Tina datang menghampiri Tiara, ia mendapat laporan dari Ken jika nonanya sedang bersama Berlian, tapi sepertinya Tina tidak perlu khawatir karena Tiara sudah bisa mengatasinya sendiri.
"Nona, Tuan Arkan meminta anda untuk menemuinya sekarang,"kata Tina.
"Iya, baik aku ke sana sekarang terimakasih,"sahut Tiara.
Sebelum Tiara mengikuti Tina ia menyempatkan diri untuk berbisik di telinga Berlian.
"Berlian, kau tahu kan aku sangat mendukung hubunganmu dan Arkan karena pada kenyataannya aku pun tidak menginginkan pernikahan ini, tapi sepertinya kau ingin mengajakku berperang, jadi jangan salahkan aku jika aku mengikuti semua caramu."
Setelah membisikkan itu Tiara pergi meninggalkan Berlian dengan wajahnya memerah.
"Awas kau Tiara! Kau sudah berani mempermalukanku seperti ini, dan aku akan membalas semua perlakuanmu hari ini,"geram Berlian.
🍂🍂
Waktu terus berlalu hingga Tiara pun sudah sangat bosan di pesta itu, karena ia harus selalu berdekatan dengan Arkan dan memasang senyum sebagai istri terbahagia di muka bumi ini.
Sungguh aku tidak nyaman dan merasa sedih dengan ke pura-puraan ini, Karena aku juga mempunyai mimpi, untuk bersanding dan tersenyum bahagia dengan orang yang benar-benar mencintai ku.
Arkan pun sama ia sudah bosan dengan semua pujian dari orang-orang yang menjilatnya agar bersedia menyuntikan dana di perusahaan mereka.
Membuatku muak saja.
Melihat dari wajah Arkan Ken, sudah mengerti jika tuannya itu sudah tidak nyaman.
Dan Ken harus bisa menahan tuannya terlebih dahulu.
"Bersabarlah tuan, acara utamanya akan dimulai 30 menit lagi." Bisik Ken.
"Lama sekali!"keluh Arkan.
TING!
Arkan mendapat satu pesan, yang sedikit menghibur hatinya karena itu pesan dari Berlian.
Tapi, tiba-tiba wajah Arkan berubah menjadi merah menahan marah setelah ia membaca pesan dari gadis itu.
Tanpa memperdulikan di sekelilingnya,
Arkan, menarik tangan Tiara dan membawa istrinya itu ke tempat sepi.
"Tuan Anda mau ke mana?"tanya Ken.
"Aku ingin bicara dengannya sebentar, kau tunggu saja di sini jangan mengikutiku,"titah Arkan, dan Ia pun segera berlalu menerobos keramaian sambil menarik tangan Tiara.
Ken merasa ada yang aneh! berniat membuntuti Arkan,
tapi!
"Ken!" Seseorang menepuk pundaknya.
"Jay!"kejut Ken.
🍂
Kembali pada Arkan, ternyata ia membawa Tiara ke belakang gedung yang tentu tidak banyak bahkan tidak ada seorang manusia pun di sana.
"Sakit Arkan!"Tiara mengepis kuat tangan Arkan karena ia merasakan sakit di lengannya.
Arkan sudah seperti orang kesurupan menatap Tiara dengan penuh amarah di wajahnya.
"Ada apa? Kenapa kau menatapku seperti itu?"Tiara merasa ada yang aneh dengan Arkan.
"Apa maksudmu mempermalukan ku dan Berlian di depan semua orang?"tanya Arkan, dengan suara tertahan karena menahan marah.
Jadi karna itu dia sampai menyeret ku seperti ini.
"Jawab!" Bentak Arkan yang melihat Tiara malah diam tidak langsung menjawab pertanyaannya.
"Apa dia mengadu pada mu?"
"Berlian tidak mengadu, ia hanya memberi tahuku atas kelakuan mu."
"Apa bedanya!"
"Tiara, sudah ku ingatkan, kau jangan pernah mencampuri urusanku dan Berlian."
Tiara mulai terpancing emosinya, jika ia bisa bersabar untuk menghadapi kerumunan orang yang ada di pesta, tapi entah mengapa jika dengan Arkan ia tidak bisa bersabar, karena lelaki itu selalu saja menyalahkannya jika menyangkut soal Berlian.
"Aku tidak pernah dan tidak mau mencampuri urusanmu sedikitpun, tapi kekasih mu itu yang memulainya terlebih dahulu,"Tiara harus membela diri.
"Jadi kau menyalahkan Berlian!"Arkan tak terima.
"Kau pikir saja sendiri,"Kesal Tiara.
"Arkan! Percuma saja kau bicara dengannya, karna dia tidak akan mau mengakui kesalahannya."
Entah dari mana datangnya, tiba-tiba Berlian muncul begitu saja di hadapan mereka.
"Ber! Kau di sini!"kejut Arkan.
"Iya,"Berlian langsung bergelayut manja di lengan Arkan,"Hanny, aku sangat merindukanmu, dan kenapa sangat sulit sekali bertemu denganmu sekarang,"ucap Berlian, dengan sorot mata meledek pada Tiara, sepertinya ia ingin membalas perbuatan Tiara tadi dengan cara bermesraan dengan Arkan.
Tapi! Bukankan nya Tiara yang cemburu, malah Arkan yang gusar.
Arkan merasa tidak nyaman.
"Ber, jangan seperti ini bagaimana jika ada yang melihat kita,"Arkan dengan lembut menurunkan tangan Berlian dari lengannya.
"Kenapa Ar! Tidak ada siapapun di sini selain dia,"tunjuk Berlian pada Tiara.
"Ber, aku masih bicara dengan Tiara."
"Baiklah, tapi aku minta kau berikan peringatan pada dia,"
dengan terpaksa Berlian melepaskan rengkuhan tangannya.
"Tiara!" Arkan kembali fokus pada Tiara, sepertinya ia belum puas dengan jawaban Tiara tadi.
"Apa lagi?"sahut Tiara dengan ketus.
"Aku peringatkan, ini terakhir kalinya kau mencampuri urusanku dan Berlian, dan jangan sampai kau mempermalukanku dengan mengatakan pada semua orang tentang hubunganku dan Berlian."Kata Arkan dengan Tegas!
"Apa sudah selesai?"tanya Tiara,"kini giliran aku yang bicara pada kalian, dan kalian harus dengarkan baik-baik, Aku tidak pernah bahkan sama sekali tidak tertarik untuk mencampuri urusan kalian, justru kekasihmu ini yang sangat tertarik dengan urusanku,"ucap Tiara sambil melirik Berlian,
"Dan kau Arkan, tolong peringatan pada kekasih mu ini, untuk tidak mencari gara-gara dengan ku, jika tidak ingin kejadian seperti tadi terulang, dia sangat bernafsu untuk mempermalukan ku di depan umum, tapi malah dia sendiri yang di permalukan,"ucap Tiara dengan sedikit marah!
"Hey, kau jangan memutarbalikkan fakta!" Elak Berlian.
Tiara mendekati Berlian dan menyentuh pundaknya.
"Berlian, aku sudah katakan padamu jika aku sama sekali tidak menginginkan pernikahan ini, jadi lebih baik kau bujuk saja kekasih mu itu agar bersedia mengakhiri pernikahan palsu ini, aku sama sekali tidak menyukai kekasih mu."
"Tiara apa yang kau katakan?" Tiba-tiba hati Arkan berdenyut, mendengar perkataan Tiara.
"Apa kau tidak mendengarnya?"
"Tiara, kita sedang membahas kelakuan mu yang telah mempermalukan aku dan Berlian di depan semua orang, tapi kenapa kau malah membahas pernikahan kita?"
"Sudahlah Ar, percuma saja kau bicara dengan dia,"Berlian kembali merengkuh Arkan, bahkan sampai menyandarkan kepalanya di dada Arkan," tidak usah membahasnya lagi, kita manfaatkan saja kebersamaan kita ini, karna aku sangat merindukanmu."
"Kalau begitu, nikmati saja waktu berdua kalian, mumpung tidak ada orang di sini,"sahut Tiara, tapi entah kenapa tiba-tiba ia merasa sakit di hatinya.
Ia melangkah mundur dan menjauh dari pasangan kekasih itu.
"Tiara tunggu, kita belum selesai bicara,"panggil Arkan.
Namun Tiara tidak memperdulikan panggilan itu, ia malah semakin cepat melangkah menjauh dari mereka, kembali bicara pun percuma, karna Arkan akan selalu menyalahkannya.
"Tiara!"
"Sudahlah Ar, tidak ada yang perlu di bicarakan lagi, sekarang aku yang ingin bicara padamu,"cegah Berlian.
"Tidak bisa Ber, aku belum selesai bicara dengan Tiara,"Arkan menurunkan tangan Berlian dan mengejar Tiara yang sudah tidak terlihat lagi.
Tiara yang tergesa-gesa dan sedikit berlari, membuatnya tidak fokus dengan sekeliling.
BUG!
Aawwww..!
Tiara menabrak seseorang.
🍂🍂🍂💞💞💞💞💞💞💞🍂🍂🍂
Terimakasih sudah berkunjung ke cerita ini 🙏
Mohon dukungannya ya 🙏🤗
😘😘😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Farida Wahyuni
semoga tiara ga jatuh cinta sama arkan.biar arkan yg jatuh cinta sama tiara, dan biar arkan kesulitan dg cintanya sendiri. bagaimana ga sulit, hati ga singkron dg tindakan. hati nya menyukai, tp tindakannya seolah2 benci. itu sih namanya muna.
2022-11-14
3
Cahaya Warna
daaaaan ......seseorg itu laki2 ganteng atau pujaan hatinya yg dia suka.......
2022-11-13
1