"Tuan, acaranya akan segera dimulai tapi kenapa Anda masih ada di sini?"Ken masuk ke dalam ruangan Arkan dengan tergesa-gesa, karena tuan Wilson menyuruhnya cepat-cepat membawa Arkan.
"Ken, aku masih tidak bisa menghubungi Berlian?"sedih Arkan.
"Sudahlah tuan, lupakan dulu soal Nona Berlian sekarang anda harus segera menikah!"
"Tapi bagaimana jika berlian kecewa dan terluka karena aku menikahi gadis lain?"
"Kita pikirkan itu nanti tuan, karena yang terpenting sekarang Anda harus segera ke aula pernikahan sebelum Tuan Wilson marah jika anda tidak kunjung hadir."
"Ini semua gara-gara gadis itu!"kesal Arkan.
Meskipun ia menggerutu dan mengumpat dalam hatinya, tapi Arkan tetap melangkahkan kakinya menuju aula pernikahan, diikuti Ken di belakangnya.
Begitupun dengan Tiara, Iya bahkan lebih nekat dari Arkan dengan mencoba kabur dari resepsi pernikahan itu.
Tapi sial! Tina memergokinya dan menggagalkan semua misinya untuk kabur.
Karena semua sudah tidak bisa dicegah, Arkan dan Tiara memang harus Menikah.
🍁🍁
Akhirnya pernikahan pun dilangsungkan.
Arkan, mengucapkan janji pernikahan dengan lantang dan lancar hingga beberapa menit kemudian mereka resmi menikah dan menjadi pasangan suami istri.
Senyum bahagia terukir jelas di wajah para orangtua yang tengah berbincang-bincang dengan para tamu undangan yang hadir memenuhi gedung itu.
Sangat bertolak belakang, dengan wajah si pengantin pria dan wanita yang nampak datar bahkan terlihat kesal.
Dibalik kemeriahan dan kegembiraan pesta pernikahan, Tiara dan Arkan Tengah memutar otak untuk menyusun sebuah rencana dan siasat, apa yang harus mereka lakukan agar pernikahan ini tidak bertahan lama.
Beberapa menit memutar otak senyum puas terukir di bibir Arkan, sepertinya lelaki itu sudah menemukan solusinya.
Beberapa jam kemudian pesta usai, Arkan menolak untuk tinggal bersama orangtuanya, ia lebih memilih membawa Tiara ke rumahnya sendiri karena ia sudah menyiapkan sebuah rencana untuk Tiara, Jika ia tinggal di rumahnya sendiri, Arkan akan lebih leluasa melakukan apapun pada Tiara, berbeda sekali Jika ia dan Tiara harus tinggal bersama orangtuanya.
🍁🍁🍁🍁
Malam hari.
Mereka sampai di rumah megah berlantai 2 yang hanya ditinggali oleh 5 orang.
Arkan
Ken
Bibi Imah
Dan dua penjaga.
Tiara disambut layaknya seorang Nyonya di Rumah Arkan, dan Arkan pun harus berpura-pura baik pada Tiara agar bibi dan para pengawal tidak mengadu pada Wilson dan Tri.
"Selamat datang nona!"mereka menundukkan kepalanya pada Tiara.
"Terima kasih,"sahut Tiara.
Kenapa mereka harus menundukkan kepala seperti itu, aku sungguh tidak nyaman di perlakukan seperti ini.
Tiara diantar oleh Bibi menuju kamar utama yang ada di lantai 2 agar sang Nona bisa beristirahat.
Sedangkan Arkan, setelah menurunkan Tiara dari mobilnya ia langsung pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun dan tanpa berganti pakaian terlebih dahulu, ia pergi bersama Ken di malam pertamanya, entah hendak ke mana lelaki itu.
Tiara yang sendirian di kamar besar itu merasa bingung dan tidak tahu harus melakukan apa, bahkan berganti pakaian pun tidak bisa ia lakukan karena semua barang-barang pribadi termasuk pakaian masih berada di kontrakannya, ia meminta ijin pada Bibi untuk pulang ke kontrakan, tapi Bibi melarang dengan alasan, ini sudah malam tidak baik jika harus keluar Rumah, jadi biar Bibi yang akan menyiapkan semua keperluan anda.
🍁🍁
"Apa yang harus aku lakukan di sini? Kenapa dia tidak membiarkan aku pulang ke kontrakan saja, dan suami macam apa itu meninggalkan istrinya di malam pertama sendirian seperti ini, hahaha,"tiba-tiba Tiara tertawa geli mendengar sebutan untuk dirinya sendiri," istri! kupingku sakit mendengar sebutan itu." Gumam Tiara.
"Baiklah Tiara! Nikmati saja malam ini, syukur-syukur lelaki sombong itu tidak usah kembali lagi ke sini, apa aku terkesan jahat karena bicara seperti itu pada suamiku sendiri?"tanya Tiara pada dirinya sendiri.
"Ah, sudahlah Tiara, tidak usah kau pikirkan, lebih baik kau pikirkan saja bagaimana caranya agar kau menjadi istri yang baik, atau pikirkan cara untuk lepas dari pernikahan ini, tapi bagaimana dengan ibu? Ibu pasti akan marah besar Jika aku berniat kabur dari suamiku itu, apa yang harus aku lakukan?"debat Tiara dengan hatinya sendiri.
Tiara mengacak-acak rambutnya.
"Kita pikirkan itu nanti, yang penting kau harus beristirahat dulu Tiara."
Tiara menjatuhkan berat badannya di atas kasur yang empuk dan nyaman.
"Astaga! Kenapa kasur ini begitu empuk dan lembut aku seperti tidur di atas tumpukan Roti tawar, selama 21 tahun aku tinggal di Dunia, baru kali ini aku tidur di kasur yang empuk dan nyaman seperti ini, sungguh beruntung sekali lelaki sombong itu bisa tidur di tempat seperti ini setiap hari."Racau Tiara, yang sudah mulai memejamkan matanya.
Mungkin karena terlalu lelah seharian harus berpura-pura menjadi sang Putri untuk pangeran di pelaminan, Tiara Langsung tertidur pulas dan travelling ke alam mimpinya, Iya berharap ketika bangun nanti semua ini tidaklah nyata.
🍁🍁🍁🍁
Pukul 3 Dinihari.
Sang suami baru kembali dari hiling malamnya, Iya kembali ke rumah bersama Ken, wajah Arkan nampak sangat kusut dan lesu.
Ken mengantar tuannya sampai depan pintu kamar.
"Cukup sampai sini saja, kau beristirahatlah." Ucap Arkan.
"Baik Tuan, Selamat malam dan selamat beristirahat." Ken berlalu menuju kamarnya yang berada di lantai bawah.
CEKLEEK...
Arkan membuka pintu kamarnya dan berjalan lunglai menuju kasur yang ada di tengah-tengah ruangan besar itu.
Wajah kusut dan lesu Arkan tiba-tiba menjadi segar bugar, karena melihat ada seseorang yang tidur di ranjang kesayangannya.
"Enak sekali dia tidur begitu pulas Di kasurku!"kesal Arkan sambil meremas jari-jari tangannya.
"HEI! BANGUN, AYO CEPAT BANGUN!" Teriak Arkan sambil menarik ujung gaun Tiara.
"Dia tidur sudah seperti orang mati saja!"kesal Arkan.
Dan ia kembali menarik ujung gaun gadis yang baru tadi siang, namanya ia sebut dalam sumpah Dan janji pernikahan yang sakral.
Kali ini Arkan menariknya dengan sangat kuat, sampai membuat Tiara terkejut dan terbangun seketika.
Arkan menaikkan kedua tangannya di pinggang dan menatap jahat Tiara, yang tengah mengumpulkan nyawa pasca pergi ke alam mimpi.
Dan akhirnya Tiara sadar kalau saat ini ia berada di rumah lelaki yang menikahinya tadi siang.
"Kau sudah pulang?"tanya Tiara dengan lembut, mencoba bersikap baik pada suaminya itu, karna beberapa menit yang lalu iya memimpikan ibunya yang mewanti-wanti dirinya agar selalu bersikap sopan pada suaminya.
Dan pesan itu jugalah yang ibu Lastri titipkan pada Tiara sebelum ia pulang ke kampung halaman.
Tapi! Apa bisa Tiara bersikap baik dan melakukan semua tugasnya sebagai seorang istri, pada Arkan yang sepertinya menganggap Tiara sebagai musuh?
"Kau lihat Aku sudah ada di sini kan? Itu artinya aku sudah pulang, pertanyaanmu sungguh sangat aneh!"cibir Arkan.
Tiara bangun dan berdiri di depan Arkan.
"Ada apa kau memperhatikanku seperti itu?"
Tiara menggeleng.
"Tidak ada apa-apa!"
"Apa yang kau lakukan di sini?"tanya Arkan dengan mata menyalang.
"Apalagi! tentu saja tidur, tidak mungkin aku sedang masak di sini kan!"sahut Tiara yang mulai kesal.
"Siapa yang mengizinkanmu tidur di kamarku?"
"Tidak ada yang mengizinkan, tapi bibi yang mengantarku ke sini."
"Bi Imah!"geram Arkan.
Arkan menggerakkan tangannya menunjuk pintu keluar.
"Apa?"tanya tanya Tiara bingung.
"Cepat keluar dari kamarku!"
"Aku tidak tahu kalau ini kamarmu, kau ini gampang sekali marah!"kesal Tiara.
"Kau mengataiku?"
"Tidak!"sahut Tiara singkat.
"Ya sudah cepat keluar! Jangan bermimpi jika aku mau tidur satu ranjang denganmu."
Akupun tidak Sudi tidur dengan mu tuan sombong, bahkan membayangkannya saja sudah membuatku kesal.
Tapi kau harus sabar Tiara, ingat pesan ibu.
"Lalu aku tidur di mana?"
"Terserah!"Arkan langsung membaringkan tubuh, tanpa perduli dengan Tiara yang masih berdiri di sana.
Melihat Tiara yang tak kunjung keluar dari kamarnya, Arkan kembali bangun, dia memicingkan matanya menatap lekat Tiara.
"Apa kau akan memaksaku untuk tidur bersamamu?"
Tiara mendengus kesal.
"Jangan bermimpi aku akan memaksamu untuk tidur bersamaku tuan!"ucap Tiara yang membalikkan perkataan Arkan tadi.
Dan secepat kilat Tiara keluar dari kamar itu.
Arkan memperhatikan Tiara yang menutup pintu itu dengan sangat kuat.
"Dia galak sekali!"gumam Arkan.
🍁🍁🍁🌹🌹🌹🍁🍁🍁
Trimakasih sudah mau membaca cerita saya 🙏🤗
love banyak-banyak untuk semuanya ❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
UQies (IG: bulqies_uqies)
Arkan ini galak banget, awas yah kalau nanti bucin sama Tiara, tak ketawain kamu 😄
2022-11-05
1
Cahaya Warna
pokoke tiara jgn jatuh cinta duluan thoooor......
2022-11-04
2
Cahaya Warna
itu namanya takdir tak dpt di tolak 😁
2022-11-04
1