Arkan menoleh ke sumber suara, dan ia sangat terkejut karena yang memanggilnya adalah Berlian.
Rupanya Gadis itu pun ada di pesta yang sama dengan Arkan, kehadiran Berlian sangat menjadi perhatian para manusia yang ada di pesta itu pasalnya Berlian sudah dikenal sebagai kekasih dari Arkan Argani.
Arkan tak langsung menyahut panggilan Berlian, ia harus bisa menjaga sikap, ia punya rasa takut jika orang-orang di sana mengetahui dia masih berhubungan dengan mantan kekasihnya padahal Ia sudah menikah ditambah lagi ada Tina di pesta itu yang pasti akan mengadu pada Tri.
Tap.
Tap.
Tap .
Berlian berjalan menghampiri Arkan dan juga Tiara, Arkan sangat takut jika Berlian akan bersikap seperti biasa, yaitu langsung memeluknya ketika bertemu.
Tapi tidak untuk saat ini, Berlian pun sangat pintar memposisikan diri di situasi.
"Ar, bagaimana dengan kabarmu? Sudah lama kita tidak bertemu,"Berlian bersikap seolah-olah sudah tidak mempunyai hubungan apapun dengan Arkan.
Arkan menghembuskan nafas lega.
"Aku baik!"sahut Arkan, yang juga berpura-pura.
"Apa ini istrimu?"tanya Berlian yang juga berpura-pura belum pernah bertemu dengan Tiara.
Dengan ramah dan senyum yang indah Berlian mengulurkan tangan pada Tiara.
"Perkenalkan namaku Berlian, senang bertemu dengan anda istri Tuan Arkan Argani."
Apa mereka sedang berpura-pura, baiklah aku akan membantu kalian.
Tiara tersenyum dan menjabat tangan Berlian.
"Senang juga bertemu dengan anda nona,"singkat Tiara.
Arkan yang merasa tidak nyaman karena diperhatikan oleh orang-orang, mengajak Tiara untuk menjauh dari sana, tapi Berlian menahan.
"Ar, izinkan aku mengenal lebih dekat istrimu, Aku ingin mengobrol ringan dengannya,"
Arkan ragu, ia takut jika Berlian bertindak macam-macam pada Tiara, tapi jika ia melarang tentu semua orang akan bertanya-tanya mengapa Arkan tidak mengizinkan Berlian untuk mengenal Tiara!
Di waktu yang bersamaan Ken datang mengajak Arkan untuk menyapa Pak Handoko, Ken melirik berlian.
Berlian! ini gawat! aku harus segera melapor pada Tina, agar ia tidak macam-macam dan mempermalukan tuan Arkan.
Ken juga harus bersikap biasa-biasa saja tanpa menimbulkan curiga, agar nama baik tuannya tetap aman.
"Baiklah!"
Dan akhirnya Arkan mengikuti Ken untuk menyapa Pak Handoko, sedangkan Tiara ditinggal bersama Berlian dan beberapa orang di sana.
Sebenarnya Arkan ragu untuk meninggalkan Tiara.
Tapi.
"Aku tidak apa-apa di sini, Kau pergilah untuk menyapa Pak Handoko, Dia pasti sudah menunggumu."ucap Tiara.
Setelah Arkan menjauh dan tak terlihat lagi.
Seseorang datang menghampiri mereka.
"Apa kau Berlian? Kekasih Tuan Arkan,"ucap seorang wanita sambil meneliti wajah Berlian.
Berlian tersenyum canggung karena merasa tak enak hati ia masih disebut sebagai kekasih Arkan.
"Iya aku Berlian, tapi sekarang aku bukan kekasihnya lagi karena Arkan sudah menikah dengan gadis ini,"sahut Berlian sambil memperkenalkan Tiara.
"Apa dia wanita yang berada di kamar Hotel bersama kekasihmu?"
Berlian mengangguk membenarkan perkataan si wanita.
Berlian sepertinya mendapatkan jalan untuk memanfaatkan situasi ini, agar mendapatkan simpati dari orang-orang yang ada di sana.
"Ya ampun ternyata dia orangnya, tega sekali Tuan Arkan menghianatimu hanya karena gadis seperti ini, dia bahkan menikahi selingkuhannya dibanding menikahi kekasihnya sendiri."
DEG.
Selingkuhan! sebutan macam apa itu_batin Tiara.
Tiara mencoba menetralkan hatinya, jangan sampai ia terpancing dengan hujatan para netizen yang menilai hanya dari apa yang mereka lihat, tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi.
"Dia tega sekali padahal sesama wanita apa dia tidak mempunyai hati"satu kompor mulai memercikkan api di suasana yang mulai panas itu.
"Iya benar iya bahkan sampai menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang ia inginkan Sungguh tidak pantas disebut sebagai seorang wanita,"sahut kompor kedua.
"Sungguh Saya tidak habis pikir dengan Tuan Arkan, Kenapa lebih memilih wanita ini dibandingkan Nona Berlian yang begitu cantik dan baik hati."Sambung Kompor ketiga.
Seseorang memeluk berlian dengan penuh simpati.
"Yang sabar ya nona Berlian, aku turut perhatiin apa yang terjadi pada anda."
"Terima kasih!"sahut Berlian dengan wajah sedihnya.
Yes, aku berhasil.
Dalam hati berlian tersenyum puas karena ia berhasil membuat semua orang membenci Tiara yang dianggap telah merebut kekasihnya, dengan ini ia bisa semakin mudah untuk mendapatkan Arkan kembali.
Beberapa hujatan terus saja keluar dari bibir-bibir para manusia yang tak tahu apa-apa itu, Tapi Tiara masih saja diam tak merespon apapun, ia masih waras untuk tidak emosi dan sampai ribut di tempat ramai seperti ini, karena jika sampai terjadi itu hanya akan mempermalukan dirinya saja.
"Sudahlah kalian tidak perlu bicara seperti itu pada Tiara, aku tahu jalan yang dia ambil itu salah tapi apa daya, sekarang dia sudah menjadi istri Arkan, dan aku telah menjadi mantan kekasihnya,"ucap Berlian, yang bermaksud membela Tiara tapi juga menjatuhkan gadis itu secara bersamaan.
"Wah.. anda sungguh benar-benar wanita yang berhati mulia Nona Berlian, Anda bisa setegar dan sepasrah ini meskipun kekasih Anda direbut, tapi anda tetap membela dan berlapang dada."
Sudah cukup! sekarang giliran aku yang memainkan peran ku.
"Kalian benar,"akhirnya Tiara bersuara,"Nona berlian ini sungguh sangat-sangat baik dan berhati mulia,"bahkan saking baiknya,dia sampai berinisiatif untuk mengunjungi suamiku, masuk kedalam kamar kami, dan menemani suami ku seharian di rumah, ketika aku sedang sibuk bekerja untuk mencari nafkah."
Semua mata terbelalak mendengar pengakuan Tiara.
"Apa maksudnya! Apa diam-diam Nona Berlian datang menemui suamimu di saat kau tidak ada di rumah?"tanya seorang wanita yang sudah menangkap maksud dari perkataan Tiara.
Tiara mengangguk.
"Iya benar, dia mengunjungi dan menemani suamiku ketika aku sedang tidak ada di rumah."
"Astaga! Apa-apaan, Apa kau tidak tahu malu Arkan itu bukan suamimu lagi dia hanya mantan kekasihmu, Kenapa kau diam-diam mengunjunginya, kau tahu sekarang Arkan itu sudah jadi suami orang,"kesal seorang wanita pada Berlian, Yang sepertinya ia dari golongan anti pelakor.
"Kenapa kau tidak mencegahnya nona Tiara?"
"Apalah dayaku, aku tidak bisa berbuat apa-apa bahkan melarang sekalipun, karena Nona berlian masih memposisikan diri sebagai kekasih yang dicintai suamiku,"sedih Tiara.
"Ya ampun, kasihan sekali, yang sabar ya nona Tiara."
Berlian mengepalkan tangannya kuat-kuat.
Apa-apaan ini, kenapa malah aku yang digunjingkan seperti ini, bukankah seharusnya dia yang dipermalukan karena telah merebut kekasihku dan berselingkuh dengan Arkan, tapi kenapa malah aku yang seolah-olah merebut suaminya, Arkan itu kekasihku!_batin Berlian.
"Nona berlian, meskipun Anda atau Tuan Arkan masih saling mencintai tapi setidaknya hargai perasaan Nona Tiara sebagai istri Tuan Arkan, Jangan sampai karena cintamu itu kau merebut suami orang."
DEG.
Merebut suami orang!
Berlian mengingat kata-kata itu, yang selalu dilontarkan para warga untuk ibunya, sebagai wanita perebut suami orang.
🍂💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞🍂
Terimakasih sudah mau berkunjung ke cerita ini 🙏
Mohon dukungannya ya 🙏🙏🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments