Karena dalam posisi tak siap dan seimbang membuat tubuh Tiara terhuyung hampir jatuh.
Tapi!
HAP!
Sebuah tangan besar sigap menahan tubuh Tiara yang hampir jatuh, ia menarik pinggang Tiara dan lebih mendekatkan ke tubuhnya.
Tiara terkejut menatap orang yang menolongnya dan ternyata dia seorang lelaki dan wajahnya sangat tidak asing bagi Tiara.
Masih dalam posisi seperti memeluk, lelaki itu merengkuh pinggang Tiara dan dia tersenyum manis sambil memandang wajah Tiara lalu berkata.
"Berhati-hatilah dalam berjalan, tubuh kecilmu ini hampir jatuh karena menabrak ku."
Arkan yang tengah mengejar Tiara seketika menghentikan langkah kakinya, karena melihat pemandangan yang mengesalkan hatinya.
"Kurang ajar! siapa dia? Berani memeluk Tiara seperti itu, Aku saja belum pernah melakukannya padahal aku ini suaminya,"geram Arkan.
"Maaf! Maafkan saya, saya tidak sengaja,"Tiara segera melepaskan diri dari pelukan lelaki itu.
Bukankah dia?
"Apa yang membuatmu terburu-buru seperti ini? Apa ada seseorang yang mengganggu mu?"
"Tidak jawab Tiara cepat."
"Tapi aku sepertinya pernah bertemu dengan mu?"Lelaki itu menatap wajah Tiara.
"Jay!"
Suara Arkan mengagetkan Tiara dan lelaki itu.
Begitupun dengan Arkan, ia terkejut karena ternyata lelaki yang sudah memeluk istrinya adalah Jay orang yang sangat Arkan kenali.
"Arkan!" Kejut lelaki yang ternyata bernama Jay.
Arkan menunjukkan wajah tidak suka dan marah pada Jay.
"Arkan, bagaimana kabarmu?"
"Aku baik,"sahut Arkan singkat.
Mendengar jawaban Arkan yang terdengar cuek dan enggan untuk berbicara lebih, membuat Jay lebih memilih untuk kembali bicara dengan gadis yang ada di hadapannya.
"Hay Nona, sekarang aku sudah mengingatnya, kita pernah bertemu dan kau berhutang sesuatu pada ku,"
Tiara langsung menundukan kepalanya, Karna Jay terus menatap wajahnya.
"Sudahlah Nona, jangan menunduk seperti itu, meskipun penampilan mu berbeda, tapi aku masih sangat
Mengenali mu."
Astaga! kenapa Lelaki ini bisa mengenali ku, dan apa tadi? Arkan! lelaki ini mengenal Arkan, ini gawat! bagaimana jika ia bercerita tentang kejadian tempo hari.
Arkan gusar.
Ia menarik tangan Tiara, dan membawa gadis itu ke belakang punggungnya.
"Dia istri ku, apa kau mengenalinya?"
Jay sungguh sangat-sangat terkejut!
"Istri! Aah.. iya, aku hampir saja lupa jika kau sudah menikah, jadi gadis ini yang menjadi istrimu, Oya maaf jika aku tidak bisa hadir di pernikahanmu karna....!"
"Tidak masalah," potong Arkan.
"Padahal aku mengira jika kau akan menikahi Berlian."
"Aku tanya, apa kau mengenali istriku?"
"Ya, aku pernah bertemu dengannya, tapi aku belum sempat menanyakan siap namanya, dan aku tidak menyangka jika ternyata dia ini istri mu,"
"Arkan!" Rupanya Berlian mengikuti Arkan, dan semua menatap kedatangan Berlian, tapi pandangan gadis itu malah teralihkan pada Jay.
"Jay!" Serunya, dan langsung menghambur memeluk Jay,"kapan kau kembali, kenapa tidak mengabari ku?"
Berlian begitu terlihat akrab dan sangat dekat dengan lelaki yang bernama Jay itu.
"Aku sangat baik, dan aku kembali ke tanah air 3 hari yang lalu."Sahut Jay.
Astaga! apa lagi ini? ternyata lelaki ini mengenali Berlian juga, mungkinkah mereka bertiga sahabat! Berlian terlihat sangat akrab dan dekat sekali dengan lelaki ini, bahkan sampai memeluknya, tapi kenapa Arkan tidak Marah!
Dan dengan beraninya Tiara membisikan sesuatu di telinga Arkan.
"Apa kau tidak marah! Berlian memeluk lelaki itu, dan kau harus ingat Berlian itu kekasih mu."
Arkan melirik Tiara yang masih berada di belakang punggungnya, dengan tatapan marah!
"Kenapa kau malah melototi ku, padahal aku hanya memberi tau,"gumam Tiara, tapi masih sangat jelas terdengar di telinga Arkan.
Sadar jika ada Arkan, Berlian segera melepaskan pelukannya.
"Ar kenapa kau meninggalkanku begitu saja?" Protes Berlian dengan manja.
Dan Jay biasa menyadari sesuatu!
"Sepertinya kalian masih berhubungan dengan baik, padahal Arkan sudah menikah."
Dengan tidak tau malu, Berlian merespon perkataan Jay, dengan sebuah pelukan untuk Arkan, hingga membuat Tiara yang ada di belakang Arkan mundur beberapa langkah.
"Tidak ada yang berubah di antara kami,"kata Berlian dengan bangga.
Jay tersenyum kecut.
"Dari dulu kau memang selalu beruntung Ar."
Dan ia beralih pada Tiara.
"Sepertinya suamimu ini sedang sibuk dengan kekasihnya, kalau begitu bisa kita bicara sebentar! Aku ikut membahas soal hutangmu pada ku?"
"Hutang? Apa aku pernah berhutang dengan anda," Bingung Tiara.
Jay mengangguk.
"Jangan bilang kau melupakan hutang mu Nona!"
Tiba-tiba Arkan kembali bersuara, mencela pembicaraan Jay dan Tiara.
"Jay, kau belum menjawab pertanyaan ku, dimana kau mengenal Tiara?"
"Oooh...! Jadi namanya Tiara, nama yang sangat indah, tapi aku ingin memanggil mu, dengan lengkap! Mutiara ku, bagaimana?"Jay mengedipkan sebelah matanya pada Tiara.
"Jay!" Arkan sudah meninggikan suaranya.
"Baiklah, aku akan sedikit bercerita tentang pertemuan pertama ku dengan Tiara, aku bertemu dengannya di sebuah Minimarket, pada saat itu dia tengah memaki dan mengumpat se....!"
"Tuan, sekarang saya sudah mengingat hutang saya pada anda, potong Tiara, dan mari kita bahas soal hutang itu,"Tiara segera menarik tangan Jay, menjauh dari sana, tanpa memperdulikan Arkan yang menatapnya penuh dengan api kemarahan.
Jay melirik ke arah Arkan, dan tersenyum sambil mengedikan bahunya.
Arkan tak terima, ia hendak mengejar Tiara dan Jay, tapi Berlian menahan.
"Ar, biarkan saja mereka, kenapa kau terlihat tidak suka seperti itu? apa kau cemburu?"
"hahaha, cemburu? tentu saja tidak!" jawab Arkan.
Tapi Berlian menangkap ada yang tak biasa dari ekspresi wajah Arkan.
"Ingat Ar, kau sudah berjanji padaku, untuk tidak memiliki perasaan apapun pada Tiara, dan aku minta lebih baik kau segera akhiri saja pernikahan kontrak kalian."Pinta Berlian.
🍂🍂
Di rasa sudah aman, Tiara melepaskan pegangan tangannya.
Jay tersenyum!
"Jadi, orang yang kau umpat dan maki-maki itu Arkan."
"Apa anda sudah lama mengenal Arkan?"
"Tentu saja, aku sudah mengenalnya sejak kami duduk di bangku SMA."
"Apa...!"
"Tunggu! bukankah kau membawaku kesini untuk membahas soal hutang mu pada ku? kenapa malah membicarakan Arkan."
"Hutang apa?"
"Astaga! jadi tadi kau hanya berpura-pura mengingatnya! Baiklah akan aku ingatkan kembali, kau keluar dari Minimarket dengan marah-marah lalu duduk di mejaku, dan kau meminum minuman kaleng ku lalu kau ....!"
"Cukup! aku mengingatnya sekarang,"potong Tiara.
"Terimakasih sudah mengingatnya, jadi apa kau akan membayarnya sekarang?" Jay Tersenyum.
"Tentu saja, tapi aku minta satu hal pada anda?"
"Apa itu?"
"Tolong jangan kau katakan pada Arkan tentang Omelan ku tempo hari, terutama soal...!"
"Apa kau memintaku untuk berbohong pada sahabat ku?"
"Bukan berbohong, tapi menjaga rahasia."
Jay melihat Ken dari jauh, dan sepertinya ia tidak bisa bicara terlalu lama di tempat seperti ini dengan Tiara.
"Baiklah, kita bicarakan besok lagi, aku tunggu kau di Kafe xxxx besok pagi."
"Tapi!"
"Tidak ada kata penolakan jika kau ingin rahasiamu tetep terjaga,"ucap Jay dan berlalu, sambil melambaikan tangan pada Tiara.
🍂💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞🍂
Terimakasih sudah berkunjung ke cerita ini 🙏
Mohon dukungannya ya 🙏🙏🤗
😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
tinta hitam
ya udahlah sama Jay aja, Arkan terlalu egois
2022-11-16
2
Achi
Sangat -sangat, Egois.
2022-11-15
0
Farida Wahyuni
arkan egois bgt sih. rata2 laki2 di novel itu egois dan bodoh ya.
2022-11-14
2