" Sebentar." kata Fox yang mengelap pinggir bibir Jelly menggunakan sehelai tisu karena sedikit belepotan karena makan saos asam manis kepiting.
Kedua pasang mata mereka yang saling tatap untuk setengah detik an. Jelly yang masih diselimuti rasa penasaran tentang status Fox apakah sudah menikah atau belum.
Fox tidak menggunakan cincin di jari manis tangan kanannya. Seperti simbol janji suci yang sudah diikrarkannya jika seandainya dia benar-benar sudah menikah.
Sementara Jelly juga tidak akan berani bertanya, karena pantang baginya, karena pernah tersemat kata Primadona Sekolah yang sedikit banyak membuatnya gengsi jika dia mempertanyakan hal itu kepada pria yang sekarang duduk tidak jauh di sebelahnya.
Yang sebenarnya dulu Fox dan Jelly bahkan saling menaruh rasa namun tidak kesampaian, itu karena Fox tidak lama bersekolah di Bandung dan kemudian pindah ke Jakarta. Membuat keduanya berpisah cukup lama namun mereka saling mengikuti aplikasi pertemanan yang berlogo biru mendunia itu.
Namun kabar Fox bagai menghilang di telan bumi. Bahkan dia sepertinya sudah tidak aktif lagi menggunakan aplikasi pertemanan tersebut karena juga terlihat kapan terakhir dia menggunakan nya.
Sampai dimana hari ini. Kota Bandung lagi yang mempertemukan mereka. Tidak sengaja bertabrakan di loby kantor yang membuat berkas-berkas yang dibawa oleh Jelly berserak tidak karuan di atas lantai.
Membuat sepasang mata masing-masing saling bertatap dan Fox membantu mengambil berkas-berkas yang terserak di atas lantai depan loby. Yang ternyata adalah bos dari Jelly saat ini.
Tidak menyangka wajah keduanya juga tidak berubah banyak. Bahkan keduanya sama-sama sudah menjadi pria dan wanita dewasa saat keduanya kembali bertemu. Namun sayangnya, perasaan yang dahulu pernah menghampiri dalam dada. Sepertinya tidak akan sama lagi, baik pada dirinya maupun Fox.
Luka goresan yang masih belum sembuh benar yang sudah digoreskan sahabat dan kekasihnya satu tahun lalu. Seperti sulit terobati dengan kata waktu yang tidak sebentar.
Ding ... Ding ... Ding ... Sebuah alarm kilat yang membuat ponsel Fox menyala. Alarm dimana sengaja dipasang oleh Tamarin jika dia terlalu lama mengerjakan tugas kantor di ruang kerja. Sehingga Tamarin yang lama menunggu di kamar, berinisiatif membuatkan alarm ini supaya Fox tidak gila kerja dan kembali ke kamar untuk beristirahat.
Fox yang menyentuh ponselnya tergeletak di atas meja dengan sedikit tersenyum lebih lebar.
Foto dengan seorang wanita, mungkinkah itu kekasihnya? atau ... gumam Jelly yang gusar dalam hatinya melihat sekelebat gambar pada layar ponsel milik Fox yang tadi sempat terlihat olehnya sebelum jemari tangan Fox memegangnya. " Alarm?" tanya Jelly menoleh ke arah Fox yang masih melepas senyum memandangi ponselnya.
" Iya. Alarm yang dibuat istriku ketika pulang kerja. Dia paling sebal kalau aku sangat lama sekali mengerjakan tugas kantor di ruang kerjaku. Itulah mengapa? dia pasang alarm ini, supaya aku bergegas ke kamar dan tidur memeluknya." Fox yang terkekeh dengan ceritanya.
Sementara Jelly. Merasa jika pertanyaannya tentang Fox sepanjang hari semenjak mereka bertabrakan badan di loby kantor tadi, terjawab sudah.
Sedikit lega, karena ternyata, tanda tanyanya terjawab pasti dari mulut Fox sendiri. Pria yang dia panggil bos ini, ternyata sudah memiliki seorang istri. Perhatiannya sepanjang hari yang mengajaknya makan siang dan makan malam ternyata hanyalah antara atasan dan bawahan saja.
Sedikit kecewa sebenarnya. Karena kata primadona yang sempat tersemat di bangku SMP tidak sepenuhnya memuluskan jalannya untuk menjerat seorang pria yang benar-benar setia mencintainya.
Bahkan percintaannya terbilang miris, karena pria yang dicintainya malah selingkuh dengan sahabatnya sendiri dan melenggangkan hubungan mereka ke jenjang pernikahan.
Hari ini adalah satu tahun kesendiriannya. Dimana dia benar-benar mengingat sosok kekasih dan sahabatnya yang terngiang jelas di kepalanya kedapatan selingkuh dan malah pria yang lama menjadikannya kekasih memutuskan hubungan dengannya dan malah tersenyum penuh kemenangan ketika keduanya berikrar janji suci dan menyematkan cincin yang melingkar di jari manis sahabatnya.
Fox yang sedari tadi melihat wajah penuh ceria berubah murung bagai rembulan redup.
" Kamu kenapa?" tanya Fox pada Jelly.
Jelly yang mendadak sepasang matanya mengerjap. " Tidak Fox, aku tidak papa." lirih Jelly yang kemudian mengalihkan pandangannya.
" Hahaha." riak tawa mengudara keluar dari mulut Fox. " Aneh ya kita, aku tidak menyangka, jika kita akan bertemu lagi. Bahkan sangat lama sekali, bahkan aku hampir lupa. Tapi satu yang tidak pernah aku lupa. Wajah cantik yang sebelas dua belas dengan istriku bahkan bisa dikatakan mirip dengan seorang Priyanka Chopra." sanjung Fox kepada Jelly dan istrinya.
" Hahaha ... apaan sih, bisa aja kamu." gelak tawa keduanya mengudara, mencairkan suasana sendu yang sedari tadi menyelimuti Jelly karena teringat pengkhianatan mantan kekasihnya.
Gigi putih bersih berjajar rapi yang tertutup oleh bibir tebal yang di poles lipstik merah darah itu akhirnya melepas riak tawa juga.
Setelah suasana lebih cair, Jelly memberanikan bertanya. " Boleh aku lihat foto istrimu?" pintanya.
" Ini." Fox yang memperlihatkan foto pernikahan mereka pada layar ponselnya. " Kalian berdua hampir mirip bukan? hanya saja istriku seperti bule dan rambutnya di cat semi kecoklatan dan memiliki iris mata yang senada dengan rambutnya. Sedangkan kamu. Rambut hitam kamu yang tetap berkilau sejak dulu. Bukan kah kalian sebelas dua belas kemiripannya. Hanya saja, kamu lebih cenderung yang versi India dan sembilan puluh persen kemiripannya dengan Priyanka Chopra." tandas Fox yang sangat detail sekali memperhatikan setiap bagian tubuh milik istrinya dan juga Jelly.
Membuat Jelly berujung geleng-geleng kepala dan melepas senyum lebih lebar dari bibir tebalnya. " Kita pulang yuk! sudah malam. Jadi ingat, aku merasa bersalah karena kamu jadi tidak patuh terhadap alarm istrimu."
" Okay." Fox yang menganggukkan kepala berulang diikuti senyum gemas kepada titah teman SMP nya itu.
Keduanya lantas beranjak dari kursi restoran dimana mereka sedang makan malam. Fox dan Jelly yang berjalan beriringan menuju parkiran mobil. " Silahkan nona, primadona sekolah yang paling populer." canda Fox dengan Jelly yang berakhir dengan cubitan gemas di bagian perut Fox oleh jari-jari Jelly.
" Apaan sih." senyuman gemas pula yang dipasang Jelly melirik ke arah Fox yang meledeknya. Jelly kemudian duduk di jok mobil depan tepatnya disebelah teman lama sekaligus bosnya sekarang.
Fox yang kemudian masuk ke dalam mobil, menyalakan mobil dan menginjak pedal gas dengan kecepatan sedang. Jalanan kota Bandung yang tidak begitu dihafalnya, membuat dia sering bertanya kepada asisten disebelahnya yakni Jelly yang selalu setia menjawab kebingungannya.
Kata smart atau pintar sering tersemat dan keluar dari bibir Pria yang ada di sebelahnya. Karena menurut Fox, primadona sekolah yang ada disampingnya memang benar-benar pintar sejak dulu. Bahkan ternyata, semua gagasan nya, membuat perusahaannya yang berada di cabang kota Bandung maju pesat karena ide brilian nya. Sedikit banyak, dia memberi pendapatnya kepada atasannya. Itu juga baru diketahui oleh Fox setelah Manager cabang kota Bandung bercerita kepadanya.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments