Perjuangan Cinta & Perkara Sarapan Pagi

" Tapi sayang."

Tamarin yang menyentuh pipi kanan suaminya dan melekatkan pandangan " Sudah ... kita sebaiknya masuk kamar."

Membuat Fox tidak bisa menolak titah istri yang sangat dicintainya itu. Meskipun baru saja mereka menikah. Namun perjuangan cinta keduanya mengalahkan Romeo dan Juliet.

Fox dan Tamarin kemudian melangkah pergi menuju kamar Fox yang berada di lantai dua meninggalkan ayah dan ibunya yang menjadi penonton kemesraan mereka berdua.

Lirikan dari sudut mata kiri Fox tertuju kepada ayah dan ibunya saat dia dan Tamarin menaiki satu persatu anak tangga untuk menuju lantai dua.

Setelah jejak bahkan punggung keduanya lenyap dari pandangan mereka. Tuan Kino tidak habis pikir dengan tindakan putranya yang bisa mencoreng nama baik keluarga besar karena telah menikahi wanita melarat seperti Tamarin.

" Lihat itu kelakuan putramu!" amarah Tuan Kino memuncak tepat dihadapan wajah Nyonya Mint. Dia lantas pergi meninggalkan istrinya yang masih berada di ruang keluarga.

Sementara Nyonya Mint ... memandang dari kejauhan pintu kamar milik putranya untuk lima menit. Setelahnya dia bergegas melangkahkan kakinya menyusul suaminya yang sudah lebih dulu masuk ke dalam kamar.

.

.

Di dalam kamar pengantin. Tidak ada taburan bunga mawar di atas ranjang putih besar. Fox yang masih geram dengan ayahnya.

" Ayah memang tidak pernah berubah. Dia selalu memandang semuanya dengan uang." geram Fox mengeratkan seluruh gigi dalam mulutnya.

" Sudahlah, apa kamu tahu? tidak ada hal yang membahagiakan selain malam ini." Tamarin yang tersenyum lebar memeluk suaminya dari belakang. Menempelkan pipi kiri pada punggung kekar milik suaminya.

Fox yang menyentuh sepuluh jemari milik Tamarin ... lalu memutar badan tanpa melepaskannya. Melekatkan tatapan mereka tanpa jarak. Melonggarkan urat yang sempat menegang karena perkataan panas ayahnya. Fox kemudian memeluk erat tubuh Tamarin dan memberikan kecupan pada puncak kepala yang berada tepat sejajar dengan janggutnya. " Jangan hiraukan perkataan ayahku ya!" Fox yang tak enak hati dengan sikap ayahnya.

" Tidak apa, aku pasti bisa mengambil hati ayah mertua." lirih Tamarin dalam dekapan suaminya.

Fox perlahan melepaskan dekapannya. Memberikan senyum spesialnya kepada wanita yang dicintainya. Hingga malam pengantin tidak begitu suram meskipun tidak adanya restu dan tidak datangnya kedua orang tua Fox untuk menghadiri undangan pernikahannya.

Karena Tamarin sangat mengerti dari awal bahwa jalinan cinta mereka banyak menemukan hambatan. Bisa pada posisi seperti ini saja, dia sudah sangat beruntung. Mengingat dia sebatang kara setelah kepergian mendiang ayah dan ibunya. Dicintai oleh Fox adalah kebahagiaan tersendiri dalam hidupnya. Terlepas Fox adalah anak salah satu konglomerat Indonesia.

Malam yang anggaplah sedikit suram itu berubah menjadi penuh cinta seketika. Perasaan yang sempat bersitegang dan gemuruh panas yang hinggap di telinga semua luruh terlupakan. Bersamaan dengan puncak hasrat Fox yang sudah tidak tahan untuk membelah buah durian.

.

.

" Sebaiknya ayah tidak sekeras itu terhadap Fox." Nyonya Mint yang mengambil piyama berbentuk kimono miliknya.

Tuan Kino yang sudah selesai berganti piyama tidur dan baru akan naik ranjang untuk beristirahat. " Bela saja terus anakmu!" ujarnya dengan mengatur posisi tidurnya.

Nyonya Mint hanya bisa menghela nafas panjang dan menggeleng kepala berulang jika mengahadapi suaminya itu. Dengan maksud memberikan kebebasan pada putranya untuk menentukan pilihan hidupnya dengan siapa dia harus memperjuangkan cintanya.

.

.

Keesokan hari.

Tamarin menggeliat di balik selimut berwarna putih tebal. Isi kepalanya ... tertulis dia tinggal di rumah mertua. Meskipun dia tinggal di rumah bak istana yang dikelilingi banyak asisten rumah tangga. Dia enggan berpangku tangan, meskipun suaminya tidak memperbolehkan dia menyentuh pekerjaan rumah sekecil apapun itu. Namun jika mengingat ayah mertuanya yang galaknya minta ampun, itu membuat Tamarin harus berpikir keras untuk mengambil hati ayah mertuanya.

Tamarin yang menempelkan bibirnya ke kening pria baik yang sudah menjadikannya istri. Memberikan sentuhan ciuman manis untuk pria yang baru satu malam resmi menjadi suami untuknya.

Tamarin yang pergi mandi dan berganti pakaian lalu keluar kamar menuruni anak tangga menuju lantai dasar. Menghampiri para asisten rumah tangga yang sibuk mengerjakan tugas rumah. Tamarin memilih dapur untuk tangan nya bertugas karena sedikit banyak masakan nya sangat disukai oleh Fox meskipun itu hanya nasi goreng.

Tamarin memaksa untuk dirinya hanya sekedar membantu di dapur meskipun bibi tidak memperbolehkan karena takut jika dirinya kecipratan minyak dan pasti suaminya akan menegur bibi.

Karena Tamarin terus mendesak, bibi akhirnya menyerah dan memperbolehkan Tamarin membantunya memasak di dapur.

Tamarin dan beberapa asisten rumah tangga akhirnya memulai aktivitas masak di dapur untuk persiapan makan pagi sekeluarga.

Hingga semua masakan sudah terhidang sempurna di atas meja makan. Wajah cantik Tamarin terlihat puas dengan apa yang dia kerjakan meskipun itu adalah hal sepele dan sudah sering dia kerjakan.

Sampai dimana langkah Tuan Kino dan diikuti Nyonya Mint yang berada di belakangnya sampai di dekat meja makan.

" Selamat pagi Tuan ... Nyonya." tidak sungkan untuk Tamarin sedikit membungkuk dan memberi salam penghormatan kepada pemilik rumah yang sekarang menjadi tempat tinggalnya. Terlepas sebenarnya dua sosok yang berdiri itu adalah ayah dan ibu mertuanya.

Wajah terkejut keduanya. Mengapa bisa Tamarin sudah sepagi ini bangun dan meninggalkan suaminya yang masih berada di dalam kamar.

" Tamarin." Nyonya Mint yang menghampiri menantu dari putra kesayangannya dan memberikan pelukan hangat dengan mengelus punggung milik Tamarin.

" Nyonya Mint." balas Tamarin yang menerima pelukan hangat ibu mertuanya itu. Pelukan penerimaan yang terasa teduh sekaligus sedikit menenangkan hati Tamarin ketika ayah mertuanya bersikap dingin kepadanya.

Nyonya Mint perlahan melepaskan pelukannya. Sepasang bola mata keduanya saling bertukar tatap. Jangan panggil saya Nyonya Mint! panggil saja, aku ibu mertua." ujar Nyonya Mint kepada menantunya.

" Tapi Nyonya ... "

" Sst ... " Nyonya Mint melepaskan pelukan terhadap Tamarin. Dengan masih memegang kedua pundak menantu barunya itu yang terlihat baik seperti tidak ada niatan jahat seperti ingin menguasai uang putranya. Melekatkan pandangan tepat pada retina mata Tamarin. " Seperti kataku, panggil ibu mertua."

Tamarin yang merasa tersanjung, sedikit lebih lega bahwa pernikahannya tidak sesuram yang dia bayangkan. Masih ada orang yang menerima keberadaannya masuk ke dalam keluarga ini. Tidak lain tidak bukan adalah ibu mertuanya.

" Duduklah! atau panggil suami mu untuk sarapan pagi bersama." Nyonya Mint memberi titah kepada Tamarin lewat gerakan dagu lancipnya.

Tidak selang lama, Fox melipat ujung kemeja yang dikenakannya. Menuruni anak tangga melihat istri nya sudah berdiri dan berkumpul bersama ayah dan ibunya sambil mengenakan jam tangan mewah untuk menunjang penampilannya.

Sepasang mata Tamarin dan juga Nyonya Mint tertuju pada sosok pria yang sedang menatap mereka dari ketinggian anak tangga. Fox sepertinya lebih santai menyikapi sikap ayahnya karena yakin jika istrinya itu akan pandai mengambil hati ayahnya.

" Itu dia!" Jari telunjuk beserta lirikan mata yang dia tujukan kepada Tamarin sebagai tanda keakraban menantu dan ibu mertua pagi ini.

Sementara Tuan Kino yang tidak suka dengan sikap istrinya yang dengan mudahnya menerima Tamarin untuk masuk dan bergabung dalam keluarga besarnya. Sikap Acuh dan dingin jelas terlihat dan tergambar dari raut wajah tidak suka yang ditunjukkan oleh Tuan Kino kepada Tamarin yang mendapat perlakuan manis dari Nyonya Mint.

Tuan Kino lantas menggeser kursi makan dan menyatukan genggaman sepuluh jemari yang dia letakkan di atas meja.

" Pagi Bu ... " Punggung tangan milik Nyonya Mint yang diraih oleh Fox putranya dan diciumnya. " Pagi sayang ... Cup." Fox yang lanjut mengecup kening istri yang baru dinikahinya belum ada dua puluh empat jam itu.

" Apa kamu mau ke kantor Fox? kan baru saja resmi menikah, bukannya honey moon." ledek Nyonya Mint kepada putranya yang seperti enggan meninggalkan pekerjaannya.

" Maunya sih begitu Bu, tapi ... "

" Ehem." Dehem pertama yang keluar dari mulut Tuan Kino sembari memegang garpu di atas piring yang belum terisi nasi ataupun roti tawar sebagai sarapan paginya. Lirikan mata kecoklatan milik Tuan Kino itu tertuju kepada semua anggota keluarga yang masih berdiri di samping kursi makan dan belum mendudukinya. " Sampai kapan aku harus menunggu kalian untuk sarapan?" nada pelan namun tajam syarat akan sindiran itu membuyarkan jawaban Fox kepada ibunya.

Jawaban mengapa dia tidak bulan madu adalah karena ayahnya pasti akan mengobrak abrik jadwal bulan madunya dengan Tamarin dan membuat bulan madu berantakan dan berakhir dengan kekesalan karena ayahnya pasti akan melancarkan sejuta cara untuk bagaimana dia tetap bekerja seperti hari ini yang nanti tepat sampai di kantor, dia sudah ada agenda meeting dengan perusahaan Singapura. Siapa lagi yang mengaturnya? kalau bukan ayahnya.

" Oh," Nyonya Mint tersenyum tiga senti. " Maaf ayah kita hampir lupa." Nyonya Mint lalu mengambil tempat untuk duduk dengan diikuti oleh Fox dan Tamarin yang duduk di samping suaminya.

Sikap Tamarin yang begitu manis mengambilkan nasi goreng buatannya dengan dibantu oleh bibi saat memasaknya membuat Nyonya Mint tersenyum bungkam tanpa menunjukkan deretan gigi putih yang berjajar rapi di mulutnya.

Begitu juga dengan Nyonya Mint yang menawarkan nasi goreng atau makanan lain atau juga roti tawar oles selai kacang kesukaan Tuan Kino suaminya yang akhirnya Tuan Kino meminta nasi goreng karena tampilannya sangat menarik karena sangat cocok dengan omelette yang tersaji di atas meja.

Suasana untuk sepuluh menit itu hening karena masing-masing diantara mereka sibuk untuk mengambil menu sarapan pagi. Hanya beberapa kali alat makan yang saling bersentuhan antar alat makan lainnya, sehingga menimbulkan bunyi pengganti selingan dari suara masing-masing orang yang terdiam menikmati makan.

Fox yang sudah beberapa sendok dan hampir menghabiskan nasi goreng yang menurutnya tidak asing di lidahnya. Sering waktu di kampus ketika mereka masih berpacaran, Tamarin selalu membuatkannya bekal makanan termasuk nasi goreng yang sedang dia nikmati pagi ini. Bedanya, nasi goreng pagi ini lebih banyak isi di dalamnya namun rasanya tetap juara di lidahnya.

" Hem, nasi gorengnya enak. Omelette nya juga. Semuanya enak." Dengan cepat Fox meletakkan alat makan di atas piring tanpa sedikitpun tersisa makanan yang tadi diambilkan oleh Tamarin. Dia kemudian menyambar satu gelas air putih yang tersaji di hadapannya dan meminumnya.

" Iya, tumben bibi buat nasi goreng spesial seperti ini dan juga omelette yang ngalah-ngalahin makanan hotel bintang lima." ujar Nyonya Mint yang selesai juga menikmati makan pagi nya. " Iya kan yah?" tanya Nyonya Mint yang menoleh ke arah suaminya yang masih menikmati nasi goreng berikut dengan omelette nya.

" Hem." Anggukan kepala berulang yang coba dijelaskan oleh Tuan Kino.

Sementara Nyonya Mint bisa membaca dan menerjemahkan jika Tuan Kino sangat menyukai nasi goreng dan omelette sebagai sarapan pagi ini.

" Ini pasti bukan bibi yang masak. Kamu kan sayang?" Fox yang menoleh ke arah kepala yang sedang tertunduk dan terlihat jelas belahan rambut kecoklatan milik Tamarin.

" Bukan, bibi yang masak. Aku hanya bantu saja. Mana mungkin aku bisa masak seenak ini." kilahnya Tamarin yang menatap suaminya dengan penuh keyakinan.

Sayang, kenapa kamu bilang sih kalau aku yang masak. Kalau ayah kamu tahu aku yang masak. Aku yakin dia pasti akan memuntahkannya di muka ku. gumam Tamarin dalam hati dengan gemas ingin membungkam mulut suaminya dengan sepuluh jemarinya.

" Oya ... Bi ... " Panggil Fox kepada salah seorang kepala asisten rumah tangga yang menangani dunia masak memasak.

" Iya Den." jawab bibi sambil berlari menuju meja makan.

Tamarin seketika panik. Tidak percaya jika Fox akan mempermasalahkan hal sepele pagi ini. Hanya perkara nasi goreng dan omelette saja, dia harus panggil bibi untuk meyakinkan nya siapa yang membuatnya.

" Siapa yang buat nasi goreng sama omelette nya?"

" Em-" bibi yang matanya lirak-lirik ke arah nona Tamarin yang sedang duduk di samping den Fox.

" Jawab."

Tamarin yang menggeleng-gelengkan kepalanya berulang kepada bibi untuk tidak berkata jujur. Karena jika dia jujur hancurlah Mina. Tuan Kino pasti akan memuntahkannya dan enggan lagi sarapan satu meja dengan menantu melarat ini.

Please bibi! come on! huft. you can lie. harapan dalam hati seorang Tamarin.

" Sudah-sudah. Fox, ini hanya perkara nasi goreng dan omelette, tolong kamu jangan memperbesar masalah. Siapa yang memasaknya tidak penting. Yang terpenting, kita semuanya kenyang, masakan nya enak dan sekarang kita berangkat ke kantor." sahut Nyonya Mint yang berusaha mengubah situasi sedikit tegang berubah kendur.

Hah ... lega Tamarin ternyata Nyonya Mint lebih paham akan situasinya dibanding Fox suaminya.

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

Ristieriswanharti

Ristieriswanharti

tokohnya nama² permen hahahaa
mungkin author nya penyuka permen

2024-11-22

0

Halimah lim

Halimah lim

mau suka tapi nama" tokonya bikin geli.lain x thor kalau bikin nama tokohnya yg bagusan biar pembaca jg semangat

2022-12-10

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Perjuangan Cinta & Perkara Sarapan Pagi
3 Tuan Kino Memuntahkan Apa Yang Dimakannya
4 Tamarin Berusaha Mengambil Hati Ayah Mertuanya
5 Tamarin Tenggelam Di Kolam Renang
6 Dada Keduanya Bergetar
7 Benih-Benih Cinta
8 Salah Paham
9 Tidak Jadi Pergi
10 Rasa Yang Sulit Diterjemahkan Oleh Keduanya
11 Sama-Sama Menuju Apartemen Di Lantai Puncak
12 Gairah Cinta Menantu & Mertua
13 Ayah Mertua Gila
14 Tanya Dokter
15 Tuan Kino Yang Cemburu Dengan Fox
16 Gairah Panas Yang Terulang
17 Gairah Panas Yang Terulang 1
18 Hampir Ketahuan
19 Pertemuan Antara Jelly & Fox
20 Ayah Mertua Yang Sudah Gila
21 Fox Memberi Bunga Kepada Jelly
22 Tas Hitam Tak Bertuan
23 Kepanikan Melanda Takut Jika Ketahuan
24 Hampir Ketahuan
25 Fox Meminta Jelly Bekerja Di Jakarta
26 Ibu Jelly Di Bawa Ke Rumah Sakit
27 Ibu Jelly Meninggal
28 Fox Memberi Semangat Kepada Jelly
29 Ada Getaran Dalam Dada Jelly Kepada Fox
30 Preman Jalan
31 Wajah Memar Membiru
32 Tamarin & Jelly Berada Dalam Satu Toilet
33 Tamarin, Tuan Kino, Jelly Dan Fox Dalam Satu Mall
34 Fox, Tamarin, Tuan Kino Dan Nyonya Mint Terjebak Dalam Sebuah Kemacetan
35 Tamarin Lebih Dulu Sampai Rumah
36 Tamarin Sakit
37 Tamarin Hamil
38 Tuan Kino Membeli Semua Merk Susu Ibu Hamil
39 Ayah Mertua versus Suami
40 Anmum, Prenagen, Lactamil, Lovamil, SGM bunda, Vidoran Ibunda, Enfamama A+
41 Milk Bertemu Jelly
42 Perkara Bebek Goreng Yang Bikin Kolestrol
43 Makan Malam Di luar
44 Jelly Bertemu Milk Kembali
45 Fox Datang Disaat Yang tepat
46 Milk Berusaha Memperbaiki Hubungan nya Dengan Jelly
47 Mengingat Sebuah Pengkhianatan Kejam
48 Kehebohan Di rumah Besar
49 Jelly Terjebak Di Lift
50 Ita Kecelakaan
51 Hubungan Jelly & Milk Membaik
52 Milk Histeris & Tuan Kino Yang Pura-Pura
53 Baju Seragam Untuk Meninjau Proyek
54 Milk Di Pecat
55 Kebangkrutan Perlahan
56 Keluarga Milk Jatuh Miskin
57 Semua Usaha Ayah Milk Tutup & Bangkrut
58 Milk Yang Akhirnya Jujur
59 Bencong Metropolitan
60 Harapan Satu-Satunya Sirna
61 Kejutan Untuk Jelly
62 Gelandangan Jalan
63 Milk Memohon Kepada Jelly
64 Tuan Kino Yang Cemburu
65 Mentos
66 Cleaning Servis
67 Memberi Pelajaran Kepada Pria Yang Menyakiti Jelly
68 J3 (Jelly Jaga Jarak)
69 Tujuh Bulan Kemudian
70 Candy
71 Candy 1
72 Tes DNA
73 Merubah Sampel DNA
74 Pertengkaran Kecil Antara Tuan Kino & Tamarin
75 Sampel Tes DNA & Persiapan Ulang Tahun Candy
76 Yang Dinanti Belum Datang
77 Kecelakaan Yang Tak Terhindarkan
78 Bagaimana Nasib Kyuri, Timun Jepang Jumbo?
79 Fox Tersadar
80 Hal Mengejutkan Sekaligus Menimbulkan Kecurigaan
81 Fox Ke Sekolah Candy
82 Sandiwara Belaka
83 Opa Jahat
84 Gairah Terlarang Yang Terulang Kembali
85 Dejavu
86 Kebohongan Tamarin
87 Dibuang Atau Disimpan
88 Prasangka Yang Coba Fox Buktikan
89 Putri siapakah Candy?
90 Jelly Yang Nyaris Ternoda
91 Tamarin Mendadak Stress
92 Tamarin Bertengkar Dengan Fox
93 Kemarahan Fox Tak Terkendali
94 Candy Kecelakaan
95 Kepergian Jelly
96 Candy Kembali Kritis
97 Pria Berjas
98 Davos
99 Davos Mengerjai Jelly
100 Fox Shock Jelly Resign
101 Fox Merasa Bersalah Dengan Jelly
102 Kamu Akan Saya Pecat Jelly!
103 Davos Bos Gila
104 Jadi Benar Mereka Ada Hubungan?
105 Jangan-Jangan?
106 Pertemuan Fox dan Jelly Yang Tidak Disengaja
107 Wanita Itu Punya Nama Tamarin!
108 Fox Menemui Jelly
109 Sedikit Demi Sedikit Kebohongan Tamarin Terkuak
110 Tuan Kino Yang Masih Menyembunyikan Fakta Jika Candy Adalah Putrinya
111 Candy Bukan Putriku?
112 Kamu Hamil?
113 Siapa Ayah Candy Sebenarnya? ... Siapa Tamarin?
114 Candy Putri ku Tamarin, Candy Bukan Putri Fox.
115 Cincin Ayah?
116 Papa Kapan Pulangnya? Aku rindu papa
117 Tidak Sangka, Wanita Yang Sangat Aku Cintai. Bisa Terlihat Murahan Seperti Ini.
118 Apa Ayah Mencintai Tamarin?
119 Aku Keguguran?
120 Dimana Fox Tamarin?
121 Darling ... Lihat Itu!
122 Ayah Keterlaluan
123 Hentikan Omong Kosong Kamu Tamarin!
124 Ayah Takut ... Ayah Pecundang!
125 Lalu Bagaimana Dengan Ibu?
126 Fox Bersama Mobilnya Jatuh Ke Jurang
127 Apa Fox Sudah Ketemu?
128 Iya, Itu Baju putraku
129 Diputuskan Jika Fox Tidak Selamat
130 Apa Kamu Sudah Menyelidikinya?
131 Kino Selingkuh?
132 Tamarin Menggantikan Fox, Bagaimana bisa?
133 Jahat Sekali Kalian!
134 Apa Maksud Mu? Menyebut Candy Adalah Putri mu?
135 Mana Cincin Mu?
136 Tamarin ... Wanita Itu Pasti Tamarin
137 Apa Yang Kamu Lakukan Mint?
138 Pandai Sekali Kalian Bersandiwara
139 Apa Kamu Ada Kaitannya Dengan Kematian Putra Ku?
140 Doorrr
141 Aku Tidak Sudi Meminta Maaf Padanya
142 Lalu Bagaimana Dengan Candy?
143 Aku Mohon Bebaskan Aku!
144 Pernikahan Tuan Kino Dan Tamarin
Episodes

Updated 144 Episodes

1
Awal Mula
2
Perjuangan Cinta & Perkara Sarapan Pagi
3
Tuan Kino Memuntahkan Apa Yang Dimakannya
4
Tamarin Berusaha Mengambil Hati Ayah Mertuanya
5
Tamarin Tenggelam Di Kolam Renang
6
Dada Keduanya Bergetar
7
Benih-Benih Cinta
8
Salah Paham
9
Tidak Jadi Pergi
10
Rasa Yang Sulit Diterjemahkan Oleh Keduanya
11
Sama-Sama Menuju Apartemen Di Lantai Puncak
12
Gairah Cinta Menantu & Mertua
13
Ayah Mertua Gila
14
Tanya Dokter
15
Tuan Kino Yang Cemburu Dengan Fox
16
Gairah Panas Yang Terulang
17
Gairah Panas Yang Terulang 1
18
Hampir Ketahuan
19
Pertemuan Antara Jelly & Fox
20
Ayah Mertua Yang Sudah Gila
21
Fox Memberi Bunga Kepada Jelly
22
Tas Hitam Tak Bertuan
23
Kepanikan Melanda Takut Jika Ketahuan
24
Hampir Ketahuan
25
Fox Meminta Jelly Bekerja Di Jakarta
26
Ibu Jelly Di Bawa Ke Rumah Sakit
27
Ibu Jelly Meninggal
28
Fox Memberi Semangat Kepada Jelly
29
Ada Getaran Dalam Dada Jelly Kepada Fox
30
Preman Jalan
31
Wajah Memar Membiru
32
Tamarin & Jelly Berada Dalam Satu Toilet
33
Tamarin, Tuan Kino, Jelly Dan Fox Dalam Satu Mall
34
Fox, Tamarin, Tuan Kino Dan Nyonya Mint Terjebak Dalam Sebuah Kemacetan
35
Tamarin Lebih Dulu Sampai Rumah
36
Tamarin Sakit
37
Tamarin Hamil
38
Tuan Kino Membeli Semua Merk Susu Ibu Hamil
39
Ayah Mertua versus Suami
40
Anmum, Prenagen, Lactamil, Lovamil, SGM bunda, Vidoran Ibunda, Enfamama A+
41
Milk Bertemu Jelly
42
Perkara Bebek Goreng Yang Bikin Kolestrol
43
Makan Malam Di luar
44
Jelly Bertemu Milk Kembali
45
Fox Datang Disaat Yang tepat
46
Milk Berusaha Memperbaiki Hubungan nya Dengan Jelly
47
Mengingat Sebuah Pengkhianatan Kejam
48
Kehebohan Di rumah Besar
49
Jelly Terjebak Di Lift
50
Ita Kecelakaan
51
Hubungan Jelly & Milk Membaik
52
Milk Histeris & Tuan Kino Yang Pura-Pura
53
Baju Seragam Untuk Meninjau Proyek
54
Milk Di Pecat
55
Kebangkrutan Perlahan
56
Keluarga Milk Jatuh Miskin
57
Semua Usaha Ayah Milk Tutup & Bangkrut
58
Milk Yang Akhirnya Jujur
59
Bencong Metropolitan
60
Harapan Satu-Satunya Sirna
61
Kejutan Untuk Jelly
62
Gelandangan Jalan
63
Milk Memohon Kepada Jelly
64
Tuan Kino Yang Cemburu
65
Mentos
66
Cleaning Servis
67
Memberi Pelajaran Kepada Pria Yang Menyakiti Jelly
68
J3 (Jelly Jaga Jarak)
69
Tujuh Bulan Kemudian
70
Candy
71
Candy 1
72
Tes DNA
73
Merubah Sampel DNA
74
Pertengkaran Kecil Antara Tuan Kino & Tamarin
75
Sampel Tes DNA & Persiapan Ulang Tahun Candy
76
Yang Dinanti Belum Datang
77
Kecelakaan Yang Tak Terhindarkan
78
Bagaimana Nasib Kyuri, Timun Jepang Jumbo?
79
Fox Tersadar
80
Hal Mengejutkan Sekaligus Menimbulkan Kecurigaan
81
Fox Ke Sekolah Candy
82
Sandiwara Belaka
83
Opa Jahat
84
Gairah Terlarang Yang Terulang Kembali
85
Dejavu
86
Kebohongan Tamarin
87
Dibuang Atau Disimpan
88
Prasangka Yang Coba Fox Buktikan
89
Putri siapakah Candy?
90
Jelly Yang Nyaris Ternoda
91
Tamarin Mendadak Stress
92
Tamarin Bertengkar Dengan Fox
93
Kemarahan Fox Tak Terkendali
94
Candy Kecelakaan
95
Kepergian Jelly
96
Candy Kembali Kritis
97
Pria Berjas
98
Davos
99
Davos Mengerjai Jelly
100
Fox Shock Jelly Resign
101
Fox Merasa Bersalah Dengan Jelly
102
Kamu Akan Saya Pecat Jelly!
103
Davos Bos Gila
104
Jadi Benar Mereka Ada Hubungan?
105
Jangan-Jangan?
106
Pertemuan Fox dan Jelly Yang Tidak Disengaja
107
Wanita Itu Punya Nama Tamarin!
108
Fox Menemui Jelly
109
Sedikit Demi Sedikit Kebohongan Tamarin Terkuak
110
Tuan Kino Yang Masih Menyembunyikan Fakta Jika Candy Adalah Putrinya
111
Candy Bukan Putriku?
112
Kamu Hamil?
113
Siapa Ayah Candy Sebenarnya? ... Siapa Tamarin?
114
Candy Putri ku Tamarin, Candy Bukan Putri Fox.
115
Cincin Ayah?
116
Papa Kapan Pulangnya? Aku rindu papa
117
Tidak Sangka, Wanita Yang Sangat Aku Cintai. Bisa Terlihat Murahan Seperti Ini.
118
Apa Ayah Mencintai Tamarin?
119
Aku Keguguran?
120
Dimana Fox Tamarin?
121
Darling ... Lihat Itu!
122
Ayah Keterlaluan
123
Hentikan Omong Kosong Kamu Tamarin!
124
Ayah Takut ... Ayah Pecundang!
125
Lalu Bagaimana Dengan Ibu?
126
Fox Bersama Mobilnya Jatuh Ke Jurang
127
Apa Fox Sudah Ketemu?
128
Iya, Itu Baju putraku
129
Diputuskan Jika Fox Tidak Selamat
130
Apa Kamu Sudah Menyelidikinya?
131
Kino Selingkuh?
132
Tamarin Menggantikan Fox, Bagaimana bisa?
133
Jahat Sekali Kalian!
134
Apa Maksud Mu? Menyebut Candy Adalah Putri mu?
135
Mana Cincin Mu?
136
Tamarin ... Wanita Itu Pasti Tamarin
137
Apa Yang Kamu Lakukan Mint?
138
Pandai Sekali Kalian Bersandiwara
139
Apa Kamu Ada Kaitannya Dengan Kematian Putra Ku?
140
Doorrr
141
Aku Tidak Sudi Meminta Maaf Padanya
142
Lalu Bagaimana Dengan Candy?
143
Aku Mohon Bebaskan Aku!
144
Pernikahan Tuan Kino Dan Tamarin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!