Tiara menatap lekat lelaki yang datang dan langsung memaki dirinya.
Jadi seperti ini, lelaki yang terkenal itu.
Arkan semakin memajukan langkahnya, dan beberapa detik kemudian tubuh tinggi itu sudah berada di hadapan Tiara.
Mereka saling bertatap, menyalurkan energi dan api kemarahan serta kebencian dari dua pasang bola mata yang mereka miliki.
Arkan meneliti Tiara dari ujung kaki sampai ujung rambutnya, lalu ia memiringkan senyum sinis pada Tiara.
"Wajar saja jika gadis sepertimu melakukan cara yang curang, agar bisa bermalam dengan lelaki sempurna seperti ku." Ejek Arkan.
Tiara menghembus kasar nafasnya.
Sombong sekali dia.
Dan ia pun melakukan hal yang sama seperti Arkan, meneliti lelaki itu dari ujung kaki sampai ujung rambutnya, lalu tersenyum miring
"Ternyata seperti ini wujud asli lelaki yang di klaim banyak orang, sebagai lelaki sempurna."
Arkan langsung melebarkan matanya.
"Kau bicara apa? Coba ulangi sekali lagi,"geram Arkan.
"Ternyata pendengaran anda pun bermasalah !" Sahut Tiara.
"Kurang ajar!" Arkan sudah mengepalkan tangannya.
"Tenang tuan, anda jangan emosi karena itu tidak baik untuk kesehatan kulit anda,"cegah Ken.
Arkan menetralkan nafasnya, untuk meredam emosi dalam dirinya agar tidak merusak kulitnya yang sempurna itu.
Beberapa menit kemudian.
Dua manusia yang Tengah bersitegang itu, duduk saling berhadapan.
Arkan mulai melontarkan beberapa pertanyaan, mengapa Tiara bisa berada di kamar hotel yang ia pesan.
Dan pertanyaan yang sama pun keluar dari Tiara, mengapa ia bisa berada di kamar hotel itu, Tiara mengira jika Arkan lah yang menculiknya sore itu.
🍁 Flashback 🍁
Beberapa jam sebelum kejadian penggerebekan di kamar hotel.
"Tuan, Apa Anda yakin akan melakukan itu?" Tanya Ken, yang tengah membantu Arkan bersiap-siap untuk merayakan Anniversary bersama kekasihnya.
"Tentu saja!" Jawab Arkan dengan yakin.
"Tapi kenapa harus di kamar hotel tuan?"
"Karena aku tahu berlian pasti menginginkan itu."
Ada keraguan di wajah Ken, untuk membiarkan Arkan pergi.
"Sudahlah Ken, aku ini pria dewasa jadi wajar saja jika aku melakukan hal seperti itu, Kau jangan seperti mamah, jadi tidak perlu cemas!"
Dan sore itu, Arkan benar-benar pergi ke Hotel yang ia pesan sejak pagi tadi.
Dengan wajah yang sumringah, Arkan mengendarai mobilnya menembus jalanan yang tengah dipenuhi kendaraan yang Lula-lalang mengantar pulang para pejuang Rizki.
Salah satunya, Tiara, pejuang Rizki yang tengah melakukan perjalanan pulang.
Tiba-tiba iya dihubungi sahabatnya yang meminta pertolongan, Tiara, gadis baik itu tentu tidak akan mungkin mengabaikan sahabatnya yang membutuhkan pertolongan.
Dengan cepat! Tiara memutar balik laju motornya menuju Hotel ternama yang ada di kota itu.
🍁🍁
Kembali ke Arkan.
Lelaki itu sudah sampai di Hotel mewah dengan nomor kamar 050, dan merebahkan diri di kasur bersepreikan putih yang terlihat sangat nyaman, Iya sudah tidak sabar menanti kedatangan sang kekasih yang sudah berjanji padanya, akan datang sore ini.
"Berlian pasti senang dengan kejutan yang akan aku berikan, karena ia sudah sangat lama mendambakan momen seperti ini."Gumam Arkan.
Arkan sengaja memesan kamar hotel untuk memberikan kejutan di hari anniversary hubungannya dengan berlian yang sudah berjalan 2 tahun lamanya.
Dan hari ini! Arkan memutuskan untuk menyerahkan jiwa dan raganya pada Berlian, sang pujaan Hati.
Tok.
Tok.
Tok tok.
Suara ketukan pintu menghentikan khayalan Arkan, Iya bangkit dari rebahannya dan langsung membuka pintu.
"Selamat sore tuan!"
Seorang wanita berseragam Hitam putih menunduk hormat pada Arkan, lalu menyerahkan satu botol minuman pada lelaki itu.
"Maaf, tapi saya tidak memesan minum atau apapun." Tolak Arkan.
Tapi wanita itu beralasan, jika minuman itu hadiah ucapan selamat datang! dari sang Manager untuk tamu spesial yang datang di hotel tersebut, dan minuman Anggur itu, senaja mereka pesan dari luar negeri khusus untuk para tamu spesial.
Tanpa menaruh curiga sedikitpun, Arkan menerima botol yang katanya berisi minuman Anggur itu.
Dengan senyum senang, wanita itu undur diri dari hadapan Arkan.
Arkan kembali masuk dan meletakkan begitu saja minuman yang baru ia terima, sepertinya Arkan tidak berniat untuk meminumnya.
Ting!
Ponsel Arkan berbunyi menandakan sebuah pesan masuk di aplikasi hijau miliknya.
Arkan langsung memasang wajah suram setelah membaca pesan dari berlian yang akan datang terlambat.
Arkan yang sedikit merasa kecewa tiba-tiba merasa haus, Iya meraih botol air mineral yang ada di atas nakas, tapi! Tatapan Arkan beralih pada botol berwarna hijau yang tadi ia terima dari petugas hotel, Karena penasaran Arkan pun meminum minuman yang ada di botol misterius itu.
Beberapa saat kemudian Arkan n merasa ngantuk, dan setelah itu ia tidak mengingat apapun lagi.
Tiara yang sudah sampai di depan hotel yang disebut sahabatnya, kembali menghubungi sahabatnya itu untuk memastikan posisi dia ada di mana, Tapi Tiara malah mendapat balasan pesan teks yang memintanya untuk datang di kamar 050.
Tiara yang merasa khawatir bergegas menuju kamar itu dan beberapa menit kemudian ia sampai di depan pintu kamar tersebut.
Tiara mengetuk pintu itu secara berulang-ulang, namun tidak ada yang membuka pintu atau sautan dari dalam.
Tiara kembali mengetuk pintu, dan tetap tidak ada yang menjawab!
Iya kembali menghubungi sahabatnya, tapi nomor itu malah tidak bisa dihubungi.
Merasa ada yang aneh, Tiara berbalik dan hendak meninggalkan Hotel itu.
Tapi!
Entah dari mana datangnya, tiba-tiba ada sebuah tangan yang membekap mulut dan mata Tiara.
Dan setelah itu Tiara pun tidak dapat mengingat apa-apa.
🍁 Flashback off 🍁
Setelah kedua belah pihak saling menjelaskan, Ken menyimpulkan, jika ada orang lain yang sengaja menjebak mereka berdua.
"Siapa dan apa alasannya?"
Dan itulah yang menjadi pertanyaan Arkan dan Tiara.
"Kita akan mencari tahu alasannya, dan siapa yang menjebak kalian berdua." Sahut Ken.
"Baiklah aku setuju, tapi kau urus dan hentikan terlebih dahulu semua berita heboh yang ada di media sosial, Ken, aku merasa terhina jika harus digosipkan dengan gadis seperti dia!" Ucapkan Arkan, sambil menunjuk wajah Tiara.
PLAK!
Tiara menepis dengan kuat tangan Arkan yang berada di depan wajahnya.
Arkan mengibaskan tangannya, yang mungkin terasa sakit karena pukulan dari Tiara.
"Sial! Kau berani memukulku? "
"Kenapa tidak! Bahkan jika saja terbukti kalau kalian yang menculiku, aku akan melaporkan kalian berdua pada polisi, dan memastikan kalian berdua menua di dalam penjara!"
Mendengar ancaman Tiara, wajah Arkan seketika berubah memerah dan berasap.
ia sudah siap untuk berdebat dengan Tiara, tapi Ken mencegahnya.
"Tuan, tenangkan diri Anda, jangan berdebat lagi, karena ada sesuatu yang lebih penting yang harus kita bahas dan ketahui."
"Apa? "Tanya Arkan dan Tiara secara bersamaan.
Dengan ragu-ragu dan berkeringat, Ken pun mulai bertanya.
"Tuan, nona, apa semalam kalian... Anu.!"
Ken menghentikan ucapannya, dan menyambungnya dengan gerakan tangan yang saling dia aduh-adukan, membuat Arkan dan Tiara menjadi bingung.
Dan Ken, berulang-ulang melakukan gerakan aneh itu.
Arkan yang gemas dengan tingkat Ken, berteriak.
"Anu-anu, bicara yang jelas Jangan membuatku bingung seperti itu Ken?"bentak Arkan, yang sontak membuat Tiara dan Ken terkejut!
"Anu, tuan."
"Iya, anu apa?"
"Itu!"
"Itu apa?"
"Ken, sekali lagi kau bicara tidak jelas seperti itu, aku akan memotong habis gaji mu."
"Jangan tuan!"Sahut Ken cepat.
Dan Tiara hanya bisa menggelengkan kepalanya menyaksikan kedua manusia aneh itu.
Ken menarik nafasnya dalam-dalam.
"Tuan, Nona, Apa semalam kalian berdua melakukan itu?"
DUAAAR......
Pertanyaan Ken, bagai ledakan Bom, yang baru Tiara dan Arkan sadari keberadaannya.
Mereka berdua saling bertatapan! Tapi otak kedua manusia ini tengah Flashback di kejadian semalam.
Setelah beberapa detik.
"TIDAK!"
Dengan lantang dan berteriak mereka berdua mengatakan itu.
Tapi, apa benar mereka tidak melakukan itu?
🍁🍁🍁🍁🌹🌹🌹🍁🍁🍁🍁
Terimakasih sudah mau membaca cerita saya 🙏🤗😘
Love banyak-banyak untuk semuanya ❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
IndraAsya
👣👣👣
2023-10-20
1
Ria Onits
hhaahahhah pasti ada org dibalik kejadian ini😂😂😂😂😂
2023-01-19
1