Tiara berjalan menuruni anak tangga matanya masih sangat mengantuk karena harus bangun di malam buta seperti ini.
"Nona Tiara!"tiba-tiba Bi Imah mengagetkannya.
"Astaga! Bibi Kenapa malam-malam begini berdiri di situ?"
Sangat membuatku terkejut dengan gaun putih seperti itu.
"Maafkan Bibi jika mengagetkan Nona Tiara."
"Tidak apa-apa bi."
"Kenapa Anda turun di malam-malam seperti ini nona? Apa Anda memerlukan sesuatu atau anda ingin mengganti pakaian anda? Bibi sudah menyiapkan semuanya, dan akan segera mengantarkan ke kamar, sekarang Nona kembalilah ke kamar bukankah tuan Arkan sudah pulang."
"Justru karena dia pulang aku ada di sini."
Bibi bingung dengan perkataan Tiara.
"Dia mengusirku dari kamarnya Bi,"jelas Tiara.
Bi Imah Sudah memicingkan matanya.
"Apa itu benar nona?"
"Tentu saja benar, dia itu sungguh kejam!"kesal Tiara.
"Anda tunggu di sini biar Bibi yang akan bicara dengan Tuan Arkan,"Bibi sudah melangkahkan kakinya.
"Tunggu Bi!"cegah Tiara,"tidak perlu mengganggunya di malam buta seperti ini, biarkan aku tidur di kamar lain saja."
"Tapi nona?"
"Tidak apa-apa, lagi pula,"Tiara mendekatkan wajahnya ke telinga bibi,"aku juga tidak ingin tidur dengannya,"bisik Tiara.
"Apa!"kejut bibi.
"Kenapa Bibi terkejut?"
"Tidak apa-apa nona, baiklah kalau begitu mari saya antar ke kamar yang lain."
"Terimakasih Bi."
Sepertinya saya harus segera melaporkan ini pada Nyonya Tri_batin Bi Imah.
🍁🍁🍁🍁🍁
Keesokan harinya Tiara bangun terlebih dahulu, ia tengah bersiap-siap untuk menuju restoran tempatnya bekerja.
"Nona, Anda mau ke mana?"tanya Bibi yang melihat Tiara sudah berpenampilan rapi.
"Aku mau bekerja!"
"Bekerja!"
"Iya."
"Apa Nona sudah meminta izin pada Tuan Arkan?"
Tiara menggeleng.
"Nona harus meminta izin dulu pada Tuan Arkan."
"Baik Bi aku akan bilang padanya nanti."
"Sekarang Nona silakan duduk, tuan Arkan sebentar lagi akan turun untuk sarapan."
Seperti apa yang dikatakan bibi, Tiara duduk dan menunggu Arkan turun untuk sarapan, tapi sudah lebih dari 20 menit ia menunggu, lelaki itu tidak kunjung muncul.
"Kenapa dia lama sekali, aku bisa terlambat jika terus menunggunya."gumang Tiara.
Tapi Tiara masih terus menunggu sampai ke menit 40, malah Ken yang muncul di meja makan.
"Selamat pagi Nona!"
"Pagi,"balas Tiara,"di mana dia, Kenapa lama sekali?"
"Tuan Arkan meminta anda untuk menemuinya."
"Aku memang ingin menemuinya, karna itu aku menunggu dia di sini."
"Silakan Nona ikut dengan saya!"
"Apa aku yang harus ke sana? Bukankah dia seharusnya turun untuk sarapan?"
"Tapi Tuan Arkan ingin bicara dengan Nona di ruangan pribadinya."
Menyebalkan sekali.
"Baiklah!"
Tak ingin berlama-lama karena Tiara harus pergi bekerja, Iya cepat mengikuti Ken menuju ruang pribadi Arkan yang ada di pojok lantai 2.
Arkan sedang menyandarkan diri di kursi dan meluruskan kakinya di meja, ia tersenyum miring melihat Tiara yang sudah masuk ke ruangan pribadinya.
"Ada apa?"tanya Tiara tanpa basa-basi karena ia Tengah terburu-buru.
"Ken, berikan padanya,"titah Arkan, dan langsung dijawab anggukan kepala oleh Ken.
4 lembar kertas berwarna putih sudah berada di tangan Ken, dan ia menyerahkannya pada Tiara.
"Silahkan baca ini Nona!"
Tiara bingun.
"Apa ini?"
"Baca saja, nanti kau juga akan tau itu apa!"sahut Arkan, yang masih duduk di kursinya.
Tiara mulai memperhatikan kertas yang kini sudah berpindah ke tangannya,di lembar pertama sudah sangat membuat Tiara terkejut setengah mati.
"Kontrak pernikahan."Tiara membaca dengan suara nyaring isi tulisan yang ada di kertas lembaran pertama.
"Ini apa maksudnya?"
"Kau ini,sudah membacanya dengan begitu keras, masih bertanya itu apa?"sahut Arkan.
"Cepat katakan apa maksud ini semua?"ucap Tiara yang mulai kesal.
Arkan bangun dari duduknya ia maju beberapa langkah mendekati Tiara.
"Tiara,kau tidak menyukaiku kan? Begitupun dengan aku yang tidak mungkin menyukaimu, kita pun tidak pernah saling mengenal sebelumnya dan aku pun mempunyai pernikahan impianku sendiri, jadi lebih baik kita jalani pernikahan ini dengan metode kontrak dan perjanjian."
Tiara mengerutkan keningnya, Ia tidak menyangka jika lelaki itu berpikir dan bertindak terlalu jauh bahkan ia sampai mempermainkan sebuah pernikahan seperti ini.
"Bagaimana? Kau setuju kan? jangan bilang jika kau berharap akan menjadi istriku selamanya, karena itu tidak akan mungkin terjadi!"ucap Arkan dengan yakin.
"Tentu saja aku setuju, aku pun sama sekali tidak mengharapkan menjadi istrimu bahkan hanya untuk satu hari saja,"balas Tiara.
"Bagus! Kalau begitu cepat kau tanda tangani surat perjanjian ini."
"Aku ingin membaca dulu apa isi di dalam kertas ini."
"Silahkan!"
Tiara kembali melanjutkan membaca isi yang ada di kertas berikutnya, semua nampak biasa saja dan tidak memberatkan Tiara.
Poin ke 1: Pihak ke 2 (Tiara Azahra) tidak boleh mencampuri urusan pribadi pihak ke 1 (Arkan Argana)
Poin ke 2: Kedua belah pihak harus tetap merahasiakan kontrak pernikahan ini, pada siapapun terutama pada Nyonya Tri dan Tuan Wilson.
Poin ke 3: Kedua belah pihak harus bisa menjaga sikap dan nama baik pasangan masing-masing, dengan tidak melakukan hal-hal yang buruk di luar sana.
Poin ke 4: Pernikahan ini akan berakhir setelah 12 bulan, dimulai dari hari ini.
"Kenapa harus 12 bulan?"protes Tiara,"bukankah kita bisa mempercepatnya?"
"Karena itu waktu yang tepat untuk kita berpisah tanpa dicurigai siapapun, jika adanya perjanjian di antara kita."
Tiara mengangguk dan kembali membaca 2 poin terakhir.
Poin ke 5: Kedua belah pihak tidak boleh menyimpan rasa suka, apa lagi cinta.
Tentu saja!
Poin ke 6: Semua perjanjian harus di patuhi, dan jika salah satu dari pihak ke 1 atau ke 2 ada yang melanggar isi perjanjian, maka pihak yang di rugikan berhak menambahkan 3 poin perjanjian dan menghapus 3 isi poin yang ada di pihak yang melanggar.
"Lalu kenapa ini kosong?"tanya Tiara dengan mengacungkan 2 lembar kertas yang masih polos.
Ken maju untuk menjelaskannya.
"Nona, ke 2 kertas itu di isi sendiri oleh anda dan tuan Arkan, apa yang akan menjadi larangan dan perjanjian di antara kalian berdua."
"Baik aku mengerti,"dan Tanpa berpikir lagi, Tiara segera mengisi Poin-poin yang harus Arkan hindari.
Pihak 1 tidak berhak dan melarang pihak 2 untuk tetap bekerja, dan berteman dengan siapapun.
Pihak 2 berhak dan tetep menjalani kehidupannya seperti biasa, dan pihak 1 tidak boleh mencampurinya.
Pihak 1 tidak boleh meminta haknya sebagai seorang suami, dalam hal ++.
Setelah menulis 3 Poin yang ia rasa cukup Tiara menyerahkan kertas itu pada Ken.
Dan Ken memberikannya pada Arkan untuk di periksa terlebih dahulu.
"Hanya ini saja?" Tanya Arkan.
"Iya, aku rasa itu sudah cukup!"
"Kau tidak menginginkan uang kompensasi setelah kita bercerai nanti?"
"Tidak!"jawab Tiara yakin.
"Baiklah aku setuju, dengan isi dari permintaan mu ini."
"Silahkan, Nona, Tuan, tanda tangan di sini!"ucap Ken, sambil menunjukan letak yang harus mereka tanda tangani.
"Tunggu! Kenapa dia tidak menulis Poin apa saja yang menjadi larangan untuk ku?" Tanya Tiara.
"Aku ini sibuk, jadi tidak sempat jika harus menulisnya sekarang,"sahut Arkan.
"Tapi aku harus mengetahuinya terlebih dahulu?"
"Aku akan memberikannya, setelah selesai mengisi, sekarang kau tanda tangani saja dulu,"dan Arkan memulai tanda tangan terlebih dahulu,"kau lihat ini, aku tanpa ragu menyetujuinya."
"Tapi...!"
DREEEET...
DREEEET..
Ponsel Tiara bergetar terlebih dahulu sebelum ia melayangkan protes.
"Holo pak! baik aku akan segera kesana!"
Ternyata sang Bos, sudah menunggu Tiara sejak tadi, tanpa berpikir lagi Tiara Segera menanda tangani surat perjanjian itu.
"Sudah kan! Sekarang aku mau pergi dulu."
"Kau mau kemana?" Tanya Arkan.
"Bukankah di surat perjanjian itu sudah jelas jika kau tidak boleh mencampuri urusan ku! belum ada 1 jam kau sudah mau melanggarnya!" Kesal Tiara, karna ulah Arkan yang membuatnya terlambat dan sudah pasti akan di marahi habis-habisan.
Dengan cepat dan tanpa berkata apapun lagi, Tiara segera pergi dari Ruangan itu.
"Padahal aku hanya bertanya, kenapa dia malah marah." Gumam Arkan.
🍁🍁🍁🌹🌹🌹🍁🍁🍁🍁
Terimakasih yang sudah meluangkan waktunya untuk mampir 🙏🤗
Mohon dukungannya 🙏🙏
Love banyak-banyak untuk semuanya ❤️😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
UQies (IG: bulqies_uqies)
wkwkwk makan aturan sendiri Arkan 🤣
2022-11-06
3
Cahaya Warna
laaaah .....itu namanya kepo, kan di perjanjian di larang kepo 😁
2022-11-06
1