Tepat pukul 24.00 WIB. Mobil Fox yang sudah berada di depan rumah lama berdesain bangunan Belanda. Rumah bercat serba putih itu memiliki halaman yang luas dan asri dengan dihiasi taman hijau.
Meskipun suasana malam hari bahkan terbilang larut. Cahaya lampu yang meremang berwarna kuning itu membias ke
seluruh sudut halaman rumah.
Jelly yang sudah berdiri di depan pagar bercat putih yang tidak terlalu tinggi itu. " Aku masuk dulu ya, terimakasih untuk makan malamnya dan sudah mengantar ku pulang." kata Jelly yang mulai gusar bertanya dalam dada, apakah pantas dirinya yang meskipun hanya seorang sekretaris makan malam dan pulang larut malam dengan seorang bos. Pemilik dari perusahaan dimana dia bekerja. Terlepas sebenarnya mereka adalah teman lama.
" Sama-sama." jawab Fox yang kemudian melajukan mobilnya menuju sebuah Hotel Bintang Lima yang ternyata tidak jauh dari tempat tinggal Jelly sekaligus Kantornya.
.
.
Sementara kembaran Brad Pitt yang sudah gila. Ketika istrinya yang sudah terlelap tidur dengan meletakkan lengan di dada bidangnya.
Tuan Kino mulai mengangkatnya perlahan lengan milik istrinya dan memindahkannya pelan.
Dengan bangkit dari posisi tidurnya dan dirasa sudah aman, Tuan Kino berjalan mengendap-endap menuju pintu kamarnya dan membukanya perlahan. Menutupnya lagi dengan nyaris sempurna tidak terdengar suara klek, brak, krek atau apapun itu yang membuat gagang pintu menjadi menghasilkan suara.
Berjalan puluhan langkah tanpa suara menuju depan pintu Tamarin yang beruntungnya tidak pernah di kunci. Itu karena Fox selalu menerapkan sejak kecil karena takut sering bermimpi malam hari yang membuat Nyonya Mint sebagai ibunya selalu membangunkan nya tengah malam ketika mimpi mulai membayang.
Entah lupa atau mungkin terbiasa, membuat Tamarin juga melakukan itu karena menurutnya rumah besar yang ditinggalinya cukup aman karena banyak security yang menjaganya. Alhasil, kunci hanyalah sebagai pelengkap gantungan yang menggantung di daun pintu.
Kembaran Brad Pitt, langsung mengendap masuk ke dalam kamar Tamarin dan menghampiri wanitanya yang sedang tidur sendirian tanpa berselimut dan terlihat memeluk foto pernikahannya dengan Fox.
Lampu kamar yang hanya menyala di bagian kanan tepat di dekat sisi kanan ranjang yang menempel di dinding itu, membuat cahayanya tidak sepenuhnya menerangi seluruh sisi kamar dimana Tamarin memejamkan matanya dan kamar tidak bisa dikatakan gelap seratus persen.
Wajah cantik milik wanitanya itu masih terlihat samar-samar dan membuat jemari Tuan Kino tidak sabar menyentuh rambut dan kulit bercahaya milik Tamarin. Bibirnya pun tidak tahan pula untuk segera mengecup dan menyentuhkan ke bibir Tamarin.
Hingga kedua mata Tamarin perlahan terbuka. Langsung membulat ketika wajah kembaran Brad Pitt sudah tidak berjarak dengan wajahnya.
" Sssst." Tuan Kino yang menutup mulut Tamarin menggunakan telapak tangannya.
" Apa anda sudah gila." katanya tamarin berbisik.
" Bukankah ini penawaran mu baby." jawab Tuan Kino dengan brutal dan sangat antusias melucuti pakaian Tamarin yang sedang duduk di atas ranjang. ucapnya berbisik juga.
Nafas Tamarin begitu berat. Hanya pasrah dengan reaksi gila dari ayah mertuanya yang tidak lepas dari pikirannya yang tidak jernih tentang pelampiasan di atas ranjang.
Namun begitu dia juga tidak bisa menolaknya. Gairah yang ditawarkan ayah mertuanya sedikit banyak membuatnya benar-benar menikmati puncak terdalam dari asmaranya.
Tidak bisa dipungkiri, entah perasaan apa namanya? tidak bisa menolak untuk berhubungan badan. Tidak bisa pula memutuskan sebuah hubungan terlarang yang antara sengaja atau pun tidak sudah terjalin mengalir bagai air begitu saja.
Tamarin pun dengan sangat menikmati mengikuti permainan ranjang yang dimulai oleh ayah mertuanya kembali. Dan sekali lagi, ini harus terulang kembali untuk kesekian kali. Bahkan malam ini terlihat lebih gila dari yang kemarin atau bahkan kemarinnya lagi.
Bagaimana bisa? senekat ini melakukannya dirumah nya sendiri. Terlebih mengelabuhi seorang istri yang sedang tertidur pulas. Pengkhianatan hebat yang mungkin saja tidak termaafkan oleh Nyonya Mint. Tapi sayangnya, Tuan Kino seolah tidak perduli status pernikahannya dengan Nyonya Mint, atau bahkan keduanya sedang dibutakan oleh cinta sesaat atau asmara terlarang karena sebuah pelampiasan dari pasangan masing-masing yang sibuk dengan pekerjaan mereka.
Membuat hubungan ini seperti pelampiasan gairah ranjang semata, yang tidak tersalurkan secara sempurna.
Entahlah. Pada kenyataannya Tamarin yang terkadang linglung seakan menyesali dosanya bahkan juga tidak punya upaya untuk mencegah ayah mertuanya masuk terlalu dalam hingga membuat mereka memiliki sebuah asmara terlarang.
Permainan ranjang satu jam yang berakhir. Membuat Tuan Kino merebahkan tubuhnya di atas ranjang dengan lemas untuk beberapa saat.
Siluet dari kelambu dan cahaya lampu yang tidak sepenuhnya padam membuat security rumah yang berjaga tampak keheranan.
Tampak sekali bayangan seorang pria dan wanita bercinta dengan begitu penuh hasrat. Namun yang menambah kebingungan mereka adalah, siapa yang melakukannya? kamar Tuan Fox. Tapi Tuan Fox sedang tidak ada di rumah. Jika memang Tuan Kino dan Nyonya Mint. Lalu mengapa berada di kamar Tuan Fox dan nona Tamarin?
Kedua security yang berjaga berkeliling rumah hanya bisa saling tatap dengan penuh tanda tanya di kepala masing-masing.
Mereka bahkan tidak membahas secuil pun kata. Karena bisa-bisa leher mereka digorok oleh Tuan besar yakni Tuan Kino.
Kedua mulut security akhirnya bungkam dan melanjutkan patroli malamnya dengan berkeliling ke seluruh penjuru rumah besar.
Hingga kedua security melihat dari pintu kaca dari taman belakang yang berdekatan dengan dapur. Seorang wanita berambut kecoklatan yakni Nona Tamarin sedang menuangkan air putih ke dalam gelas dan meminumnya seperti sedang kehausan habis berlari maraton berjarak ribuan meter.
Kedua security yang saling tatap dengan membulatkan penuh kedua bola mata masing-masing.
Sama-sama menelan ludah dengan sangat sulit dan terheran.
Melihat istri dari putra Tuan besar itu bergegas naik ke lantai dua dan mengedarkan sepasang mata ke seluruh sudut rumah, mana tahu ada orang yang bangun seperti nya.
Tidak tahunya, ada dua orang security yang ternyata melihat aktivitasnya. Namun mereka tidak mau suudzon, terhadap dugaan siapa pria dan wanita yang bercinta dibalik bayangan kelambu siluet dibawah cahaya lampu meremang, karena tidak sepenuhnya terang ataupun gelap sehingga bayangan mereka membias terlihat samar-samar sedang melakukan olahraga malam layaknya pasangan suami istri yang dimabuk kepayang.
Terlebih Tuan Besar juga tidak terlihat bangun di malam hari. Membuat dugaan mereka terpatahkan dengan sendirinya dan membuat mereka bertanya siapa pria yang ada di kamar nona Tamarin jika suaminya sedang bekerja di Bandung?
Namun lagi-lagi itu hanyalah pertanyaan di dalam hati yang tidak akan pernah keluar dari mulut keduanya.
Mereka kemudian melanjutkan aktivitasnya yakni berjaga malam dan kembali ke pos jaga seperti biasa.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments