Entah mengapa dengan hari itu. Tuan Kino yang terlihat seperti sudah bisa menerima kehadirannya dan terlihat sudah bersikap baik. Namun tidak hari itu.
" Cukup! biarkan bibi yang lakukan ini semua. Aku tidak menyuruhmu bukan?" Tuan Kino dengan wajah datar namun terlihat jika nadanya penuh murka terhadap apa yang dilakukan Tamarin. Bersikap baik kepadanya seperti akan percuma. Karena dia akan tetap menunjukkan ketidak senangan nya kepada menantu melaratnya itu. Meskipun sebenarnya dia juga tidak tega berkata demikian, terlebih hatinya memang tidak sekeras awal pertama saat berjumpa dengan Tamarin. Sedikit banyak dia juga sadar akan kebaikan Tamarin dan kegigihannya dalam mengambil hatinya.
Sementara Tamarin yang berdiri kaku. Bibirnya terasa membeku dan hanya bisa diam kemudian menjauh dari hadapan ayah mertuanya.
Tamarin menangis sejadinya di dalam kamar. Pintu balkon yang terbuka membuat isaknya menggema hingga Tuan Kino sang mertua yang sedang berdiri di balkon kamarnya mendengar samar-samar isak tangis yang di duga dari kamar menantunya.
" Tamarin." lirihnya tanpa bersuara. Seolah tahu jika suara tangis itu berasal dari menantu nya.
Meskipun dia terlihat seperti mertua tegas, namun telinganya juga tidak kuat jika mendengar seorang wanita menangis. Dia lantas kembali ke dalam kamar dan menutup pintu balkon.
Sementara Tamarin, dia baru saja bangkit dari duduknya di atas lantai yang tidak jauh dari pintu kaca balkon. Melangkahkan kaki keluar menghirup udara segar dari atas balkon. menoleh balkon yang ada di sebelahnya yang tampak kosong dan hanya terlihat tanaman hijau di seberang sana.
Sadar, jika balkon itu adalah balkon milik mertuanya. Dia meluruskan kembali pandangannya ke depan dan ke bawah melihat kolam renang yang tepat berada di bawah balkon membuatnya ingin berenang setelah lama sekali dia tidak pernah menyentuh air kolam renang. Paling mentok dia hanya menyentuh air hujan dan air keran.
Tamarin tidak berpikir panjang. Mengambil baju renang seksi tanpa lengan dengan bawahan berbentuk huruf V yang sudah tentu terlihat seksi jika pakai olehnya.
Byur
Seluruh tubuhnya dia lempar ke atas air dan entah mengapa dia yang jago dan ahli berenang tiba-tiba kakinya merasakan keram yang membuat dia tidak bisa berenang dan minum air kolam.
Sekuat tenaga dia mencoba berteriak minta tolong namun usahanya sia-sia karena air kolam menarik tubuhnya untuk tenggelam di dasar kolam.
Namun lambaian tangan terakhir nya sebagai tanda permintaan tolong ke permukaan air itu bisa terlihat dari Tuan Kino yang berada di atas balkonnya kembali setelah bibi membuatkannya secangkir kopi.
Sekelebat seperti melihat ada seseorang tenggelam di dasar kolam. Namun dia menepisnya. Menyeruput kopi hitam kesukaannya dan bermain mobile legend kembali.
Namun Tamarin yang sempat mengepakkan tangannya, membuat air kolam beriak kecil dan bersuara padahal jelas jika dilihat tidak ada orang yang sedang berenang. Jelas membuat Tuan Kino semakin curiga.
Tuan Kino menaruh kopi hitamnya. Menaruh gawai di dekat cangkir kopinya. Mengamati dengan seksama apa yang kemungkinan terjadi dibawah sana. Dan benar saja, terlihat tubuh seorang wanita tenggelam di dasar kolam.
Tuan Kino lantas berlari secepat kilat dengan tanpa memikirkan siapa yang dilihatnya tenggelam di dasar kolam. Ketika kakinya sudah dekat dengan kolam, pria berumur sekitar 45 tahun namun masih terlihat sangat muda dan atletis itu kemudian melompat ke tengah kolam renang.
Byur
Tuan Kino berenang mencari posisi orang yang tenggelam di dasar kolam. Setelah dia mendapatkannya. Dia sangat shock ketika berada di dalam air, ternyata yang ditolongnya tidak lain dan tidak bukan adalah wanita melarat yang tidak tahu malu ingin mengubah nasib dengan menikahi putranya dan mau tidak mau harus dia sebut sebagai menantu.
Tuan Kino berusaha menarik tubuh menantunya itu ke pinggir kolam. Mengesampingkan kebenciannya sesaat dari menantunya.
Setelah sampai di pinggir kolam, Tuan Kino memapah Tamarin untuk dia baringkan di lantai pinggir kolam.
Memperhatikan paras cantik dengan dagu lancip yang tegas, bibir tebal dan alis kecoklatan bermata lebar. Membuatnya merasa bergetar, karena aneh baginya di detik ini berada sedekat ini dengan sang menantu melaratnya.
Membuatnya susah menelan ludahnya sendiri, ketika bola mata kecoklatan miliknya bergeser mengalihkan pandangannya ke bawah menuju bagian jantung yang akan di tekannya untuk tahap pertolongan pertama mengeluarkan air pada mulutnya yang menelan banyak air kolam.
Banyak tanda merah berbekas sangat banyak di area dada dan juga area paha dan semua dekat dengan kedua barang istimewa milik Tamarin. Membuatnya mendengus seolah tahu dan pernah merasakan malam pertama bagi seorang pengantin.
Fox nakal juga ternyata.
Bagaimana bisa tanda merah sebanyak ini?
Gila kamu Fox.
" Tamarin." Tuan Kino yang berusaha memanggil menantunya itu namun tidak ada jawaban.
" Tamarin." semakin keras suaranya namun tak bergerak juga.
" Tamarin." Kali ini Tuan Kino melupakan kebenciannya dan menepuk-nepuk kedua pipi Tamarin bergantian.
" Tamarin bangun Tamarin." panggilnya panik kemudian dia tekankan kedua telapak tangannya pada dada Tamarin tanpa pikir panjang.
Sudah dicobanya dengan beberapa kali, namun Tamarin tak kunjung sadar dan mengerakkan tubuhnya. Semakin membuat Tuan Kino gelisah jika terjadi apa-apa dengan menantunya.
Stelah cukup susah payah memompa jantung Tamarin, Tuan Kino berpikir keras dengan cara terakhir yang harus dilakukannya.
Memandangi paras cantik menantunya dalam-dalam. Hingga ketika dia ingin memberikan nafas buatan dan menyentuh bibir tebal nan seksi itu, dia ragu dan mengurungkannya. Mencoba mengalihkan pandangannya dan ingin menyerah. Namun sialnya wajahnya begitu nyata membayang di kening bahkan di depan matanya bahwa detik ini nyawanya butuh diselamatkan dirinya yang saat ini berada di depannya.
Tidak butuh waktu lama, sepuluh jemarinya bermain memegang bibir tebal nan seksi milik menantunya dan menyentuhkan bibirnya ke bibir menantunya untuk memberikan nafas buatan.
" Ugh ... Ugh ... " suara Tamarin untuk pertama kalinya tersadar dengan mengeluarkan banyak air kolam yang dia minum.
Lenguhannya masih membuat tidak tega untuk Tuan Kino pergi meninggalkannya.
" Tamarin." panggilan yang samar-samar terdengar di telinga Tamarin dan terlihat samar-samar sosok pria atletis berdada bidang dipenuhi dengan banyak bulu di bagian dadanya.
Seketika penglihatan dan pendengaran yang samar-samar itu semakin jelas dan membuat Tamarin jenggirat. " Tuan Kino." suara lirihnya berbisik sembari menutup bagian dadanya dengan kedua lengannya. " Aw." diikuti dengan meringis nya kesakitan karena kakinya yang keram tidak dapat di gerak kan. Kedua tangannya berusaha meraih kakinya yang keram dan memijitnya.
Tuan Kino yang panik mendengar ******* sakit dari Tamarin. " Kenapa?"
" Sepertinya kaki ku keram, itulah yang membuat aku tenggelam." Tamarin yang berusaha menjelaskan kepada Tuan Kino mengapa dirinya bisa tenggelam.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments