh oleh Bayu. Dia tidak mau karena dia memang tidak cinta dengan Bayu.
Nina terus kabur dari Bayu. Dia bersembunyi agar Bayu tidak menemukannya. "Ini yang aku takutkan. Aku gak bisa cinta sama Kak Bayu. Aku gak mau sentuhan kayak gitu sama Kak Bayu."
Beberapa kali ponselnya bergetar karena panggilan masuk dari Bayu.
"Maaf Kak Bayu." Nina membiarkan panggilan itu. Dia kini menatap langit yang tiba-tiba mendung. "Sebelum hujan, aku harus cepat-cepat pulang."
Nina lewat jalan lain agar tidak berpapasan dengan mobil Bayu. Dia mengambil ponselnya karena panggilan masuk dari Bayu sudah berhenti.
Nina ingin memesan gojek tapi terhenti karena panggilan dari seseorang.
"Nina!"
.
💞💞💞
.
Like dan komen ya..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Opa Sujimim
lagian baru jadian Uda mau nyosor aja
2023-07-29
2
Sri Raganti Ols
Pasti raffa...
2022-12-19
1